You are on page 1of 29

Konsep Penyakit dan

Asuhan Keperawatan
Goiter
Kelompok IV :
Yolanda 16031001
Nur Yusra Yulandari 16031006
Nidar Rani 16031011
Isis Miniati 16031031
Definisi Goiter
O Goiter adalah pembesaran pada
kelenjar tiroid disebut juga struma
adalah suatu pembengkakan pada
leher oleh karena pembesaran
kelenjar tiroid akibat kelainan
glandula tiroid dapat berupa
gangguan fungsi atau perubahan
susunan kelenjar dan morfologinya.
Anatomi dan Fisiologi
Kelenjar Endokrin
O Kelenjar tiroid ialah organ endokrin
yang terletak di leher manusia.
Fungsinya ialah mengeluarkan
hormon tiroid. Hormon yang
terpenting ialah Thyroxine (T4) dan
Triiodothyronine (T3).
Lanjutan…
O Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di
sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri.
Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur (
yang dinamakan isthmus atau ismus).
Setiap lobus berbentuk seperti buah pir.
O Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan
kapsul yang tipis dan pretracheal fascia.
Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid
aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur
perkembangan embriologi tiroid. (Brunner,
Suddath 2001)
Etiologi
a. Defisiensi Yodium.
Yodium sendiri dibutuhkan untuk membentuk hormon tyroid yang
nantinya akan diserap di usus dan disirkulasikan menuju
bermacam-macam kelenjar.
Kelenjar tersebut diantaranya:
1. Choroid
2. Ciliary body
3. Kelenjar susu
4. Plasenta
5. Kelenjar air ludah
6. Mukosa lambung
7. Intenstinum tenue
8. Kelenjar Gondok
Lanjutan...
b. Tiroiditis Hasimoto’s
Ini adalah kondisi autoimun di mana terdapat
kerusakan kelenjar tiroid oleh sistem kekebalan tubuh
sendiri. Sebagai kelenjar menjadi lebih rusak, kurang
mampu membuat persediaan yang memadai hormon
tiroid.
c. Penyakit Graves
Sistem kekebalan menghasilkan satu protein, yang
disebut tiroid stimulating imunoglobulin (TSI). Seperti
dengan TSH, TSI merangsang kelenjar tiroid untuk
memperbesar memproduksi sebuah gondok.
Lanjutan...
d. Multinodular Gondok
Individu dengan gangguan ini memiliki satu atau
lebih nodul di dalam kelenjar tiroid yang
menyebabkan pembesaran.
e. Kanker Tiroid
Thyroid dapat ditemukan dalam nodul tiroid
meskipun kurang dari 5 persen dari nodul adalah
kanker. Sebuah gondok tanpa nodul bukan
merupakan resiko terhadap kanker.
Lanjutan...
f. Kehamilan
Sebuah hormon yang disekresi selama kehamilan
Chorionic manusia (gonadotropin) dapat
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
g. Tiroiditis
Peradangan dari kelenjar tiroid sendiri dapat
mengakibatkan pembesaran kelenjar tiroid. Hal ini
dapat mengikuti penyakit virus atau kehamilan.
(Suddath, 2001)
Klasifikasi
1. Goiter kongenital
Hampir selalu ada pada bayi hipertiroid kongenital,
biasanya tidak besar dan sering terjadi pada ibu
yang memiliki riwayat penyakit graves.
2. Goiter endemik dan kretinisme
Biasa terjadi pada daerah geografis dimana
detistensi yodium berat, dekompensasi dan
hipotiroidisme dapat timbul karenanya, goiter
endemik ini jarang terjadi pada populasi yang
tinggal disepanjang laut.
Lanjutan...
3. Goiter sporadis
Goiter yang terjadi oleh berbagai sebab diantaranya tiroiditis
fositik yang terjadi lazim pada saudara kandung, dimulai
pada awal kehidupan dan kemungkinan bersama dengan
hipertiroidisme yang merupakan petunjuk penting untuk
diagnosa.
4. Goiter intratrakea
Tiroid intralumen terletak dibawah mukosa trakhea dan
sering berlanjut dengan tiroid ekstratrakea yang terletak
secara normal.
Klasifikasi Goiter menurut
WHO
a. Stadium O – A: tidak ada goiter.
b. Stadium O – B: goiter terdeteksi dari palpasi
tetapi tidak terlihat walaupun leher terekstensi
penuh.
c. Stadium I : goiter palpasi dan terlihat hanya jika
leher terekstensi penuh.
d. Stadium II: goiter terlihat pada leher dalam
Potersi.
e. Stadium III : goiter yang besar terlihat dari
Darun
Patofisiologi
O Aktifitas utama kelenjar tiroid adalah
untuk berkonsentrasi yodium dari
darah untuk membuat hormon tiroid.
Kelenjar tersebut tidak dapat membuat
hormon tiroid cukup jika tidak memiliki
cukup yodium. Oleh karena itu, dengan
defisiensi yodium individu akan
menjadi hipotiroid.
Lanjutan…
O Akibatnya, tingkat hormon tiroid
terlalu rendah dan mengirim sinyal
ke tiroid. Sinyal ini disebut thyroid
stimulating hormone (TSH). Seperti
namanya, hormon ini merangsang
tiroid untuk menghasilkan hormon
tiroid dan tumbuh dalam ukuran
yang besar Pertumbuhan abnormal
dalam ukuran menghasilkan apa
yang disebut sebuah gondok
Lanjutan…
O Kelenjar tiroid dikendalikan oleh thyroid
stimulating hormone (TSH) yang juga dikenal
sebagai thyrotropin. TSH disekresi dari kelenjar
hipofisis, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh
hormon thyrotropin releasing hormon (TRH)
dari hipotalamus. Thyrotropin bekerja pada
reseptor TSH terletak pada kelenjar tiroid.
Serum hormon tiroid levothyroxine dan
triiodothyronine umpan balik ke hipofisis,
mengatur produksi TSH.
Lanjutan…
O Interferensi dengan sumbu ini TRH hormon
tiroid TSH menyebabkan perubahan fungsi
dan struktur kelenjar tiroid. Stimulasi dari
reseptor TSH dari tiroid oleh TSH, TSH
reseptor antibodi, atau agonis reseptor TSH,
seperti chorionic gonadotropin, dapat
mengakibatkan gondok difus. Ketika sebuah
kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau
sel ganas metastasis untuk tiroid terlibat,
suatu nodul tiroid dapat berkembang.
Lanjutan…
O Gondok dapat juga terjadi hasil dari
sejumlah agonis reseptor TSH.
Pendorong reseptor TSH termasuk
antibodi reseptor TSH, resistensi
terhadap hormon tiroid hipofisis,
adenoma kelenjar hipofisis hipotalamus
atau, dan tumor memproduksi human
chorionic gonadotropin.
Manifestasi Klinis
a. Pembengkakan, mulai dari ukuran sebuah nodul
kecil untuk sebuah benjolan besar, di bagian depan
leher tepat di bawah Adam’s apple.
b. Perasaan sesak di daerah tenggorokan.
c. Kesulitan bernapas (sesak napas), batuk, mengi
(karena kompresi batang tenggorokan).
d. Kesulitan menelan (karena kompresi dari esofagus).
e. Suara serak.
f. Distensi vena leher.
g. Pusing ketika lengan dibangkitkan di atas kepala
h. Kelainan fisik (asimetris leher)
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pengukuran T3 (Triodothyroxin) dan T4 (Tiroksin)
Nilai normal pada orang dewasa adalah Iodium bebas :
0,1-0,6 ml/dl ; T3 : 0,2-0,3 ml/dl ; T4 : 6-12 ml/d, nilai
normal pada bayi/anak adalah T3 : 180-240
Hasil pemeriksaan dengan radioisotop adalah ukuran,
bentuk lokasi, dan yang utama ialah fungsi bagian-
bagian tiroid. Pada pemeriksaan ini pasien diberi NaI
peroral dan setelah 24 jam secara fotografik
ditentukan konsentrasi yodium radioaktif yang
ditangkap oleh tiroid. Nilai normalnya 10-35%. Jika ,
10% disebut menurun (hipotiroidisme), jika .35%
disebut meninggi (hipertiroidisme
Penatalaksanaan
O Obat-obatan
1. Obat Antitiroid : Golongan Tionamid
Terdapat 2 kelas obat golongan tionamid, yaitu
tiourasil dan imidazol. Tiourasil dipasarkan dengan
nama propiltiourasil (PTU) dan imidazol dipasarkan
dengan nama metimazol dan karbimazol.(4) Obat
golongan tionamid lain yang baru beredar ialah
tiamazol yang isinya sama dengan metimazol
Lanjutan…
2. Obat Golongan Penyekat Beta
Obat golongan penyekat beta, seperti propranolol
hidroklorida, sangat bermanfaat untuk
mengendalikan manifestasi klinis tirotoksikosis
(hyperadrenergic state) seperti palpitasi, tremor,
cemas, dan intoleransi panas melalui blokadenya
pada reseptor adrenergik.
ASUHAN KEPERAWATAN
O Pengkajian
O 1. Identitas klien
O Penyakit ini dominan terjadi pada perempuan
dibandingkan pada laki-laki. Goiter biasanya terjadi
pada daerah geografis dimana detistensi yodium
berat, dekompensasi dan hipotiroidisme dapat timbul
karenanya, goiter ini jarang terjadi pada populasi yang
tinggal disepanjang laut.
O 2. Keluhan utama
O Klien biasanya mengeluh sesak dan sulit menelan.
Lanjutan…
O 3. Riwayat penyakit sekarang
O Klien dengan goiter, merasakan tidak
bersemangat, kurang nafsu makan, suara
parau, dan terjadi pembesaran pada leher.
O 4. Riwayat penyakit keluarga
O Pada dasarnya penyakit ini tidak menurun,
namun karena penyakit ini menyerang
sekelompok populasi dalam suatu daerah,
maka dalam satu keluarga, semua
anggotanya dapat terkena.
Lanjutan…
O 5. Riwayat psikososial
O Meliputi perasaan klien terhadap penyakitnya,
bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana
perilaku klien terhadap tindakan yang dilakukan
terhadap dirinya. Klien juga merasa malu terhadap
penampilannya karena terdapat pembesaran pada
lehernya.
O 6. Riwayat lingkungan
O Daerah yang defisit yodium, sepeti pegunungan,
daerah rawan banjir, dan erosi memiliki penduduk
yang rentan terhadap penyakit goiter.
Lanjutan…
O 7. Pemeriksaan Fisik
O B1: sesak, RR 28x /mnt
O B2: -
O B3: nyeri, pusing, suara serak.
O B4: -
O B5: sulit menelan, anoreksia
O B6: lemah, kurang semangat
Diagnosa Keperawatan
O 1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan
adanya pembesaran jaringan pada leher,
penekanan trakhea.
O 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan adanya penekanan
daerah oesofagus, penurunan nafsu makan.
O 3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
berhubungan dengan tidak efektifnya coping
individu, adanya pembesaran pada leher
O 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
tidak mengenal sumber informasi.
Lanjutan…
O 1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan
adanya pembesaran jaringan pada leher,
penekanan trakhea.
O Tujuan : Menunjukkan pola nafas efektif
O Kriteria hasil :
O a. Dalam 3x 24 jam, pasien
O b. RR= 16-20x/ menit
O c. Kedalaman inspirasi dan kedalaman bernafas
O d. Ekspansi dada simetris
O e. Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Pantau frekwensi pernafasan , Untuk mengetahui adanya
kedalaman, dan kerja pernafasan gangguan
pernafasan pada pasien

Waspadakan klien agar leher tidak Menghindari penekanan pada jalan


tertekuk/posisikan semi ekstensi nafas untuk meminimalkan
atau penyempitan jalan nafas
eksensi pada saat beristirahat

Ajari klien latihan nafas dalam Untuk menstabilkan pola nafas


Persiapkan operasi bila diperlukan. Operasi diperlukan untuk
memperbaiki
kondisi pasien
TERIMA KASIH

You might also like