You are on page 1of 51

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN

DI PROVINSI JAWA BARAT

Dr. drg. Marion , MEpid


Kepala Bidang Yankes
Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat

1
 Setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal
dan mendapatkan
lingkungan yang baik dan
sehat serta berhak
memperoleh yankes.

UUD th 1945 pasal 28 H ayat (1)


Bahwa setiap orang berhak atas jaminan
sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidup yang layak dan meningkatkan
martabatnya menuju terwujudnya
masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil
dan makmur
Termasuk hak untuk mendapat kan
pelayanan kesehatan

UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN


PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental,
Pembangunan spritual maupun sosial yang
kesehatan bertujuan memungkinkan setiap orang
untuk meningkatkan untuk hidup produktif secara
Pembangunan Kesehatan adalah
kesadaran, kemauan, sosial dan ekonomis.
upaya yang
(Pasal dilaksanakan
1 UU 36/2009) oleh
dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang semua komponen bangsa dalam
agar terwujud derajat rangka mencapai tujuan kesehatan
kesehatan masyarakat yaitu untuk meningkatkan
yang setinggi-tingginya, kesadaran, kemauan, dan
sebagai investasi bagi kemampuan hidup sehat bagi setiap
pembangunan sumber orang agar terwujud derajat
daya manusia yang kesehatan masyarakat yang
produktif secara sosial setinggi-tingginya, sebagai investasi
dan ekonomis. bagi pembangunan sumber daya
(Pasal 3 UU 36/2009) manusia yang produktif secara sosial
4 ANUNG untuk PIS PK JABAR 2017 dan ekonomis
SEHAT – KESEHATAN (UU 36/2009)
HAK ASASI KEWAJIBAN TANGGUNG JAWAB
PASAL 4-8 PASAL 9-13 PASAL 14-20
a. Hak atas kesehatan a. Ikut mewujudkan, a. Merencanakan, mengatur,
b. Hak yang sama dalam mempertahankan, dan menyelenggarakan, membina,
memperoleh akses atas meningkatkan derajat dan mengawasi
sumber daya kesehatan. kesehatan masyarakat penyelenggaraan upaya
c. Hak memperoleh yang setinggi-tingginya kesehatan yang merata dan
pelayanan kesehatan (pelaksanaannya terjangkau
yang aman, bermutu, meliputi UKP, UKM, dan b. Tersedianya lingkungan,
dan terjangkau. pembangunan tatanan, fasilitas kesehatan
d. Hak secara mandiri dan berwawasan kesehatan. baik fisik maupun sosial bagi
bertanggung jawab b. Menghormati hak orang masyarakat
menentukan sendiri lain dalam upaya c. Tersedianya sumber daya di
pelayanan kesehatan memperoleh lingkungan bidang kesehatan yang adil
yang diperlukan bagi yang Sehat, baik fisik, dan merata bagi seluruh
dirinya. biologi, maupun sosial masyarakat
e. Hak mendapatkan c. Berperilaku hidup sehat d. Tersedianya akses terhadap
lingkungan yang sehat untuk mewujudkan, informasi, edukasi, dan
f. Hak mendapatkan mempertahankan, dan fasilitas pelayanan kesehatan
informasi dan edukasi memajukan kesehatan e. Memberdayakan dan
tentang kesehatan yang setinggi-tingginya mendorong peran aktif
g. Hak memperoleh d. Menjaga dan masyarakat dalam segala
5informasi tentang data meningkatkan derajat bentuk upaya kesehatan.
Dasar Hukum
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN


2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, meliputi:
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan umum;
4. Perumahan rakyat;
5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
masyarakat;
6 6. Sosial.
Kewajiban Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah

Kepala Daerah & Wakil

UU Nomor 23 Tahun 2014 UU

Salah satu kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Daerah


adalah

.
“Melaksanakan Program Strategi Nasional “ NAWA
Program Strategi Nasional
adalah program yang ditetapkan presiden sebagai
program yang memiliki sifat strategis secara nasional
dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan
CITA
5
“… akan meningkatkan
pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan kualitas hidup manusia
dan keamanan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan msyarakat. Indonesia melalui …
layanan kesehatan
masyarakat…”
7 DITJEN YANKES – WORKSHOP PIS-PK 2018
Dukungan Terhadap SPM
Indikator
Indikator
Program Indonesia Sehat dengan
SPM
Pendekatan Keluarga

Tidak terkait langsung dengan Indikator PIS-


8 PK
DITJEN YANKES – WORKSHOP PIS-PK 2018
ISU STRATEGIS
VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN
RPJMN 2015- PROGRAM RPJMD PROVINSI JAWA BARAT
2019 INDONESIA SEHAT TAHUN 2013-2018

VISI
1. Meningkatkan akses & JAWA BARAT MAJU DAN
kualitas yankes ibu, bayi, SEJAHTERA UNTUK
balita, remaja dan lansia SEMUA
2. Meningkatkan akses thd yan
gizi masy.
3. Meningkatkan pengendalian
penyakit dan penyehatan
lingk. MISI PERTAMA
4. Meningkatkan ketersediaan, MEMBANGUN MASYARAKAT
keterjangkauan, pemerataan YG BERKUALITAS & BERDAYA
dan kualitas farmasi, alkes SAING
5. Meningkatkan pengawasan TUJUAN PERTAMA
Membangun Sumber Daya
obat dan makanan
Manusia Jabar yg menguasai
6. Meningkatkan Promkes PROGRA
M ilmu pengetahuan &
Pemberdayaan Masyarakat INDONESI teknologi, senantiasa
A SEHAT
7. Mengembangkan JKN berkarya, kompetitif, dg tetap
8. Meningkatkan ketersediaan, mempertahankan identitas &
penyebaran dan kualitas SDM ciri khas masyarakat yang
Kes santun dan berbudaya
9. Mengembangkan Yankes SASARAN
Primer 1.Meningkatnya aksesibilitas
10. Menguatkan Yankes rujukan & kualitas pendidikan yang
unggul, terjangkau dan merata
yang berkualitas
2.Meningkatnya kualitas
11. Menguatkan manajemen dan
layanan kesehatan bagi semua
SIK serta perluasan akses layanan
12. Meningkatkan efektifitas yg terjangkau dan merata
pembiayaan kesehatan  3.Meningkatnya daya saing
JKN SDM dan kelembagaan serta
berbudaya IPTEK
4.Meningkatnyakualitas
ketahanan keluarga
DASAR HUKUM

 UU NO 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTEK KEDOKTERAN


 UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
 UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
 PP NO 49 TAHUN 2013 TENTANG BPRS
 PP NO 93 TAHUN 2015 TENTANG RS PENDIDIKAN
 PP NO 103 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN TRADISIONAL
 PP NO 2 TAHUN 2018 TENTANG SPM BIDANG KESEHATAN
 PERMENKES NO 1 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM RUJUKAN
 PERMENKES NO 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS
 PERMENKES NO 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK
 PERMENKES NO 56 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN DAN KLASIFIKASI RS
 PERMENKES NO 46 TAHUN 2015 TENTANG AKREDITASI PUSK, KLINIK PATAMA DAN DOKTER
PRAKTEK MANDIRI
 PERMENKES NO 39 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PIS-PK
 PERMENKES NO 39 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PIS-PK
 PERMENKES NO 43 TAHUN 2016 TENTANG SPM BIDANG KESEHATAN
 PERMENKES NO 44 TAHUN 2016 TENTANG MANAJEMEN PUSKESMAS
 PERMENKES NO 34 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI RS
 PERDA NO 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN
 PERGUB NO 63 TAHUN 2013 TENTANG TENAGA KESEHATAN
 PERGUB NO 64 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM RUJUKAN
 KEPGUB JAWA BARAT NO 445 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN FASILITAS PELAYANAN
RUJUKAN TERTINGGI PADA WILAYAH CAKUPAN RUJUKAN PROVINSI
 PERGUB NO 47 TAHUN 2015 TENTANG BPRS
 KEPGUB NO 882 TAHUN 2015 TENTANG BPRS
 PERGUB NO 38 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN MASYARAKAT MISKIN DI RS
 PERGUB NO 45 TAHUN 2017 TENTANG KESEHATAN TRADISIONAL
UU RI No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk :

1. menyediakan Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan


masyarakat
2. membina dan mengawasi penyelenggaraan
Rumah Sakit
3. memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan
secara profesional dan bertanggung jawab
SPM Kesehatan dan Pendekatan Keluarga
NO Indikator
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
2 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
SPM
3 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

4 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.


5 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
6 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
7 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.

8 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
SPM & PK
9 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.

10 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

11 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

12 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.

13 Keluarga mengikuti KB

14 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

15 PK
Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
16 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat
17 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
PERMASALAHAN
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN FAKTOR PERILAKU


Tahun 1990: PENYAKIT INFEKSI (ISPA, TB, Diare) menjadi penyebab kematian dan kesakitan
Sejak Tahun 2010: PENYAKIT TIDAK MENULAR (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes) menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan

PERINGKAT TAHUN 1990 TAHUN 2010 TAHUN 2015

1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke


2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 4
4 Stroke Diare Kanker
5 5
5 Kecelakaan Lalin Jantung Iskemik Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis
7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA
9
8 Malaria ISPA 8 Depresi
13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

SEKRETARIS JENDERAL untuk RAKERKESNAS 2017 9


LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT BERDASARKAN DALYs

1990
 

 2020
 Infeksi pernafasan bawah 1 1 Penyakit jantung iskemik
 Penyakit diare 2 2 Depresi mayor
 Keadaan yang timbul pada unipolar
 periode perinatal 3 3 Kecelakaan lalu lintas
 Depresi mayor unipolar 4 Penyakit serebrovaskular
4 5 Penyakit paru obstruktif
 Penyakit jantung iskemik 5 kronik
 Penyakit serebrovaskular 6 6 Infeksi pernafasan
bawah

Estimasi WHO: tahun 2030 depresi menjadi penyebab utama beban penyakit no.1
6
SEKRETARIS JENDERAL untuk RAKERKESNS 2017
TREND KEMATIAN IBU DAN BAYI
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014-2017

Berdasarkan Profil Dinkes Prov Jabar 2014 s.d. 2016 dan Laporan Kesga Kab/Kota Tahun 2017
JUMLAH KEMATIAN IBU TAHUN 2017

• Jumlah kematian ibu 695, menurun


13% dibandingkan dengan tahun 2016
• Ratio Kematian Ibu : 77,83/100.000 KH
• Kematian Tertinggi 59 kasus (Kab.
Karawang, Kab. Bogor)
• Kematian Terendah 2 kasus (kota
Banjar)
• 10 Kab dengan Kematian Ibu
tertinggi : Kab. Karawang, Bogor,
Garut, Indramayu, Bandung,
Sukabumi, Cirebon, Bandung Barat,
Tasikmalaya, Bekasi
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL TAHUN 2017

• Jumlah kematian neonatal tahun 2017 : 2.764


Kasus
• Kematian Tertinggi 262 kasus (Kab. Garut)
• Kematian Terendah 8 kasus (kota Tasik)
• Kematian Neonatal 0-6 hari : 2.244 kasus (81%)
• Kematian Neonatal 7-28 hari : 481 kasus (19%)
• 10 Kab dengan Kematian Neonatal tertinggi :
Kab. Garut, Indramayu, Sukabumi, Bandung,
Tasikmalaya, Cirebon, Karawang, Cianjur,
Bandung Barat, dan Subang
ISU STRATEGIS NASIONAL
PENURUNAN STUNTING
ELIMINASI TBC
PENINGKATAN CAKUPAN DAN
KUALITAS IMUNISASI
PETA STUNTING JABAR HASIL PSG
TAHUN 2017
BEKASI
KT BEKASI 23,7
15 KARAWANG
KT DEPOK
14,9 26,1
INDRAMAYU
SUBANG 29,9
BOGOR PURWAKART
KT BOGOR A
28,4 25 30,1 25,5 MAJALENGKA CIREBON
30,2 25,6 KT CIREBON
26,5
BANDUNG BARAT SUMEDANG
34,2 28,1
KT SUKABUMI KT BANDUNG
KT CIMAHI
23,1 25,5 25,8
KUNINGAN
SUKABUMI BANDUNG 28,5
CIANJUR

CIAMIS
37,6 29
GARUT KT TASIKMALAYA KT BANJAR
35,7 38,2 28
43,2
TASIKMALAYA
PANGANDARAN
JABAR 33,3 28,1
THN 2016 : 25,1
THN 2017 : 29,2
DAERAH INTERVENSI STUNTING THN 2018
BEKASI 13 KABUPATEN (130 DESA)
KT BEKASI
KARAWANG

26,1
KT DEPOK
INDRAMAYU
SUBANG 29,9
BOGOR PURWAKART
KT BOGOR A
28,4 25,5 MAJALENGKA CIREBON
25,6 KT CIREBON
BANDUNG BARAT SUMEDANG
34,2 28,1
KT SUKABUMI KT CIMAHI
KT BANDUNG KUNINGAN
SUKABUMI BANDUNG 28,5
CIANJUR 38,7
CIAMIS
37,6
GARUT KT TASIKMALAYA KT BANJAR
35,7
43,2
TASIKMALAYA

PANGANDARAN
33,3
Situasi Fasilitas Pelayanan TB
di Provinsi Jawa Barat
Pada Tahun 2017

No Jenis Faskes Jumlah DOTS Belum DOTS

1 Puskesmas 1.074 1.074 (100%) -

2 Rumah Sakit 312 108 (34,6%) 204

3 B/BKPM 4 4 (100%) -

4 Lapas/Rutan 33 23 (69,7%) 10

5 Klinik ?? 12
Jumlah Kasus TB Semua Tipe
Di Provinsi Jawa BaratPada Tahun 2011 – 2017

Data Per Tanggal 22 Maret 2018


Angka Notifikasi Kasus TB (Case Notification Rate)
Jawa Barat 2017

Target CNR Jabar Tahun 2017


: 172/100.000 pddk
Angka CDR (Case Detection Rate) Kasus TB
di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017
Target CDR Jabar Tahun
2017 : 53 %
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN
KABUPATEN / KOTA PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2016
Target 90 %
HASIL PENGOBATAN PASIEN TB
PROVINSI JAWA BARAT PADA TAHUN 2008 - 2015

POTENSI MENJADI SUSPEK TB MDR


HASIL PENGOBATAN PASIEN TB
MENURUT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2014

B/BKPM

POTENSI MENJADI SUSPEK TB MDR


ASSESSMENT KASUS TB DI 3 RUMAH SAKIT
PADA 3 KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017
Kasus TB Kasus TB Perkiraan
yang yang
No. Nama Rumah Sakit ditemukan Dilaporka Missing %
Cases
RS n di SITT*)

RS dr. Hasan Sadikin-


1 86%
Bandung 2.203 314 1.889

2 RSUD Kota Bekasi 75%


2.836 700 2.136
RSUD Kabupaten
3 64%
Bekasi 418 149 269

Total 4.294 79%


5.457 1.163
Catatan : Data Per
November 2017 *)SITT Online
Tahun Jml Diobati Sembuh Cure Rate Peng. Lengkap

2012 54 27 48,1 % 0

2013 123 62 50,4 % 3

2014 160 78 48,8% 4

2015 256 111 43,4% 10


Tahun Jml Loss Gagal Meninggal Pindah Masih
% Lain2 Diobati
Diobati to FU

2012 54 9 16,6 1 16 0 1 0

2013 123 31 25,2 7 20 0 0 0

2014 160 42 26,25 5 30 0 1 0

2015 256 64 25 13 39 0 11 8
TIGA METROPOLITAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN DI JAWA BARAT
SEBAGAI PENGHELA EKONOMI, KESEJAHTERAAN, MODERNISASI DAN KEBERLANJUTAN BAGI SELURUH MASYARAKAT JAWA BARAT

Depok Kab Indramayu


-732 Kab Subang -944
Kab Bogor -625
-1143
Kab Cirebon
-348
Kab Majalengka
Kab Sumedang -469
-606
Kab Bandung Barat
-994
Kab Bandung
Kab Sukabumi -2172
-1320
Cianjur Kab Ciamis
-1616 -598

Kota Tasikmalaya Kota Banjar


-110 -59
Garut
-1436 Kab Pangandaran
Kab Tasikmalaya n/a
-730

Beberapa daerah in line dengan perencanaan bappeda prov


jabar
Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di jawa barat.
Data Keberadaan Tempat Tidur
Faskes RS Online 2018
Puskesmas (Sumber: Data Rifaskes 2011)
Kebutuhan TT Jumlah Kekurangan/
No Kab/ Kota (asumsi 1/1000 RS Non Rawat Jumlah TT
Total TT Kelebihan TT
penduduk) Perawatan Inap

1 Bogor 5.248 28 82 19 0 3.7 -1.548


2 Sukabumi 2.429 8 53 5 116 1.475 -954
3 Cianjur 2.245 5 37 8 127 1.097 -1.148
4 Bandung 3.435 7 57 5 115 1.499 -1.936
5 Garut 2.524 6 50 15 270 1.287 -1.237
6 Tasikmalaya 1.735 2 25 15 180 494 -1.241
7 Ciamis 1.555 4 36 16 222 807 -748
8 Kuningan 1.052 8 31 6 102 1.085 33
9 Cirebon 2.111 13 49 8 141 2.451 340
10 Majalengka 1.181 4 23 9 170 747 -434
Puskesmas (Sumber:
Kebutuhan TT
No Kab/ Kota (asumsi 1/1000 Jumlah Data Rifaskes 2011) Total TT Kekurangan/
RS Kelebihan TT
penduduk) Non Rawat
Perawat Jumlah TT
Inap
an

11 Sumedang 1.135 3 26 6 140 631 -504


12 Indramayu 1.687 7 40 9 146 928 -759
13 Subang 1.51 10 29 11 165 1.097 -413
14 Purwakarta 906 10 18 2 0 1.187 281
15 Karawang 2.245 22 37 13 125 2.917 672
16 Bekasi 3.028 48 30 9 70 3.67 642
17 Bandung Barat 1.603 8 26 5 92 846 -757
18 Pangandaran 0 0 0 0 0 0 0

19 Kota Bogor 1.022 19 16 8 19 2.867 1.845


20 Kota Sukabumi 315 8 15 0 4 1.279 964

21 Kota Bandung 2.48 38 73 0 57 6.148 3.668

22 Kota Cirebon 304 11 22 0 0 1.253 949


Puskesmas (Sumber:
Kebutuhan TT Data Rifaskes 2011) Kekurangan/
No Kab/ Kota (asumsi 1/1000 Jumlah RS Total TT Kelebihan TT
penduduk)
Non Rawat Jumlah TT
Perawatan Inap

23 Kota 2.593 42 27 4 34 4.653 2.06


Bekasi
24 Kota 1.979 22 30 2 16 2.508 529
Depok
25 Kota 576 7 13 0 0 1.381 805
Cimahi
26 Kota 657 14 20 0 34 1.52 863
Tasikmala
ya

27 Kota 181 3 9 1 17 475 294


Banjar
TOTAL 45.736 357 874 176 2.362 48.002 2.266

Sumber data : RS OnLine tanggal 26 Maret 2018


pukul 13:55 WIB
JUMLAH SARANA KESEHATAN DAN
TERAKREDITASI S/D TAHUN 2017
DOKTER PRAKTEK
PUSKESMAS DOKTER GIGI PRAKTEEK
RUMAH SAKIT KLINIK PRATAMA MANDIRI MANDIRI
KABUPATEN/
NO KOTA
PKS-
AKRED AKREDIT AKREDIT AKREDI PKS- AKREDI
JMH JMH JMH PKS-BPJS JMH BPJS JMH
ITASI ASI ASI TASI BPJS TASI

1. KB. BOGOR 28 21 101 29 94 0 30 0 4 0

2. KB. SKBM 7 7 58 11 24 0 20 0 1 0

3. CIANJUR 4 2 45 30 62 28 0 4 0 0

4. KB. BDG 7 6 62 31 122 66 0 106 23 0 34 8 0

5. GARUT 6 3 65 29 110 38 0 37 17 0 5 4 0

6. KB. TSM 2 1 40 4 26 0 29 0 3 0

7. CIAMIS 4 1 37 10 54 31 0 20 0 2 0

8. KUNINGAN 8 4 37 10 16 9 0 249 52 0 32 9 0

9. KB. CIREBON 11 7 57 28 28 0 49 0 3 0

10. MAJALENGKA 4 3 32 13 23 13 0 38 0 5 0

11. SUMEDANG 3 1 32 15 63 24 0 13 0 2 0

12. INDRAMAYU 7 1 49 7 33 14 0 702 33 0 27 6 0

13. SUBANG 10 1 40 13 89 28 0 99 33 0 10 0 0

14. PURWAKARTA 10 3 20 12 92 47 0 410 1 0 64 0 0

15. KARAWANG 21 9 50 20 265 103 0 1162 3 0 162 0 0


DOKTER GIGI PRAKTEEK
RUMAH SAKIT PUSKESMAS KLINIK PRATAMA DOKTER PRAKTEK MANDIRI MANDIRI
KABUPATEN/
NO KOTA
AKRED AKREDI PKS-BPJS AKRED PKS- AKREDI PKS- AKREDI
JMH JMH JMH JMH JMH
ITASI TASI ITASI BPJS TASI BPJS TASI

16. KB. BEKASI 45 16 47 12 401 120 0 23 0 0 0 0

17. BANDUNG BRT 8 2 31 9 147 70 0 418 14 0 135 3 0

18. PANGANDARAN - - 15 6 15 6 0 40 1 0 6 0 0

19. KT. BOGOR 19 10 24 12 93 22 0 17 0 8 0

20. KT. SUKABUMI 6 4 15 10 21 11 0 3 0 1 0

21. KT. BANDUNG 34 24 73 30 174 86 0 23 0 3 0

22. KT. CIREBON 11 6 22 11 34 14 0 125 17 0 39 6 0

23. KT. BEKASI 41 16 31 8 298 85 0 136 1 0 1 0

24. KT. DEPOK 21 7 32 11 62 0 13 0 2 0

25. KT. CIMAHI 7 4 13 7 37 25 0 9 0 59 1 0

26. KT. TASIK 12 2 20 5 43 43 0 15 0 4 0

27. KT. BANJAR 3 0 10 3 16 6 0 9 0 1 0

JAWA BARAT 339 161 1058 386 2061 1123 0 3507 487 0 573 77 0
Gambaran Peserta
JKN/KIS/ BPJS
Kesehatan
di Provinsi Jawa
Barat
Data sd Desember
2017
43.740.159 =
71,62%
Data dirjendukcapil
sm II Tahun 2016
Kepesertaan PBI APBD : 2.593.347

Kepesertaan Pekerja
Penerima Upah (PPU)
PERBANDINGAN ALOKASI DAK BID.
KESEHATAN TAHUN 2016 DAN 2017
REGULASI
STRATEGI


PEMBUATAN PERGUB TIM PEMBINA DAN PENGAWAS KESTRAD
REVISI PERDA 11 TAHUN 2010
• PERDA KESEHATAN JIWA NO 5 TAHUN 2018

PENINGKATAN AKSES PELAYANAN - PELAKSANAAN PIS PK DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM


KAB/KOTA
- PENINGKATAN RUMAH SAKIT REGIONAL
- PENGEMBANGAN UPTD RS PROVINSI
- PEMBENTUKAN CENTRE OF EXCELLENCE (RS RUJUKAN LANSIA, RS
PENANGGULANGAN INFEKSI, RS KHUSUS JANTUNG, RSUD UNGGULAN
KES KERJA)
- PKS PELAYANAN JANTUNG ANTARA PEMPROV JABAR,RSHS,UNPAD DGN
7 RSUD ( AL IHSAN, SUMEDANG, BANJAR, CIBABAT,
SOEKARDJO,SAMSUDIN,GUNUNG JATI)
- PKS PELAYANAN ONKOLOGI ANTARA RSUD AL IHSAN DENGAN RSHS
- PEMBENTUKAN ACADEMIC HEALTH SISTEM ANTARA PEMPROV RSHS,
RS PENDIDIKAN (UTAMA, AFILIASI DAN SATELIT) DENGAN INSTITUSI
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
- PEMBENTUKAN PSC 119 DI KAB/KOTA ( KAB.BEKASI, KOTA BANDUNG,
DEPOK, KARAWANG, BOGOR )
- PROSES PKS PELAYANAN ONKOLOGI ANTARA RSHS DAN RS PROV
ALIHSAN

KELEMBAGAAN • FORUM KERJASAMA SURVEYOR FKTP


• PEMBENTUKAN ASOSIASI FKTP
• TIM PEMBINA DAN PENGAWASAN PELAYANAN KESTRAD
• PEMBENTUKAN TIM PENDAMPING FKTP
• BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT
• TIM PERTIMBANGAN KLINIS
• TIM PENDAMPING AKREDITASI PROVINSI

PENINGKATAN KAPASITAS - PELATIHAN PENDAMPING AKREDITAS FKTP


- BEA SISWA D3 BAGI 1000 BIDAN
STRATEGI
PEMBIAYAAN - PEMBERIAN BANTUAN PBI PROVINSI SEBANYAK 40 % DARI
TOTAL MASYARAKAT MISKIN KAB/KOTA SEJAK TAHUN 2014
- BANTUAN KEUANGAN GUB UNTUK SARANA PRASARANA
RUMAH SAKIT DAERAH DAN PUSKESMAS
- PEMBANGUNAN 425 PUSKESMAS PONED

SDM - PENGANGKATAN DOKTER PTT DAN BIDAN PTT PROVINSI


SEJAK TAHUN 2010 DAN DIPERPANJANG SD SKR
- USULAN DOKTER WKDS UNTUK RSUD
- USULAN PENAMBAHAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT KE
KEMENKES (UTK KAB TASIKMALAYA)
PKS PELAYANAN JANTUNG ANTARA PEMPROV JABAR, RSHS, UNPAD DENGAN 7 RSUD
( RS. AL-IHSAN, RS. SUMEDANG, RS. SAMSUDIN, RS. GUNUNG JATI, RS. SOEKARJO, RS.
BANJAR, DAN RS. CIBABAT

You might also like