You are on page 1of 14

2 0 1 8

General Anastesi
By : Faras Afif Berlian
CONTENTS 1
What is this

2 Tujuan,Kontraindikasi
dan Komplikasi

3 Komponen Tindakan
Anastesi

4 Stadium GA

5 Teknik General Anastesi


next
Sejarah Anastesi

William TG Morton,
penemu ether untuk
anestesi
Abad 19 dengan memakai chloroform N2O oleh Horace Wells

Chloroform
diperkenalkan tahun
1847 oleh James
Simpson

Pertama kali
General anestesi
dilakukan oleh
Crawford Long pada
tahun 1842, dengan
memakai anestesi
eter

The Ether Dome, Boston, Massachussets, USA, 1846


Eter pada saat ini sudah tidak dipakai , tetapi merupakan
obat anestesi yang ideal.
next
Apa itu General Anastesi ?

Dua kata yunani “an” dan “esthesia”,

Definisi
Tindakan meniadakan nyeri secara sentral
disertai hilangnya kesadaran dan bersifat
reversible
Trias Anastesi

Kecepatan • Hipnotik atau sedasi


dan kekuatan • Analgesia
anastesi
• Areflek

• Faktor respirasi
• Sirkulasi
• Sifat fisik obat

Yang pertama kali terpengaruh adalah jaringan yang kaya


akan vaskularisasi seperti OTAK yang mengakibatkan
kesadaran dan rasa sakit hilang.
1 • Yaitu dekompresi kordis
• Hipnotik 2 derajat 3-4
• Analgesi • AV blok derajat 2 – total
• Relaksasi (tidak ada gelombang P )
• Stabilisasi otonom

GA
• Hipertensi berat / tidak
terkontrol (diastol >110)
• Dapat dicetuskan oleh 4 3 • DM tidak terkontrol
tindakan anastesi ataupun • Infeksi akut
kondisi pasien sendiri
• Komplikasi kardiovaskular
• Sepsis
berupa hipotensi dan
hipertensi
• Koplikasi lain yaitu gelisah,
hipersensitifitas dan
peningkatan suhu.

next
next
Komponen Tindakan
Anastesi
3 fase penting di kamar operasi,yaitu
Pemeriksaan Induksi , Maintenance dan Recovery
Pre-Op

• Induksi : Adalah suatu periode waktu


dimana dimulainya anestesi
1 • Maintenance: Bergantung kepada
keadaan dan kedalaman dari anestesi.
Maintenance 4 2 Premedikasi • Recovery: Pada akhir prosedur
dan recovery pembedahan dan anestesi berhenti
3 sampai pasien sadar kembali.

ialah pemberiaan obat 30 menit-1 jam sebelum


Induksi induksi anesthesia dengan tujuan untuk
melancarkan induksi, rumatan, dan bangun dari
anesthesia.
next
Tahapan General
Anastesi
• Tahap ini dimulai dari anestesi
diberikan sampai hilangnya kesadaran.
• Pada tahap ini penderita masih sadar.
• Reflek pharyng yaitu penderita
muntah jika dinding belakang pharyng
disinggung menghilang pada akhir
tahap 1 .

Stadium 1 (analgesia)
GA Stadium 2 (eksitasi )

• Napas tidak teratur dan terkadang masih tahan


napas .
• Bola mata masih bergerak
• Pupil lebar
• Reflek-reflek jalan napas meningkat
(hipersalivasi, batuk-batuk,
muntah,laryngospasmus).
• Reflek laring yaitu penderita batuk jika ada
benda asing di laring. Reflek ini hilang pada akhir
tahap 2. ETT dipasang pada tahap ini.
next
Tahapan General
Anastesi

• Napas jadi teratur (gerak


dan suara seperti orang
tidur nyenyak)
• Reflek bulu mata negatif
Otot – otot jadi lemas

Stadium 3 (pembedahan )
GA Stadium 4 (kelumpuhan medulla )

• Mulai arrest napas sampai gagalnya


sirkulasi (arrest jantung).
• Dan segera akan diikuti kegagalan
sirkulasi.
next
Macam General
Anastesi
Inhalasi

• Gas : Nitrous Oxide ,Siklopropan


• Volatile : Eter
• Derivat Eter : Enflurane, Isoflurane,
Desfluran, Sevofluran, Derivat halogen
hidrokarbon Halothane

Anastesi Inhalasi

Anastesi Parenteral

Intravena
• Thiopental/Penthotal
• Propofol
• Neuroleptik Analgesia (Fentanyl) Etomidat
Dissociative Anestesi (Ketamin)
next
Teknik General
Anastesi

Inhalasi dengan respirasi spontan


• Sungkup wajah
01 • Intubasi endotrakeal
• Laryngeal mask airway (LMA)

Inhalasi dengan respirasi kendali


Teknik GA 02 • Intubasi endotrakeal
• Laryngeal mask airway

Anestesi intravena total (TIVA)


03 • Tanpa intubasi endotrakeal
• Dengan intubasi endotrakeal
next
Total Intravenous Anasthesia
JENIS-JENIS ANESTESI INTRAVENA

• Propofol
• Tiopenton
• Ketamin
• Opioid Indikasi Penggunaan Obat-Obat
• Benzodiazepin
Sedatif
• Etomidat
• Pelumpuh Otot (Muscle Relaxant) 1. Premedikasi
2. Sedo-analgesia
3. Prosedur radiologik
4. Endoskopi
5. Terapi intensif
Kelebihan TIVA:
1. Kombinasi obat-obat intravena secara
terpisah dapat di titrasi dalam dosis yang
lebih akurat sesuai yang dibutuhkan.
2. Tidak menganggu jalan nafas dan pernafasan TIVA adalah teknik anestesi umum
pasien terutama pada operasi sekitar jalan dengan hanya menggunakan obat-
nafas atau paru-paru. obat anestesi yang dimasukkan
3. Anestesi yang mudah dan tidak memerlukan lewat jalur intravena. Dari pembuluh
alat-alat atau mesin yang khusus.
darah, obat akan didistribusikan
menuju organ target dan
disekresikan sesuai organnya
masing-masing

TIVA
next
Induksi Anastesi Inhalasi
•Bau menyengat mirip eter
•Isomer enflurane
•Tidak mudah terbakar
• Stabil seperti enflurane

• Merupakan cairan yang tidak


berwarna,mudah menguap,
berbau , tidak mengakibatkan
terbakar dan meledak.
• Merupakan bronchodilator ISOFLURAN • Kelarutan dalam darah sedikit
yang paling poten. lebih besar dari desluran (0,69)
• Tidakberbau
• MACrendah
HALOTAN SEVOFLURAN • Sangatbaikuntukinduksiinhalasi
• Recoverydarianestesilebihcepat

Suatu cara pemberian anestesi umum, dimana obat anestesi


masuk ke dalam sirkulasi melalui proses pernafasan.
Pembagian sistem pemberian anestesi inhalasi ada 4, yaitu
Sistem Tetes Terbuka (Open Drop)
Sistem Setengah Terbuka (Semi Open)
Sistem( Tertutup (Closed )
Sistem Setengah Tertutup (Semi Closed).

Macam obat anestesi inhalasi ada 2


1.Obat anestesi yang berbentuk gas (N2O)
2.Obat anestesi yang berbentuk cair dan mudah menguap (Volatile anesthetics agent).
next
Intubasi Endotracheal
INDIKASI INTUBASI

• Nasotracheal Intubasi • Menjaga jalan nafas yang bebas


dalam keadaan-keadaan yang sulit.
• Orotracheal Intubasi
• Operasi-operasi di daerah kepala,
• STATICS leher, mulut, hidungdan
• LMA & ETT tenggorokan
• Pada banyak operasi
• Operasi intra torachal
• Untuk mencegah kontaminasi
trachea, misalnya pada obstruksi
intestinal.
• Pada pasien yang mudah timbul
laringospasme.
• Tracheostomi.
Tujuan Intubasi Endotrakhea • Pada pasien dengan fiksasi vocal
chords.
• Mempermudah pemberian anestesia.
• Mempertahankan jalan nafas agar tetap bebas
serta mempertahankan kelancaran pernafasan.
• Mencegah kemungkinan terjadinya aspirasi isi
lambung (pada keadaan tidak sadar, lambung Menurut Hendrickson (2002),
penuh dan tidak ada refleks batuk). Intubasi adalah memasukkan suatu
• Mempermudah pengisapan sekret
lubang atau pipa melaluimulut atau
trakheobronchial.
• Pemakaian ventilasi mekanis yang lama. melalui hidung, dengan sasaran jalan
• Mengatasi obstruksi laring akut. nafas bagian atas atau trakhea

Intubasi
Endotracheal
2 0 1 8

THANK YOU
By : Faras Afif Berlian

You might also like