ANTIMIKROBA UNTUK INFEKSI

ODONTOGENIK

Willy Chandra Hermawan

130112140638

Preseptor:
drg. Gusriani SpPerio
 INDIKASI

1. Terdapat tanda-tanda 6. Pasien dengan

infeksi underlying disease
2. Immunocompromised (contoh: DM, jantung,
3. Sterilisasi alat dan gangguan darah)
ruangan kurang baik 7. Malnutrisi
4. Luka bekas tindakan 8. Oral higiene buruk
luas 9. Pasien usia lanjut
5. Luka pembedahan 10. Fokus infeksi
dan insisi
 BAKTERIOSTATIK
 Menghambat pertumbuhan
bakteri
 Membutuhkan kerja aktif
sistem imun untuk eradikasi
bakteri
JENIS ANTIBIOTIK
BAKTERISIDAL
 Membunuh bakteri secara
langsung
 Tidak membutuhkan peran aktif
sistem imun u/ eradikasi bakteri
 Dosis <<<
 Efek lebih cepat
 <<< resisten
 <<< toksik
 Fleksibilitas >> untuk interval
dosis
 BAKTERIOSTATIK BAKTERISIDAL

 Tetrasiklin  Penisilin : amoxicillin,

 Eritromisin ampisilin
 Klaritromisin  Sefalosporin
 Klindamisin  Aminoglikosida
 Azitromisin  Metronidazol
 Ciprofloxacin

JENIS ANTIBIOTIK
 Antibiotik Sediaan Dosis Dewasa Dosis Anak
Amoksisilin 250 mg 1-2 gr 25-50 mg/kgBB/hari
500 mg (3 x 1)
125 mg/cth
250 mg/cth
Ampisilin 250 mg 4x1 100 mg/kgBB/hari
500 mg 4 dosis
Sefalosin 500 mg 3-4 x 1 25-50 mg/kgBB/hari
1500 mg 4 dosis
Sefaleksin 250 mg 4x1 25-50 mg/kgBB/hari
1000 mg 4 dosis
125-250mg/mL
Vankomisin 250 mg 4x1 40 mg/kgBB/hari
500 mg
Metronidazol 500 mg 3x1 30-40 mg/kgBB/hari
Ciprofloksasin 500 mg 2x1
750 mg
Cefadroxil 500 mg 2x1 50 mg/kgBB/hari
125 mg/cth
250 mg/cth

JENIS ANTIBIOTIK
 Antibiotik Sediaan Dosis Dewasa Dosis Anak
Tetrasiklin 500 mg 4x1 6 – 12 mg/kgBB/hari
Eritromisin 250 mg 4x1 30-50 mg/kgBB/hari
1000 mg 4 dosis
200mg/cth
Klaritromisin 250 mg 2-3 x 1 15 mg/kgBB/hari
Klindamisin 150 mg 4x1 10 – 20 mg/kgBB/hari
300 mg 2-3 x 1 3-4 dosis
600 mg 1x1
75 mg/mL
Azitromisin 250 mg 1x1 5 – 10 mg/kgBB/hari
500 mg
 Penggunaan Amoksisilin Eritromisin Klindamisin Metronidazol Sefalosporin

Pilihan utama  x x x X

Alergi x   x x
amoksisilin
Aerob    x 

Anaerob x    

Kehamilan   x x x

Gastritis  x x

Metabolisme di x    x
hati
Metabolisme di  x x x 
ginjal
Mekanisme Kerja Antibiotik
1. Mengganggu metabolisme sel mikroba
(trimetoprim, dll)
2. Menghambat sintesis dinding sel mikroba
(penisilin, sefalosporin, dll)
3. Menganggu permeabilitas membran sel
mikroba (polimiksin, dll)
4. Menghambat sintesis protein sel mikroba
(aminoglikosida, tetrasiklin, dll)
5. Menghambat sintesis atau merusak asam
nukleat sel mikroba (rifampin, kuinolon, dll)
 PRINSIP PEMBERIAN ANTIBIOTIK

 Identifikasi bakteri  Utamakan penggunaan

penyebab antibiotik bakterisidal
 Determinasi sensitivitas  Tidak ada riwayat alergi
individu terhadap & toksisitas
antibiotik  Gunakan antibiotik yang
 Spesifik (spektrum terbukti efektif (drug of
sempit) choice)
 Toksisitas minimal  Harga sesuai
kemampuan pasien
 Kepatuhan pasien
 PRINSIP MEMINUM ANTIBIOTIK

 Dosis tepat
 Interval waktu yang tepat

 Cara administrasi yang benar

 Konsisten dalam cara pemberian (sesuai

kebutuhan)
 Hindari terapi kombinasi yang tidak diperlukan

 Berikan sampai 3-5 hari pasca tindakan

KEGAGALAN TERAPI ANTIBIOTIK

 Dosis yang kurang

 Dipengaruhi tempat infeksi; contoh pada
meninges dan paru-paru
 Lama terapi yang kurang; TBC selama minimal
6 bulan
 Adanya faktor mekanik (abses, benda asing,
dll)
 Salah menetapkan etiologi
PENULISAN RESEP
 INDIKASI KULTUR

 Perkembangan infeksi cepat

 Luka infeksi pasca pembedahan

 Pasca terapi antibiotik 3 hari tanpa perbaikan

 Infeksi rekuren

 Pasien immunocompromised

 Osteomielitis

 Suspek aktinomikosis
ANTIBIOTIK YANG SERING DIGUNAKAN PADA INFEKSI
ODONTOGENIK

 Penisilin
 Eritromisin

 Klindamisin

 Cefadroxil

 Metronidazol

 Tetrasiklin
TERIMA KASIH…