You are on page 1of 23

PRESENTASI

LAPORAN PKL
MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN DI
PUSKESWAN PEMENANG, BATUKLIANG
UTARA DAN PEMELIHARAAN AYAM
BROILER DI PT.CIOMAS ADISATWA

Mataram,, 2 Juni 2018

Oleh : Pembimbing :
Dr. Ir. I Wayan Lanus Sumadiasa, M.Kes.
Ayu Wahyuni (B0D015019)
D3 Agribisnis Konsentrasi Keswan Penguji :
Prof. Ir. Budi Indarsih, M.Agr.Sc.Ph.D.
LOKASI DAN WAKTU PK
L
UPTD KPP Puskeswan Pemenang dimulai dari tanggal 1 Februari hingg
a
1 21 Februari 2018

UPTD KPP Puskeswan Batukliang Utara dimulai dari tanggal 22 Februar


2 i
hingga 14 Maret 2018

Kandang ayam broiler PT.Ciomas Adisatwa dimulai dari tanggal 1 Febr


3 uari
hingga 21 Februari 2018
UPTD KPP

1
1. PELAYANAN AKTIF
PUSKESWA POSYANDU
N Pemberian vitamin B komplex dan

Pemenang Albendazole 16% pasta.

2. Pelayanan semi aktif


a. Penanganan kasus thelaziasis pada sapi
1. Pemberian nemasol bubuk pada mata,
2. Pemberian albendazole pasta 16% peroral
3. Pemberian 6 ml vitamin B komplex secara
intramuscular.
B. SINKRONISASI BIRAHI
Pemberian 5 ml Enzaprost-T secara intramuscular

c. Pengamatan pelayanan IB
Alat dan bahan yang digunakan :
Insemination gun, termos yang diisi air dingin, plastic sheet, gunting, kanda
ng jepit, straw (semen), sabun dan satu ember air.

Langkah kerja :
1. Pengambilan straw dari kontainer untuk dipindahkan ke termos.
2. Buka tutup container dengan mengangkatnya ke atas.
3. Ambil dan putar penutup kontainer lalu keluarkan.
4. Jika sudah sesuai dengan straw yang dibutuhkan, ambil straw lalu simpan
di dalam termos yang berisi air dingin untuk penyimpanan selama perjal
anan.
5. Sesampai di lokasi ternak dimasukkan ke dalam kandang jepit.
6. Pasang straw pada insemination gun lalu gunting ujung straw yang nampak
berlipat, lalu lapisi dengan plastic sheet.
7. Selanjutnya dilakukan palpasi rectal untuk mencari serviks, setelah ditemu
kan, insemination gun yang sudah terpasang straw dimasukkan ke dalam servi
ks melalui vagina.
8. Semprotkan sperma dengan cara perlahan.
9. Lepaskan insemination gun.
d. Penanganan kasus bef
1. Pemberian 6 ml vitamin B komplex dan
2. Pemberian 6 ml antibiotik Limoxin LA 200 secara intramuscular

e. Pemeriksaan kebuntingan
Alat dan bahan yang digunakan :
Kandang jepit, ember yang diisi air, sabun (sebagai pelicin)

Langkah kerja :
1. Tersedia kandang jepit untuk memudahkan pemeriksaan kebuntingan.
2. Peternak menggiring sapi hingga menempati kandang jepit.
3. Mencuci dan membaluri tangan dengan sabun hingga rata.
4. Kuncupkan jari tangan dan lakukan palpasi melalui rectum jika terdap
at feses sapi keluarkan terlebih dahulu.
5. Jika terjadi kontraksi yang berasal dari ternak, diamkan tangan hingga
relaksasi. Untuk menenangkan sapi dilakukan dengan menepuk punggung sap
i dan mengelus bagian kepala sapi.
6. Setelah tangan pemeriksa melewati tulang pinggul, lakukan palpasi tulan
g pelvis yang dilanjutkan dengan meraba serviks, dan rasakan perbedaan
ukuran cornua uteri kiri dan kanan.
f. Penanganan kasus distokia pada
sapi
Langkah kerja :
1. Membantu agar kepala tidak ekstensi maka dilakukan pendorongan kedua ka
ki depan pedet ke belakang dan memasang tali di bagian kepala pedet men
uju rahang bawah.
2. Memasang tali yang berbeda pada kaki depan pedet.
3. Menarik tali yang berada pada kepala pedet dan kaki dengan bergantian.
4. Menarik secara perlahan sedikit demi sedikit agar terjadi perubahan pos
isi pada pedet hingga keluar dari perut induk.
5. Pedet dijungkir dengan memegang kedua kaki belakang agar cairan yang be
rada pada lubang tubuhnya keluar.
6. Pedet diletakkan diatas jerami.

g. Penanganan kasus scabies pada kuci


ng
Pemberian 0.02 ml invomec dsecara subkutan
h. Penanganan kasus recentio placenta sapi
bali
Penanganan :
1. Ternak dimasukkan ke dalam kandang jepit
2. Mengolesi tangan dengan sabun agar licin.
3. Palpasi rectal dan menarik plasenta keluar serta mele
paskan satu persatu cotiledonaria
4. Pemberian 5 ml antibiotik limoxin LA 200 dan 5 ml vita
min B komplex secara intramuscular.

i. Penanganan kasus myasis pada kambing


Alat dan bahan :
Pinset anatomis, kapas, spuit 10ml, Antibiotik Limoxin LA 200, gusanex

Langkah kerja :
1. Mengambil satu persatu larva lalat dengan pinset.
2. Darah pada daerah yang terserang myasis dibersihkan dengan kapas.
3. Menyematkan kapas yang sudah ditetesi antibiotik untuk menutupi daerah yan
g berlubang.
4. Menyemprotkan gusanaex pada kapas yang menutupi luka.
j. Penanganan kasus prolapsus uteri pada sa
pi
Alat dan bahan :
tang, kabel, karung, spuit 10ml, Medoxy-L

Langkah kerja :
1. Uterus yang keluar dari vagina dialasi dengan karu
ng agar tidak menyentuh tanah secara langsung.
2. Mengupas satu persatu kotiledonaria dari kurinkula.
3. Mendorong dan memasukkan kembali uterus.
4. Menjahit vagina agar uterus tidak keluar dengan menj
ahi vagina yang dilakukan sebanyak 3 kali.
5. Pemberian 10 ml antibiotik Medoxy-L secara intr
amuscular.
2
UPTD KPP
PUSKESWAN
Batukliang Utara
a. Penanganan kasus bef
1. Pemberian 5 ml vitamin B komplex dan
2. Pemberian 3 ml antibiotik Medoxy-L secara intramuscular

b. Penanganan kasus helminthias


is
1. Pemberian 3 ml vitamin B komplex secara intramuscular
2. Pemberian 1 sachet albendazole 16% pasta peroral
c. Penanganan kasus distokia
Langkah kerja :
1. Memasang tali pada kaki kiri depan dan cungur pedet.
2. Menarik tali secara perlahan hingga terjadi perubahan posisi pada pedet
hingga keluar dari perut induk.
3. Pedet dijungkir dengan memegang kedua kaki belakang agar cairan yang m
asih berada pada lubang tubuhnya keluar.
4. Pedet diletakkan di dekat induknya.
5. Pemberian 8 ml antibiotik Medoxy-L dan 10 ml vitamin B Komplex secara
intramuskular.

d. Pengamatan pelayanan ib
Alat dan bahan :
Insemination gun, termos yang diisi air dan es batu, plastic sheet, gunti
ng, gloves, kandang jepit,straw (semen), sabun dan seember air

Langkah kerja :
- Pengambilan straw dari dalam kontainer untuk disimpan di dalam termos
yang diisi dengan air dan es batu selama perjalanan.
1. Sapi dibuatkan dan dimasukkan kedalam kandang jepit.
2. Pasang straw pada insemination gun lalu menggunting ujung straw yang b
erlipat, lalu menutup dengan plastic sheet.
3. Pemasangan gloves pada tangan petugas.
4. Selanjutnya dilakukan palpasi rectal untuk mencari serviks, setela
h serviks ditemukan insemination gun yang sudah terpasang straw dimasu
kkan kedalam serviks melalui vagina.
5. Semprotkan sperma dengan cara perlahan.
6. Lepaskan insemination gun.
e. Penanganan kasus scabies pada kambing
1. Pemberian 2 ml wormectin secara subkutan
2. Menyikat bagian telinga kambing yang mengalami penebalan.

f. Pelayanan suntik sehat


Suntik sehat dilakukan untuk meningkatkan kondisi tubuh terna
k dari kondisi sebelumnya, mencegah terjadinya kekurangan
vitamin pada tubuh ternak yang menyebabkan anorexia, lemah
dan lesu dengan cara pemberian suplemen atau vitamin B Komple
x secara intramuskular.
g. Pelayanan suntik hormon prostaglandin pada sapi
Pemberian 5 ml Enzaprost-T secara intramuscular.
PEMELIHARAAN AYA

3
M BROILER DI
PT. CIOMAS ADISAT
WA

1 2 3 4
Manajeme Manajemen Manajemen Analisis
n Masa masa grower Usaha
Pra Chick Brooding sampai panen
In
1. Manajemen pra chick in
a. Tahap Persiapan Kandang
Kandang yang digunakan yaitu kandang postal double date denga
n dua lantai kapasitas 5.000 ekor ayam broiler.

b. Persiapan peralatan kandang


• Tempat pakan
• Tempat minum
• Memasang alat pemanas

c. Pemasukan doc
Bibit DOC tiba pada hari Jumat, 16 Maret 2017 pukul 05.30 WITA b
erjumlah 50 box dibawa menggunakan mobil pick up, dengan jenis
ayam yaitu pedaging CP 707 dari PT. Japfa Indonesia.
2. Manajemen masa brooding
Masa brooding adalah periode pemeliharaan dari DOC (chick in) hingga umur
14 hari (atau hingga pemanas tidak digunakan).
Menentukan temperatur yang ideal bisa dilakukan dengan cara memper
hatikan tingkah laku DOC.
3. Manajemen masa grower sampai panen
a. Pemberian pakan dan minum,
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan berupa konsentrat yang terbuat dari pabrik
pakan PT.JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. Jenis pakan yang diberikan selama pemelih
araan pada usia 1-10 hari adalah SB-10, pada usia 11-21 hari adalah SB-11 dan pada
usia 29 hari adalah SB-12.

b. Penimbangan bobot badan ayam


Penimbangan bobot badan ayam dilakukan untuk mengetahui berat badan ayam selama
pemeliharaan. Data berat badan ayam disajikan dalam tabel berikut :
Data penimbangan berat badan ayam

Usia Berat badan ayam


No Hari / Tanggal
(Hari) (gram) Grafik penimbangan berat badan ayam
35
1 19 Maret 2018 3 90
28
2 21 Maret 2018 5 133
21
3 23 Maret 2018 7 206
14
4 31 Maret 2018 15 626
7
5 4 April 2018 19 900
0
6 6 April 2018 21 1051 90 133 205 626 900 1051 1521
7 13 April 2018 29 1521 Berat (Gram)
c. Pencatatan angka kematian.
Pencatatan angka kematian disebabkan karena kapasitas kandang yang padat sehingga menyebabkan ayam berdesaka
n, kondisi suhu yang terlalu panas akibat dari cuaca dan selain itu kematian disebabkan karena ayam mengalami stres.
Data mortalitas ayam disajikan dalam tabel :

Data mortalitas ayam (populasi 5000 ekor)

No Umur (Minggu) Jumlah (Ekor)

1 1 32
2 2 11
3 3 17
4 4 32
5 6 34
Total 126
d. Pemanenan
Data hasil pemanenan ayam broiler sebanyak 4.865 ekor dengan berat hidup 7.910 kg dan berat rata-rata 1,6 kg di
sajikan dalam tabel berikut.

Data hasil pemanenan ayam broiler

Jumlah Berat badan ayam


No Hari / Tanggal
(Ekor) (kg)

1 10 April 2018 455 507.5


2 15 April 2018 4070 7022.5
3 16 April 2018 340 380
Total 4865 7910
4. Analisis usaha
Data hasil analisis usaha disajikan dalam tabel berikut

a. Tabel biaya tetap


Umur
No Jenis Biaya Jumlah Satuan tekhnis Harga Total Penyusutan (periode)
(th)
1 Kandang 1 buah 5 Rp 130,000,000 Rp 130,000,000 Rp 2,350,685
2 Tempat pakan 120 buah 10 Rp 22,000 Rp 2,640,000 Rp 23,868
3 Tempat minum manual 120 buah 10 Rp 17,000 Rp 2,040,000 Rp 18,444
4 Tempat minum 220 buah 10 Rp 62,000 Rp 13,640,000 Rp 123,321
5 Brooder 8 buah 5 Rp 280,000 Rp 2,240,000 Rp 40,504
6 Tabung gas 3kg 50 buah 10 Rp 120,000 Rp 6,000,000 Rp 54,247
7 Regulator 8 buah 5 Rp 110,000 Rp 880,000 Rp 15,912
8 Bambu 100 batang 5 Rp 12,500 Rp 1,250,000 Rp 22,603
9 Selang 30 meter 5 Rp 8,000 Rp 240,000 Rp 4,340
10 Sprayer 2 buah 5 Rp 120,000 Rp 240,000 Rp 4,340
11 Ember 4 buah 1 Rp 21,000 Rp 84,000 Rp 7,595
12 Bak 4 buah 1 Rp 93,500 Rp 374,000 Rp 33,814
13 Gayung 4 buah 1 Rp 8,500 Rp 34,000 Rp 3,074
14 Gentong 2 buah 1 Rp 150,000 Rp 300,000 Rp 27,123
15 Pitingan 40 buah 1 Rp 4,500 Rp 180,000 Rp 16,274
16 Bohlam 40 buah 1 Rp 18,900 Rp 756,000 Rp 68,351
17 Kabel 80 meter 5 Rp 1,500 Rp 120,000 Rp 2,170
18 Pipa 150 meter 5 Rp 8,000 Rp 1,200,000 Rp 21,699
19 Sapu lidi 1 buah 1 Rp 12,000 Rp 12,000 Rp 1,085
20 Tali 1 gulung 5 Rp 75,000 Rp 75,000 Rp 1,356
21 Terpal 1 roll 5 Rp 777,000 Rp 777,000 Rp 14,050
22 Paku 3 kg 5 Rp 22,000 Rp 66,000 Rp 1,193
23 Sekop 1 buah 5 Rp 35,000 Rp 35,000 Rp 633
24 Artco 1 buah 5 Rp 410,000 Rp 410,000 Rp 7,414
25 Tandon 2 buah 5 Rp 1,050,000 Rp 2,100,000 Rp 37,973
26 Mesin Air 2 buah 5 Rp 1,400,000 Rp 2,800,000 Rp 50,630
27 Kran 3 buah 5 Rp 30,000 Rp 90,000 Rp 1,627
28 Stop kontak 3 buah 5 Rp 10,000 Rp 30,000 Rp 542
29 Karung 4 roll 1 Rp 35,000 Rp 140,000 Rp 12,658
30 Pajak 1 tahun Rp 2,500,000 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000
Total Rp 5,467,523
b. Tabel biaya variabel

No. Jenis biaya Jumlah Satuan Harga satuan Jumlah harga


1 Bibit Ayam 5000 ekor Rp 5,000 Rp 25,000,000
2 Pakan BR 10 35 sak Rp 400,000 Rp 14,000,000
3 Pakan BR 11 198 sak Rp 400,000 Rp 79,200,000
4 Pakan BR 12 8 sak Rp 400,000 Rp 3,200,000
5 Gas elpiji 3kg 50 tabung Rp 12,000 Rp 600,000
6 Sekam 130 karung Rp 6,000 Rp 780,000
7 Agrixine Solution 5 botol @100ml Rp 50,000 Rp 250,000
8 Capzuril Anticoccida 10 botol @100ml Rp 50,000 Rp 500,000
9 Toltracox 5 botol @100ml Rp 30,000 Rp 150,000
10 Chlorine tablet 10 tablet @100gr Rp 36,000 Rp 360,000
11 BKC 50% 2 jerigen @1kg Rp 132,500 Rp 265,000
12 Gaji Karyawan 2 orang/bulan Rp 2,500,000 Rp 5,000,000
13 Biaya lain 1 bulan Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
Total Rp 130,805,000
a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam range output
tertentu. Nilai biaya tetap adalah Rp 5.467.523,- / periode.

b. Biaya variabel adalah biaya yang akan berubah secara proporsional sesuai dengan
aktifitas kegiatan yang dilakukan dalam usaha mencapai laba yang diinginkan oleh
perusahaan. Nilai biaya variabel adalah Rp 130.805.000,- / periode

c. Biaya produksi adalah sejumlah nilai yang dikeluarkan untuk sejumlah faktor - faktor
produksi yang diperlukan dalam kegiatan proses produksi.
Biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 5.467.523,- + Rp. 130.805.000,-
= Rp. 136.272.523,- / periode.

d. Break even point (BEP) merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada
tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan
tidak pula mengalami kerugian.
BEP = Biaya produksi / berat badan sewaktu panen
= 136.272.523,- / 7910 kg
= Rp 17.227,- / kg

e. Benefit cost ratio (B/C ratio) adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang
diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan.
B/C ratio = total penerimaan / total biaya
= Rp 217.525.000,- / Rp 136.272.523,-
= 1,5
f. (FCR) diperoleh dari perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat
hidup. feed convertion ratio
FCR = total konsumsi pakan / berat badan masa panen
= 12.050 kg / 7,910 kg
= 1,52.
Terima Kasih
by Ayu Wahyuni ©
2018

You might also like