You are on page 1of 11

KELOMPOK 4

Abdul Kholik Azis 1604015374


Intan Rega Kurnia 1604015035
Kurnia Hamidah 1404015185
Widya Puji Lestari 1604015334
SISTEM DISPERSI
 Sistem dispersi terdiri dari partikel kecil yang dikenal sebagai fase
terdispersi, terdistribusi keseluruh medium kontinue atau medium
dispersi. Bahan bahan yang terdispersi bisa mempunyai jangkauan
ukuran dari partikel berdimensi atom dan molekul sampai partikel
yang diukur dalam milimeter. Umumnya tergolong dari dispersi
molekuler dispersi koloid dan dispersi kasar.

 Fase Terdispersi
Molekuler < 1,0 nm
Koloid 0,5 m – 1,0 nm
Kasar > 0,5 m
SISTEM DISPERSI KASAR

Bentuk sediaan yang berupa dispersi kasar yaitu bentuk


Suspensi.
Suspensi adalah suatu dispersi kasar dimana partikel zat
padat yang tidak larut terdispersi dalam suatu medium
cair. Partikel-partikel tersebut kebanyakan mempunyai
diameter lebih besar dari 0,1 mikrometer, dan beberapa
dari partikel tersebut bila diselidiki di bawah mikroskop
menunjukan adanya gerak brown jika dispersi mempunyai
viskositas rendah.
SUSPENSI
Kriteria suspensi yang baik sebagai berikut :
1. Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap.
2. Bila mengendap , maka bila dikocok harus segera
terdispersi.
3. Mudah dituang dalam botol.
4. Secara fisik obat tercampur homogen dan secara kimia obat
tetap stabil selama digunakan dalam kehidupan
TIPE SUSPENSI

Deflokulasi Flokulasi

Ukuran partikel kecil Partikel membentuk agregat bebas ( ukuran


besar)
Laju pengendapan lambat Laju pengendapan cepat

Endapan yang terbentuk lambat Endapan yang terbentuk cepat

Endapan sangat padat, sehingga sulit jika Partikel tidak mengikat kuat sehingga mudah
didispersi kembali untuk didispersikan kembali.
SUSPENSI (SIFAT ANTARMUKA)
 Setiap sediaan yang tidak stabil akan cenderung berusaha untuk menstabilkan
keadaannya. Begitu halnya dengan suspensi, agar mendekati keadaan stabil, partikel
partikel dalam suspensi cair cenderung untuk berflokulasi yaitu membentuk suatu
gumpalan ( agglomerate). Sedangkan untuk mengurangi tegangan antarmuka , dapat
dilakukan dengan penambahan surfaktan.
 Persamaan Rumus F : Energi bebas.
F =  A  : Tegangan permukaan.
A : Luas permukaan antar partikel.
SUSPENSI (PENGENDAPAN)

 Salah satu aspek dari kestabilan fisika dalam suspensi dibidang


farmasi adalah menjaga partikel agar tetap terdistribusi secara
merata keseluruh dispersi.
 Kecepatan pengendapan tergantung dari ukuran partikel dan
viskositas ketika ukuran partikel lambat untuk mengendap dan
cenderung untuk membentuk agregat dan flokulasi dan jika
mengendap dapat menyebabkan caking dan bila viskositas besar
sulit keluar mengalir dari dalam mulut botol.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN SEDIMENTASI

Teori Sedimentasi
Efek Gerak Brown
Sedimentasi Dari Partikel Terflokulasi
Parameter Sedimentasi
Flokulasi Terkendali
Teori Sedimentasi

 Kecepatan pengendapan dinyatakan oleh hokum stokes


𝑑2 𝜌𝑠 −𝜌0 𝘨
V= 18Ƞ0

Dengan v adalah kecepatan akhir dalam cm/detik, 𝑑 adalah diameter partikel dalam cm,
dan 𝜌𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝜌0 masing masing adalah densitas fase teredispersi dan medium dispersi, 𝘨
adalah percepatan karena gaya gravitasi, dan Ƞ0 adalah viskositas medium disperesi dalam
satuan poise.
Efek Gerak Brown
Untuk Partikel yang memiliki diameter sekitar 2 sampai 5µ𝑚 (betgantung pada densitas
partikel serta viskosositas medium pensuspensi), gerak Brown meniadakan sedimentasi
hingga tingkat yang dapat diukur pada suhu kamar dengan menjaga bahan terdispersi tetap
berada dalam gerak acak.

 Sedimentasi Dari Partikel Terflokulasi


Pada waktu menyelidiki dalam sistem yang terflokulasi, dapat diamati bahwa flokulat
cenderung jatuh bersamaan dan menghasilkan batasan yang jelas antara sediaan dan cairan
supernatant. Cairan yang berada diatas sedimen jernih karena partikel-partikel kecil sekalipun
yang terdapat di dalam system tersebut menyatu dalam flokulat.
Parameter Sedimentasi
volume sedimentasi, dan derajat flokulasi.

 Flokulasi Terkendali
Dengan berasumsi bahwa serbuk terbasahi dan terdispersi dengan baik, kini dapat kita
pertimbangkan berbagai cara untuk menghasilkan flokulasi terlkendali sehingga mencegah
terbentuknya sedimen padat yang sulit terdispersi kembali. Hiestand menerangkan persoalan
ini lebih mudah jika dibahas dari sudut-sudut bahan yang digunakan untuk menghasilkan
flokulasi dalam suspensi, yaitu elektrolit, surfaktan dan polimer.

You might also like