You are on page 1of 17

NAZLA AL AMRI

N 111 17 004
Pembimbing : dr. MIRANTI M.kes
dr.NUR AINUN
PENDAHULUAN
 Arthritis Gout adalah penyakit dimana terjadi
penumpukan asam urat dalm tubuh secara berlebihan,
baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan
melalui ginjal yang menurun, maupun akibat
tingginya asupan makanan kaya purin. Gout
disebabkan kondisi cairan tubuh sangat jenuh akan
asam urat berkadar tinggi . Gout ditandai dengan
serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi)
yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan
Kristal natrium urat besar yang dinamakan thopus,
deformitas (kerusakan) sendi secara kronis dan cedera
ginjal.
Cont..
 Perkembangan Arthritis Gout sebelum usia 30 tahun
lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita,
namun angka kejadian arthritis Gout menjadi sama
antara kedua jenis kelamin setelah usia 60 tahun.
Prevalensi Arthritis Gout pada pria meningkat
bertambahnya usia dan mencapai puncak antara usia
75 dan 84 tahun
Cont..
 Pada tahun 1999, menurut penelitian prevalensi
Arthritis Gout dan hiperurisemia di USA adalah 41 per
1000, dan di UK prevalensi Arthritis Gout 14 per 1000.
Di Italia kejadian Arthritis Gout meningkat dari tahun
2005 6,7 per 1000 menjadi 9,1 per 1000 pada tahun
2009. Sedangkan di Indonesia sendiri kejadia Arthritis
Gout masih belum jelas karena data yang ada masih
sedikit.Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki
berbagai macam jenis etnis dan kebudayaan,
memungkingkan Indonesia memiliki lebih banyak
variasi jumlah kejadian Arthritis Gout.
 KASUS
 Identitas pasien
 Nama : Ny. Z
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 43 Tahun
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : pekerja pabrik mie
 Alamat : Jl. Maleo no.41
 Agama : Islam
 Tanggal pemeriksaan: 26 April 2018
 Keluhan Utama : nyeri pada jari tangan dan pergelangan
tangan
 Riwayat penyakit sekarang :
 Pasien dating dengan keluhan nyeri yang dirasakan pada jari tangan
serta pergelangan tangan dan terkadang sulit digerakan dan terasa
kaku, keluhan nyeri dirasakan hilang timbul, lebih sering dirasakan
pada malam dan pagi hari, jari tangan juga mulai benkeluhan
dirasakan sejak ± 10 tahun terakhir , untuk mengatasi nyerinya pasien
mengkonsumsi obat natrium diclofenat yang dipercaya untuk
menurunkan rasa nyeri pada jari pasien. Keluhan nyeri dan kram
hilang timbul juga dirasakan pada lutut sebelah kanan namun baru
dirasakan sekitar 1 minggu. Pasien juga mengatakan bahwa suaminya
juga memiliki keluhan yang sama, namun belum pernah memeriksaan
diri ke dokter dan hanya mengonsumsi obat yang sama dengan pasien.
 Riwayat penyakit terdahulu
 Riwayat penyakit jantung (-), hipertensi (-), DM (-),
riwayat operasi (-), asma (-), bronkitis (-).
 Riwayat penyakit keluarga dan lingkungan
 Pasien mengatakan bahwa suami juga mengalami
keluhan yang sama, namun belum pernah melakukan
pemeriksaan ke puskesmas atau pun dokter. Pasien
juga mengatakan memiliki keluarga lainnya yang
menderita hal yang sama dimana terjadi
pembengkakan pada lutut yang menyebabkan sulit
berjalan. Namun pasien tidak mengetahui apakah
ayah dan ibu pasien pernah mengalami hal yang sama.
 Riwayat Sosial dan lingkungan :
 Pasien tinggal dengan anggota keluarga lainnya yang berjumlah 4
orang, terdiri dari suami dan 3 orang anak.
 Untuk memenuhi kebutuhan sehai-hari, Pasien bekerja sebagai
buruh pabrik mie tidak jauh dari rumah pasien, dan suami
memiliki banyak pekerjaan sebagai tukang ojek, petani, dan
penjual buah. Yang jika di jumlahkan dan dirata-ratakan
sebulannya dapat menghasilkan sekitar Rp. 1.500.000/bulan.
 Pekerjaan pasien sebagai buruh mengharuskan pasien bangun
lebih awal dan posisi duduk yang lama.
 Pasien tinggal dirumah yang merupakan rumah milik sendiri,
tidak bertingkat, lantai terbuat dari semen dan bertehel, dan
dinding rumah terbuat dari tembok. Di dalam rumah terdapat 1
buah ruang tamu, 2 buah kamar tidur, ruang kelurga, dapur, wc,
dan pasien memasak menggunakan kompor gas.
 Pasien memiliki asuransi kesehatan berupa KIS dari pemerintah,
memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan.
 Riwayat Kebiasaan
 Pasien mengatakan sehari-hari memiliki
kebiasaan mengonsumsi makanan yang
mengandung purin yang dapat meningkatkan
asam urat seperti : kacang-kacangan, tauge, tahu
dan tempe.
 Pemksaaneriksaan penunjang
 Pada saat kunjungan pasien ke puskesmas dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam
darah dan didapatkan hasil kadar asam urat yang tinggi yaitu 10 mg/dl.
 Diagnosis
 Dokter mendiagnosis dengan Gout Arthritis
 Penatalaksanaan
 Medikamentosa
 Piroksikam 20 mg 1x1
 Allopurinol 100 mg 1x1
 Vit. B complex 1x1
 Non medikamentosa
 Edukasi :
 Menganjurkan pasien dan kelurga mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin, dengan
mengganti lauk pauk seperti ikan.
 Melakukan kegiatan olahraga untuk melatih pergerakan tulang yang kaku.
 Melakukan kontrol kembali dan datang secepatnya jika keluhan pasien semakin memberat.
 Mengontrol peningkatan berat badan dengan mempertahankan berat badan ideal.
 Menghindari konsumsi minuman bersoda dan beralkohol
 Menganjurkan kepada suami pasien untuk memeriksakan diri ke dokter.


Pembahasan
yang paling berperan dalam terjadinya Arthritis Gout
adalahsebagai berikut :
 Faktor Genetik
 Pasien mengatakan memiliki keluarga lain yang
memiliki keluhan yang sama, namu pasien tidak
mengetahui apakah ayah dan ibu pasien juga
menderita hal yang sama, dikarenakan kedua orangtua
pasien meninggal saat pasien masih usia 10 tahun.
Sekitar 18% penderita Arthritis Gout mempunyai
sejarah keluarga dengan hiperurisemia dan terjadinya
Gout meningkat bila kadar asam urat meningkat.
 Faktor Perilaku
 Faktor perilaku yang dapat diambil dari kasus ini adalah kebiasaan
konsumsi makanan pasien yang tinggi purin, yaitu konsumsi kacang-
kacangan, tauge, tahu dan tempe, jenis makanan ini dapat
meningkatkan produksi asam urat dalam darah. Serta konsumsi
makanan yang berlemak seperti nasi kuning dan gorengan dapat
meningkatkan kadar lemak dalam darah seperti pada keadaan
hipertrigliserida dapat memicu peningkatan produksi asam urat.
 Kondisi lain yang dapat meningkatkan produksi asam urat adalah
konsumsi alcohol, obesitas, penggunaan obat-obat sitotoksik, vit B12,
dan lainnya. Peningkatan kadar asam urat dapat diakibatkan oleh
penurnan eksresi asam urat oleh ginjal, berikut keadaan yang dapat
menyebabkan penurunan eksresi asam urat oleh ginjal yaitu
penggunaan obat-obatan (diuretik, siklosporin, etambutol,
pirazinamid), hipertensi, gagal ginjal, dehidrasi, asidosis laktat,
hipotiroidsm, dan hiperparatiroidism.
 Faktor pelayanan kesehatan
 Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer memiliki tugas diantaranya
promotif dan preventif terhadap suatu penyakit. Salah satu sumber
pengetahuan masyarakat tentang suatu penyakit didapatkan melalui upaya
promosi kesehatan oleh tenaga kesehatan yang mana diharapkan dengan
adanya upaya tersebut masyarakat dapat mengetahui dan melakukan tindakan
pencegahan terhadap suatu penyakit, dengan tujuan menyadarkan masyarakat
akan pentingnya kesehatan dan mencegah terjadinya morbiditas.
 Dari segi pelayanan kesehatan terkait kinerja Puskesmas untuk menanggulangi
penyakit arthritis Gout mulai dari pelayanan di poli lansia, posyandu lansia,
posbindu serta pelayanan dalam memberikan obat telah dianggap cukup
dalam penanggulangan penyakit.Puskesmas Wani memiliki Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) Usia lanjut yang dilaksanakan setiap bulan. Kegiatan
promotif dan preventif dilakukan melalui penyuluhan tentang penyakit-
penyakit degenaratif, gizi, kesehatan jiwa, olahraga lansia, dan lain-lain serta
pembagian pamflet tentang kesehatan.
Penutup
 Kesimpulan
 Faktor resiko utama terjadinya Arthritis Gout pada
pasien ini adalah faktor perilaku dan genetik.

 Saran
 Upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakitArthritis Gout dapat
dilaksanakan dengan mengaplikasikan lima tingkat pencegahan
penyakit (five level prevention), sebagai berikut :
 Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya penyakit
arthritis Gout dapat dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya :
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyakit
penyakit Arthritis Gout, dan faktor-faktor resikonya.
Melakukan seminar-seminar kesehatan bagi masyarakat tentang
upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, seperti mengatur pola makan
terutama membatasi asupan makanan yang mengandung purin,
mengurangi atau mengeliminasi asupan alcohol, olahraga teratur,
pengurangan berat badan atau mempertahan berat badan yang ideal.
 Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit
tertentu(general and specific protection)
 Merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap ancaman agen penyakit atau pembawa penyakit
tertentu.Tujuan dari specific protection ini adalah sebagai
perlindungan khusus terhadap ancaman seperti penyakit. Tindakan
yang dapat dilakukan adalah:
 Memberikan informasi pada pasien tentang makan apa saja yang dapat
memicu naiknya Arthritis Gout seperti makanan yang mengandung
kadar purin tinggi sebaiknya dihindari, minuman beralkohol dan
bersoda serta kebiasaan merokok yang harus dihentikan.
 Olahraga ringan teratur dapat merupakan salah satu solusi untuk
mencegah terjadinya deformitas.
 Untuk pasien dengan obesitas, mengurangi berat badan adalah salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah arthritis gout.
 Diagnosis dini dan pengobatan dini (Early diagnosis and prompt
treatment )
 Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan
melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.
Hal yang dapat dilakukan adalah:
 Melakukan skrining dengan memeriksa kadar asam urat pada
pasien yang memiliki faktor resiko dan gejala-gejala klinis.
 Memberikan pengobatan yang tepat untuk untuk mengontrol
dan menurunkan kadar asam urat dalam darah dan mencegah
komplikasi.
 Melakukan pengobatan dan perawatan pada penderita
sehinggan penderita tersebut cepat mengalami pemulihan atau
sembuh dari penyakitnya.

You might also like