You are on page 1of 23

PENTINGNYA KONSELING

SEBAYA PADA REMAJA

Dr. Jusni Ichsan Solichin


PENDAHULUAN
KELUARGA

REMAJA

SEKOLAH LINGK.

PERILAKU & MASALAH REMAJA


PENGERTIAN KONSELING
KONSELING
Salah satu teknik utk membantu orang shg ia
mampu menyelesaikan masalah & membuat
keputusan dg memahami fakta-fakta dan
emosi yang terlihat.
KONSELOR
adalah seorang yang memberikan konseling.
KLIEN
adalah seorang yang mendapat konseling.
KONSELOR SEBAYA
Yaitu konselor yg seusia
Bukan merupakan tenaga profesional
Mereka sudah dilatih dalam hal pengalaman,
pengetahuan dan keterampilan pertahanan diri untuk
menolong orang lain agar dpt mengatasi masalahnya
KENAPA DIPERLUKAN KONSELOR SEBAYA?
Remaja mempunyai masalah yg tdk nyaman
dibicarakan dg teman atau keluarga
Masalahnya tdk cukup berat untuk datang pada
terapis
Butuh konselor sebaya untuk curhat
Bertujuan untuk mengeksplorasi masalah yg dihadapi
KONSELING SEBAYA
Bertujuan langsung pada individu agar dpt
menemukan kebutuhannya shg individu tersebut
lebih berfungsi dan dpt mengendalikan kehidupannya
baik di rumah, sekolah atau masyarakat
KRITERIA KONSELOR SEBAYA
Mempunyai minat dan motivasi yg kuat untuk
menolong
Dpt berempati: memahami perasaan klien dan
melihat masalah dari sudut pandang klien
Dpt dipercaya dan memegang rahasia
Mampu menjadi pendengar yg aktif
Dpt menerima klien apa adanya dan
menunjukkan respek thd klien
Sabar, optimis, percaya diri, jujur, terbuka dan
mampu mengendalikan emosi
HAL YG DIBAHAS DALAM KONSELING SEBAYA
Hubungan dg sesama
Keluarga
Masalah akademi
Keluarga
Teman
Penggunaan Napza/alkohol/rokok
Rasa kesepian
Kesehatan reproduksi
Bekerja sama dlm usaha membantu klien menolong
dirinya sendiri
Konselor tak memberi nasihat, tapi membantu
mengerti perasaannya
Gunakan komunikasi utk menemukan dan
menyelesaikan masalah bagi klien
Menguasai berbagai cara pendekatan yg tepat utk
individu ttt
DASAR PEMIKIRAN
Siswa dg kemampuan yg baik, mampu
mengatasi masalah

Konflik jiwa atau kesulitan yg tak dpt diatasi

Kemampuan jadi lemah

Konseling

Kemampuan jadi pulih


Seseorang mempunyai kebebasan disertai tanggung
jawab untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya
Seseorang mempunyai potensi untuk berkembang ke
arah yang baik
Konselor berperan memfasilitasi untuk mewujudkan
perilaku baru yang lebih baik. Hal ini bisa terwujud
bila konselor dpt berempati
Upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati
dan menempatkan diri pada posisi orang lain tanpa
memasukkan nilai pribadi kita kepada orang tsb
Namun perlu memperhatikan nilai:
Yg membahayakan kehidupan, kesehatan dan
kesehatan jiwa
Nilai yg melanggar hak azasi
MEMBANTU KLIEN AGAR DAPAT:
Melihat situasi sekarang dg lebih jelas
Lebih mengenal diri dan perasaan yg dia rasakan 
mengeksplorasi cara penyelesaian yg lebih baik
Meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri
Meningkatkan kualitas hidup
MEMBANTU KLIEN AGAR DAPAT:
Mengubah persepsi bahwa dirinya tak layak
Melatih klien agar lb fleksibel dan adaptif dg
persoalan kehidupan
Mengubah pikiran buruk atau pesimistik
Memperbaiki hubungan klien dg orang lain
Belajar untuk bersikap positif dan merasa senang
untuk hal-hal kecil yg dpt dia selesaikan
Menjaga privasi & kerahasiaan
Membantu memahami perasaan klien dan apa yg
menyebabkan munculnya perasaan itu.
Mendukung klien utk menceritakan kisahnya dan
memahami penderitaan atau kesedihan yang dialami
oleh klien
Mendengarkan dan menunjukkan secara aktif bahwa
konselor memahami klien.
Tidak menghakimi atau mengkritik.
Membantu klien menggali kembali masalahnya
Merefleksikan kembali kpd klien apa yg dipahami oleh
konselor, shg klien dapat melihat permasalahan
secara lebih jelas atau melihat dari sudut pandang
yang berbeda
Perhatian terpusat pada klien (non direktif)
Mendengar sambil bekerja, misalnya sibuk
menulis, menelpon, SMS, melamun atau garuk-
garuk
Menghakimi: mengkritik, memberi julukan,
menyindir atau menyimpulkan terlalu dini
Memotong pembicaraan klien shg eksplorasi diri
terhenti
Memberikan solusi: memerintah, mengancam,
moralisasi, menasihati dini
Menghindar dr pembicaraan: membelokkan, adu
argumentasi atau menenteramkan
MENGAKHIRI KONSELING
Evaluasi bersama klien apakah tujuan
awal sudah tercapai
Apakah ada tujuan lain yg harus dicapai
Buat kesimpulan dan sampaikan kepada
klien
Tanyakan perbedaan apa yg mereka
rasakan
Apa yg akan dilakukan dimasa
mendatang
Akhiri saat klien merasa nyaman
1.Perkenalan dan memberi salam
Sebaiknya konselorlah yg terlebih dulu memberi
salam dan memperkenalkan diri. Pakailah bahasa
yg mudah dimengerti oleh klien, temponya
sesuaikan dg keadaan klien, jangan terburu-buru.
2.Bina hubungan slg mempercayai
Konselor tidak secara spontan dipercaya oleh klien,
tapi perlu dibina melalui sikap & perilaku konselor.
Berempati dan mengerti perasaan mereka.
3.Menjadi pendengar yang aktif
Seringkali orang mulai merasa lebih baik, apabila
mereka diberi kesempatan utk bicara dan yakin bahwa
mereka didengarkan.
Masalah depresi, kecemasan, ketakutan yang tak dapat
diatasi, sakit dan nyeri yang tak ditemukan gangguan
fisiknya, dan berbagai gejala lainnya, dapat
disebabkan oleh perasaan yg ditekan dan tidak
diekspresikan.
Duduk berhadapan dan membungkuk ke arah klien
Membuat kontak mata
Rileks dan sikap terbuka
Memberi perhatian sepenuhnya
Tidak memotong pembicaraan
Menganggukkan kepala dan mengatakan “Ya, saya
mengerti” sehingga klien tahu bahwa anda
mendengarkan
Memperhatikan perkataan klien
Memperhatikan nada suara
Mengamati gerak tubuh saat bicara
Memperhatikan keheningan dan apa yg tidak
dikatakan oleh klien
Memperhatikan makna dr kata-kata klien
Memperhatikan perasaan klien

You might also like