You are on page 1of 21

Keseimbangan asam

basa
Annisa Firizqi Nahlia
RSUP Persahabatan
Pendahuluan
• Merujuk pada regulasi konsentrasi ion hidrogen [H+] bebas
dalam tubuuh
• Asam  kelompok bahan yang mengandung hidrogen yang
terdisosiasi ketika berada di larutan, yang membebaskan H+
dan anion. Lebih mudah terurai
• Basa  bahan yang dapat berikatan dengan H+ bebas
• Semakin tinggi [H+]  makin rendah pH dalam tubuh, begitu
juga sebaliknya
• Rentang normal pH tubuh adalah 7,35-7,45. namun reratanya
adalah 7,4
• Asidosis  pH < 7,35
• Alkalosis  pH > 7,45
Fluktuasi [H ] mengganggu
+

aktivitas saraf, enzim dan K+


1. Perubahan eksitabilitas sel saraf dan otot
- Peningkatan [H+] (asidosis)  depresi SSP  disorientasi,
koma
- Penurunan [H+] (alkalosis)  ggn sistem saraf aferen
(menimbulkan kesemutan), eferen (menimbulkan
kedutan otot, spasme otot), ggn SSP (menimbulkan
kejang)
2. Pengaruh pada aktivitas enzim
- Mengubah bentuk dan aktivitas molekul protein
3. Mengganggu kadar K+ tubuh
- Jika banyak H+ yang dieliminasi ginjal  ekskresi K+
menurun  ggn fungsi jantung
Sumber H+ dalam tubuh
1. Pembentukan asam karbonat
- Pembentukan H2CO3 dari CO2 yang diproduksi secara
metabolik
- CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-
2. Asam inorganik
- Protein dalam makanan (daging) mengandung sulfur dan
fosfor  terurai  menghasilkan asam sulfat dan asam fosfat
 merupakan asam kuat  terurai  melepas H + ke cairan
tubuh
3. Asam organik
- Dihasilkan oleh asam lemak selama metabolisme lemak
- Asam lemak yang diproduksi otot saat olahraga berat
- DM  peningkatan asam keto
Pertahanan terhadap perubahan H +
1. Sistem dapar kimiawi
2. Mekanisme pernapasan untuk mengontrol pH
3. Mekanisme ginjal untuk mengontrol pH
Sistem dapar kimiawi
• Terdiri dari dua pasang bahan yang terlibat dalam suatu reaksi
reversible (satu bahan dapat mengasilkan H + saat [H +] turun,
dan bahan lain dapat mengikat H + bebas ketika [H + ] naik
• Terdiri dari karbonat;bikarbonat  H2CO3 ;HCO3-
• Sebagai contoh  ketika sedang olah raga berat, tubuh
mengahasilkan banyak asam (terjadi peningkatan H+ ) 
sistem dapar HCO3- segera mengikat H+ sehingga pH tubuh
dapat diseimbangkan
• H2CO3  H+ + HCO3-
Persamaan Henderson-Hasselbalch
• Hubungan antara [H+] dan anggota-anggota pasangan dapar
• pH = pK + log [HCO3- ] / [CO2 ]
• Dalam keadaan normal rasio [HCO3- ] : [CO2 ] adalah 20:1 
terdapat 20 kali lebih banyak HCO3- daripada CO2 
• pH = pK + log [HCO3- ] / [CO2 ]
= 6,1 + log 20/1
= 6,1 + 1,3
= 7,4
Jika rasio [HCO3- ] : [CO2 ] meningkat melebihi 20/1  pH
meningkat
Jika rasio [HCO3- ] : [CO2 ] berkurang di bawah 20/1  pH
menurun
Mekanisme pernapasan untuk
mengontrol pH
Mekanisme ginjal untuk mengontrol
pH
1. Ekskresi H + 2. Ekskresi HCO3-
Penanganan H + dan HCO3- oleh ginjal
selama asidosis dan alkalosis
1. Asidosis
[H + ] meningkat di plasma  H + banyak disekresikan di
ginjal  HCO3- baru di plasma  bertambahnya [HCO3- ] di
plasma  dapat menyangga kelebihan H + di tubuh
2. Alkalosis
[H + ] menurun di plasma  HCO3- tidak menyangga H + 
[HCO3- ] di plasma meningkat  laju filtrasi HCO3-
meningkat  HCO3- tertinggal di cairan tubulus  [HCO3 ]
plasma jadi menurun
Gangguan keseimbangan asam-basa
• Ketidakseimbangan asam-basa dapat disebabkan oleh
disfungsi pernapasan atau gangguan metabolik
• Perubahan pH yang disebabkan oleh faktor pernapasan
berkaitan dengan kelainan [CO2 ]
• Penyimpangan pH karena faktor metabolik berkaitan dengan
kelainan [HCO3- ]
• Jika rasio [HCO3- ] : [CO2 ] meningkat melebihi 20/1  pH
meningkat  alkalosis
• Jika rasio [HCO3- ] : [CO2 ] berkurang di bawah 20/1  pH
menurun asidosis
Gangguan keseimbangan
asam-basa
1. Asidosis respiratorik
- Rasio < 20/1
- Peningkatan [CO2 ]
- Akibat dari retensi abnormal [CO2 ] karena hipoventilasi,
penyakit paru, depresi pusat pernapasan oleh obat atau
penyakit ggn saraf / otot yaang mengurangi kemampuan
bernapas  sulit mengeluarkan CO2  CO2 banyak di dalam
tubuh  peningkatan [CO2 ] atau PCO2
Asidosis respiratorik terkompensasi
- Menyerap kelebihan H +
- Ginjal  menahan HCO3- yang difiltrasi dan menambah HCO3-
lebih baru ke plasma  [HCO3- ] meningkat
2. Alkalosis respiratorik
- Rasio > 20/1
- Penurunan CO2
- Terjadi akibat pengeluaran CO2 berlebih karena hiperventilasi
yang bisa disebabkan karena demam, cemas, keracunan
aspirin
- CO2 banyak dikeluarkan  [CO2 ] menurun  H2CO3 tidak
banyak terbentuk  [H + ] menurun
Alkalosis respiratorik terkompensasi
- Sistem dapar membebaskan H +
- Ginjal  menahan H + dan mengeksresikan HCO3- lebih
banyak  [HCO3- ] menurun
3. Asidosis metabolik
- Rasio < 20/1
- Peningkatan HCO3-
- Disebabkan karena diare berat, DM, olahraga berat, asidosis
uremik
- Ditandai dengan penurunan [HCO3- ] plasma tetapi [CO2 ]
normal
Asidosis metabolik terkompensasi
- Sistem dapar menyerap lebih banyak H +
- Paru banyak mengeluarkan CO2 penghasil H +
- Ginjal  mengeksresi lebih banyak H + dan menahan HCO3-
lebih banyak
4. Alkalosis metabolik
- Rasio > 20/1
- Peningkatan HCO3-
- Terjadi akibat muntah, ingesti obat alkali
- Terjadi penurunan [H + ]  peningkatan [HCO3- ]
Alkalosis metabolik terkompensasi
- Sistem dapar segera membebaskan H +
- Paru  menurunkan ventilasi sehingga CO2 penghasil H +
tertahan
- Ginjal  menahan H + dan mengeksresi lebih banyak HCO3- di
urin
Asidosis Asidosis Alkalosis Alkalosis
respiratorik respiratorik respiratorik respiratorik
terkompensasi terkompensasi

pH Menurun Normal Meningkat Normal


PCO2 Meningkat Menurun Menurun Meningkat
HCO3- Normal Meningkat Normal Menurun

Asidosis Asidosis Alkalosis Alkalosis


metabolik metabolik metabolik metabolik
terkompensasi terkompensasi

pH Menurun normal Meningkat Normal


PCO2 normal menurun Normal Meningkat
HCO3- menurun meningkat meningkat menurun

You might also like