Professional Documents
Culture Documents
2
1. MAKSUD
SEBAGAI PEDOMAN DLM RANGKA MELAKSANAAN TINDAKAN KEPOLISIAN YG
MEMERLUKAN PENGGUNAAN KEKUATAN SHG TERHINDAR DARI GUN KUA YG
BERLEBIHAN ATAU TDK DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
2. TUJUAN
a. MENCEGAH, MENGHAMBAT ATAU MENHENTIKAN TINDAKAN
PELAKU KEJAHATAN ATAU TERSANGKA YG SEDANG BERUPAYA ATAU
SEDANG MELAKUKAN TINDAKAN YG BERTENTANGAN DGN HUKUM
b. MENCEGAH PELAKU KEJAHATAN ATAU TERSANGKA MELARIKAN DIRI
ATAU MELAKUKAN TINDAKAN YG MEMBAYAKAN ANGGOTA POLRI ATAU
MASY
c. MELINDUNGI DIRI ATAU MASYARAKAT DARI ANCAMAN PERBUATAN
ATAU PERBUATAN PELAKU KEJAHATAN ATAU TERSANGKA YG DPT
MENIMBULKAN LUKA PARAH ATAU KEMATIAN
d. MELINDUNGI KEHORMATAN, KESUSILAAN ATAU HARTA BENDA DIRI
SENDIRI ATAU MASYARAKAT DARI SERANGAN MELAWAN HAK DAN
ATAU MENGANCAM JIWA MANUSIA.
3
1. LEGALITAS
2. NESESITAS
3. PROPORSIONALITAS
4. KEWAJIBAN UMUM
5. PREVENTIF
6. REASONABLE (MASUK AKAL)
4
BAB I
KETENTUAN UMUM
5
Tahapan penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian terdiri dari :
a. Tahap 1 : kekuatan yang memiliki dampak ctete/renpencegahan;
b. Tahap 2 : perintah lisan;
c. Tahap 3 : kendali tangan kosong lunak;
d. Tahap 4 : kendali tangan kosong keras;
e. Tahap 5 : kendali senjata tumpul, senjata kimia antara lain
gas air mata,semprotan cabe atau alat lain sesuai standar Polri;
f. Tahap 6: Kendali dengan menggunakan Senjata Api atau Alat
atau Alat lain yang menghentikan tindakan atau perilaku Pelaku
Kejahatan atau Tersangka yang dapat menyebabkan Luka Parah
atau Kematian Anggota Polri atau Anggota Masyarakat.
6
ESKALASI SITUASI
ALAMIAH CONDITIONING
REKAYASA
PERKAP 01 TH 2009
PERKAP 16 TH 2006 PERKAP 16 TH 2006
PROTAP 01 TH 2010 7
BAGIAN KEDUA
PELAKSANAAN
• PASAL 6
• PASAL 7
• PASAL 8
• PASAL 9
• PASAL 10
8
TAHAPAN PENGGUNAAN KEKUATAN DENGAN KEHADIRAN ANGGOTA
POLRI YANG DAPAT
DIKETAHUI DARI :
9
PENGGUNAAN KEKUATAN DENGAN KENDALI SENJATA
API ATAU ALAT LAIN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PASAL 7 AYAT (2) HURUF D DILAKUKAN KETIKA :
10
PASAL 11
11
(1) Anggota Polri yang menggunakan kekuatan dalam
pelaksanaan tindakan kepolisian sesuai dengan
prosedur yang berlaku berhak mendapatkan
perlindungan dan bantuan hokum oleh Polri sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
12
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 14
(1) Setiap pimpinan sebelum menugaskan anggota yang diperkirakan
(1)akan
Setiapmenggunakan
pimpinan sebelum menugaskan
kekuatan dalam anggota
tindakanyang diperkirakan
kepolisian wajib
akan menggunakan
memberikan kekuatan
arahan kepada dalam yang
anggota tindakan kepolisian
ditugaskan wajib
mengenai
memberikankekuatan.
penggunaan arahan kepada anggota yang ditugaskan mengenai
penggunaan kekuatan.
(2) Setiap anggota yang menggunakan kekuatan dalam tindakan
(2)kepolisian
Setiap anggota
wajib yang menggunakan
memperhatikan kekuatan
arahan pimpinan dalam tindakan
sebagaimana
kepolisianpada
dimaksud wajib memperhatikan
ayat arahan pimpinan
(1) dan menjadikannya sebagai sebagaimana
pertimbangan
dimaksud
dalam pada ayat
menerapkan (1) dankepolisian.
diskresi menjadikannya sebagai pertimbangan
dalam menerapkan diskresi kepolisian.
(3) Setiap pelaksanaan tindakan kepolisian yang menggunakan
(3)kekuatan
Setiap pelaksanaan
sebagaimanatindakan
dimaksudkepolisian
dalam Pasal yang menggunakan
5 ayat (1) huruf d,
kekuatan
huruf sebagaimana
e, dan/atau hurufdimaksud dalamPolri
f, anggota Pasalyang
5 ayat (1) huruf d,
melaksanakan
huruf e, dan/atau
penggunaan kekuatanhuruf f, anggota
kekuatan wajib Polri
secarayang melaksanakan
segera melaporkan
penggunaan kekuatan
pelaksanaannya kepadakekuatan
atasan wajib secara
langsung segera
secara melaporkan
tertulis dalam
pelaksanaannya
bentuk kepada atasan
formulir penggunaan langsung
kekuatan secara tertulis
sebagaimana contohdalam
yang
bentuk formulir
tercantum dalam penggunaan
lampiran kekuatan sebagaimana
yang tidak contoh
terpisahkan yang
dengan
tercantumini.dalam lampiran yang tidak terpisahkan dengan
peraturan
peraturan ini. 13
1. DLM HAL TINDAKAN PELAKU KEJAHATAN DPT MENIMBULKAN ANCAMAN
LUKA PARAH ATAU KEMATIAN ANGGOTA POLRI ATAU MASYARAKAT
ATAU DPT MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN UMUM TDK BERSIFAT
SEGERA MAKA SBLM MELAKUKAN TINDAKAN KEKUATAN DILAKUKAN
TEMBAKAN PERINGATAN
14
PERATURAN KAPOLRI INI MULAI BERLAKU PADA TANGGAL DITETAPKAN.
AGAR SETIAP ORANG MENGETAHUINYA, PERATURAN KAPOLRI INI
DIUNDANGKAN DENGANPENEMPATANNYA DALAM BERITA
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
15
16