You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY S

DENGAN MASALAH TUMOR INTRA


ABDOMEN POST OP

DISUSUN OLEH
S E T I YAWA N R I YA D I
1711040094

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FA K U LTA S I L M U K E S E H ATA N
U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H
PURWOKERTO
2018
KASUS
Ny. S berusia 58 tahun dengan pendidikan terakhirnya SD, pasien bekerja
sebagai wiraswasta Pasien merupakan pasien rujukan dari RS Jatilawang. Pasien
mengeluh sakit pada perut , terdapat benjolan di perut, pasien dinyatakan
didiagnosis Tumor Intra Abdomen
Riwayat penyakit sekarang didapatkan : pasien mengatakan nyeri pada
perut, seperti di tususk tusuk, skala 7( 0-10 ), nyeri terasa saat banyak bergerak
dan hilang timbul. Terdapat benjolan di bagian perut tengah, dirasakan sudah 3
bulan yang lalu, nafsu makan kurang, lemas. Kemudian pasien datang ke RS
Jatilawang, setelah dilakukan pemeriksaan pasien di anjurkan untuk dirujuk ke
RSMS , pada tanggal 11 Mei 2018 pasien dirujuk ke IGD RSMS, di IGD pasien
dilakukan pemeriksaan pasien di diagnosa Tumor Intra Abdomen dan pasien
disarankan untuk dirawat inap, TD : 140/100 mmHg, N : 90 x/ mnt RR : 24 x /
mnt, S 37, 5 C, pasien diberi terapi Infus RL 20 tpm, inj. Keterolac,
Inj.Ceftriaxone. Pasien dibawa ke ruang Kenanga tanggal 11 mei 2018 jam 17.30 .
Pasien di operasi pada tanggal 14 mei 2018 jam 09.00, op laparatomi eksplorasi,
General Anastesi, pasien dilakukan pengkajian pada tanggal 14 Mei 2018 jam
21.00 pasien mengeluh nyeri pada bagian post op, seperti ditusuk – tusuk, skala
nyeri 8 ( 0 – 10 ), nyeri terasa saat banyak bergerakp, pasien mengatakan panas
dan agak gatal di area bekas operasi, pasien terlihat gelisah.
Dari pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan pasien mengeluhkan nyeri
padaRiwayat kesehatan dahulu didapatkan pasien pernah dilakukan operasi karena Ca
Mamae 1 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien komposmentis dengan GCS 15.
Tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 24x/mnt suhu 37,5 ◦C. BB 42 kg
TB 157 cm.
. Pemriksaan abdomen
I : terdapat bekas post op di Abdomen pada regio umbilical region
A: bising usus 12x/menit
P : ada nyeri tekan di abdomen umbilical
P : timpani
DARA ABNORMAL
Dari pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan pasien mengeluhkan nyeri pada
bagian post op, seperti ditusuk – tusuk, skala nyeri 8 ( 0 – 10 ), nyeri terasa saat banyak
bergerakTekanan darah 140/100 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 24x/mnt suhu 36,5 ◦C.
. Pemriksaan abdomen
I : terdapat bekas post op di Abdomen pada regio umbilical region
A: bising usus 12x/menit
P : ada nyeri tekan di abdomen umbilical
P : timpani
PATHWAY Parasit karsinogen, hormone, gaya hidup

Poliferasi , pembengkakan pada abdomen

Terputusnya koninitas jaringan


Tumor Abdomen
Merangsang saraf
otonom,mengaktifasi
neuropineprin Merangsang mediator kimia ke thalamus
Pembedahan

Merangsang susunan saraf


Korteks serebri
simpatis, mendorong RAS
mengaktifkan kerja organ Luka Operasi

Rangsangan di kembalikan lagi ke organ


target melalui saraf eferen
Klien terjaga Media masuknya kuman

Korteks serebri
Gangguan pola Resiko Infeksi
istirahat / Tidur
Nyeri dipersepsikan

Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri Akut B.d Agen Injury Fisik
Perawat menegakkan dignose ini dikarenakan adanya tanda dan gejala : nyeri pada
bagian post op, seperti ditusuk – tusuk, skala nyeri 8 ( 0 – 10 ), nyeri terasa saat banyak
bergerak,ekspresi wajah tampak menahan sakit, Tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 90
x/menit, RR 24x/mnt suhu 37,5 ◦C.
• Resiko infeksi B.d Kerusakan integritas kulit ( luka operasi )
Perawat menegakkan dignose ini dikarenakan adanya tanda dan gejala : pasien
mengatakan panas dan agak gatal di area bekas operasi. Tekanan darah 140/100 mmHg,
nadi 90 x/menit, RR 24x/mnt suhu 37,5 ◦C.
• Gangguan pola tidur B.d Kenyamanan ( Nyeri luka operasi )
Perawat menegakkan dignose ini dikarenakan adanya tanda dan gejala : Pasien terlihat
gelisah, Pasien tidak bisa tidur karena menahan rasa sakit yang sering terasa. Pasien
terlihat kantung mata membesar
INTERVENSI
 Nyeri Akut B.d Agen Injury Fisik
Tujuan : setelah dilakukan tidakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan nyeri berkurang
Dengan kriteria hasil :
. Tekanan darah dbn
. Mampu mengontrol nyeri
. Melaporkan nyeri berkurang
. Mampu mengenal nyeri
Intervensi ( NIC ) :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif
2. Monitor TTV
3. Observasi reaksi Non verbal dari ketidaknyamanan
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri
5. Kolaborasi pemberian Obat analgesik ( Inj. Keterolac 10mg )
RASIONAL
 Ajarkan Teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri
Rasionalisasi: Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan
konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan
ketegangan otot, yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-
ketegangan otot (Smeltzer dan Bare, 2002)

 Kolaborasi pemberian analgetik


Rasionalisasi: Pada pasien dengan nyeri luka post op abdomen
pemberian analgetik diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan
pasien (ACI Urology Network-Nursing, 2012)
INTERVENSI
 Resiko infeksi B.d Kerusakan integritas kulit ( luka operasi )
Tujuan : Setelah dilakukan tidakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan Resiko infeksi menurun
Kriteria hasil :
• Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
• Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
• Menunjukan perilaku hidup sehat
Intervensi ( NIC ) :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
2. Monitor tanda dan gejala infeksi
3. Berikan perawatan kulit ( Ganti Balut )
4. Ajarkan pasien dan keluarga gejala infeksi dan cara mencegahnya
RASIONAL
 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
Rasionalisasi : Tindakan ini untuk mengurangi/mengangkat mikroorganisme yang ada di
tangan, membuat tangan steril sehingga penyebaran infeks dapat di kurangi ( Nursalam
2007 )
 Berikan perawatan kulit ( Ganti Balut )
Rasinalisasi : Tindakan ini untuk mempercepat proses dalam penyembuhan luka serta
mencegah supaya tidak terjadi infeksi pada luka ( Hinchliff 1999 )
 Ajarkan pasien dan keluarga gejala infeksi dan cara mencegahnya
Rasionalisasi : Pasien dan keluarga pasien dapat mengtehui gejala infeksi dan cara
mencegahnya , dapat di terapkan di rumah agar resiko infeksi dapat di cegah
INTERVENSI
 Gangguan pola tidur B.d Kenyamanan ( Nyeri luka operasi )
Tujuan : Setelah dilakukan tidakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
pola tidur pasien terpenuhi
Kriteria hasil :
• Jumlah tidur dalam batas normal
• Pola tidur dalam batas normal
• Perasaan segar setelah tidur
Intervensi ( NIC ) :
1. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
2. Ciptakan ligkungan yang nyaman
3. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang tekhnik tidur pasien
4. Monitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
KOMPLIKASI
Komlikasi yang dapat teradi pada Tiumor intra
adbomen tindakan pembedahannya adalah
perdarahan, ileus ( Ketidak mampuan usus untuk
berkontraksi secara normal dan mengeluarkan
kotoran dari tubuh ) dan kebocoran anastomoisis
( Smeltzer 2001),
Pada kasus ini pasien tidak mengalami kompikasi
PROGNOSIS
Prognosis pada penderita Tumor Intra Adbomen jika ditangani dengan
penanganan yg tepat, dan cepat maka prognosisnya baik , pengangkatan
tumor yang cepat mencegah pembesaran tumor yang dapat
memperberat penyakitnya. Hasil operasi pada pasien baik dan lancar,
tidak ada perdarahan yang berlebih, peningkatan asupan nutrisi yang
bergizi harus diterapkan untuk mmpercepat penyembuhan luka operasi
Prognosisi akan buruk jika pasien tidak segera dilakukan operasi/
pengangkatan tumor, akan mengakibatkan pembesaran tumor yang
berdampak pada proses penyembuhan yang lama.
TERIMAKASIH

You might also like