You are on page 1of 27

KONSEP SISTEM

REPRODUKSI
Afni Yulianti, S.ST, M.Kes
ANATOMI ALAT REPRODUKSI
INTERNA & EKSTERNA
ANATOMI ALAT REPRODUKSI
INTERNA
ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat Reproduksi
Wanita
Bagian Luar
• Mons Bagian Dalam
veneris • Vagina
• Labia saluran
mayora senggama
• Labia • Rahim
minora (uterus)
Pria • Klitoris • Tuba fallopi
• Vestibulum • Indung telur
• Penis (ovarium)
• Himen
• Testis selaput dara • Parametrium
• Epididimis
• Kelenjar prostat
• Vas deferens
ANATOMI
PANGGUL
PROSES HAID
Fisiologi Siklus Menstruasi
Fisiologi Siklus Menstruasi
Parakrin & autokrin (hormon) pengatur fungsi ovarium (1):
1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan folikel-folikel, ovulasi,
formasi corpus luteum diatur oleh sistem kelenjar hypothalamo-
hipofise seperti halnya dengan mekanisme intraovarial.
2. Hypothalamus memproduksi gonadotropin-releasing hormones
(GnRH)
3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju kelenjar hipofise
anterior
4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang menginduksi sekresi
luteotropic hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
Fisiologi Siklus Menstruasi
Parakrin & autokrin (hormon) pengatur fungsi ovarium (2):

5. Pelepasan FSH dan LH bergantung pada GnRH dan terjadi setiap 90


menit (berkala) Lanzone et al 1996.
6. Estradiol dan progestin mengatur transmisi neuro-kimia ke
hypothalamus untuk memproduksi GnRH (umpan balik negatif)

7. Endogen, opioid, katecholamin dan lain-lain memodulasi fungsi


dari neuron-neuron GnRH.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Pengaruh inhibisi dan stimulasi
yang merupakan aktifitas neuro-
transmitter GnRH:

VIP = vasoactive polypeptide


5-HT = 5 OH-Tryptamin
NA = Noradrenaline
OP = opioids, Ach =Acetylcholine
DA = Dopamine
A = Adrenaline

(Keck et al 2002)
Fisiologi Siklus Menstruasi

Interaksi hipotalamus, hipofise


dan ovarium. Mekanisme
umpan balik negatif dan positif:
Fisiologi Siklus Menstruasi
Siklus Ovarium:
- Embrio perempuan mempunyai 4 - 7 juta folikel primordial.
- Pada saat pubertas hanya 400,000 folikel primordial tersisa.
- 30 – 35 tahun proses reproduksi mengkonsumsi semua folikel
(siklus bulanan menggunakan ratusan hingga ribuan folikel).
- Setiap bulan hanya satu folikel, dari ovarium kanan atau kiri
yang akan menjadi dominan dan menjadi folikel matang (folikel
deGraaf, berdiameter 25 mm).
- Seleksi dari folikel dominan terjadi pada hari ke-6 to 8 setelah
siklus.
Fisiologi Siklus Menstruasi
 Jumlah sel germinativum pada ovarium manusia:
Fisiologi Siklus Menstruasi

 Ilustrasi Seleksi Folikel:


Hanya satu folikel matang yang
menjadi dominan. Ratusan folikel
lain menjadi atretik. 99% dari
seluruh folikel mengalami kematian
sel yang terprogram (apoptosis).

Folikel dominan yang masih


bertahan dibantu oleh FSH,
epidermal growth factor (EGF),
transforming growth factor beta
(TGF-ß), basic fibroblast growth
factor (bFGF), insulin-like growth
factor (IGF-1) dan estrogens.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Perkembangan Folikel (1):
Folikel primordial umumnya
ditemukan pada korteks
ovarium.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Perkembangan Folikel (2):
Fisiologi Siklus Menstruasi
Apoptosis pada Ovarium:
- Kurang dari 1% dari keseluruhan Folikel mencapai tahap Folikel
deGraaf, dengan 99% dari folikel-folikel (ratusan/siklus)
berdegenerasi dengan mekanisme apoptosis.

- Programmed Cell Death = apoptosis adalah proses yang


sepenuhnya bergantung pada ketersediaan energi dan diikuti oleh
degradasi DNA.

- Kemampuan hidup folikel utama tergantung dari adanya growth


factor: EGF-1 (epidermal growth factor), TGF-beta (transforming
growth factor), IGF-1 (insulin-like growth factor), dan estrogens.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Ovulasi:
1. Reseptor LH pra ovulasi bermunculan pada sel granulosa folikel
dominan (FSH dependent)
2. Testosteron dari sel Theka beraromatisasi menjadi estradiol di dalam
sel granulosa
3. Bertambahnya estradiol menyebabkan kenaikan synthesis dan
penyimpanan LH (umpan balik mekanisme positif Diagram Interaksi)
4. Jarak waktu antara produksi estradiol maksimal dari folikel deGraaf
dan pelepasan maksimal dari LH adalah 24 jam
5. 8 sampai 10 jam setelah puncak LH, akan diikuti dengan ovulasi
6. Konsentrasi fisiologis serum estradiol pada pertengahan siklus,
berjumlah hingga 250 pg/ml
Fisiologi Siklus Menstruasi

Perubahan morfologis
dan endokrin pada
siklus menstruasi:
Fisiologi Siklus Menstruasi
Corpus luteum (yellow body):
 Bekas folikel yang pecah setelah
ovulasi, berkembang menjadi corpus
luteum.
 Tanda sitomorfologisnya berupa
vaskularisasi baru dari sel granulosa
yang semula avaskuler
 Corpus luteum terhubung ke sirkulasi
dan reseptor-reseptor low density
lipoprotein (LDL) terbentuk.
 Sebagai hasilnya sel-sel granulosa
dapat menggunakan kolesterol yang
ada untuk biosintesis progesteron
 Level maksimum serum progesteron 15 vaskularisasi baru dari
Sel-sel granulosa
ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi
PAYUDARA
PROSES LAKTASI &
MENYUSUI
• Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi
ASI biasanya belum keluar, karena masih dihambat oleh kadar
estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca salin kadar
estrogen den progesterone turun drastis, sehingga pengaruh
prolaktin lebih dominant. Pada saat inilah mulai tejadi sekresi ASI.
Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan puting susu,
terbentuklah prolaktin oleh hipofisis sehingga sekresi ASI makin
lancar
• Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi
adalah refleks prolaktin dan refleks aliran timbul akibat rangsangan
puting susu oleh hisapan bayi.
Refleks prolaktin
• Dalam puting susu banyak terdapat ujung saraf
sensoris. Bila ini dirangsang timbul impuls yang
menuju hipotalamus selanjutnya ke kelenjar
hipofisis bagian depan sehingga kelenjar ini
mengeluarkan hormon prolaktin. Harmon ini
yang berperan dalam produksi ASI di tingkat
alveoli. Dengan demikian mudah dipahami
bahwa makin sering rangsangan menyusui
makin banyak pula produksi ASI
Refleks Aliran (let down
refleks)
• Rangsangan puting susu tidak hanya diteruskan sampai ke kelenjar
hipofisis depan, tetapi juga ke kelenjar hipofisis bagian belakang
yang mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini berfungsi
memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan
dinding saluran sehingga ASI dipompa keluar. Makin sering
menyusui, pengosongan, alveolus dan saluran makin baik sehingga
terjadinya bendungan susu makin kecil dan menyusui akan makin
lancar.
• Oksitosin juga memacu kontraksi otot rahim sehingga involusi makin
cepat dan baik. Tidak jarang perut ibu terasa mulas pada hari-hari
pertama menyusui dan ini adalah mekanisme alamiah untuk
kembalinya rahim ke bentuk semula.
THANKS……

You might also like