You are on page 1of 34

REFERAT STASE ILMU PENYAKIT DALAM

RSUD MARDI WALUYO BLITAR


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Siti Rohmah
NIM : 209.121.0048
Pembimbing : dr. Hani, Sp. PD
DEFINISI:
Penyakit Jantung Rematik adalah suatu kondisi
dimana katup jantung rusak oleh infeksi bakteri
Streptoccocus Beta Hemoliticus Grup A(GABHS)
yang disebabkan Penyakit Demam Rematik
sebelumnya.
ETIOLOGI
• Streptoccocus β hemolyticus group A (GABHS)

 Bakteri gram positif


Memiliki kapsul (asam
hialuronat)
 dinding sel terdiri dari
protein ( antigen M, T, R),
karbohidrat, dan
peptidoglikan

FASE AKUT DEMAM MANIFESTASI MINOR
REUMATIK
• DEMAM
• ATRALGIA

-POLIARTRITIS MIGRAN
- KARDITIS
MANIFESTASI - KOREA
MAYOR - ERITEMA MARGINATUM
- NODUL SUB KUTAN
POLIARTRITIS

GEJALA KLINIK

• Sendi besar : Lutut,Pergelangan kaki,Pergelangan


tangan,Siku,Pinggul,Bahu.
• Bersamaan / berpindah-pindah
• 2 sendi atau lebih
• Bengkak,merah , Panas,Nyeri , gangguan fungsi sendi .
KARDITIS
GEJALA KLINIK

 Manifestasi yang paling berat.


 Bising jantung organik; murmur, S3 gallop,
 Perikarditis ( friction rub,efusi perikardium , nyeri
dada)
 Pada foto torak terlihat kardiomegali
KHOREA Sydenham

GEJALA KLINIK

 Pada perempuan prapubertas


 Pada umumnya akan sembuh sendiri walaupun dapat
berlangsung selama beberapa mimggu – 3 bulan .
 Gerakan –gerakan cepat , bilateral, tidak bertujuan.
 Kelemahan otot.
 Inkoordinasi gerakan
 Gangguan emosi
ERITEMA MARGINATUM

GEJALA KLINIS
 Makuler dengan tepi eritem
 Ruam gatal
 Tengah pucat, Tepi berbatas tegas
 Bulat , tanpa indurasi
 berdiameter 2,5 cm
 Pada tubuh dan tungkai proksimal, tidak melibatkan
muka.
 Tidak dipengaruhi dengan obat anti inflamasi
 Dapat berulang
Jarang dijumpai
NODUL SUB KUTAN
GEJALA KLINIS
 Jarang
 Permukaan ektensor sendi
 0,5-2 cm, Tidak nyeri, dapat digerakan bebas.
 Dibawah kulit, Kulit yang menutupi ,tidak pucat atau
meradang.
 Timbul setelah serangan akut demam rematik
 Pemberian steroid cepat hilang
1.EKG: PR interval memanjang
Tes deteksi cepat antigen (antigen GABHS)
Antibodi antistreptococcal ( antistreptolisin O (ASO),
antideoxyribonuklease (DNA se)B, antihyaluronidase,
antistreptokinase, antistreptococcal esterase.
CRP dan LED (meningkat)
3. Foto thorak
Kardiomegali
Kengestif pembuluh darah perihilar
4. Dopler-echocardiogram
4. Histologi

Badan Aschoff
PENATALAKSANAAN (1)

1. Perawatan tirah baring di rumah sakit


2. Eradikasi kuman Streptokokus
3. Penggunaan obat anti radang
4. Pengobatan khorea
5. Pengobatan komplikasi bila ada seperti
PRINSIP Gagal jantung, tromboemboli,
endokarditis bakteri dan sebagainya.
7. Diet bergizi tinggi, cukup kalori, protein, dan
vitamin
1.Antibiotik
penisilin 2x500 mg/hari selama 10 hari
 alergi Eritromisin 4x250 mg/hari
2. anti-inflamasi (artritis, atralgia)
Aspirin 4-8 g/hari
PENATALAKSANAAN (3)
ERADIKASI KUMAN STREPTOKOKUS DAN PROFILAKSIS SEKUNDER
PADA PASIEN DEMAM REUMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG
REUMATIK
Kelompok Klinis Eradikasi Profilaksis sekunder

I. Artritis tanpa karditis Penisilin benzatin 1,2 juta U Penisilin benzatin 1,2 juta U
im im tiap 4 minggu selama 5
tahun
II.Karditis tanpa Penisilin benzatin 1,2 juta U Penisilin benzatin 1,2 juta U
kardiomegali im im tiap 4 minggu sampai
umur 25 tahun
III.Karditis kardiomegali Penisilin benzatin 1,2 juta U Penisilin benzatin 1,2 juta U
im im tiap 3 minggu sampai
umur 25 tahun
IV.Karditis + gagal jantung Penisilin benzatin 1,2 juta U Penisilin benzatin 1,2 juta U
im im tiap 3 minggu sampai
umur 25 tahun
Alternatif yang lain Penisilin oral 4 x 250 mg 10 Penisilin oral 2 x 250 mg
hari
Alergi penisilin Eritromisin 50 mg/kg/hr 10 Sulfa :
hari < 12 tahun : 2 x 250 mg
> 12 tahun : 2 x 500 mg
PENCEGAHAN

 Profilaksis primer

 Profilaksis sekunder

 Faktor-faktor kekambuhan demam rematik :

 Umur
 Waktu pengobatan
 1 tahun pertama setelah menderita DR
 Ada gejala sisa
 Faktor lingkungan
 Gizi kurang
PROGNOSIS

 Morbiditas selalu terkait dengan


kelainan jantung.
 Mortalitas terjadi pada karditis yang
berat .
 Perlunya profilaksis untuk pencegahan
DR berulang.
Penyakit jantung
rematik Kronis

 Kelainan katup jantung yang menetap akibat


demam rematik akut dengan karditis sebelumnya .
 Terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%).
 Jarang mengenai katup trikuspid dan tidak
pernah mengenai katup pulmonal.
 Kelainan yang terjadi dapat berupa insufisiensi,
stenosis, atau keduanya.
Stenosis mitral.

Sering usia dewasa


Manifestasi klinis
Stenosis mitral ringan tidak menimbulkan keluhan.
Stenosis yang lebih berat sesak nafas dengan atau tanpa aktivitas,
ortopnoe, dan palpitasi.

Pemeriksaan fisik
- Peningkatan impuls sepanjang garis parasternal kiri
- Denyut nadi perifer melemah, tekanan nadi menyempit
- Pada stenosis mitral yang berat dapat ditemukan tanda- tanda hipertensi
pulmonal (bunyi jantung I mengeras, komponen pulmonal bunyi jantung II
mengeras)
- Bising mid- diastolic/ presistolik.
Pemeriksaan Penunjang
- EKG
- Foto thoraks
-Echokardiografi

Tata laksana
- Antibiotik profilaksis
-Pembatasan aktivitas
-Pasien dengan gejala klinis dapat dilakukan
baloon valvulotomi atau kommisurotomi
Insufisiensi mitral

•Insufisiensi mitral merupakan kelainan katup yang tersering


ditemukan akibat demam rematik akut yang disertai karditis
(valvulitis mitral).
•Proses penyembuhan valvulitis mitral menyebabkan daun
katup menebal sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna
selama fase systole.
Pemeriksaan fisik
-Peningkatan impuls di daerah apeks pada insufisiensi mitral berat
-Bunyi jantung I normal atau melemah
-Bunyi jantung II dapat terdengar terpecah lebar
-Bunyi jantung III sering dijumpai
-Pansistolik murmur di daerah apeks menjalar kearah aksial kiri

Pemeriksaan penunjang
•EKG
•Foto Thoraks
•Echokardiografi
•Dopler dan dopler warna

Tata laksana
•Antibiotik profilaksis sesuai dengan demam rematik akut.
•Pemberian ACE inhibitor seperti kaptopril dapat dipertimbangkan.
•Pembatasan aktivitas tergantung derajat penyakit.
•Operasi repair atau replacement.
Insufisiensi Aorta

Anamnesis: sesak, nyeri dada, palpitasi,


Pemeriksaan fisik
•Impuls prekordium meningkat
•Dapat dijumpai getaran bising (thrill) diastolik pada sela 3
garis parasternal kiri
•Bunyi jantung I melemah, bunyi jantung II normal atau
tunggal.
•Bising diastolik pada sela iga 3-4 kiri
•Bising sistolik pada sela iga 2 kanan karena stenosis aorta
relatif
•Pada insufisiensi aorta yang berat dapat terdengar bising
middiastolik di apeks
Pemeriksaan penunjang

•EKG .
•Foto Thoraks . .
•Echokardiografi .
•Doppler dan doppler berwarna .

Tata laksana
•Antibiotik profilaksis seperti pada demam rematik akut.
•Pada kasus ringan tidak perlu pembatasan aktivitas.
•Pada kasus berat pembatasan aktivitas bergantung nyeri
angina atau sesak saat
aktivitas, dan kardiomegali bermakna tergantung pada
derajat klinis.
•Tindakan bedah untuk repair atau penggantian katup.
Sukron

Thanks

Terima
kasih

You might also like