Professional Documents
Culture Documents
A Meta-Analysis
Hasil
Kesimpulan
• Hasil dari penelitian kami memberikan klarifikasi efektivitas penggunaan antagonis histamin
dibandingkan dengan plasebo dalam pengendalian vertigo perifer.
Pendahuluan
Penting untuk mengurangi frekuensi, keparahan, dan durasi dari serangan vertigo
Terapi Simptomatik
Terapi Antihistamin
Mekanisme farmakologi dari obat ini belum diketahui secara pasti; membuat kontribusi
penting terhadap perubahan kadar neurotransmiter yang terlibat dalam transmisi dari
impuls neuron vestibular primer ke sekunder dan menjaga tonus di nukleus vestibularis
Penatalaksanaan vertigo berupa terapi nonfarmakologi
seperti beberapa manuver posisi, dan farmakologi
dilakukan dengan menggunakan obat-obat antihistamin.
Diperlukan metaanalisis
Strategi Pencarian
Database elektronik berikut:
the Excerpta Medica Database
(EMBASE), Medical Literature Analysis Pencarian manual untuk referensi
and Retrieval System Online artikel-artikel yang didapat untuk inklusi
(MEDLINE), Cochrane Central Register yang memungkinkan, dan hubungan uji
of Controled Trials (CENTRAL), klinis.
Cumulative index to Nursing and Allied
Health Literature (CINAHL), Latin
American and Caribbean Health
Sciences Literature (LILACS), Allied and Pencarian : “vertigo, dizz, benign paroxysmal positional
Complementary Medicine Database vertigo, idiopathic vestibulopathy, acute vestibular attack,
(AMED), Web of Science, histamin h1 antagonist, histamin h3 antagonist, histamin
Clinicaltrials.gov, dan google. antagonist, anti histamine, histamin analogue, antivertigo
drug, meta analysis, randomized controlled trial”
Kriteria Seleksi
Kriteria inklusi
• Memeriksa semua judul dan abstrak dan mengidentifikasi penelitian yang
tampaknya paling membahas tema tinjauan
• Memasukkan penelitian prospektif klinis terkontrol acak yang membandingkan
antihistamin tunggal dibandingkan dengan plasebo atau kontrol yang tidak
diberikan perlakuan.
• Hasil uji terakhir diukur menurut frekuensi dan tingkat keparahan vertigo dan
proporsi pasien yang memperlihatkan perbaikan dengan intervensi.
Kriteria eksklusi
• Mengeksklusikan penelitian dengan penyebab utama vertigo yang berkaitan
dengan trauma kepala, otitis media kronik, migrain, multiple sclerosis, dan
tumor.
Metodologi Penelitian
Pengumpulan Data
• Melakukan skrining terhadap sitasi (judul, abstrak, dan kata kunci) untuk
kelayakan dan ketertarikan data dari uji klinis yang diikutsertakan
• Abstrak dinilai berdasarkan relevan, dan teks lengkap didapatkan dari
artikel yang sesuai.
Analisis Statistik
• Analisis statistik individu dan kelompok sebagai odd rasio (OR) dengan
interval kepercayaan 95% (IK).
• Ukuran outcome penelitian ini adalah dikotom.
• Heterogenitas penelitian diteliti dengan menggunakan statistik I2 dan nilai
P dari uji X2, dengan angka sebesar lebih dari 75% menunjukkan
heterogenisitas yang cukup besar, dan nilai yang lebih besar
memperlihatkan heterogenitas yang meningkat.
• Dalam kasus-kasus heterogenitas yang tidak signifikan, OR untuk hasil
kelompok dihitung dengan cara model fixed-effect Mantel-Haenszel.
Analisis Statistik
Analisis Data
• Pada semua uji klinis, perubahan pada vertigo diidentifikasi menurut frekuensi
dan/atau tingkat keparahan gejala.
• Gejala klinis digambarkan sebagai “sembuh” atau “persisten” atau “membaik”
atau “tidak membaik”.
• Secara umum, 307 pasien memperlihatkan hasil yang “membaik” pada kelompok
yang diobati dengan beberapa antihistamin, dan 136 pasien mengalami outcome
ini dalam penelitian kontrol.
• Semua penelitian kecuali tiga uji klinis memperlihatkan pasien-pasien yang
diobati mengalami perbaikan yang substansial secara statistik dibandingkan
dengan kontrol.
Hasil Penelitian
EFEK INTERVENSI
• Meskipun telah terdapat sifat yang berpengaruh dari analisis kelompok, kami harus
menyadari beberapa kemungkinan perancu.
• Pengelompokan hasil dari populasi yang heterogen (dengan etiologi vertigo yang
beragam) kemungkinan sebagai perancu.
Kesimpulan
Penatalaksanaan farmakologi vertigo bersifat rumit dan jarang tidak
memuaskan.