Professional Documents
Culture Documents
HEMORROID DEKTOMI
Kelompok 1:
Adiningtyas Prihandini Dedek May Elawati
Ahmad Effendri Diah Ayu Tri Wartami
Ambar Nurhudayani Dimas Pandu Dewangga
Andre Nugrahanto Dwi Krisma Dayanti
Annisa Istiqomah Eka Nur Rani
Arvian Putra Riyadi Eldha Ayu Kumalasari
Asri Wulandari Evinatalia
Bagas Pandhu Pramana Fariza Ilham
Berliana Sukmawati Fathonah Eka P
Definisi
• 2. Faktor presipitasi :
• a. Faktor mekanis (kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intra abdominal) misalnya,
mengedan pada waktu defekasi.
• b. Fisiologis
• c. Radang
• d. Konstipasi menahun
• e. Kehamilan
• f. Usia tua
• g. Diare kronik
• h. Pembesaran prostat
• i. Fibroid uteri
• j. Penyakit hati kronis yang disertai hipertensi portal
Kalsifikasi
1. Hemoroid internal
Hemorid interna adalah pleksus vena hemoroidalis superior diatas garis mukokutan dan ditutupi
oleh mukosa (Sjamsuhidajat dan Jong,2005). Hemoroid internal dikelompokkan dalam 4 derajat :
a) Derajat I, hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri sewaktu
defekasi. Tidak terdapat prolap dan pada pemeriksaan terlihat menonjol dalam lumen.
b) Derajat II, hemoroid menonjol melalui kanal analis pada saat mengejan ringan tetapi dapat
masuk kembali secara spontan.
c) Derajat III, hemoroid akan menonjol saat mengejan dan harus didorong kembali sesudah
defekasi.
d) Derajat IV, hemoroid menonjol keluar saat mengejan dan tidak dapat didorong masuk
kembali.
2. Hemoroid Eksternal
Adalah hemoroid yang menonjol keluar saat mengejan dan tidak dapat didorong masuk.
Hemoroid eksternal dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu:
a) Akut , bentuk hemoroid akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan
sebenarnya merupakan hematoma.
b) Kronik, bentuk hemoroid eksterna kronik adalah satu atau lebih lipatan kulit anus yang
terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
Manifestasi Klinis
• Hemorroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri, dan sering menyebabkan
perdarahan berwarna merah terang pada saat defekasi. Hemorroid eksterna
dihubungkan dengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan
oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemorroid. Ini dapat
menimbulkan iskemia pada area tersebut dan nekrosis. Hemorroid internal tidak
selalu menimbulkan nyeri sampai hemorroid ini membesar dan menimbulkan
perdarahan atau prolaps. (Ode,2012). Gejala klinis hemoroid dapat dibagi
berdasarkan jenis hemoroid (Villalba dan Abbas, 2007) yaitu:
• a. Hemoroid internal
• 1. Prolaps dan keluarnya mukus.
• 2. Perdarahan.
• 3. Rasa tak nyaman.
• 4. Gatal.
• b. Hemoroid eksternal
• 1. Rasa terbakar.
• 2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).
• 3. Gatal.
Patofisiologi
• 3. Penatalaksanaan bedah
• Hemoroidektomi atau eksisi bedah dapat dilakukan untuk mengangkat
semua jaringan sisa yang terlibat dalam proses ini.
• Teknik operasi Whitehead dilakukan dengan mengupas seluruh hemoroidales
interna, membebaskan mukosa dari submukosa, dan melakukan reseksi
• Nyeri akut berhubungan dengan adanya agen injuri fisik (luka post
op)
• Resiko infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan sekunder
(hemoroidektomi)
Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam 1. Kaji skala nyeri
dengan adanya agen dengan kriteria hasil: 2. Anjurkan teknik nafas dalam dan
injuri fisik (luka post op) Skala nyeri 0-1 pengalihan perhatian
Wajah pasien tampak rileks. 3. Berikan posisi supine
4. Observasi tanda-tanda vital
5. Berikan bantalan flotasi di bawah
bokong saat duduk
6. Kolaborasi pelunak feses dan laksatif.
Beri masukan oral setiap hari sedikitnya 2-3
liter cairan, makanan berserat
7. Kolaborasi untuk pemberian terapi
analgetik
2. Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan perawatan selama 3x24jam 1. Monitor tanda-tanda vital setiap 4 jam
dengan insisi dengan kriteria hasil: selama 24 jam pertama
pembedahan sekunder balutan luka operasi tidak basah. 2. Monitor tanda-tanda hipovolemik.
(he Tanda-tanda vital dalam batas normal 3. Periksa daerah rectal atau balutan setiap
dua jam selama 24 jam pertama.
4. Berikan kompres dingin
5. Kolaborasi untuk pemberian terapi
astrigen.
Aspek Legal Etik
• Etik adalah Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai, standar
perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar dan
apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan kebajikan
dan apa yang merupakan kejahatan, apa yang dikendaki dan apa yang ditolak.
• Etika Keperawatan adalah Kesepakatan/ peraturan tentang penerapan nilai moral dan
keputusan- keputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan.
• Aspek legal dalam keperawatan tujuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan
tindakan dengan aman, perawat profesional harus memahami batasan legal dan
implikasinya dalam praktik keperawatan sehari-hari. Asuhan keperawatan yang legal
diartikan sebagai praktik keperawatan yang bermutu dan taat pada aturan, hukum,
serta perundang-undangan yang berlaku. Prinsip Etik dalam keperawatan antara lain :
1. OTONOMI (facilitate autonomy)
2. KEBEBASAN (Freedom)
3. KEBENARAN (Veracity) truth
4. KEADILAN (Justice)
5. TIDAK MEMBAHAYAKAN (Nonmaleficence)
6. KEMURAHAN HATI (Benefiecence)
7. KESETIAAN (fidelity)
8. KERAHASIAAN (Confidentiality)
Kasus