You are on page 1of 63

Pelaksanaan Program Tuberkulosis

di RSUP Dr Hasan Sadikin


Bandung

Dr dr Arto Yuwono Soeroto SpPD, K-P,FINASIM, FCCP


Hendarsyah Suryadinata
Tim Tuberkulosis
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
DASAR HUKUM
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
DENGAN STRATEGI DOTS
• Edaran MENDAGRI No. 443/1334/SJ Perihal Program-Program
Kesehatan Dasar dan Penyakit Menular, Tgl. 9 Juni 2005
– Menyatakan bahwa Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis
adalah dengan langkah-2 melaksanakan STRATEGI DOTS yang
telah direkomendasukan WHO

• Sk MENKES No 203 tgl 24 Maret 1999 tentang Gerdunas TB


– mengikut-sertakan seluruh RS dalam strategi DOTS dalam
penanggulangan TB

• SKB No. 54.111.2004;No.KS.00.02.1.843 Naskah Kesepakatan


Kerjasama Dir.Kes.TNI.AD dan Dirjen P2M&PL Tentang
Pelatihan, Pengembangan pada Program Nasional P2M-PL.
– Tercantum keikutsertaan RS TNI dalam Strategi DOTS.
5 PILAR STRATEGI DOTS
(Directly Observed Treatment, Short course)

1. Komitmen politis dari pengambil keputusan, termasuk


dukungan dana
2. Diagnosa TBC dengan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis
3. Pengobatan dengan paduan OAT jangka pendek
dengan pengawasan PMO
4. Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek
dengan mutu terjamin
5. Pencatatan pelaporan secara baku untuk
memudahkan pemantauan dan evaluasi.
SK TIM TB DOTS RSHS (2006)
SK SARANA
KLINIK DOTS RSHS
(2007)
Klinik DOTS RSHS (Awal)
Penerapan strategi DOTS RSHS (awal)
Klinik DOTS
Kurang memenuhi syarat PPI TB
Terletak di area padat pasien
Dekat/ bersebelahan dengan klinik endokrin (DM),
klinik hemato-onko dan klinik tumbuh kembang
Bangsal rawat inap TB
Tidak memenuhi syarat PPI
Sempat disatukan dengan non TB  dipisah kembali
Tim DOTS cukup memadai
TB-HIV dan TB MDR (PMDT)
SK Tim Tuberkulosis RSHS (2012)
Struktur Organisasi Tim TB RSHS (2012)
DIREKTUR UTAMA
dr. H. Bayu Wahyudi, MPHM, Sp.OG

DIREKTUR MEDIK
dr. Rudi Kurniadi Kadarsyah, Sp.An, MM, M.Kes

KETUA
Arto Yuwono Soeroto, dr., SpPD-KP, FCCP

DEWAN KONSULTAN

Prof. Dr. Zulkarnain Dahlan, dr., SpPD-KP


Prof. Cissy B Kartasasmita, dr., SpA(K), PhD
Prof. Ida Parwati, dr., SpPK
SEKRETARIS
Rista D. Soetikno, dr., SpRad(K)
Iceu Dimas Kulsum, dr., SpPD
Edi Sampurno, dr., SpP, MM

UNIT DOTS UNIT TB-HIV UNIT TB-MDR KNCV

Koordinator Koordinator Koordinator


Lab. Kes. Propinsi
Dedy Suyanto, dr. Rudi Wicaksana, dr., SpPD, KPTI Prayudi S, dr., SpPD-KP, M.Kes, FCCP

Medis RR Farmasi KIE Medis RR Farmasi KIE TAK (Tim Ahli Klinik) Tim Multidisipliner

Iceu Dimas Kulsum, dr., SpPD Rini Rahmawati, AMK Dina Rina Yovita, dr., SpPD Sigit, AMK Lia Nirmala, dr. Arto Y. Soeroto, dr.,SpPD-KP, FCCP Tri Wahyu, dr., SpBTKV
Sasmayani Eko Winanti, dr., SpP H. Darsito, AMK Ilham Iceu D. Kulsum, dr., SpPD Dian HU, Skep, Ners. Ega Dr. Emmy HP, dr., SpPD-KP, KIC Dolvy Girawan, dr., SpPD-KGEH
Diah Asri W, dr., SpA Lies Ratnasari, SST Sasmayani E. Winanti, dr., SpP Lies Ratnasari, SST Edi Sampurno, dr., SpP, MM Rudi Supriyadi, dr., SpPD-KGH
Basti Andriyoko, dr., SpPK Novita, dr. Nunung Nuraeni Yana Ahmad S, dr., SpPD-KP Nani Nathalia, dr., SpPD-KEMD
Leny Santani, dr., SpRad Intan Meilana, dr. Prayudi S, dr., SpPD-KP, M.Kes, FCCP Indra Wijaya, dr., SpPD
PPDS Mery Lestari, dr. Iceu D. Kulsum, dr., SpPD Leny Santari, dr., SpRad
PPDS Sasmayani E. Winanti, dr., SpP Dominica, dr., SpM
Dedy Suyanto, dr. Lucky, dr., SpKJ
Lina Lasminingrum, dr., SpTHT
Eppy Darmadi Ahmad, dr., SpOG(K)
Ahmad Rizal, dr., SpS
Basti Andriyoko, dr., SpPK
Yunita Damopolii, dr., SpKK, M.Kes

Medis Paramedis RR Social Workers Farmasi

TAK Ii Sariningsih, AMK Dedi Rahmadi, AMK Yulia Setiawati, dra., Apt.
PPDS Iis Nurhayati, AMK Ilham
Dedi Rahmadi, AMK
Lies Ratnasari SST
Unit TB MDR RS Hasan Sadikin
Koordinator
Pulmonologist

Tim Ahli Klinis Tim Multidisiplin

Pulmonologist Nephrologist
Gastroenterohepatologist
Cardiologist
Endocrinologist
Psychiatric
Medis-Klinis RR Farmasi ENT specialist
Residen Administrasi Pharmacist Neurologist
Thoracic Surgeon
Radiologist
Ophthalmologist
Paramedis KIE Gynecologist
Perawat Perawat Clinical Pathologist
Anatomical Pathologist
Dermatologist
SK Klinik TB MDR I
KLINIK TB-MDR 1
SOP

SOP DOTS
SOP TB-HIV
SOP TB-MDR
Standar Prosedur Operasional
• SPO TB-MDR
 Prosedur Penjaringan  Prosedur Pemantauan
Suspek TB-MDR Pengobatan Pasien TB-
 Prosedur Penegakkan MDR
Diagnosis Pasien TB-MDR  Prosedur Penanganan Efek
 Prosedur Penetapan Samping Pengobatan
Klasifikasi Pasien TB-MDR Pasien TB-MDR
 Prosedur Pengobatan  Prosedur Tatalaksana
Pasien TB-MDR Pasien dengan Hasil Biakan
Tetap Positif setelah bulan
ke-4 atau lebih
Standar Prosedur Operasional
• SPO TB-MDR
 Prosedur Tatalaksana  Prosedur Tatalaksana
Pasien TB-MDR Gagal Pasien di ruang Perawatan
Terapi
 Prosedur Alur Pasien TB-
 Prosedur Tatalaksana MDR di Poli TB-MDR
Pasien Putus Berobat
 Prosedur Rujukan Internal
 Prosedur Pengobatan dan Eksternal Pasien TB-
Pasien TB-MDR dengan MDR
Keadaan Khusus
 Prosedur Pencatatan &
 Prosedur Penatalaksanaan Pelaporan Pasien TB-MDR
Koinfeksi TB-MDR-HIV
Standar Akreditasi Rumah Sakit
KARS (+JCI)
KARS
MDG’s
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
• Standar SMDGs III
RS melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan
pedoman strategi DOTS
MDG’s
Elemen Penilaian SMDGs III
1. Pimpinan RS berpartisipasi dlm menyusun rencana pelayanan
DOTS TB
2. Pimpinan RS berpartisipasi dlm menetapkan keseluruhan
proses/mekanisme dlm program pelayanan DOTS TB termasuk
pelaporannya
3. Adanya kebijakan RS dan dukungan penuh manajemen dlm
pelayanan DOTS sesuai standar
4. Terbentuk dan berfungsinya tim DOTS TB RS
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis
tim DOTS sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pd RS sesuai kebijakan yg
berlaku
KARS
PENCEGAHAN DAN PEGENDALIAN INFEKSI (PPI)
 STANDAR PPI.4 : Pimpinan RS menyediakan sumber daya yang
cukup untuk mendukung program pencegahan dan
pengendalian infeksi
 ELEMEN PENILAIAN PPI.4
 Pimpinan RS menunjuk staf yang cukup untuk program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
 Pimpinan RS mengalokasikan sumber daya yang cukup
untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi.
 Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung
program pencegahan dan pengendalian infeksi.
KLINIK DOTS II (BARU)
(Memenuhi syarat PPI TB)
SK Klinik TB-MDR II
KLINIK TB MDR II
(pasien pra konversi)
KLINIK MDR BARU (2017)
KLINIK MDR BARU (2017)
KLINIK MDR BARU (2017)
KLINIKDOTS
KLINIK MDR BARU
BARU (2017)
(2017)
Ruang Rawat TB MDR
RSUP Dr HASAN SADIKIN
RUANG ISOLASI /ICU
 20 beds for pulmonary TB
 6 beds for MDR TB
 4 beds for critical TB Patients (Intensive Care)

POLIKLINIK
 1 TB DOTS clinic
 1 TB-HIV clinic (klinik Teratai)
 2 MDR clinics
 1 Pre conversion MDR TB patients
 1 Post conversion MDR TB patients
Program MTPTRO di RSUP Hasan Sadikin

Mulai pencatatan kasus : Januari 2012

Penerimaan mesin Genexpert : Maret 2012


Mulai pemeriksaan Genexpert : April 2012

Memulai terapi TB – MDR : April 2012


KEGIATAN TIM TB MDR RSHS
Nama Training Profesi Peserta Waktu Pelaksanaan
OJT Penatalaksanaan TB MDR ke Tim TB MDR, Petugas Puskesmas, Setiap minggu 1 kali
fasyankes satelit Wasor Dinas Kesehatan Prov Jabar,
KNCV
Rapat Tim Ahli Klinis dan Tim TB MDR & Multidisipliner, Setiap minggu 1 kali
Multidisipliner LSM

Cohort Review Tim TB MDR, dr Staf Penyakit Setiap Triwulan


dalam, Wasor Dinkes Prov Jabar,
BLK , KNCV,
Pelacakan Pasien Mangkir Dinas Kesehatan, UPK satelit, Tim Setiap ada Pasien
TB MDR, LSM Mangkir
Penyuluhan tentang TB MDR Tim TB MDR, dr Staf Penyakit Setiap 1 Bulan Sekali
dalam, LSM
Mini Cohort Tim TB MDR (TAK)

MICA (Monthly Intern Cohort Tim TB MDR, KNCV, Wasor Setiap 1 Bulan Sekali
Analysis) Dinas Kesehatan Kota/kab, LSM
(pendidik sebaya mantan pasien TB
MDR)
Contoh Kegiatan Rutin Tim TB MDR RSHS
 KAMIS : Rapat Tim Ahli Klinis dan multidisipliner untuk membahas :
 Mulai terapi OAT lini ke-2
 Regimen dan dosis
 Efek samping
 Masalah teknis lainnya

 SELASA : Serah Terima Pasien TB-MDR ke Fasyankes dan Dinas Kesehatan


(OJT)
 Dihadiri oleh PKM yang akan mengelola pasen dan Wasor

 Kerjasama dengan berbagai organisasi : Yayasan survivor TB MDR


RSHS(TERJANG), Aisyiyah dan beberapa organisasi keagamaan lain
RAPAT KLINIS RUTIN (KAMIS)
RAPAT KLINIS RUTIN (KAMIS)
On the Job Training (OJT) (SELASA)
Cohort Review (TIAP TRIWULAN)
Gathering Pasen TB MDR
Gathering Pasen TB MDR
KIE PASIEN TB MDR
Kunjungan Rumah
YAYASAN TERUS BERJUANG (TERJANG)
(Perhimpunan Survivor)
RINGKASAN
Tatalaksana TB merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan di RS
Tatalaksana TB di RS merupakan salah satu
komponen yang dinilai pada akreditasi rumah sakit
(KARS, JCI sekarang SNARS) Perlu penyesuaian dan
perbaikan sesuai standar akreditasi
Tatalaksana TB di RS dilaksanakan secara terpadu
antara TB DOTS, TB HIV dan TB MDR (MTPTRO)
Mengingat banyaknya efek samping  MTPTRO
sedapat mungkin harus ditatalaksana oleh/ secara
multidisiplin berbagai spesialisasi
TERIMAKASIH
DATA PASEN TB-MDR
RSUP DR. HASAN SADIKIN
PENGGUNAAN PADUAN OAT DR RSHS (2012 – 2017)

 Panduan standar
Km-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-Z-(E)
 Panduan Jika sejak awal resistan terhadap KM (Pre-XDR), Hearing Loss
Cm-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-Z-(E)
 Panduan Jika sejak awal resisten terhadap KM & Fluorokuinolon (XDR)
Cm-Mfx-Eto-Cs-Z-PAS-(E)/Mfx-Eto-Cs-Z-PAS-(E)
 Panduan alternatif TB Pre-XDR dengan Bedaquiline
Bdq-Lfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E)
 Panduan alternatif TB XDR dengan Bedaquiline
Bdq-Lnz-Cfz-Eto-Cs-PAS-Z-(E)/Lnz-Cfz-Eto-Cs-PAS-Z-(E)
 Panduan Short Term Regimen
4-6 Km/Cm-Mfx-Eto(pto)-HDT-Cfz-E-Z / 5 Mfx-Cfz-E-Z
EFEK SAMPING PERSENTASE
Nausea 100
Nausea + vomiting 77
Dizziness 36.8
Arthralgia 24.1
Anorexia 13.8
Electrolyte imbalance 12.6
Anxietas + sleep disturbances 9.2
Tinnitus and hearing disturbances 6.9
Peripheral neuropaty 5.7
Psychosis 5.7
Allergic reaction 4.6
Depression 3.4
Diarrhea 3.4
Visual disturbance 2.3
Erectile disfunction 2.3
hypothyroidism 2.3
Concentration disturbance 1.2
Hasil Pengobatan Pasien TB MDR RSHS
Tahun 2012-2017
MASALAH
• Tempat pemeriksaan TCM dan DST terpisah  Ada
pasien yang tidak diperiksa DST
• Obat diberikan 7x dalam 1 minggu  perlu tenaga
kesehatan untuk pelayanan di hari libur
• Default Pasen
– Banyak efek samping  menolak pengobatan
– Gangguan psikiatri
– Tidak mau bolos sekolah
– Tidak lagi bisa bekerja
– Alasan biaya lainnya
MASALAH
• Pertemuan TAK dan melibatkan Tim
Multidisiplin serta NGO sesuai dengan kasus
yang dihadapi harus secara rutin dan
konsisten dilaksanakan untuk membahas
problem yang dihadapi pasen  ada solusi
berdasar kasus individual
Curriculum Vitae
DR. Dr. Arto Yuwono Soeroto, SpPD-KP, FCCP, FINASIM
E-mail: aysoeroto@yahoo.co.id

Pendidikan:
S1 FK Universitas Padjadjaran
Sp1 FK Universitas Padjadjaran
Konsultan Pulmonologi Kolegium IPD
S3 FK Universitas Padjadjaran

Pekerjaan:
Kepala Divisi Respirologi & Penyakit Kritis IPD FKUP/RS Hasan Sadikin
Ketua Tim TB RSUP Dr. Hasan Sadikin

Organisasi:
Ketua PB Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI)
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Jabar (2009-2016)
Fellow American College of Chest Physcian (ACCP)
Fellow of Indonesian Society of Internal Medicine
European Respiratory Society (ERS)

You might also like