Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PKL
MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN DI
PUSKESWAN PEMENANG, BATUKLIANG
UTARA DAN PEMELIHARAAN AYAM
BROILER DI PT.CIOMAS ADISATWA
Oleh : Pembimbing :
Dr. Ir. I Wayan Lanus Sumadiasa, M.Kes.
Ayu Wahyuni (B0D015019)
D3 Agribisnis Konsentrasi Keswan Penguji :
Prof. Ir. Budi Indarsih, M.Agr.Sc.Ph.D.
LOKASI DAN WAKTU PK
L
UPTD KPP Puskeswan Pemenang dimulai dari tanggal 1 Februari hingg
a
1 21 Februari 2018
1
1. PELAYANAN AKTIF
PUSKESWA POSYANDU
N Pemberian vitamin B komplex dan
c. Pengamatan pelayanan IB
Alat dan bahan yang digunakan :
Insemination gun, termos yang diisi air dingin, plastic sheet, gunting, kanda
ng jepit, straw (semen), sabun dan satu ember air.
Langkah kerja :
1. Pengambilan straw dari kontainer untuk dipindahkan ke termos.
2. Buka tutup container dengan mengangkatnya ke atas.
3. Ambil dan putar penutup kontainer lalu keluarkan.
4. Jika sudah sesuai dengan straw yang dibutuhkan, ambil straw lalu simpan
di dalam termos yang berisi air dingin untuk penyimpanan selama perjal
anan.
5. Sesampai di lokasi ternak dimasukkan ke dalam kandang jepit.
6. Pasang straw pada insemination gun lalu gunting ujung straw yang nampak
berlipat, lalu lapisi dengan plastic sheet.
7. Selanjutnya dilakukan palpasi rectal untuk mencari serviks, setelah ditemu
kan, insemination gun yang sudah terpasang straw dimasukkan ke dalam servi
ks melalui vagina.
8. Semprotkan sperma dengan cara perlahan.
9. Lepaskan insemination gun.
d. Penanganan kasus bef
1. Pemberian 6 ml vitamin B komplex dan
2. Pemberian 6 ml antibiotik Limoxin LA 200 secara intramuscular
e. Pemeriksaan kebuntingan
Alat dan bahan yang digunakan :
Kandang jepit, ember yang diisi air, sabun (sebagai pelicin)
Langkah kerja :
1. Tersedia kandang jepit untuk memudahkan pemeriksaan kebuntingan.
2. Peternak menggiring sapi hingga menempati kandang jepit.
3. Mencuci dan membaluri tangan dengan sabun hingga rata.
4. Kuncupkan jari tangan dan lakukan palpasi melalui rectum jika terdap
at feses sapi keluarkan terlebih dahulu.
5. Jika terjadi kontraksi yang berasal dari ternak, diamkan tangan hingga
relaksasi. Untuk menenangkan sapi dilakukan dengan menepuk punggung sap
i dan mengelus bagian kepala sapi.
6. Setelah tangan pemeriksa melewati tulang pinggul, lakukan palpasi tulan
g pelvis yang dilanjutkan dengan meraba serviks, dan rasakan perbedaan
ukuran cornua uteri kiri dan kanan.
f. Penanganan kasus distokia pada
sapi
Langkah kerja :
1. Membantu agar kepala tidak ekstensi maka dilakukan pendorongan kedua ka
ki depan pedet ke belakang dan memasang tali di bagian kepala pedet men
uju rahang bawah.
2. Memasang tali yang berbeda pada kaki depan pedet.
3. Menarik tali yang berada pada kepala pedet dan kaki dengan bergantian.
4. Menarik secara perlahan sedikit demi sedikit agar terjadi perubahan pos
isi pada pedet hingga keluar dari perut induk.
5. Pedet dijungkir dengan memegang kedua kaki belakang agar cairan yang be
rada pada lubang tubuhnya keluar.
6. Pedet diletakkan diatas jerami.
Langkah kerja :
1. Mengambil satu persatu larva lalat dengan pinset.
2. Darah pada daerah yang terserang myasis dibersihkan dengan kapas.
3. Menyematkan kapas yang sudah ditetesi antibiotik untuk menutupi daerah yan
g berlubang.
4. Menyemprotkan gusanaex pada kapas yang menutupi luka.
j. Penanganan kasus prolapsus uteri pada sa
pi
Alat dan bahan :
tang, kabel, karung, spuit 10ml, Medoxy-L
Langkah kerja :
1. Uterus yang keluar dari vagina dialasi dengan karu
ng agar tidak menyentuh tanah secara langsung.
2. Mengupas satu persatu kotiledonaria dari kurinkula.
3. Mendorong dan memasukkan kembali uterus.
4. Menjahit vagina agar uterus tidak keluar dengan menj
ahi vagina yang dilakukan sebanyak 3 kali.
5. Pemberian 10 ml antibiotik Medoxy-L secara intr
amuscular.
2
UPTD KPP
PUSKESWAN
Batukliang Utara
a. Penanganan kasus bef
1. Pemberian 5 ml vitamin B komplex dan
2. Pemberian 3 ml antibiotik Medoxy-L secara intramuscular
d. Pengamatan pelayanan ib
Alat dan bahan :
Insemination gun, termos yang diisi air dan es batu, plastic sheet, gunti
ng, gloves, kandang jepit,straw (semen), sabun dan seember air
Langkah kerja :
- Pengambilan straw dari dalam kontainer untuk disimpan di dalam termos
yang diisi dengan air dan es batu selama perjalanan.
1. Sapi dibuatkan dan dimasukkan kedalam kandang jepit.
2. Pasang straw pada insemination gun lalu menggunting ujung straw yang b
erlipat, lalu menutup dengan plastic sheet.
3. Pemasangan gloves pada tangan petugas.
4. Selanjutnya dilakukan palpasi rectal untuk mencari serviks, setela
h serviks ditemukan insemination gun yang sudah terpasang straw dimasu
kkan kedalam serviks melalui vagina.
5. Semprotkan sperma dengan cara perlahan.
6. Lepaskan insemination gun.
e. Penanganan kasus scabies pada kambing
1. Pemberian 2 ml wormectin secara subkutan
2. Menyikat bagian telinga kambing yang mengalami penebalan.
3
M BROILER DI
PT. CIOMAS ADISAT
WA
1 2 3 4
Manajeme Manajemen Manajemen Analisis
n Masa masa grower Usaha
Pra Chick Brooding sampai panen
In
1. Manajemen pra chick in
a. Tahap Persiapan Kandang
Kandang yang digunakan yaitu kandang postal double date denga
n dua lantai kapasitas 5.000 ekor ayam broiler.
c. Pemasukan doc
Bibit DOC tiba pada hari Jumat, 16 Maret 2017 pukul 05.30 WITA b
erjumlah 50 box dibawa menggunakan mobil pick up, dengan jenis
ayam yaitu pedaging CP 707 dari PT. Japfa Indonesia.
2. Manajemen masa brooding
Masa brooding adalah periode pemeliharaan dari DOC (chick in) hingga umur
14 hari (atau hingga pemanas tidak digunakan).
Menentukan temperatur yang ideal bisa dilakukan dengan cara memper
hatikan tingkah laku DOC.
3. Manajemen masa grower sampai panen
a. Pemberian pakan dan minum,
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan berupa konsentrat yang terbuat dari pabrik
pakan PT.JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. Jenis pakan yang diberikan selama pemelih
araan pada usia 1-10 hari adalah SB-10, pada usia 11-21 hari adalah SB-11 dan pada
usia 29 hari adalah SB-12.
1 1 32
2 2 11
3 3 17
4 4 32
5 6 34
Total 126
d. Pemanenan
Data hasil pemanenan ayam broiler sebanyak 4.865 ekor dengan berat hidup 7.910 kg dan berat rata-rata 1,6 kg di
sajikan dalam tabel berikut.
b. Biaya variabel adalah biaya yang akan berubah secara proporsional sesuai dengan
aktifitas kegiatan yang dilakukan dalam usaha mencapai laba yang diinginkan oleh
perusahaan. Nilai biaya variabel adalah Rp 130.805.000,- / periode
c. Biaya produksi adalah sejumlah nilai yang dikeluarkan untuk sejumlah faktor - faktor
produksi yang diperlukan dalam kegiatan proses produksi.
Biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 5.467.523,- + Rp. 130.805.000,-
= Rp. 136.272.523,- / periode.
d. Break even point (BEP) merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada
tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan
tidak pula mengalami kerugian.
BEP = Biaya produksi / berat badan sewaktu panen
= 136.272.523,- / 7910 kg
= Rp 17.227,- / kg
e. Benefit cost ratio (B/C ratio) adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang
diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan.
B/C ratio = total penerimaan / total biaya
= Rp 217.525.000,- / Rp 136.272.523,-
= 1,5
f. (FCR) diperoleh dari perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat
hidup. feed convertion ratio
FCR = total konsumsi pakan / berat badan masa panen
= 12.050 kg / 7,910 kg
= 1,52.
Terima Kasih
by Ayu Wahyuni ©
2018