Professional Documents
Culture Documents
NAMA KELOMPOK :
Astri Ainun Annisa 1610701001
Chasilia Indah Rismadhanty 1610701002
Riri Ernolita 1610701011
Eri Cangra Lunan Ramadhan 1610701017
Kurniawati 1610701022
Anida Karina 1610701027
Asri Nurani 1610701029
Zuzun Zulfita 1610701032
Darmawangsyah 1610701037
Rivaldi Syauqi Nosaris 1610701038
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Mutu
Mutu adalah lingkar kesemp Mutu adalah sifat yang dimiliki o
urnaan dari penampilan ses leh suatu program
uatu yang sedang diamati (Danabedian, 1980).
(Winston Dictionary, 1956).
Mutu adalah sesuatu untuk menjamin pencapaian tujuan atau luaran yang diharapkan,
dan harus selalu mengikuti perkembangan pengetahuan profesional terkini
(consist with current professional knowledge).
Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemak
ai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata penyeleng
garaannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1996).
Memenuhi dan melebihi kebutuhan serta harapan pelanggan melalui peningkatan yang berkela
njutan atas seluruh proses. Pelanggan meliputu,pasien, keluarga, dan lainnya yang datang untu
k pelayanan dokter, karyawan (Mary R. Zimmerman).
Dimensi Mutu Asuhan Keperawatan
Wujud nyata
Empati Kehandalan
Jaminan Ketanggapan
Pengendalian (Controlling) Dalam Keperawatan
Obyek yang
menyangkut kuantitas
Pelaksanaan program
dan kualitas barang Keuangan
dilapangan
atau jasa. Pengawasan
ini bersifat fisik.
Pelaksanaan kerja
Obyek yang bersifat
sama dengan sektor
strategis
lain yang terkait.
Jenis-jenis Pengawasan
Pengawasan
fungsiomal (struktural)
Pengawasan publik
Pengawasan non
fungsional
Langkah dalam Pengendalian Mutu
Indikator mutu adalah ukuran mutu dan keselamatan rumah sakit yan
g digambatkan dari data yang dikumpulkan.
Metode yang digunakan dari cara menentukan indikator antara lain m
etode FOCUS PDCA (plan do study act)
FOCUS
OUTCOME
PROSES
STRUKTUR
PEMILIHAN INDIKATOR MUTU BERDASARKAN HIGH RISK, HIGH VOLUME,
PROBLEM PRONE
HIGH RISK
HIGH VOLUME
PROBLEM
PRONE
PEMILIHAN INDIKATOR MUTU BERDASARKAN HIGH RISK, HIGH VOLUME,
PROBLEM PRONE
HIGH RISK
• Merujuk pada area yg rawan atau tdk stabil
•Pertimbangkan resiko dalam perawatan populasi ttt, potensialdampak keg agalan
•Pemberian tindakan/pengobatan yg salah
HIGH VOLUME
•pelayanan yg frekuensinya besar
•demografis pasien berperan dalam hal ini
•pasien apa yang paling sering dilayani di RS?
•apakah anda memberi target kelompok usia ttt? spesialisasi dalam jenis perawatan
ttt (anak, badah dll?)
PROBLEM PRONE
•Prosedur atau proses yg dapat meng
hasilkan outcome yg tdk diharapkan m
is px jatuh 2x di unit saraf
•Berikan perhatian khusus pada area d
imana proses tdk berjalan baik atau ou
tcome tdk konsisten.
•Misal : time out di ruang OKa
Mengukur mutu pelayanan kesehatan di
maksudkan untuk dapat menjawab perta
nyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Menurut Departemen Kesehatan RI, akreditasi rumah sakit adalah pengakuan oleh
pemerintah kepada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang telah ditentukan.
Untuk sampai kepada pengakuan, rumah sakit melalui suatu proses penilaian yang
didasarkan pada Standar Nasional perumahsakitan (Depkes, 1999)
Akreditasi i
Kegiatan kajian mandiri (self assesment) oleh
rumah sakit
01
Dinilai Survei akrditasi ini dilakukan oleh bada
n yang terlegitimasi dan di Indonesia adalah
Komite Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana k
esehatan lainnya (KARS)
03
Manfaat
01 dapat dirasakan oleh pemilik
rumah sakit, karyawan, pihak ke-3 (asuransi,
suplier,
02 pendidikan tenaga kesehatan) maupun
masyarakat pengguna jasa layanan rumah sakit
dengan memberikan pelayanan kesehatanyang
03
dapat dipertanggung jawabkan
04
Elemen penilaian dilengkapi dengan (R) atau (D), atau (W) atau (O) atau (S), atau komb
inasinya yang berarti sebagai berikut :
Wawancara
Regulasi,
Wawancara, yang dimaksud dengan wawancara ad
R Dokumen pengaturan yang disusun oleh rum
ah sakit yang dapat berupa kebijakan, prosed
W alah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh surv
eior yang ditujukan kepada pemilik/representasi pem
ur (SPO), pedoman, panduan, peraturan Dire
ilik, direktur rumah sakit, pimpinan rumah sakit, prof
ktur rumah sakit, keputusan Direktur rumah s
esional pemberi asuhan (PPA), staf klinis, staf non kl
akit dan atau program.
inis, pasien, keluarga, tenaga kontrak dan lain-lain.
Observasi
Yang dimaksud dengan observasi
Dokumen, O adalah bukti kegiatan yang didapatkan berdasarkan
Yang dimaksud dengan dokumen ada
hasil penglihatan/observasi yang dilakukan oleh surv
lah bukti proses kegiatan atau pelaya
eior.
nan yang dapat berbentuk berkas rek
D am medis, laporan dan atau notulen r
apat dan atau hasil audit dan atau ijaz
ah dan bukti dokumen pelaksanaan k Simulasi,
egiatan lainnya.. yang dimaksud dengan simulasi adalah pe
S ragaaan kegiatan yang dilakukan oleh staf r
umah sakit yang diminta oleh surveior.
Produktivitas Kerja
Kinerja adalah kemampuan s
Produktivitas adalah perbandi eseorang untuk melakukan p
ngan antara hasil (output) den ekerjaannya sesuai dengan p
gan masukan (input). erencanaan yang telah diteta
pkan oleh manajemen.
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus di ketahui dan di informasikan kepada pihak
tertentu , untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu intansi ,visi dari organisasi dan
perusahaan serta mengetahui dampak poitif dan negatif dari suatu kebijakan oprasional
Ada tida (3) level kinerja, yaitu:
TOI (Turn Over • TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya
Interval)
02 (Depkes RI. 2005).
Tenggang • Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong
perputaran tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
tempat tidur
03
• BTO adalah the net effect of changed in occupancy
BTO (Bed Turn rate and length of stay (Huffman. 1994)•.
Over) Angka • BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada
04
perputaran
satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam
satu satuan waktu tertentu (Depkes RI. 2005).
tempat tidur • Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata
dipakai 40-50 kali.
• GDR adalah angka kematian umum untuk setiap
NDR 1000 penderita keluar (Depkes RI. 2005).
(Net Death Rate) • Depkes RI, (2002). Standart Tenaga Keperawatan
di Rumah Sakit, Jakarta Direktorat Pelayanan
01 Keperawatan Depkes RI
Meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan
Kriteria
Kriteria baik
cukup (56-
(76-100%)
75%)
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com