Professional Documents
Culture Documents
REPORT
Gambaran Cakupan Imunisasi dan ORI
Difteri di RT 03,04 RW 02 Kedaung
Kaliangke dengan Pendekatan Rapid
Convenience Assestment
DOKTER PEMBIMBING:
dr. Desi Natalia Ginting
PENYUSUN:
dr. Devy Anggi Sitompul
Latar Belakang
Difteri masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia
Tahun 2011 Indonesia menduduki urutan ke 2 di dunia
dengan jumlah kasus sebanyak 1.192 kasus dan meninggal
sebanyak 76 kasus
Dilihat dari trennya, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi
Indonesia memang terus menurun.
Pada 2012, partisipasinya mencapai 93,3 persen, tapi turun menjadi
86,8 persen pada 2013. Lalu, 89,9 persen di tahun 2013, menjadi
86,9 persen di tahun 2014 dan 86,5 persen di tahun 2015.
Menurut data Profil Kesehatan Indonesia, ada 415 kasus dengan
jumlah kasus meninggal sebanyak 24 kasus. Tahun sebelumnya,
tercatat ada 252 kasus difteri dan 5 di antaranya meninggal dunia.
Akhir 2017, masyarakat dihebohkan oleh Kejadian Luar
Biasa (KLB) difteri. Data Kementerian Kesehatan menujukkan
sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20
Tujuan Penelitian
• Tujuan Umum
Terpenuhinya target cakupan imunisasi ORI
difteri di Puskesmas Kedaung Kaliangke.
• Tujuan Khusus
Diketahuinya tingkat keberhasilan imunisasi
status imunisasi ORI difteri RW 02 melalui
format RCA.
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti dapat digunakan sebagai bahan
• Memperoleh pengalaman informasi dan pengetahuan bagi
belajar dan pengetahuan dalam peneliti selanjutnya.
melakukan penelitian. Bagi Puskesmas
• Menerapkan ilmu pengetahuan • Sebagai bahan masukan bagi
dan membandingkannya petugas kesehatan dalam
dengan keadaan yang melaksanakan kegiatan
sebenarnya dalam masyarakat. imunisasi di Puskesmas
• Sebagai pengalaman berharga Kedaung Kaliangke.
dalam rangka menambah • Membantu mendapatkan
wawasan pengetahuan serta sasaran yang belum
pengembangan diri, khususnya mendapatkan imunisasi difteri
dalam bidang penelitian dirujuk ke pos pelayanan
lapangan. imunisasi atau Puskesmas
• Berperan serta dalam usaha untuk mendapat imunisasi
penanggulangan KLB Difteri di difteri.
KLB Difteri
Suatu wilayah dinyatakan KLB Difteri jika ditemukan
minimal 1 Suspek Difteri.
HB-0 33 100 %
BCG 33 100 %
DPT-HB-HIB 1 33 100 %
DPT-HB-HIB 2 33 100 %
DPT-HB-HIB 3 33 100 %
POLIO 1 33 100 %
POLIO 2 33 100 %
POLIO 3 33 100 %
POLIO 4 33 100 %
CAMPAK 33 100 %
BOOSTER 10 30,30 %
MR 30 100 %
ORI-0 32 96,96 %
ORI-1 17 51,51 %
Dari hasil RCA yang telah dilakukan, didapatkan 100% subjek penelitian sudah diimunisasi HB-0,
BCG, DPT-HB-HIB 1, DPT-HB-HIB 2, DPT-HB-HIB 3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Campak, MR.
Sebanyak 30,30 % subjek penelitian sudah diimunisasi booster (imunisasi ulang), baik DPT-HB-HIB
ataupun Campak. Sebanyak 96,96 % sudah mengikuti ORI difteri pertama dan Sebanyak
51,51% sudah mengikuti ORI difteri kedua.
Kesimpulan
Cakupan imunisasi dari sampel yang didapat di RT 03,04 RW
02 Kedaung Kaliangke, kecuali booster, sudah mencapai
100%.