You are on page 1of 17

VEKTOR PENYAKIT

Pengertian Vektor
 Golongan arthropoda seperti nyamuk, pinjal, caplak dan lainnya
yang dapat menularkan jazad renik atau parasit dari manusia
yang sakit kepada orang yang lainnya (Nomenklaur Bidang
Kesehatan)
 Arthopods or other ivertebrates which transmit infections by
inoculation into or through the skin or mocous by bitting or by
deposit of infective materials on the skin or on food or other
object (Leavell & Clark)
 Arthropoda atau binatang tidak bertulang belakang lainnya yang
menimbulkan infeksi kepada manusia dengan jalan
memindahkan bibit penyakit yang dibawanya pada manusia
melalui gigitan pada kulit ataupun selaput lendir ataupun
meninggalkan bibit penyakit yang dibawanya pada bahan
makanan atau bahan lainnya sehingga mendatangkan penyakit
bagi manusia yang memakan atau menggunakan bahan2
tersebut.
Golongan Arthopoda sbg
Vektor
1. Kelas hexapoda (nyamuk )
2. Crustacea (udang2an)
3. Arachnoidea (laba2)
4. Myriapoda (lipan)
Kelas hexapoda (nyamuk )
 Ordo Dipthera yaitu nyamuk, lalat
- Nyamuk anopheles sebagai vektor malaria
- Nyamuk aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah
- Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
- Lalat kuda sebagai vektor penyakit Anthrax
 Ordo Siphonaptera yaitu pinjal , pinjal tikus sebagai
vektor penyakit pes
 Ordo Anophera yaitu kutu kepala
- Kutu kepala sebagai vektor penyakit demam bolak-balik
dan typhus
- exantyematicus.
Mekanisme Penularan Penyakit oleh
Vektor

 Penyebaran mekanis (mechanical


transport, penyebaran pasif)
 Penyebaran biologi (biological
transmission, penyebaran aktif)
Penyebaran mekanis (mechanical transport,
penyebaran pasif)

Penyebaran penyakit di sini terjadi karena


bibit penyakit dipindahkan dari
sumber/reservoir kepada host suspectible
melalui bagian2 tubuh vektor (kaki,
keramba, dll). Misalnya penyakit disentri,
cacingan dll
Penyebaran biologi (biological
transmission, penyebaran aktif)

Penyebaran biologi ini terjadi pemindahan


bibt penyakit dari host source/reservoir ke
host suspectible, juga terjadi pertumbuhan
dan perkembangbiakan dari bibit penyakit
dalam tubuh vektor sendiri, oleh sebab itu
cara penyebaran type ini disebut
penyebaran aktif
Penyebaran penyakit secara
alamiah

Source of Routes
Modes
reservoir Modes of
of HOST
potensial of of exit transmis
entry
infection sion
Source of reservoir
Routes of Modes of
potensial of Modes of exit Potensial host
transmission entry
infection

1. No
1. Human 1. Respiratory 1. Direct 1. Respirat
infections
begins tract transmis ory tract
2. Subclinical
(carier, 2. Gastro sion 2. Gastro
infections
cases) intestinal 2. Indirect intestina
3. Abortive,
2. Animals tract transmis l tract
minimal and
3. Plant 3. Genito- sion 3. Conyunt
missed
4. Soil urinatary iva
cases
tract 4. Mucosa
4. Clinical ill
4. Other membra
persons
secretions n
with severe,
5. Open 5. Skin
moderate
wounds 6. Uro-
and mild
6. Extenal help genital
disease
tract
5. dead
Pengendalian Vektor

Semua usaha yang dilakukan untuk


melenyapkan atau menurunkan populasi
vektor dengan jalan memberantas mencegah
penyakit yang ditularkan atau gangguan-
gangguan yang diakibatkan vektor.
Tujuannya untuk mengganggu kehidupan atau
menghilangkan sama sekali tempat
berkembang biaknya vektor
Hal yang perlu diperhatikan dalan melakukan
pengendalian vektor ialah :
1. Siklus hidup vektor
2. Ekologi vektor
3. Tingkah laku vektor
4. Cara transmisi vektor
5. Cara vektor menularkan penyakitnya
Nyamuk
 Masa pradewasa, dari telur, larva hingga pupa
terjadi di air dan berlangsung antara 7 dan 14
hari.
 Proses perubahan pupa atau kepompong
menjadi nyamuk berlangsung dua dan tiga
hari.
 Nyamuk betina yang baru keluar dari pupa
akan langsung terbang, berputar-putar di
sekitarnya untuk mencari nyamuk jantan dan
kawin
 Setelah perkawinan selesai, nyamuk betina
akan beristirahat sebentar untuk kemudian
terbang mencari darah yang dibutuhkan
untuk mematangkan telur-telurnya nanti.
 Nyamuk yang sudah berhasil mendapatkan
darah dengan menggigit hewan atau
manusia akan kembali beristirahat di tempat
perindukan dan meletakkan telurnya pada
tanaman air.
 Seekor nyamuk betina bisa mengeluarkan
100-200 telur dan menetaskan 75 hingga 150
 Ada nyamuk yang menggigit pada siang hari
dan malam hari. Nyamuk yang menularkan
virus dengue biasanya menggigit pada siang
hingga petang hari, sedangkan nyamuk yang
menularkan penyakit malaria dan kaki gajah
biasa menggigit pada malam hari.
 Nyamuk Aedes suka hidup dan berkembang
biak pada genangan air jernih yang tidak
langsung bersentuhan dengan tanah,
nyamuk Anopheles sundaicus perlu habitat
air payau, Anopheles aconitus perlu habitat
persawahan dengan air jernih yang selalu
mengalir
Pengendalian vektor

 Kimia
 Mekanis
 Fisik
 Biologi
 Biophysical
 Undang2
 Terpadu/integrasi
TERIMA KASIH

You might also like