kelainan yang melibatkan fungsi pencernaan, penyerapan, dan sekresi. Diare di sebabkan oleh transfortasi air dan elektrolit yang abnormal dalam usus. 1. Faktor Infeksi 2. Faktor Malabsorbsi 3. Faktor Makanan 4. Faktor psikologis 1. Gangguan osmotik Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare (Poorwo, 2003). 2. Gangguan sekresi Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare karena peningkatan isi lumen usus.
3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan menyebabkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbuldiare (Poorwo, 2003). Pada Diare akut dapat ditemukan gejala dan tanda-tanda sebagai berikut : BAB lebih cair/encer dari biasanya, frekwensi lebih dari 5 kali sehari Apabila disertai darah disebut disentri (diare akut invasif) Dapat disertai dengan muntah, nyeri perut dan panas Pemeriksaan fisik : Pada pemeriksaan fisik harus diperhatikan tanda utama, yaitu kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen.Perhatikan juga tanda tambahan, yaitu ubun- ubun besar cekung atau tidak, mata cekung atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, kering atau tidaknya mukosa mulut, bibir dan lidah.Jangan lupa menimbang berat badan 1. Medis Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya. Pengobatan dietetik ◦ Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan: ◦ Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh ◦ Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim) ◦ Manfaat Bubur Tempe Untuk Anak Keperawatan Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai proses penyakit. A. Anamnesa Identitas Keluhan utama Riwayat kesehatan sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat kesehatan keluarga Riwayat imunisasi Riwayat psikososial Lingkungan dan tempat tinggal B. Pemeriksaan Fisik Antopometri Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar, Keadaan umum Klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun. Kepala Ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1 tahun lebih. Mata Cekung, kering, sangat cekung Sistem pencernaan Mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum. Sistem Pernafasan Dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan) Sistem kardiovaskuler Nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare sedang . Sistem integumen Warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat > 375 derajat celsius, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal Sistem perkemihan Urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit. Dampak hospitalisasi Semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima. C. Pemeriksaan penunjang Labolatorium - Feses Kultur: Bakteri, virus dll - Serum elektrolit: hiponatremi , hipernatremi, hipokalemi - AGD : Asidosis metabolik - Faal ginjal : UC meningkat Radiologi - Mungkin ditemukan bronchopneumonia Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output cairan yang berlebihan melalui diare sekunder terhadap gangguan osmotic. Defisti nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ditandai dengan berat badan turun Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi Resiko gangguan integritas jaringan ditandai dengan kelembapan