You are on page 1of 19

ALAT ALAT KONSERVASI

& TAHAP-TAHAP
PREPARASI KAVITA
MENURUT G.V. BLACK
KELOMPOK 2
ANDI SUKMAWATI ATPAS
ANITA WULANDARI
ASTRIE UTAMI
AYU ASHARI
BAB I
PENDAHULUAN

• A.LATAR BELAKANG
Pada dasarnya restorasi adalah penggantian jaringan keras gigi yang telah rusak
dengan bahan yang diletakkan pada gigi tersebut untuk waktu yang tidak terbatas.
Untuk mencegah kerusakan gigi maka sedapat mungkin dipertahankan dengan suatu
restorasi. Restorasi terdiri dari beberapa jenis antara lain restorasi plastis seperti
amalgam, resin komposit, dan GIC,dan restorasi jenis nonplastis yaitu inlay. Oleh
karena itu diperlukan instrument-instrumen untuk mendukung kerja dari restorasi
maupun preparasi suatu kavitas untuk mencapai hasil yang maksimum. Sebelum
mempertimbangkan pembuatan suatu kavitas, instrument yang diperlukan hendaknya
Disiapkan lebih dahulu sehingga pada pelaksanaan nantinya sudah tersedia alat yang
sesuai.
BAB II
PEMBAHASAN
• A.ALAT-ALAT KONSERVASI
1. Definisi ilmu konservasi
Ilmu konservasi gigi merupakan cabang ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari
tentang cara menanggulangi kelainan (penyakit) jaringan keras gigi, pulpa dan
periapical untuk mempertahankan gigi di dalam mulut melalui restorasi dan perawatan
endodontic baik secara konvensional maupun bedah. Ilmu ini bertujuan untuk
melakukan perawatan gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut
agar estetik dan fungsi kunyah kembali normal .
2.Tujuan Ilmu Konservasi
Ilmu konservasi bertujuan untuk mencegah, merawat dan
merestorasi penyakit, kerusakan, dan kelainan yang mengenai
jaringan keras dan lunak gigi untuk mengembalikan fungsi, bentuk,
estetik dan perlindungan jaringan pendukung gigi serta
mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut.
KACA
MULUT/MOUTHM
IRROR/SPIEGEL

PINSET (DENTAL
PINSET)
ALAT ORAL DIAGNOSTIK

SONDE / PROBE /
EXPLORER

EXCAVATOR
1. KACA MULUT/MOUTHMIRROR/SPIEGEL

• CIRI-CIRI :
Alat yang tangkainya dari logam / non
logamdengan diujungnya terdapat kaca
berbentuk bulat.
• Macam permukaan kaca :
Datar
Cembung Diameter kaca ada
beberapa macam mulai dari nomor 3
sampai nomor 6.
• KEGUNAAN • PEMELIHARAAN :
Melihat permukaan gigi yang tidak Setelah selesai dipakai, cuci bersih
dapat dilihat langsung mata dan sterilkan. Disimpan/digunakan
sesuai dengan fungsinya. Bila kaca
Membantu memperluas daerah pecah/sdh buram kaca baru dpt
pekerjaan yaitu dengan menahan diganti tanpa
pipi, lidah dan ,bibir. mengganti handle baru.
Mengetahui adanya debris, karang
gigi, lubang gigi.
KETERANGAN :
Melihat hasil preparasi, tumpatan.
Melihat kelainan di dalam rongga
Kurang atau semi kritis
mulut, lidah, gusi, palatum
2.PINSET (DENTAL PINSET)
• CIRI-CIRI :
Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan
melengkung/membentuk sudut.
• KEGUNAAN :
Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll,
cotton pellet, mata bur gigi.
• PEMELIHARAAN :
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan
• KETERANGAN :
Alat kritis
3.SONDE / PROBE / EXPLORER
• CIRI-CIRI :
-Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang
runcing.
-Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau
di kedua sisi ( double end )
-Macam: Sonde bengkok/melengkung ½ lingkaran. Sonde
lurus
• KEGUNAAN :
Mencari caries & mengukur kedalamannya. Memeriksa
adanya debris dan calculus. Memeriksa adanya ferforasi
atap pulpa. Tankainya bisa untuk tes perkusi Mengetahui
tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum.
• PEMELIHARAAN :
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan
disterilkan.Disimpan
• KETERANGAN :
Alat kritis
4.EXCAVATOR
• CIRI-CIRI :
-Alat dari stainlees steel dengan bagian
ujungnya menyerupai sendok kecil.
-Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran,
mulai dari nomor nol s/d no. 6.
• KEGUNAAN :
-Membersihkan jaringan karies yang lunak dan
kotoran- kotorannya atau sisa makanan -yang
terdapat di dalam kavitas.
-Membongkaran tumpatan sementara.
-Mengambil kelebihan fletcher, cement,
amalgam.
Contoh dari Konservasi Gigi
• Penelitian dengan intervensi berupa • Dokter gigi ini menurut saya cukup ideal. Ia
pemberian NaF 0,2% secara kumur-kumur menunjukkan apa dan bagaimana yang terjadi pada gigi
saya dan juga menyampaikan apa yang akan dikerjakan
untuk mencegah karies gigi anak sekolah untuk merawat gigi saya. Namun demikian, meski saya
dasar, seberapa efektif dalam menurunkan memandang dokter ini lebih baik dari dokter yang lain,
insidens karies gigi anak ?. Disini perlu tetap saja saya mengalami kekecewaan pada dokter
diperhatikan faktor lain yang mempengaruhi konservasi gigi saya ini. Suatu kali terjadi kesalahan kecil
tetapi berdampak fatal. Salah satu rangkaian penanganan
efektivitas kumur-kumur larutan flour gigi saya adalah akan dibuatkan mahkota untuk menutup
tersebut, antara lain kebersihan gigi, anatomi akar-akar gigi yang tersisa yang masih mungkin
gigi, intensitas kumur-kumur, diet makanan, dipertahankan. Setelah akar gigi dirawat, kemudian
asupan air minum cukup flour atau tidak. dibuatkan mal untuk membuat crown, dan saya diminta
datang sewaktu-waktu bila crown-nya sudah siap.
TAHAP-TAHAP PREPARASI KAVITA
MENURUT G.V BLACK
TINGKATAN PREPARASI KAVITA
Pengertian Preparasi Kavita MENURUT G.V BLACK
• Preparasi kavita ialah semua pekerjaan yang • Grain Acces Form
dilakukan untuk menghilangkan jaringan • Gain Outline Form
gigi yang rusak disebabkan karena karies • Gain Resistance Form
dengan maksud untuk dibuat suatu
• Gain Retention Form
tumpatan supaya didapatkan kembali
bentuk anatominya, kekuatannya dan • Remove Remaining Decay
untuk mencegah terjadinya caries gigi. • The Correction of Enamel Margins
• The Toilet of The Cavity
1.GRAIN ACCES FORM 2.GAIN OUTLINE FORM
Membuat tempat masuk, dengan menggunakan Membuat bentuk yang dapat dilihat diluar dengan
bor bundar. Menggunakan round bor (bur menggunakan bor fissure. Membentuk kavitas
bundar) yang bertujuan untuk membuat tempat dengan bur fissure dan membersihkan batasan
masuk pada permukaan enamel. Mengambil terluar yang berdekatan dengan karies; Tempat yang
terinfeksi karies harus ikut serta dibersihkan, kecuali
enamel yang tidak ditunjang oleh dentin yang
cuspid jika perlu; Jangan menyisakan email terlalu
sehat. tipis;Kavita harus agak dilebarkan agar
Tujuan : mengantisipasi kerusakan lebih lanjut; Pit dan
Agar kavitas lebih jelas fissure harus ikut serta; Batas kavita tidak boleh
Jika kavitas dapat dijangkau oleh pandangan terlalu lebih dari pit dan fissure; Outline harus lebih
halus, tidak boleh tajam.
maka tahap pengerjaan akan lebih mudah.
Dapat lebih mudah
4.GAIN RETENTION FORM
Membuat pegangan untuk tambalan
supaya tidak mudah lepas dengan
3.GAIN RESISTANCE FORM menggunakan bor inverted cone.
Membuat bentuk sedemikian rupa sehingga dapat tahan 5.REMOVE REMAINING DECAY
terhadap tekanan kunyah dengan bor fissure.;Harus Trearment of residual caries = mengambil
diperhatikan bahwa gigi yang sudah di tambal harrus
dengan pertimbangan kekuatan yang cukup jika dipakai jaringan caries yang masih ketinggalan
untuk mengunyah.;Begitu pun tumpatan, harus melekat menggunakan bor bundar. Mengambil jaringan
dan kuat agar tidak mudah hancur dan lepas.;Tumpatan rusak yang tertinggal dengan menggunakan round
tidak boleh membentuk mangkok, karena mudah bur atau dikorek dengan menggunakan
lepas;Tumpatan pada tahap ini harus dengan bur
fissure, dengan posisi yang tegak lurus.;Dinding enamel
ekskavator. Tahap ini dilakukan dengan perlahan
harus terlapis dentin yang sehat Oleh karena itu dan dengan perasaan agar menjaga tahap agar
tumpatan ini memerlukan ektensi dan resistensi yang aman. Misalnya, jika menggunakan bur harus
kuat untuk menghindari lepasnya tumpatan.;Bentuk menggantung pada saat membersihkannya dan
resisten ada bermacam-macam;Box preparation untuk
tumpatan amalgam;Undercut untuk tumpatan
kalau dengan ekskavator maka harus dengan
silikat;Dove tail untuk keduanya. perlahan akan tetapi harus teliti.
6.THE CORRECTION OF ENAMEL
7.THE TOILET OF THE CAVITY
MARGINS

• Meneliti dinding dan pinggiran enamel • Menyelesaikan preparasi kavita, kita menghaluskan
bagian yang belum atau kurang halus, lalu kavita
(membundar dan melicinkan). Proses disterilkan. Tahap akhir dimana operator harus dituntut
untuk lebih teliti, dan kompleks dalam bekerja. Seperti;
ini membutuhkan tingakt ketelitian yang menghaluskan bagian-bagian yang masih kasar dan
lebih dominant, agar hasil preparasi melakukan proses sterilisasi pada kavita.
lebih baik: • kavitas harus bersih dari reruntuhan sisa pengeboran.
• kavita harus dikeringkan sesudah dibersihkan.
• Enamel tanpa dentin harus dibuang • kavita harus di cek ulang jika terdapat sisa-sisa kotoran
• Tepian enamel harus licin, sudutnya atau hal lainnya.

siku. • memeriksa kavita , apakah terdapat pulpa yang terbuka.


• sterilisaisi kavita
Klasifikasi Karies Gigi G.V BLACK
Pada kesempatan ini saya akan memberikan pembagian / Klasifikasi Karies Gigi G.V.
Black. Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black ini digunakan untuk menentukan perawatan pasien.
Kelas I
Karies pada permukaan occlusal
Kelas II
yaitu pada 2/3 occlusal, baik Kelas III
Karies yang terdapat pada
pada permukaan Karies yang terdapat pada
permukaan proximal dari gigi-
labial/lingual/palatal dari gigi- permukaan proximal dari gigi-
geligi belakang temasuk karies
geligi dan juga karies yang geligi depan dan belum mengenai
yang menjalar ke permukan
terdapat pada permukaan lingual incisal edge.
occlusalnya.
gigi-geligi depan.

Kelas V Kelas VI
Kelas IV
Karies yang terdapat pada 1/3 Karies yang terdapat pada
Karies pada permukaan proximal
cervical dari permukaan daerah incisal edge gigi depan
gigi-geligi depan dan telah
buccal/labial atau lingual atau pada ujung cups dari gigi
mengenai incisal edge.
palatinal dari seluruh gigi-gelig belakang.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN SARAN
• Ilmu konservasi gigi adalah ilmu yang paling tertua di bidang • Bila kavita lebih besar maka tidak
Kedokteran Gigi yang berkembang sejak abad ke-18 sebagai sebuah
solusi bagi masyarakat yang mengalami kerusakan gigi dan
dapat dibuat preparasi yang sempurna,
mempertahankan gigi mereka selama mungkin di dalam mulut. Ilmu sebab ini berarti menghilangkan atau
Konservasi Gigi mempelajari tentang fenomena abnormalitas jaringan mengurangi retensi dari tambalan.
gigi yang terdiri dari palatum keras, pulpa, periapikal, dan pencegahan
terhadap gejala abnormal melalui tindakan preventif, promotif, kuratif,
• Semua jaringan karies harus dibuang.
dan rehabilitatif untuk mendapatkan kembali fungsi sistem
Kalau ternyata kemungkinan besar
stomatignatik.
untuk pulpa terbuka, maka jaringan
caries tadi dibuang pada bagian yang
• Preparasi kavita ialah semua pekerjaan yang dilakukan untuk dapat merusak pulpa dan bagian ini
menghilangkan jaringan gigi yang rusak disebabkan karena karies untuk beberapa hari ditutup dengan
dengan maksud untuk dibuat suatu tumpatan supaya didapatkan
kembali bentuk anatominya, kekuatannya dan untuk mencegah
eugenol dan tymol supaya steril.
terjadinya caries gigi.

You might also like