Professional Documents
Culture Documents
Neoplasma ganas
sel induk
hematopoesis
yang ditandai
oleh penggantian
secara merata
A N sumsum tulang
TI
R oleh sel neoplasi.
G E
N
PE
Penyakit yang berkaitan dengan sel
jaringan tubuh yang tumbuhnya melebihi
dan berubah menjadi ganas tidak normal
LLA
( Leukemia serta bersifat ganas, yaitu selsel sangat
Limfoblastik Akut ) muda yang serharusnya membentuk
limfosit berubah menjadi ganas.
ETIOLOGI
FAKTOR
FAKTOR LAIN
PREDISPOSISI
2. Identitas Orang Tua
c. Pendidikan : Pendidikan yang rendah pada orang tua
mengakibatkan kurangnya pengetahuan terhadapa
penyakit anaknya.
d. Pekerjaan : Pekerjaan orang tua yang berhubungan
dengan bahan kimia , radiasi sinar X , sinar radioaktif,
berpengaruh kepada anaknya. Selain itu sejauh mana
orang tua mempengaruhi pengobatan penyakit
anaknya.
KELUHAN UTAMA
Nyeri sendi dan tulang sering
terjadi, lemah , nafsu makan
menurun, demam (jika disertai
infeksi) bisa juga disertai dengan
sakit kepala, purpura, penurunan RIWAYAT KEHAMILAN DAN
berat badan dan sering ditemukan KELAHIRAN
suatu yang abnormal. Kelelahan dan Saat hamil ibu sering
petekie berhubungan dengan mengkomsumsi makanan dengan
trombositopenia juga merupakan bahan pengawet dan penyedap
gejalagejala umum terjadi rasa. Radiasi pada ibu selama
kehamilan dapat meningkatkan
resiko Saat hamil ibu sering
mengkomsumsi makanan dengan
bahan pengawet dan penyedap
rasa. Radiasi pada ibu selama
kehamilan dapat meningkatkan
resiko pada janinnya. Lebih sering
pada saudara sekandung, terutama
pada kembar.
RIWAYAT KELUARGA
Anak belum tahu tentang
DATA
penyakitnya, sehingga anak tidak
merasa memiliki penyakit. Orang
PSIKOSOSIO
tua mengalami kecemasan
mengenai penyakit yang dialami
SPIRITUAL
anak, kondisinya apakah bisa
sembuh atau tidak, serta masalah
financial keluarga.
Sosial:
Anak jarang bermain dengan Spiritual:
temantemannya, karena kondisi Sebelum tidur anak
anak lemah sehingga orangtua
diingatkan oleh orang tua
tidak mengizinkan anak untuk
beraktivitas yang berat. untuk berdoa. Saat anak
Dirumah anak bermain dengan melihat orang tuanya
orang tua dan saudaranya, berdoa anak mengikuti cara
tetapi bermain yang ringan. orang tuanya berdoa
NO AKTIVITAS KELUHAN
1 NUTRISI Pada ALL terjadi penurunan
nafsu makan. Pengaruh ibu
yang suka masak
menggunakan penyedap rasa
dan sering menyediakan
makanan siap saji dirumah.
2 ISTIRAHAT DAN TIDUR Saat beraktivitas anak cepat
kelelahan. Anak kebanyakan
istirahat dan tidur karena
kelemahan yang dialaminya.
Sebagaian aktivitas biasanya
dibantu oleh keluarga. Saat
tidur anak ditemani oleh
ibunya. Tidur anak terganggu
karena nyeri sendi yang
sering dialami oleh leukemia.
3 ELIMINASI Anak gangguan ALL
pada umumnya
mengalami diare, dan
penurunan haluran
urin. BAB 35x sehari,
dengan konsistensi
cair. Haluan urin
sedikit yang
disebabkan susahnya
masukan cairan pada
anak, warna urine
kuning keruh. Saat
BAK anak merasa nyeri
karena nyeri tekan
diperianal.
4 PERSONAL HYGIENE Anak mandi 2x sehari,
gosok gigi 2x setelah
makan dan mau tidur.
Sebagaian aktivitas
hygiene personal
KEADAAN UMUM
Pada anak –anak tampak pucat, demam, lemah, sianosis
PEMERIKSAAN TANDA – TANDA VITAL
RESPIRASI : Pada penderita PDA, manifestasi
kliniknya pada umumnya anak sesak nafas,
tachypnea (Pernafasan >70x/menit)
NADI : Pada penderita ALL, terdapat
manifestasi klinik nadi teraba kuat dan cepat
(takikardia)
TD : pada penderita ALL, tekanan darahnya
tinggi disebabkan oleh hiperviskositas darah
SUHU : Pada penderita ALL yang terjadi infeksi
l suhu akan naik (hipertermi, >37,50C)
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
1. Kepala dan Leher
a) Rongga mulut : Biasanya terdapat perdarahan gusi,
b) Mata:
Konjungtiva : anemis atau tidak. Terjadi gangguan penglihatan
akibat infiltrasi ke SSP,
sclera: kemerahan, ikterik.
Perdarahan pada retina
c) Telinga : ketulian
d) Leher: distensi vena jugularis
e) Perdarahan otak
Leukemia system saraf pusat: nyeri kepala, muntah (gejala tekanan tinggi
intrakranial), perubahan dalam status mental, kelumpuhan saraf otak,
terutama saraf VI dan VII, kelainan neurologic fokal.
2. Pemeriksaan Dada dan Thorax
a) Inspeksi : bentuk thorax, kesimetrisan, adanya retraksi
dada, penggunaan otot bantu pernapasan
b) Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)
c) Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.
d) Auskultasi : suara nafas, adakah ada suara napas
tambahan: ronchi (terjadi penumpukan secret akibat infeksi di
paru), bunyi jantung I, II, dan III jika ada
3. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran
pada kelenjar limfe, ginjal, terdapat bayangan vena, auskultasi
peristaltik usus, palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran
hepar dan limpa
b) Perkusi adanya asites atau tidak
3. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran pada
kelenjar limfe, ginjal, terdapat bayangan vena, auskultasi
peristaltik usus, palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar
dan limpa
b) Perkusi adanya asites atau tidak.
4. Pemeriksaan Genetalia
5. Pembesaran pada testis : hematuria
6. Pemeriksaan integument
Kulit :
a) Perdarahan kulit (pruritus, pucat, sianosis, ikterik,
eritema, petekie, ekimosis, ruam)
b) nodul subkutan, infiltrat, lesi yg tidak sembuh, luka
bernanah, diaforesis (gejala hipermetabolisme).
c) peningkatan suhu tubuh
d) Kuku : rapuh, bentuk sendok / kuku tabuh, sianosis perifer.
6. Pemeriksaan integument
a) Perdarahan kulit (pruritus, pucat,
sianosis, ikterik, eritema, petekie, ekimosis, ruam)
b) nodul subkutan, infiltrat, lesi yg tidak sembuh,
luka bernanah, diaforesis (gejala hipermetabolisme).
c) peningkatan suhu tubuh
d) Kuku : rapuh, bentuk sendok / kuku tabuh,
sianosis perifer.
7. Pemeriksaan Ekstremitas
a) Adakah sianosis, kekuatan otot
b) Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi
sumsum tulang oleh selsel leukemia
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Resiko infeksi berhubungan dengan
menurunnya sistem pertahanan tubuh
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan akibat anemia
3. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang
berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
Resiko infeksi Tujuan : Anak tidak
berhubungan dengan mengalami gejalagejala
menurunnya sistem infeksi
pertahanan tubuh
1. untuk mendeteksi
kemungkinan infeksi
2. untuk meminimalkan
terpaparnya anak dari
sumber infeksi
3. untuk meminimalkan
INTERVENSI
pajanan pada organisme
1. Pantau suhu infektif
2. Tempatkan anak di dalamruangan 4. untuk mencegah
khusus kontaminasi
3. Anjurkan keluarga untuk mencuci silang/menurunkan
tangan sebelum menyentuh pasien resiko infeksi
4. Menggunakan masker setiap kali 5. : menambah energi
kontak dengan pasien untuk penyembuhan
5. Berikan periode istirahat tanpa dan regenerasi seluler
6. diberikan sebagai
gangguan
profilaktik atau
6. Melakukan kolaborasi dalam mengobati infeksi
pemberian obat sesuai ketentuan khusus
Intoleransi aktivitas
berhubungan Tujuan : terjadi
peningkatan toleransi
dengan kelemahan aktifitas
akibat anemia
1. Mengetahui tanda
Intervensi : tanda perdarahan
1. Pantau tandatanda 2. Membantu pasien
mendapatkan
perdarahan
penanganan
2. Anjurkan keluarga untuk sedini mungkin.
memberitaukan apabila 3. Keterlibatan keluarga
ada tanda perdarahan dapat
3. Anjurkan keluarga untuk membantuuntuk mence
pergerakan pasien gah terjadinya
4. Kolaborasi dalam monitor perdarahan lebih lanjut
trombosit 4. Penurunan trombosit
merupakan tanda
kebocoran pembuluh
darah
EVALUASI