You are on page 1of 12

ASUHAN

KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
STROKE(CVD)

Anita indahniati
Asni astuti simanulang
Maesaroh
Noviyanti
zahrotunnisa
DEFINISI

CVD adalah suatu keadaan yang timbul


karena terjadi gangguan peredaran darah di
otak yang menyebabkan terjadinya kematian
jaringan otak , sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau
kematian. (Fransisca B. Batticaca)
Menurut Corwin (2009), Stroke
hemoragik adalah jika suatu pembuluh darah
di otak pecah sehingga timbul iskemia di otak
dan hipoksia disebelah hilir.
ETIOLOGI
Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin
(2008):

1. Thrombosis Cerebral
2. Haemorhagi
3. Hipoksia Umum
4. Hipoksia Setempat
MANIFESTASI KLINIS
• Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
(hemiparese atau hemiplegia)
• Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan
(biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak
• Tonus otot lemah atau kaku
• Menurun atau hilangnya rasa
• Gangguan lapang pandang “Homonimus
Hemianopsia”
• Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan
memahami ucapan)
• Disartria (bicara pelo atau cadel)
• Gangguan persepsi
• Gangguan status mental
• Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Angiografi Serebral
 Single Photon Emission Computed
Tomography (SPECT).
 CT scan
 MRI (Magnetic Imaging Resonance)
 EEG
 Pemeriksaan laboratorium
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEGAWAT DARURATAN


(A, B, C, D, E)
 Identitas pasien
 Pengkajian Primer
 Pengkajian sekunder
DIAGNOSA

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan


cerebral berhubungan dengan
perdarahan intra cerebral
2. Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan kesadaran.
3. Resiko Aspirasi berhubungan dengan
penurunan tingkat kesadaran
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan otot.
INTERVENSI
Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
berhubungan dengan perdarahan intra cerebral

1. Kaji keadaan umum dan TTV


2. Berikan posisi kepala lebih tinggi 30º
3. Catat perubahan pasien dalam merespon
stimulus
4. Anjurkan pasien bed rest total
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan batasi
pengunjung
6. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan kesadaran.

1. Kaji karakteristik pola nafas (frekuensi,


kedalaman, irama)
2. Kaji adanya penggunaan otot bantu
pernafasan
3. Berikan posisi kepala lebih tinggi 30º
4. Ajarkan relaksasi nafas dalam
5. Kolaborasi dengan dokter pemberian O2
Resiko Aspirasi berhubungan dengan
penurunan tingkat kesadaran

1. Monitor tingkat kesadaran


2. Reflek batuk dan kemampuan menelan
3. Melihara jalan nafas
4. Lakukan saction bila diperlukan
5. Haluskan makanan yang akan diberikan
6. Haluskan obat sebelum pemberian
Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan kelemahan otot

1. Kaji kemampuan pasien terhadap


pergerakan
2. Ubah posisi pasien tiap 2 jam
3. Ajarkan pasien melakukan ROM aktif
pada ekstremitas yang tidak sakit dan
ROM pasif pada ekstremitas yang
sakit
4. Pasang side riil di kanan kiri tempat
tidur pasien.

You might also like