You are on page 1of 48

BIRO KEUANGAN – SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PENGELOLAAN ANGGARAN

Perencanaan &
Penyusunan
Anggaran (RKA-
KL/DIPA)

PERTANGGUNGJAWABAN
Penyusunan LK Pelak. Anggaran
1. Melakukan pembukuan 1. Pembuatan Kontrak,
terhadap semua dokumen; 2. Pengajuan SPP/SPM);
2. Penyusunan Laporan 3. Pelak. Kegiatan pada
satker
sesuai dengan kontrak
POKOK BAHASAN (MATERI)
1. Informasi Anggaran Kemdiknas
Tahun Anggaran 2010
2. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI
Tahun Anggaran 2009;
3. Penyaluran Bantuan Sosial (Block
Grant/Hibah);
4. • PELAKSANAAN,
• PERTANGGUNGJAWABAN,
• PEMBUKUAN, DAN
• PELAPORAN KEGIATAN
ANGGARAN KEMENDIKNAS PER JENIS
KEWENANGAN TAHUN ANGGARAN 2010
dalam ribuan rupiah

No JENIS KEWENANGAN PAGU %

1 KANTOR PUSAT 9.958.651.049 18,05


2 KANTOR DAERAH 20.475.389.707 37,10
3 DANA DEKONSENTASI 24.446.383.992 44,30
4 TUGAS PEMBANTUAN 306.754.587 0,56
TOTAL 55.187.179.335 100

APBN-P = Rp.63.438.179.335.000,-
ANGGARAN KEMENDIKNAS PER JENIS
PENGELUARAN TAHUN ANGGARAN 2010
dalam ribuan rupiah
JENIS
No PAGU %
PENGELUARAN
1 BELANJA PEGAWAI 6.708.423.802 12,16
2 BELANJA BARANG 13.246.619.699 24,00
3 BELANJA MODAL 3.973.621.476 7,20
4 BELANJA SOSIAL 31.258.514.358 56,64
TOTAL 55.187.179.335 100

DITJEN DIKTI : Rp.19.560.827.272 (35,46%)


LHP BPK-RI (DANA HIBAH/BANSOS) 1/2
NO TEMUAN BPK
1. Realisasi dan pertanggungjawaban dana hibah (BANSOS)
belum didukung dengan bukti yang lengkap dan sah serta
laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah tidak
disusun dan disampaikan;
2. Masih terdapat saldo dana pada akhir tahun yang berasal
dari Belanja Sosial yang telah direalisasikan pada LRA
tetapi belum diterima oleh pihak penerima (Tertahan di Bank
Operasional KPPN) dan tidak diungkapkan dalam CaLK;
3. Terdapat pemotongan dana block grant untuk Management
Fee
4. Sisa dana bantuan belum disetor ke kas negara;
5. Aset hasil pengadaan sumber dana block grant
belum dimanfaatkan pada perguruan tinggi
LHP BPK-RI (DANA
NO HIBAH/BANSOS)
TEMUAN BPK 2/2
6. Penerimaan jasa giro belum disetor ke kas negara
7. Terdapat kelebihan pembayaran atas pelaksanaan
kegiatan
8. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebelum dana
block grant diterima dan dibayarkan serta
dilaksanakan melampaui tahun anggaran
9. Penyedia barang dan Jasa belum dikenakan denda
keterlambatan
10. Terdapat pemecahan Kontrak pengadaan barang
hasil pelaksanaan Program Hibah
11. Pengadaan peralatan tidak sesuai Kontrak
12. Pengungkapan yang tidak/belum memadai dalam
CaLK;
PENYALURAN BANSOS (BLOCK GRANT)

1. BANSOS (Block Grant) diserahkan kepada anggota


masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan/ lembaga
non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan bahkan
ada yang lembaga pemerintah.
2. Penyaluran dalam bentuk :
a. Tunai/cash = 57 (menghasilkan Aset Tetap)
b. Barang (buku, alat edukasi atau peraga)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENYALURAN BANSOS (BLOCK GRANT)

1. PENYUSUNAN BUKU PANDUAN :


Persyaratan, Proposal, Mekanisme & Tata
Cara Penyaluran, pelaksanaan dan
pelaporan
2. PENETAPAN LEMBAGA PENERIMA
BLOCK GRANT : Seleksi dan Penetapan,
Penandatangan kontrak/Akad Kerjasama;
3. PENYALURAN BLOCK GRANT : SPP,
SPM & SP2D memperhatikan identitas
penerima
1.Seleksi/Penilaian Proposal, dengan persyaratan
memiliki:
a. Mengajukan permohonan.
b. Akte Notaris dan/atau surat keputusan/izin
operasional;
c. No.Rek. bank atas nama lembaga/organisasi ybs;
d. NPWP atas nama lembaga/organisasi ybs;
e. Rencana program kegiatan dan rencana anggaran
yang diperlukan yang dituangkan dalam proposal;
f. Persyaratan lainnya
2. Penetapan oleh Dirjen berdasarkan rekomendasi
Tim Penilai
KONTRAK/AKAD KERJASAMA
1. Identitas Para Pihak (No.Rek., NPWP, dll);
2. Nilai Bantuan dan cara Pembayaran:
3. Ketentuan Perpajakan;
4. Waktu Pekerjaan;
5. Pelaksanaan dan Pelaporan;
6. Hak dan kewajiban, serta sanksi:
a. lembaga/organisasi yang mengajukan permohonan bantuan serta
memenuhi persyaratan adminisi dan penilaian teknis berhak
mendapatkan dana bantuan;
b. lembaga/organisasi yang mendapatkan bantuan berkewajiban :
 menggunakan dana bantuan sesuai Proposal/Kontak;
 menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan & penggunaan
dana bantuan;
 membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku;
c. lembaga/organisasi yg mendapatkan bantuan dan tidak dapat
melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan akan dikenakan sanksi,
berupa pengembalian seluruh bantuan ..
7. Penyetoran Sisa Dana apabila terdapat Sisa;
PROSES PENCAIARAN ANGGARAN
KANTOR/SATKER BAGIAN PENERBITAN SPM KPPN

PEMERIKSAAN
KELENGKAPAN
 PELAKSANAAN SPP PENGUJIAN
KEGIATAN/PEMBUATAN
KOMITMEN
SPM
Ok TIDAK SESUAI
 PEMBAYARAN PENGEMBALIAN
BESERTA LAMPIRANNYA
GAJI/LEMBUR
 SPK/KONTRAK
3 SPP

DILENGKAPI : Ok
1. BA PEMERIKSAAN PENGUJIAN SPP
PEKERJAAN/BARA
NG
BESERTA
LAMPIRANNYA
7
2. BA SERAH TERIMA
Ok TIDAK SESUAI PENERBITAN
 BUKTI-BUKTI TAGIHAN 2 4 PENGEMBALIAN
SP2D
SPP K
1 PEMBUATAN SPM P
ATASAN LANGSUNG/
DENGAN APLIKASI P 8
PJBT.PEMBUAT KOMPUTER N
KOMITMEN/BENDAHARA
MENGAJUKAN SPP 5 TRANSPER
UP/TUP/GU/NIHIL/LS
KE PENERBIT SPM
CETAK DAN
6 KE REKNING

Backup data
PENGAJUAN SPM
BENDAHARA
13 KANTOR/SATKER SPM
ATAU PIHAK KETIGA 9
SYARAT-SYARAT SPP-LS UNTUK
BANTUAN SOSIAL/BLOCKGRANT
14

1. SPP-LS :
2. Surat Keputusan mengenai penetapan
penerima bantuan
3. Kontrak/Akad Kerjasama;
4. Kuitansi ;
5. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan;
6. Berita Acara Penyelesaian/Prestasi
Pekerjaan;
7. Berita Acara Pembayaran;
8. Berita Acara Serah terima Pekerjaan;
9. Daftar Nominatif Penerima Bantuan
(apabila dibayarkan secara kolektif)
CONTOH FORMAT DAFTAR NOMINATIF
PENERIMA BANTUAN
15

N NAMA NAMA NOMOR NILAI


REKENING
O PENERIMA N.P.W.P BANK (Rp.) KET.
1. Universitas 00.493.627.4-077.000 Bank BNI’46 00000000 10.000.000,- Termin …..
Cab. ……, …
……. …%

JUMLAH ……………..
PELAKSANAAN KEGIATAN SETELAH
MENERIMA BANTUAN
1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak/Proposal dan memperhatikan
ketentuan peraturan keuangan;
2. Bukti-bukti pengeluaran dibuat sesuai ketentuan
yang berlaku;
3. Dalam pelaksanaannya memerhatikan ketentuan
perpajakan yang berlaku;
4. Apabila terdapat sisa dana agar disetorkan ke kas
negara dengan menggunakan kode satker
pemberi bantuan dan mengirimkan bukti setoran
ke pemberi bantuan;
5. Bukti-bukti pengeluaran dibukukan dan
diarsipkan dengan rapi dan baik;
6. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan baik
keuangan maupun fisik kepada pemberi bantuan; 17
MEKANISME BELANJA (1/2)
Dana APBN (DIPA) dibelanjakan dengan
mekanisme:
Menggunakan
Penyedia barang/jasa; Swakelola;

Pemilihan penyedia B/J dilaksanakan


melalui:
PELELANGAN PELELANGAN PEMILIHAN PENUNJUKAN
UMUM TERBATAS LANGSUNG LANGSUNG
- Pascakualifikasi - Prakualifikasi - Prakualifikasi - Prakualifikasi
• Jml rek. Min.3 • Jml rek. Terbatas • Jml rek.3 dan • Jml rek. 1
• Nilai > 100 juta); • Nilai > 100 juta); Nilai < 100 juta); • Nilai < 50 juta);
18
MEKANISME BELANJA (2/2)
Pemilihan penyedia jasa konsultansi dilaksanakan melalui:
• Seleksi umum; Media Pengumuman
1. Untuk Pengadaan Konsultan
• Seleksi terbatas;

Prakualifikasi
dgn Nilai s/d 200 Juta
• Seleksi langsung: a. Media Cetak
b. Media Elektronika yang
• Jml rek.3 dan Nilai < 100 juta); jangkauannya terbatas

• Penunjukan langsung: 2. Untuk Pengadaan Konsultan


• Jml rek. 1 dan Nilai < 50 juta); dgn Nilai > 200 Juta
Media Cetak yang
1. Lulus PK : Daftar Pendek 5 s.d. 7 rekanan jangkauannya Nasional
2. Kurang dari 5 = PK ulang
3. Setelah diulang = 2 – 4 rekanan lanjut
4. Telah diulang hanya 1 yg MS = PL
Swakelola dapat dilaksanakan oleh :
• Kantor/satker pengguna barang/jasa;
• Instansi pemerintah lainnya yang membantu satuan kerja
bersangkutan;
• Penerima hibah/bantuan 19
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PEMBAYARAN
Setiap pembayaran dalam pengadaan/pekerjaan/
pemborong memperhatikan hal-hal berikut :
1. Pambayaran sampai dengan Rp.500.000,-,
menggunakan kuitansi bermeterai secukupnya;
2. Pambayaran di atas Rp.500.000,- s.d. Rp.1.000.000,-
kuitansi bermeterai secukupnya (beban PPN + PPh);
3. Pambayaran di atas Rp.1.000.000,- s.d. Rp.5.000.000,-
: kuitansi bermeterai dilengkapi dgn Faktur
Pembelian (beban PPN + PPh);
4. Pembayaran di atas Rp.5.000.000,- menggunakan
kuitansi bermeterai dilengkapi dengan Faktur
Pembelian dan SPK (beban PPN+PPh);
20
BUKTI-BUKTI PENGELUARAN
1. BELANJA HONOR:
a. Kuitansi atau
b. Daftar penerima honor
2. BELANJA BARANG
a. Pengadaan ATK, dll (Kuitansi/Faktur,
SPK/Kontrak)
b. Belanja sewa/jasa
c. Perjalanan Dinas
• Surat tugas
• SPPD
• KUITANSI/TIKET
• RINCIAN BIAYA
3. BELANJA MODAL
(Kuitansi/Faktur, SPK/Kontrak)

21
CONTOH KUITANSI
KEMENTERIAN/LEMBAGA
…………………………………………………………...

Tahun Anggaran :
No. Bukti : :
Beban MAK. :

SUDAH TERIMA DARI : Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas

JUMLAH UANG : Rp. …………………………………………………………………………………………………...


TERBILANG : (………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..)

UNTUK PEMBAYARAN : ………………………………………………………………………………………………………..


………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..

Setuju dibayar Lunas dibayar tgl. …………….,


PPK / PJK BP / BPP Yang menerima uang

……………………………………….. …………………………….. ……………………………..


NIP. ………………………… NIP. ……………………..
CONTOH DAFTAR PENERIMA HONOR
JUMLAH PPh Pasal JUMLAHYANG
N NAMA NOMOR
HONOR 21 (15%) DITERIMA KET.
O NPWP
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 (3 – 4) 6

JUMLAH

PPK/PJK BP/BPP
ttd ttd
Achmad Tahir
RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

UANG LUMP 1. Menurut jumlah hari


HARIAN SUM 2. Meliputi Uang Makan, Uang Harian, dan
Tranport Lokal

1. Perjalanan dari tempat kedudukan ke terminal


bis / stasiun / bandara / pelabuhan keberangkatan
BIAYA
AT sampaitempat tujuan pergi pulang.
TRANSPORT
COST 2. pengeluaran retribusi dalam rangka keberangkatan/
PEGAWAI
kepulangan di terminal bis / stasiun / bandara /
pelabuhan.

BIAYA AT 1. Menginap di hotel


PENGINAPAN COST 2. Menginap di tempat lain bila tidak ada hotel

24
BUKTI PENGELUARAN PERJALANAN DINAS
1. Bukti pengeluaran yang sah untuk biaya transport pegawai adalah :
a. Tiket transportasi dari tempat kedudukan ke terminal bis/stasiun /
bandara / pelabuhan pergi pulang;
b. Tiket transportasi dari terminal bis / stasiun / bandara / pelabuhan ke
tempat tujuan pergi pulang;
c. Tiket pesawat dilampiri boarding pass, airport tax, tiket kereta api,
tiket kapal laut, dan tiket bus;
d. Bukti pembayaran moda transportasi lainnya
e. Dalam hal untuk a, b, dan d sulit dan tidak dapat diperoleh
pejabat/pegawai yang melakukan perjalanan dinas membuat daftar
pengeluaran riil yg dibutuhkan untuk biaya transportasi tersebut yang
disetujui PPK, disertai Pernyataan tanggung jawab sepenuhnya atas
pengeluaran sebagai pengganti bukti pengeluaran dimaksud
2. Bukti pengeluaran yang sah untuk biaya penginapan adalah
kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan
oleh hotel tempat menginap.
 Dalam hal di tempat menginap lainnya tidak dapat
mengeluarkan kwitansi, pejabat/pegawai yang melakukan
perjalanan dinas membuat daftar pengeluaran riil disertai
pernyataan tanggung jawab sepenuhnya atas pengeluaran
sbgi pengganti bukti pengeluaran dimaksud yg disetujui PPK
 PPK menilai kesesuaian dan kewajaran atas biaya-biaya yang
25
tercantum dalam daftar pengeluaran riil.
CONTOH RINCIAN PERJALANAN DINAS
Nomor :
Kode Akun :
Dibukukan tanggal :

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Lampiran SPPD Nomor :


Tanggal :
Nomor :
NO Perincian Biaya Jumlah Keterangan

1 Transpor : Jakarta - Bogor, PP 200.000


2 Uang Harian : 3 hr x Rp.350.000,- 1.050.000
3 Uang Penginapan : 2 hr x Rp.350.000,- 700.000

Jumlah: 1.950.000
Terbilang : satu juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah
Jakarta, 23 Februari 2010
Telah dibayar sejumlah Telah menerima jumlah uang sebesar
Rp. ………………………………
1.950.000 Rp. …………………………………
1.950.000
BP/BPP Yang menerima

……………………………………….. A hm ad
NIP. ………………………… NIP. ……………………..

PERHITUNGAN SPPD RAMPUNG


Ditetapkan sejumlah : Rp …………………………………………….
Yang telah dibayar semula : Rp …………………………………………….
Sisa kuran/lebih : Rp …………………………………………….
PPK / PJK

(…………………………………………….)
NIP. ……………………………
Contoh format SPPD (halaman depan)
KEMENTERIAN/LEMBAGA
DEPARTEMEN/LEMBAGA
…………………………………………………………...
Lembar ke :
Kode Nomor :
Nomor :

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS


1 Pejabat yang berwenang memberi perintah

2 Nama /NIP Pegawai yang diperintahkan


3 a. Pangkat dan golongan ruang gaji menurut PP a.
Nomor 6 Tahun 1997
b. Jabatan/Instansi b.
c. Tingkat menurut peraturan perjalanan dinas c.
4 Maksud Perjalanan Dinas
5 Alat angkut yang dipergunakan
6 a. Tempat berangkat a.
b. Tempat tujuan b.
7 a. Lamanya perjalanan dinas a.
b. Tanggal berangkat b.
c. Tanggal harus kembali/Tiba di tempat baru *) c.

8 Pembebanan anggaran :
a. Instansi a.
b. Fungsi/Sub Fungsi/Program/Kegiatan/MAK b.
9 Ketarangan lain-lain :
*) coret yang tidak perlu
Dikeluarkan di : ……………………………..
Pada tanggal : …………………………….
PPK / PJK

(……………………………………)
NIP ………………………………..
Contoh format SPPD (halaman belakang)
Berangkat dari :
(tempat kedudukan)
Ke :
Pada Tanggal :

PPK/PJK

(………………………………………..)
NIP. ………………………………….
Tiba di : Berangkat dari :
Ke :
Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Kepala Kepala

(...............................................................) (...............................................................)

Tiba di : Berangkat dari :


Ke
Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Kepala Kepala

(...............................................................) (...............................................................)

Tiba di : Berangkat dari :


Ke
Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Kepala Kepala

(...............................................................) (...............................................................)

Tiba di : Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan


(tempat kedudukan) tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dan
semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu
Pada tanggal : yang sesingkat-singkatnya.
Pejabat yang memberi perintah
Penanggungjawab kegiatan Penanggungjawab kegiatan

(………………………………………) (………………………………………)
NIP. …………………………….. NIP. ……………………………..
DAFTAR PENGELUARAN RIIL
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIP. :
Jabatan :
Berdasarkan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) tanggal …… No…….,
dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak
dapat diperoleh bukti-bukti pengeluaran, meliputi :
NO UR A I A N JUMLAH

J U M LA H

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk


pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat
kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke
Kas Negara.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
…… tgl. ……………………….
mestinya. MENGETAHUI /MENYETUJUI:
PEGAWAI YG MELAKUKAN PERJALANAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS

(………………………..) 29
KETENTUAN PERPAJAKAN
1. PPh Pasal 21:
a. PNS Punya NPWP 15% dari bruto
b. PNS tdk Punya NPWP 18% dari bruto
c. Non PNS Punya NPWP 5% dari bruto Konsultan
d. Non PNS tdk Punya NPWP 6% dari bruto individu
2. Pasal 22
a. Pengadaan barang 1,5% x DPP;
b. konsumsi Rmh makan = 1,5%
3. Pasal 23:
a. Semua jasa konsultan 2%, kecuali untuk
konsultan perencana dan pengawas 4%
b. Sewa komputer = 2%, Gedung = 10%,
kendaraan=1,5%
c. Konsumsi : Akom hotel = 2%
4. PPN 10%:
a. Pengadaan Barang/Jasa;
b. Jasa konsultan;
c. Jasa Sewa 30
PENYETORAN SISA ANGGARAN
9. Sisa uang harus segera disetorkan ke Kas Negara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal tidak ada
ketentuan yang mengatur waktu penyetorannya, setoran
dilakukan paling lambat pada akhir bulan berkenaan.
Penyetoran ke Kas Negara dilakukan dengan menggunakan
formulir sbb. :
a. Formulir SSP untuk setoran pajak, dengan menggunakan
mata anggaran sesuai dengan jenis pajak berkenaan;
b. Formulir SSPB untuk setoran pengembalian belanja yang
bersumber dari SPM tahun anggaran berjalan, dengan
menggunakan mata anggaran pengembalian atas SPM
berkenaan;
c. Formulir SSBP untuk setoran PNPB termasuk
pengembalian belanja yang bersumber dari SPM tahun
anggaran yang lalu.
d. Elemen data pada SSP, SSBP atau SSPB diisi dengan
benar dan lengkap,
SSBP

023
003
673474
10-06-2387
2387-04686
01-51
572113
SSBP
KEMENTERIAN KEUANGAN RI SSBP Lembar
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN (SURAT SETORAN BUKAN PAJAK) Untuk
KPPN WAJIB SETOR/WAJIB
BAYAR/BENDAHARA
Nomor :………………(2) PENERIMA SEBAGAI BUKTI
………………………(1)…………………… Tanggal :………………(3) SETORAN
……. KAS NEGARA NOMOR
KE REKENING : ……………………………………………………………………4)
A. 1. Kementerian/Lembaga : (5)…………………………………………………………………
2. Unit Organisasi Eselon I : (6)…………………………………………………………………
3. Fungsi, Sub Fugsi, Program : (7)
4. Satuan Kerja : (8)………………………………………………
5. Lokasi (9)………………………………………………………
6. KP/KD/DK/TP/DS : (10)………………………………………………………………
B. 1. Nama/Jabatan Wajib Setor/Wajib Bayar : (11)…………………………………………………………………………
2. Alamat : (12)…………………………………………………………………………
C. MAP dan Uraian Penerimaan : (13)……………………………………………
D. Jumlah Setoran : Rp (14)………………………………………………………………..
Dengan Huruf : (15)…………………………………………………………………….........
E. Surat Penagihan (SPN) atau : Tanggal : (16)………………………..........................
Surat Pemindahan Penagihan
Piutang Negara (SP3N) KPPN (18)……………………………………………

PERHATIAN Keperluan :
Bacalah Dahulu Petunjuk pengisian formulir (19)
SSBP pada halaman belakang lembar ini
(20)………………………….tanggal………………… 19) Diterima Oleh:
BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO
Tanggal (22)…………………………………………………….
Cap
(21)…………………………………………………… Tanda Tangan (23)…………………………………………….
NIP:…………………………………………………… Nama Terang…………………………………………………...
PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP)
NO. URAIAN ISIAN
Catatan : - Diisi dengan huruf Capital atau diketik
- Satu formulir SSBP hanya berlaku untuk satu Mata Anggaran
Penerimaan (MAP)
1 Diisi dengan Kode KPPN (3) tiga digit dan uraian KPPN Penerima Setoran
2 Diisi dengan nomor SSBP dengan metode penomoran BAESINomor
(15040001)
3 Diisi dengan Tanggal SSBP dibuat.
4 Diisi Kode Rekening Kas Negara (KPPN bersangkutan ……diisi petugas
Bank)
5 Diisi Kode diikuti dengan uraian Kementerian/ Lembaga sesuai dengan yang
tercantum pada pagu anggaran.
7
6 Diisi dengan Kode Unit Organisasi Eselon I dan Uraian.
7

Diisi dengan Kode Program (4) digit


Diisi dengan Kode Sub Fungsi (2) digit
Diisi dengan Kode Fungsi (2) digit
8 Diisi dengan Kode Satker (6) enam digit dan uraian Satker.
9

Diisi Kode Kabupaten/Kota (2) digit


Diisi Kode Lokasi Propinsi (2) digit
10 Diisi dengan kode apakah Satkernya Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD),
Dekonsrentrasi (DK), Tugas Perbantuan (TP) atau Desentralisasi (DS)
sebanyak (2) dua digit.
11 Disi dengan Nama Wajib Setor.
12 Diisi dengan Alamat Jelas Wajib Setor.
13 Diisi dengan Kode Mata Anggaran Penerimaan (6) enam digit disertai dengan
Uraian Penerimaan sesuai dengan Format.
14 Diisi dengan Jumlah Rupiah Setoran Penerimaan.
15 Diisi dengan Jumlah Rupiah yang dibayarkan dengan huruf.
16 Diisi dengan tanggal SPN dan SP3N kalau ada Surat Penetapannya.
17 Diisi dengan Nomor SPN dan SP3N.
18 Diisi Kode (3) tiga digit dan Nama KPPN yang akan menerima setoran
dimaksud.
19 Diisi keperluan pembayaran
20 Diisi sesuai dengan tempat dan tanggal dibuatnya SSBP.
21 Diisi sesuai nama Wajib Setor, NIP dan stempel Satker.
22 Diisi dengan tanggal diterimanya setoran tersebut oleh Bank Persepsi atau
Kantor Pos dan Giro.
23 Diisi dengan Nama dan tanda tangan Penerima di Bank Persepsi atau Kantor
PEMBUKUAN
Dasar Hukum :
1. PMK No.:73/PMK.05/2008 Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satker
2. Perdirjen Perbendaharaan No.:47/PB/2009
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satker
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBAYARAN
1. Pelaksanaan pembayaran hanya dapat dilakukan oleh Bendahara
Pengeluaran atas perintah PA/Kuasa PA.
2. Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembayaran setelah:
a. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diajukan oleh
PA/Kuasa PA meliputi kuitansi/tanda terima, faktur pajak, dan dokumen
lainnya yang menjadi dasar hak tagih;
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah
pembayaran, termasuk perhitungan pajak dan perhitungan atas
kewajiban lainnya yang berdasarkan ketentuan dibebankan kepada
pihak ketiga; dan
c. menguji ketersediaan dana, meliputi pengujian kecukupan pagu/sisa
anggaran untuk jenis belanja yang dimintakan pembayarannya.
3. Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah pembayaran dari
PA/Kuasa PA apabila persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 2
tidak terpenuhi.
4. Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas
pembayaran yang dilaksanakannya.
5. Bendahara Pengeluaran dalam melaksanakan pembayaran wajib memperhitung-
kan kewajiban-kewajiban (pajak dan bukan pajak) pihak ketiga kepada negara.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUKUAN (1/2)

1. Setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran harus segera dicatat


dalam Pembukuan
2. Dokumen sumber pembukuan bendahara yang harus dicatat dalam
Pembukuan, antara lain:
a. Bukti Penerimaan :
• Bukti Transper dari Ditjen Dikti (SPM/SP2D/);
• Penerimaan Pajak (Pajak yang dipungut oleh bendahara atau
disetor oleh wajib bayar)
b. Bukti-Bukti Pengeluaran:
• Kuitansi/tanda terima, faktur pajak;
• Daftar Penerima honor;
• Bukti Perjalanan Dinas;
• Dokumen lainnya yang menjadi dasar hak tagih
c. Faktur pajak, bukti potongan atas pembayaran yang dilakukan oleh
bendahara sebagai bukti pembukuan penerimaan bendahara;
d. SSP/SSBP/SSPB yang dinyatakan sah (sebagai bukti pembukuan
pengeluaran bendahara);
3. Dokumen sumber pembukuan bendahara, dibukukan sebesar nilai
bruto.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUKUAN (2/2)

4. Pasal 7 Perdirjen Perbendaharaan


No.:47/PB/2009 :
a. Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan
pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis
tangan atau komputer;
b. Dalam hal pembukuan dilakukan dengan
komputer, bendahara wajib:
• Mencetak buku kas umum dan buku
pembantu sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu bulan;
• Menatausahakan hasil cetakan BKU dan
buku-buku pembantu bulanan yang telah
ditandatangani bendahara dan diketahui
KPA/PPK
CONTOH PEMBUKUAN (1/4)
HALAMAN MUKA
BUKU KAS UMUM
Departemen/Lembaga :
Unit Organisasi :
Prov./Kab./Kota :
Satuan Kerja :
Tanggal No. SP DIPA :
Revisi Ke : 1 :
2 :
Tahun Anggaran :
KPPN :
Mengetahui ........., .................... 2010
KPA/PPK/PJK BP/BPP
ttd ttd
Rahmat Muh. Aidhin
CONTOH PEMBUKUAN (2/4)
Halaman ISI
Bulan Mei 2010
TANG- NOMOR PENERI- PENGELU-
URAIAN ARAN (K)
SALDO
GAL BUKTI MAAN (D)
1 Mei Menerima uang (Blocgrant) dari
1 10.000.000,- - 10.000.000,-
Direktorat Jenderan DIKTI
5 Mei 2 Budi, SPPD, Jakarta-Bogor - 500.000,- 9.500.000,-
3 Badu, Transport - 100.000,- 9.400.000,-
7 Mei 4 CV. Aman, pembelian ATK 200.000,- 9.200.000,-
31 Mei 5 Amran, honor 50.000,- 9.150.000,-

JUMLAH 10.000.000,- 850.000,- 9.150.000,-

Mengetahui ........., .................... 2010


KPA/PPK/PJK BP/BPP
ttd ttd
Rahmat Muh. Aidhin
CONTOH PEMBUKUAN (3/4)
Bulan Juni 2010
NOMOR PENERI- PENGELU-
TANGGAL URAIAN ARAN (K)
SALDO
BUKTI MAAN (D)
1 Juni 2010 Saldo akhir Mei 2010 9.150.000,- - 9.150.000,-
CV. Taruna, pengadaan
10 Juni 2010 6 - 7.500.000,- 1.650.000,-
komputer
7 Badu, Transport - 150.000,- 1.500.000,-

JUMLAH 9.150.000,- 7.650.000,- 1.500.000,-

Mengetahui ........., .................... 2010


KPA/PPK/PJK BP/BPP
ttd ttd
Rahmat Muh. Aidhin
CONTOH BUKU PAJAK (4/4)
PENERIMAAN (DEBET)
TANG NOMOR PENGELUARAN
URAIAN PPh PPh PPh SALDO
GAL BUKTI PPN (KREDIT)
Psl 21 Psl 22 Psl 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Mengetahui ........., .................... 2010


KPA/PPK/PJK BP/BPP
ttd ttd
Rahmat Muh. Aidhin
PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN
1. Lembaga/organisasi diharuskan menyampaikan
laporan kegiatan sesuai ketentuan dalam kontrak
misalnya :
a. Laporan secara tertulis disampaikan paling
lambat 31 Desember 2010;
b. Laporan berisi progres pelaksanaan kegiatan &
pertanggung jawaban penggunaan dana.
c. Menyampaikan dokumen sumber pengembalian
sisa anggaran (SSPB dan SSBP) ke Ditjen Dikti
(Satker Pemberi)
2. Penyusunan Laporan Keuangan (LRA, Neraca dan
CaLK)  Ditjen DIKTI (Satker Pemberi)
1. Belanja Barang (Block Grant) yang pengadaannya oleh
Satker :
a. Apabila belum diserahkan ke pihak ke-3 dicatat sebagai
persediaan, & apabila diserahkan buatkan BAST ?
b. Apabila digunakan oleh satker dekon/TP dan belum
dihibahkan dicatat sebagai aset Depdiknas (52/53/57)
c. Ungkapkan dalam CaLK.
2. Bansos (Block Grant  Tunai), menghasilkan Aset Tetap:
a. Apabila digunakan/dikuasai oleh Pemda dan belum
dihibahkan dicatat sebagai aset Depdiknas dan
sebaliknya apabila telah dihibahkan dicatat sebagai aset
Pemda;
b. Apabila bansos dalam bentuk tunai ke lembaga swasta
cukup dijelaskan dalam CaLK
ASET TETAP DALAM PELAKSANAAN
BLOCK GRANT
1. Semua Aset yang diperoleh dari Dana APBN
menjadi barang milik Negara dan dapat dihibahkan
kepada Daerah.
2. Aset yang dihibahkan kepada Daerah dikelola dan
ditatausahakan oleh Daerah.
3. Aset yang tidak dihibahkan kepada Daerah
dikelola dan ditatausahakan oleh kementerian
negara/lembaga yang memberikan
pelimpahan/Penugasan wewenang.
PEMBUKUAN ASET TETAP

ASET TETAP

DIHIBAHKAN TIDAK DIHIBAHKAN

Berita Acara Hibah yang


disetujui Pengelola Barang Dibukukan dalam
Neraca K/L
Dibukukan dalam
Neraca PEMDA
Persyaratan dan Tata Cara Hibah
1. BMN yang akan dihibahkan terlebih dahulu harus
ditatausahakan dalam Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)
2. Status BMN yang akan dihibahkan kepada daerah
harus jelas
3. BMN yang akan dihibahkan terlebih dahulu harus
diusulkan oleh K/L kepada Menkeu c.q Dirjen
Kekayaan Negara untuk mendapat persetujuan
htpp://simkeu.depdiknas.go.id
Help desk SIMKeu : 021-500 005 ext.4
Email : fsyahrul@yahoo.com 48

You might also like