You are on page 1of 38

PENATALAKSANAAN FRAKTUR

TULANG FASIAL
Dingman (1964) pernah meramalkan bahwa penderita
fraktur rahang akan meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah kendaraan berkecepatan tinggi.
Dan Fonseca dkk (1991) juga telah membuktikan
bahwa penyebab fraktur rahang terbanyak adalah
kecelakaan lalulintas.
Diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah
kecelakaan lalulintas, yang melibatkan tulang-2
fasial.Helm yang dikenal dengan helm standard belum
sepenuhnya menjamin akan terhindarnya fraktur tulang
fasial.
MELIBATKAN

TULANG GIGI-GELIGI

TULANG + GIGI

MAKSILLA DAN MANDIBULA


KLASSIFIKASI FRAKTUR TULANG FASIAL

KLASSIFIKASI
MANDIBULA MAKSILLA

1. Lokasi anatomis
2. Arah garis 1. F. Dentoalveoler
fraktur 2. F. Vertikal
3. Tingkat maksilla.
keparahannya 3. F. Le Fort I
4. Ada tidaknya gigi Bilateral
4. F. Le Fort II
5. F. Le Fort III

Berubah letak
karena arah garis
fraktur dan muskulus Berubah letak karena arah
trauma dan grafitasi
FRAKTUR PANFASIAL
Adalah fraktur yg melibatkan 3
bagian tulang dari 4 bagian wajah
(frontal, sepertiga tengah bagian
atas, sepertiga tengah bagian
bawah, mandibula).
atau
Fraktur yg melibatkan 2 dari 3
bagian wajah (frontal, maksilla
dan mandibula
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

KLINIS PENUNJANG
- Anamnesis
- Radiografis
- Inspeksi
- CT Scan
- Palpasi
- Model Gigi
- Auskultasi
PERAWATAN FRAKTUR TULANG FASIAL

UMUM

EMERGENCY DEFINITIV
DINI

1. Reposisi

2. Immobilisasi

3. Mobilisasi
Pada perawatan Emergency, sebagian besar
tindakan diarahkan untuk life saving., yang
meliputi Control Airway, Breathing dan
Circulation.
Perawatan Dini, harus segera dilakukan dalam upaya
mengurangi komplikasi trauma dan menunjang
penyembuhan. Mengurangi komplikasi trauma
antara lain, mengurangi perdarahan, mengurangi
rasa sakit dan mengurangi mal fungsi.
Dalam perawatan ini dapat dilakukan dengan :
1. Reposisi manual
2.Stabilisasi temporer dengan fiksasi
horizontale.
3.Stabilisasi temporer dengan Bartons
bandage atau dengan modifikasinya.
4.Stabilisasi temporer dengan Four tailed
Bandage
REPOSISI
REPOSISI

TERBUKA TERTUTUP

Tanpa Operasi
Operasi

Alat Manual Manual Gradual

Traksi Elastik
Intermaksiler

OKLUSSI
REPOSISI

KELEBIHAN KEKURANGAN
TERBUKA 1. Reposisi > baik ( Oklusi + Alignment)
2. Dapat untuk Fraktur yang sudah lama.
1. Jendalan darah hilang
2. Kemungkinan infeksi lebih besar
3. Dapat untuk Mal Union & Non Union 3. Biaya > besar
4. Ada luka incisi
4. Fiksasi intermaksiler tak lama/ tak perlu

TERTUTUP 1. Proses penyembuhan wajar 1. Reposisi berdasar oklusi


2. Fraktur baru
2. Infeksi > kecil
3. Biaya > murah 3. Fiksasi Intermaksiler lebih lama
4. Tak dapat untuk merawat Mal
4. Tal ada luka insisi Union & Non Union
IMMOBILISASI DENGAN FIKSASI
FIKSASI
GiGi TULANG
KOMBINASI

LANGSUNG TAK LANGSUNG LANGSUNG TAK LANGSUNG

- Risdon - Stout - Interosseus wiring - Circum ferential wiring


- Risdon - External Pin
- Essig - Plate
- Ivy
- Arch bar - Gilmer - Transfiksasi
- Arch bar
- Splint dg Kirschner

FIKSASI
INTERDENTAL

FIKSASI INTERMAKSILER
FIKSASI GIGI LANGSUNG :
merupakan fiksasi antara gigi
geligi dalam satu rahang, yg
dengan fiksasi tersebut telah
dapat merawat frakturnya.
FIKSASI INTER MAKSILER
Adalah suatu metode immobilisasi Fraktur rahang yang
melibatkan gigi- geligi Maksilla dan Mandibula, sehingga dalam
kurun waktu tertentu rahang tidak dapat difungsikan untuk
pengunyahan (TIDAK DAPAT MEMBUKA RAHANG).
ANESTESI : - Lokal
- General Anestesi
- Tanpa Anestesi
METODE :
1. Stout’s method (Multiple loop wiring)
2. Arch Bar
3. Ivy
4. Gilmer.
LAMANYA FIKSASI
Faktor yang mempengaruhi :
- Umur
- Nutrisi
- Kondisi sistemik
- Tingkat kooperatif pasien

Umur > 40 tahun = 6 minggu


20 - 40 tahun = 4 - 4,5 minggu
Anak - anak = 2 - 3 minggu
Sekarang, mungkin dapat berkurang lagi.
MEDIKASI :
-Anribiotika
- Anti inflamasi
- Analgetika
- Roburantia

Demostatika bila diperlukan


KOMPLIKASI
1. Delayed Union (Penggabungan yang tertunda)

Fiksasi jelek
Sebab : - Lokal Infeksi
Kooperatif kurang
- Sistemik
2. Non Union (Tidak sambung)
Sebab : Bila Delayed Union tidak dirawat

3. Mal Union (Salah sambung)

Sebab = - Tidak di fiksasi


- Fiksasi salah
- Kooperatif kurang
- Trauma ulang
1. Fraktur tulang fasial merupakan fraktur tulang wajah
yang berhubungan dengan gigi-geligi kecuali tulang
zygoma.

2. Dalam merawat fraktur tulang fasial dengan fiksasi


intermaksiler maka oklusi merupakan acuan utama

3. Adanya kerjasama yang baik antara penderita dan


Operator merupakan hal yang tak boleh diabaikan
dalam perawatan fraktur tulang fasial dengan metode
fiksasi intermaksiler
Terima Kasih

You might also like