Professional Documents
Culture Documents
Fase Terdispersi
Molekuler < 1,0 nm
Koloid 0,5 m – 1,0 nm
Kasar > 0,5 m
SISTEM DISPERSI KASAR
Deflokulasi Flokulasi
Endapan sangat padat, sehingga sulit jika Partikel tidak mengikat kuat sehingga mudah
didispersi kembali untuk didispersikan kembali.
SUSPENSI (SIFAT ANTARMUKA)
Setiap sediaan yang tidak stabil akan cenderung berusaha untuk menstabilkan
keadaannya. Begitu halnya dengan suspensi, agar mendekati keadaan stabil, partikel
partikel dalam suspensi cair cenderung untuk berflokulasi yaitu membentuk suatu
gumpalan ( agglomerate). Sedangkan untuk mengurangi tegangan antarmuka , dapat
dilakukan dengan penambahan surfaktan.
Persamaan Rumus F : Energi bebas.
F = A : Tegangan permukaan.
A : Luas permukaan antar partikel.
SUSPENSI (PENGENDAPAN)
Teori Sedimentasi
Efek Gerak Brown
Sedimentasi Dari Partikel Terflokulasi
Parameter Sedimentasi
Flokulasi Terkendali
Teori Sedimentasi
Dengan v adalah kecepatan akhir dalam cm/detik, 𝑑 adalah diameter partikel dalam cm,
dan 𝜌𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝜌0 masing masing adalah densitas fase teredispersi dan medium dispersi, 𝘨
adalah percepatan karena gaya gravitasi, dan Ƞ0 adalah viskositas medium disperesi dalam
satuan poise.
Efek Gerak Brown
Untuk Partikel yang memiliki diameter sekitar 2 sampai 5µ𝑚 (betgantung pada densitas
partikel serta viskosositas medium pensuspensi), gerak Brown meniadakan sedimentasi
hingga tingkat yang dapat diukur pada suhu kamar dengan menjaga bahan terdispersi tetap
berada dalam gerak acak.
Flokulasi Terkendali
Dengan berasumsi bahwa serbuk terbasahi dan terdispersi dengan baik, kini dapat kita
pertimbangkan berbagai cara untuk menghasilkan flokulasi terlkendali sehingga mencegah
terbentuknya sedimen padat yang sulit terdispersi kembali. Hiestand menerangkan persoalan
ini lebih mudah jika dibahas dari sudut-sudut bahan yang digunakan untuk menghasilkan
flokulasi dalam suspensi, yaitu elektrolit, surfaktan dan polimer.