Professional Documents
Culture Documents
BAKTERI/MIKROBA
OLEH KELOMPOK 1
Rekayasa Genetika (transgenik) atau juga yang lebih dikenal dengan
Genetically Modified Organism (GMO) dapat diartikan sebagai manipulasi gen
untuk mendapatkan galur baru dengan cara menyisipkan bagian gen ke tubuh
organisme tertentu.
Penelitian rekayasa genetika telah dimulai awal tahun 1950-an, oleh Dr.
Paul Berg dari Stanford University of California (USA), namun hasil yang
memuaskan baru diperoleh setelah 20 tahun kemudian. Pada tahun 1973 Stanley
Cohen dan Herbert Boyer menciptakan bakteri melalui rekayasa genetika untuk
pertama kalinya. Kemudian tahun 1981, pertama kali di kembangkan tikus dan
lalat buah produk rekayasa genetika, menyusul pada tahun 1985 Plant Genetic
Systems (Ghent, Belgium), sebuah perusahaan yang didirikan oleh Marc Van
Montagu dan Jeff Schell, merupakan perusahaan pertama yang mengembangkan
tanaman tembakau toleran terhadap hama dengan mengambil protein insektisida
dari bakteri Bacillus thuringiensis.
Pada awalnya, rekayasa genetika merupakan khayalan masa depan
dalam cerita ilmiah. Tetapi sekarang kemampuan untuk mencangkokkan bahan
genetik dan membongkar kembali informasi genetika memberikan hasil yang
sangat nyata dan telah terbukti sangat bermanfaat. Rekayasa genetika dapat
memberikan hasil yang menguntungkan. Misalnya, memaksa suatu
mikroorganisme, yaitu bakteri untuk membentuk insulin yang mirip sekali
dengan insulin yang dihasilkan manusia, sehingga sekarang para penderita
diabetes dapat menerima insulin manusia yang dibuat melalui bakteri. Dan
dinyatakan bahwa insulin ini (insulin yang diperoleh dari hewan) dapat diterima
dengan baik oleh tubuh manusia.
Peranan Mikroorganisme terhadap Rekayasa Genetika
Perbedaan susunan asam amino pada insulin manusia, sapi, dan babi.
Insulin manusia dan insulin babi hanya beda 1 asam amino yaitu pada B30,
sedangkan insulin manusia dan insulin sapi beda 3 asam amino yaitu pada A8,
A10, dan B30 sehingga pemakaian insulin babi kurang imunogenik dibandingkan
insulin sapi. Tapi masalahnya, 1 babi yang diekstraksi insulinnya hanya cukup untuk
1 orang selama 3 hari padahal saat ini ada ± 60 juta orang di dunia yang menderita
diabetes tergantung insulin dan diduga meningkat 5-6 % per tahunnya. Maka dari
itu sekarang banyak dikembangkan teknologi rekombinan untuk mendapatkan
insulin.
Salah satu sumber insulin yang sudah tidak asing lagi digunakan dalam
dunia kedokteran adalah insulin babi. Tetapi karena semakin berkembangnya
teknologi rekayasa genetika yang juga telah banyak berperan dalam produksi
insulin, dimana bakteri di rekayasa sedemikian rupa sehingga mampu
memproduksi insulin. Dengan demikian insulin yang beredar pada dunia
pengobatan saat ini merupakan gabungan dari insulin babi dan insulin dari bakteri.
PROSES PEMBUATAN INSULIN
Setelah tumbuh membentuk koloni, bakteri yang mengandung DNA
rekombinan diidentifikasi menggunakan probe. Probe adalah rantai RNA atau
rantai tunggal DNA yang diberi label bahan radioaktif atau bahan fluorescent
dan dapat berpasangan dengan basa nitrogen tertentu dari DNA rekombinan.
Pada langkah pembuatan insulin ini probe yang digunakan adalah ARNd dari
gen pengkode insulin pankreas manusia.