You are on page 1of 22

 Limpasan adalah gabungan antara

aliran permukaan, aliran-aliran yang


ditunda pada cekungan-cekungan, dan
aliran bawah permukaan (sub survace
flow)
1. Faktor meteorologi
 Intensitas Hujan ; tergantung laju infiltrasi,
jika intensitas melebihi laju i. Akan terjadi
limpasan permukaaan
 durasi hujan ; jika hujan lamanya kurang
dari lama hujan kritis maka lama limpasan
akan sama dantidak tergantung limpasan
 Distribusi curah hujan ; karakteristik distriui
curah hujan dinyatakan dalam koefisien
distribusi yaitu perbandingan antara hujan
tertinggi disuatu titik dengan hujan rata-
rata DAS
2. Karakteristik DAS
 Luas dan bentuk DAS ; laju dan aliran
permukaan makin besar dengan
bertambahnya DAS tetaoi dalam laju
dan volume persatuan luas. Bentuk DAS
berpengaruh pada pola aliran dalam
sungai
 Topografi
 Tata guna lahan
 Kawasan dimana titik air huan yang
jatuh diatasnya dan kemudian mengalir
diatas permukaan kawasan dan menuju
outfall (muara) yang sama
 Digunakan metode : Rasional Method
(RM) dimana data hidrologi memberikan
kurva intensitas durasi frekuensi (IDF)
yang seragam dengan debit puncak
dari curah hujan rata-rata sesuai waktu
konsentrasi.
 Debit puncak dapat diformulasikan
sebagai berikut :
Qp = 0,00278 . C . I . A

Qp = C . Cs . I . A
dimana :
Qp = Debit puncak rencana (m3/detik)
I = Intensitas (mm/jam) diperoleh dari IDF
curve berdasarkan waktu konsentrasi
A = Luas catchment area (Ha)
C = koefisien aliran permukaan
Besarnya koefisien pengaliran untuk
daerah perencanaan disesuaikan
dengan karakteristik daerah pengaliran
yang dipengaruhi oleh tata guna lahan
(Land Use) yang terdapat dalam
wilayah pengaliran tersebut

perbandingan volume air yang berhasil


mencapai muara DAS dan volume air
hujan yang jatuh diatas DAS
 Aliran tertahan oleh akar dan daun dari
tanaman dan tertahan diantara
rerumputan/semak
 Air meresap ke dalam lapisan tanah
 Tertahan dalam bentuk genangan air
 Tersimpan dalam sumur resapan yang
dibangun penduduk
Tabel Besarnya Koefisien Pengaliran

KOEFISIEN KARAKTERISTIK KOEFISIEN


KONDISI
Pusat Perdagangan 0,70 – 0,95 Permukaan Aspal 0,70 - 0,95
Lingkungan Sekitar 0,50 – 0,70 Permukaan Beton 0,80 – 0,95
Rumah-rumah Tinggal 0,30 – 0,50 Permukaan Batu Buatan 0,70 – 0,85
Kompleks Perumahan 0,40 – 0,60 Permukaan Kerikil 0,15 – 0,35
Daerah Pinggiran 0,25 – 0,40 Alur Setapak 0,10 – 0,85
Apartemen 0,50 – 0,70 Atap 0,75 – 0,95
Indusrti Berkembang 0,50 – 0,80 Lahan Tanah Berpasir : 0,05 – 0,10
Industri Besar 0,60 – 0,90 Kemiringan 2% 0,10 – 0,15
Taman Pekuburan 0,10 – 0,25 Kemiringan 2-7% 0,15 – 0,20
Taman Bermain 0,10 – 0,25 Bertrap 7% 0,13 – 0,17
Lapangan dan Rel 0,25 – 0,40 Lahan Tanah Keras : 0,18 – 0,22
Kereta 0,10 – 0,30 Kemiringan 2% 0,25 – 0,35
Daerah Belum Kemiringan 2-7%
Berkembang Bertrap 7%
Koefisien aliran C = Ct + Cs + Cv

Topografi ; Ct Tanah; Cs Vegetasi ; Cv

Datar < 1% 0,03 Pasir & gravel 0,04 hutan 0,04

Bergelombang 1<10% 0,08 Lempung 0,08 Pertanian 0,11


berpasir

Perbukitan 10-20% 0,16 Lempung & 0,16 Padang rumput 0,21


lanau

Pegunungan >20% 0,26 Lapisan batu 0,26 Tanpa tanaman 0,28


 Jika DAS terdiri dari berbagai macam
penggunaan lahan dengan koefisien
aliran permukaan yang berbada maka
C yang dipekai adalah koefisien DAS
dengan pers :
n

C i Ai
C DAS  i 1
n

i 1
Ai
n
Qp  0,002778.I . Ci Ai
i 1
 Cs = 2.tc / te

 te dipengaruhi oleh :
ukuran salura
bentuk DAS
kemiringan DAS
 Waktu konsentrasi adalah waktu yang
diperlukan oleh air untuk mengalir dari
titik terjauh dari catchment menuju suatu
titik tujuan
 Besar waktu konsentrasi dihitung dengan
persamaan :
tc = to + td
dimana :
tc = waktu konsentrasi (menit)
to = waktu pengaliran air pada
permukaan tanah dapat dianalisa
dengan gambar
td = waktu pengaliran pada saluran,
besarnya dapat
2 n 
t 0   x3,28 xLx 
 3 s
td = Ls/60.v

dimana :
Ls = jarak aliran dari tempat masuknya air
sampai ke tempat yang di tuju (m)
V = kecepatan aliran (m/detik)
S = kemiringan lahan
n=angka kekasaran manning
2.tc
 Cs =
2.tc  td
dimana :
tc = waktu pengumpulan total (waktu konsentrasi)
td = waktu pengaliran pada saluran sampai titik
yang ditinjau
 metode SCS dipakai untuk menghitung
debit dengan luas Catchment Area
lebih besar dari 1300 Ha
Qp = 0,02081. A.Q
Tp

dimana :
Qp = Debit puncak banjir (m3/detik)
A = Luas daerah tangkapan (Ha)
Tp = Waktu puncak hydrograph aliran
(jam)
 D/2 + log Time atau 0,70 Tc

dimana :
D = Lamanya terjadi hujan
Q = Aliran permukaan/limpasan langsung
(Direct Run Off)
( P  I A )2
Q =
( P  LA )  S

 S = 1000
CN

 N = 25400
254 / S
dimana :
IA = Abstraksi awal (IA = 2,5 mm untuk DAS
Indonesia)
= 0,2 S
P = Hujan harian maksimum
CN = Curva Number (Lihat Tabel)
S = Daya Tampung Maksimum (cm)

Tp = D/2 + log Time atau 0,70 x Tc

D = Lamanya hujan

You might also like