Professional Documents
Culture Documents
Kep
Luka Bakar (Combustio) :
kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti
api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
• MK : g3 konsep diri
• Kurang pengetahuan
LUKA BAKAR Psikologis • Anxietass
• MK : resiko infeksi
Biologis Kerusakan
• Kerusakan integritas kulit
kulit
Wajah • Hambatan mobilitas fisik
Diruang
trtutup Penguapan
Kerusakan
• MK : kekurangan volume
mukosa Keracunan gas Pembuluh cairan
CO2 darah • Gang. Perfusi jaringan
Udema laring CO mengikat
HB Ekstravasasi
cairan g. Perfusi
Obstruksi jln HB tdk mampu
nafas Tekanan organ penting
mengikat O2 Gang. sirkulasi
onkotik
Multi sistem
Gagal nafas Hipoxsia otak Tekanan cairan organ failure
intravaskuler Hipovolemia
MK : ketdk terganggu
• Fisiologi syok pada luka bakar akibat dari
lolosnya cairan dalam sirkulasi kapiler
secara massive dan berpengaruh pada
sistem kardiovaskular karena hilangnya
atau rusaknya kapiler, yang menyebabkan
cairan akan lolos atau hilang
dari compartment intravaskuler kedalam
jaringan interstisial.
. Darah dan cairan akan hilang melalui
evaporasi sehingga terjadi kekurangan
cairan.
1. Kompensasi terhadap syok dengan
kehilangan cairan maka tubuh mengadakan
respon dengan menurunkan sirkulasi
sistem gastrointestinal sehingga terjadi
ilius paralitik, tachycardia dan
tachypnea merupakan kompensasi untuk
menurunkan volume vaskuler dengan
meningkatkan kebutuhan oksigen terhadap
injury jaringan dan perubahan sistem.
Kemudian menurunkan perfusi pada ginjal,
dan terjadi vasokontriksi yang akan
berakibat pada depresi filtrasi glomerulus
dan oliguri.
Respon luka bakar akan meningkatkan
aliran darah ke organ vital dan
menurunkan aliran darah ke perifer dan
organ yang tidak vital.
2. Respon metabolik pada luka bakar
adalah hipermetabolisme yang merupakan
hasil dari peningkatan sejumlah energi,
peningkatan katekolamin; dimana terjadi
peningkatan temperatur dan metabolisme,
hiperglikemi karena meningkatnya
pengeluaran glukosa untuk kebutuhan
metabolik yang kemudian terjadi penipisan
glukosa, ketidakseimbangan nitrogen oleh
karena status hipermetabolisme dan injury
jaringan.
3. Pertumbuhan dapat terhambat oleh
depresi hormon pertumbuhan karena
terfokus pada penyembuhan jaringan
yang rusak.
Pembentukan edema karena adanya
peningkatan permeabilitas kapiler dan
pada saat yang sama terjadi vasodilatasi
yang menyebabkan peningkatan tekanan
hidrostatik dalam kapiler.
4. Terjadi pertukaran elektrolit yang
abnormal antara sel dan cairan
interstisial dimana secara khusus
natrium masuk kedalam sel dan kalium
keluar dari dalam sel. Dengan demikian
mengakibatkan kekurangan sodium
dalam intravaskuler.
1. Pantau patensi jalan napas pasien; evaluasi nadi
apical, karotis dan femoral.
2. Mulai lakukan pemantauan jantung.
3. Periksa tanda-tanda vital dengan teratur
menggunakan alat ultrasonografi jika diperlukan.
4. Periksa nadi perifer pada ekstremitas yang
mengalami luka bakar setiap jam.
5. Pasang kateter IV dengan diameter besar dan
kateter urine indwelling.
1. Pantau masukan cairan dan haluaran serta ukur setiap satu
jam.
2. Perhatikan adanya peningkatan serak suara, stridor,
frekuensi dan kedalaman pernapasan, atau perubahan
mental akibat hipoksia
3. Kaji suhu tubuh, berat badan, riwayat berat badan sebelum
luka bakar dan alergi.
4. Kaji status neurologis: kesadaran; status psikologis, nyeri
dan tingkat ansietas serta perilaku.
5. Kaji pemahaman pasien dan keluarga tentang cedera dan
pengobatan.
Setiap pasien luka bakar harus dianggap
sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek
Airway, breathing dan circulation-nya terlebih
dahulu.
• Airway
• Apabila terdapat kecurigaan adanya trauma
inhalasi, maka segera pasang Endotracheal
Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma
inhalasi antara lain adalah: terkurung dalam
api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang
terbakar, dan sputum yang hitam
• Breathing
• Eschar yang melingkari dada dapat
menghambat pergerakan dada untuk
bernapas, segera lakukan escharotomi.
Periksa juga apakah ada trauma-trauma
lain yang dapat menghambat pernapasan,
misalnya pneumothorax, hematothorax,
dan fraktur costae.
• Circulation
• Luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan
sehingga menimbulkan edema, pada luka bakar
yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena
kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan
pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan
Formula Baxter.
• Formula Baxter
• a) Total cairan: 4cc x berat badan x luas luka
bakar
• b) Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam
pertama, sisanya dalam 16 jam berikutnya.
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan sekarang
a) Sumber kecelakaan
b) Sumber panas atau penyebab yang berbahaya
c) Gambaran yang mendalam bagaimana luka
bakar terjadi
d) Faktor yang mungkin berpengaruh seperti alkohol,
obat-obatan
e) Keadaan fisik disekitar luka bakar
f) Peristiwa yang terjadi saat luka sampai masuk
rumah sakit
g) Beberapa keadaan lain yang memeperberat luka
bakar
3. Riwayat kesehatan dahulu
• Penting untuk menentukan apakah pasien
,mempunyai penyakit yang merubah
kemampuan utuk memenuhi
keseimbangan cairan dan daya
pertahanan terhadap infeksi (seperti
DM, gagal jantung, sirosis hepatis,
gangguan pernafasan).
1. 00030 : gangguan pertukaran gas; kelebihan atau
defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida
pada membran alveolar –kapiler.
Batasan Karakteristik :
Dipsnea
Gelisah
Hipoksia
Penurunan co2
Ph arteri abnormal
Pola pernafasan abnormal
Sianosis
Warna kulit abnormal
Faktor yg berhubungan :
Ketidakseimbangan ventilasi perfusi
Perubahan membran kapiler
2. Nyeri Akut – 00132
Batasan Karakteristik :
Bukti nyeri, dg standar daftar periksa nyeri (exp:
neonatal infant scale, pain assessment)
Diaforesis
Ekspresi wajah nyeri
Pqrst