You are on page 1of 55

PROSES BERPIKIR

DAN INTELIGENSI
Definisi Berfikir
• Berfikir adalah berkembangnya ide dan
konsep di dalam diri seseorang (Bochenski
dalam Suriasumantri, 1983) .
• Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung
melalui proses penjalinan hubungan antara
bagian-bagian informasi yang tersimpan di
dalam diri seseorang yang berupa pengertian-
pengertian. “Berpikir” mencakup banyak
aktivitas mental.
• Contoh, Kita berfikir saat……..
– memutuskan barang apa yang akan kita beli di
toko.
– melamun sambil menunggu kuliah psikologi
umum dimulai.
– mencoba memecahkan ujian yang diberikan di
kelas.
– menulis artikel, menulis makalah, menulis surat,
membaca buku, membaca koran, merencanakan
liburan, dll
Manusia= homo sapiens (makhluk
yang rasional)….BENARKAH???
• Turis yang datang ke Nottingham, Inggris
menurun drastis setelah pemerintah
membagikan selebaran yang menyatakan
bahwa Robin Hood hanyalah fiksi dan tidak
pernah tinggal di hutan Sherwood.
• Macet parah terjadi di Jakarta, tapi
pemerintah pusat malah membuat kebijakan
membuka impor mobil murah.
PROSES BERPIKIR DAN
INTELIGENSI
Pikiran manusia, yang telah menciptakan puisi,
penisilin, dan komputer, merupakan sesuatu yang
penuh keajaiban; namun di sisi lain, pikiran
manusia juga menyebabkan terjadinya kemacetan,
e-mail sampah, dan peperangan.

Mengapa manusia yang mampu melakukan


perjalanan ke bulan juga mampu melakukan
kekeliruan yang mencengangkan???
ELEMEN KOGNISI
KONSEP: Kategori mental yang mengelompokkan sejumlah
objek, hubungan, aktivitas, abstraksi, atau kualitas
berdasarkan karakteristik tertentu.
Contoh: marah, senang, sedih---- emosi

KONSEP DASAR: Konsep yang memiliki jumlah contoh sedang


(moderate) dan lebih mudah diperoleh dibandingkan konsep
yang memiliki jumlah contoh yang lebih sedikit atau lebih
banyak.
Contoh: Macintosh Apel Buah
Apple

Novel Buku Materi Cetak


ELEMEN KOGNISI
PROTOTIPE: Contoh yang merepresentasikan suatu konsep.
Contoh: Siapakah yang mewakili konsep “bujangan”----
Pangeran Harry atau Paus Benedict

PROPOSISI: Sebuah unit yang memiliki makna dan tercipta dari


berbagai konsep serta menggambarkan suatu ide yang utuh.
Proposisi dapat menggambarkan berbagai pengetahuan (Bu
Yuli memelihara kucing Persia) atau menggambarkan
keyakinan (kucing persia adalah jenis kucing yang sopan).
Proposisi-proposisi akan saling terhubung dalam jejaring
pengetahuan, keyakinan , dan harapan yang rumit (skema
kognitif)
ELEMEN KOGNISI
SKEMA KOGNITIF berfungsi sebagai model dari berbagai aspek
di dunia
Contoh: skema gender menggambarkan keyakinan dan
harapan mengenai cara hidup sebagai pria atau wanita

KESAN MENTAL: Suatu representasi mental yang merupakan


cerminan atau mencerminkan hal yang direpresentasikan.
Kesan mental berlangsung di sebagian besar (atau bahkan
semua) modalitas sensorik.
Contoh:
Lagu yang kita dengar dalam fikiran kita
Kita mampu menggambarkan bentuk rumah kita secara detail
saat ini
ELEMEN KOGNISI
KONSEP

PROPOSISI KESAN MENTAL

SKEMA KOGNITIF
SEBERAPA SADARKAH PIKIRAN KITA?

• Tidak semua proses mental terjadi secara


sadar
subconscious
PROSES BERPIKIR PADA TATARAN BAWAH SADAR
Proses bawah sadar (SUBCONSCIOUS)membuat kita mampu
menangani informasi atau tugas-tugas yang jauh lebih rumit
dibandingkan informasi atau tugas yang kita tangani melalui
PROSES BERPIKIR pada tataran CONSCIOUS.
Contoh:
 menjahit, mengetik, menyetir, membaca
 melakukan multitasking : membaca buku sambil menonton
TV, menyetir sambil makan/telpon

MULTITASKING CAN BE DANGEROUS
Lien, Ruthruff & Johnston, 2006 & Evans, 2001; Rubinstein,
Meyer: multitasking meningkatkan stres, meningkatkan jumlah
kesalahan, memperlambat waktu reaksi, menyebabkan
gangguan pada proses mengingat
Klauer dkk, 2006: Menyetir sambil telpon (dll) meningkatkan
kemungkinan terjadinya kecelakaan 3X lipat
PROSES BERPIKIR PADA TATARAN LUAR SADAR

Proses luar sadar merupakan proses mental yang


terjadi di luar kesadaran (nonconscious), dan tidak
dapat diakses pada tataran sadar (conscious).
Contoh:
• Kita pusing memikirkan solusi terhadap suatu
masalah yang pelik---hampir menyerah---tiba-tiba
muncul solusi (insight)
• Banyak orang memilih mengikuti intuisi dalam
membuat penilaian/ mengambil keputusan
daripada proses berpikir sadar
PROSES BERPIKIR PADA TATARAN LUAR SADAR

PEMBELAJARAN IMPLISIT  Suatu proses pembelajaran di


mana kita mempelajari peraturan atau melakukan perilaku
adaptif (dengan ataupun tanpa sebuah intensi sadar); namun
kita tidak mampu menjelaskan kepada diri kita sendiri dan
orang lain bagaimana kita mempelajarinya serta tidak
mengetahui apa persisnya yang telah kita pelajari (Frensch &
Runger, 2003; Lieberman, 2000)
Contoh:
Berbicara dalam bahasa ibu
Berjalan meniti anak tangga
KEENGGANAN BERPIKIR(MINDLESSNESS)

• Infleksibilitas mental, kelembaman, sikap


acuh terhadap situasi saat ini
• Menyebabkan kita gagal mengenali saat
lingkungan menuntut adanya perubahan
perilaku (Langer, 1989, 1997)
• Contoh: melakukan berbagai tindakan,
terlibat dalam pembicaraan dan melakukan
kebiasaan tanpa menganalisis apa yang kita
lakukan dan mengapa kita melakukan hal
tersebut
PENALARAN SECARA RASIONAL
PENALARAN FORMAL: ALGORITMA DAN LOGIKA

ALGORITMA
Strategi pemecahan masalah yang menjamin kita
menghasilkan suatu solusi, meskipun kita tidak
mengetahui bagaimana solusi tersebut dapat kita
hasilkan
Contoh:
Untuk mengerjakan soal pembagian, kita
menggunakan prosedur yang kita gunakan di SD
Untuk membuat kue, algoritma yang diaplikasikan
adalah resep.
PENALARAN FORMAL: ALGORITMA DAN LOGIKA
LOGIKA FORMAL
Penalaran Deduktif:
Premis Premis Kesimpulan
yang benar yang benar pasti benar

Contoh: manusia bersifat fana + Saya manusia →


Saya bersifat fana

Penalaran Induktif:
Kesimpulan
Premis Premis Kemungkinan
mungkin
benar benar bias informasi
benar
Contoh: makanan A di restoran Z enak + makanan B di
restoran Z enak ----Semua makanan di restoran Z enak
(kemungkinan keliru???)
PENALARAN INFORMAL: HEURISTIK DAN DIALEKTIK

Heuristik
Suatu aturan yang dapat memberikan arah suatu tindakan
atau memberikan acuan dalam proses pemecahan masalah,
namun tidak menjamin solusi yang optimal.
Contoh: memprediksi saham mana yang akan meningkat
harganya, dokter menentukan jenis terapi untuk kliennya

Dialektik
Suatu proses di mana kita memberikan bobot dan
membandingkan sejumlah fakta atau ide yang berlawanan,
dengan tujuan mendapatkan solusi yang paling tepat atau
menyelaraskan perbedaan.
CONTOH
• Pilihlah sebuah topik yang kontroversial:
pembagian kondom gratis, Jokowi jadi
gubernur Jakarta atau Capres 2014,
pernikahan beda agama, hukuman pidana
bagi malpraktek dll
• Tulis di selembar kertas argumen-argumen
yang saling berlawanan terkait topik tersebut
BERPIKIR KRITIS/ PENILAIAN REFLEKTIF

TAHAPAN PENILAIAN REFLEKTIF


(King & Kitchener, 1994)
Prareflektif

Quasireflektif

Penilaian Reflektif
TAHAPAN PENILAIAN REFLEKTIF

Pra
TAHAPAN PENILAIAN REFLEKTIF

Quasi
TAHAPAN PENILAIAN REFLEKTIF
HAMBATAN DALAM
PENALARAN RASIONAL
MELEBIH-LEBIHKAN HAL YANG TIDAK
MUNGKIN TERJADI (atau mengabaikan hal-hal
yang mungkin terjadi)
Dipengaruhi oleh:
Heuristik Emosi/affect heuristic: kecenderungan
melakukan penilaian berdasarkan emosi
Contoh: efek berita tentang penyakit sapi
gila/creutzfeld Jakob

Heuristik Ketersediaan/availability heuristic:


melakukan penilaian kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa berdasarkan kemudahan kita memikirkan
contoh kejadian terkait
Contoh: kematian akibat angin tornado,
ketidakamanan transportasi udara
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

MENGHINDARI KERUGIAN
Kecenderungan orang untuk menghindari
atau meminimalkan risiko dan kerugian
saat melakukan pengambilan keputusan.
Contoh: beli lotre yang kemungkinan
menangnya 1% atau kemungkinan
kalahnya 99%?
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

FAIRNESS BIAS (BIAS KEADILAN)


• Ada batasan tertentu dimana orang
saling berkompetisi dan disisi lain
mendahulukan kerjasama dan rasa
keadilan
• Analog dengan permainan Ultimatum
Game.
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

HINDSIGHT BIAS (BIAS MEMANDANG KE


MASA LAMPAU)

• Fenomena “Saya sudah mengetahuinya sejak


dulu.”
• Menyebabkan orang cenderung melihat
sesuatu sebagai hal yang tidak terhindarkan
serta melebih-lebihkan kemampuan mereka
dalam memprediksi hal tsb sebelumnya
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

CONFIRMATION BIAS (BIAS KONFIRMASI)


Kecenderungan mencari atau memperhatikan
informasi yang mendukung keyakinan diri
sendiri dan mengabaikan fakta-fakta atau
argumentasi yang berlawanan dengan
keyakinan kita.
Contoh: politisi yang yakin bahwa partainya
bersih dan menganggap kalo ada anggotanya
yang korupsi itu hanya oknum saja
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

MENTAL SETS (SET MENTAL)


Kecenderungan memecahkan suatu
masalah dengan menggunakan prosedur
yang telah terbukti berhasil memecahkan
masalah sejenis di masa lalu.
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

KEBUTUHAN AKAN KONSISTENSI KOGNITIF


Terjadi akibat adanya disonansi kognitif yaitu
suatu situasi ketegangan yang muncul saat
seseorang memiliki dua kognisi yang tidak
konsisten secara psikologis.
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

Teori Disonansi Kognitif

Konflik Kognitif
Usaha mengurangi
KETEGANGAN ketegangan:
(DISONANSI • Menolak keyakinan
KOGNITIF) • Mengubah perilaku
• Rasionalisasi
Konflik perilaku
dengan sikap atau
keyakinan
HAMBATAN DALAM PENALARAN RASIONAL

Kondisi saat mengurangi disonansi (Aronson,


2004):
1. Saat kita membutuhkan pembenaran untuk pilihan atau
keputusan yang kita ambil sendiri.
2. Saat kita membutuhkan pembenaran untuk perilaku kita
yang berkonflik dengan pandangan yang kita miliki
terhadap diri kita sendiri.
3. Saat kita membutuhkan pembenaran atas usaha yang kita
lakukan dalam mengambil keputusan atau membuat
pilihan.
MENGATASI BIAS KOGNITIF PADA DIRI KITA

• Melakukan hal yang dikuasai atau membuat


keputusan pribadi yang memiliki konsekuensi
besar (Smith & Kida, 1991)
• Memahami dan menghilangkan bias,
terutama dengan usaha yang aktif, berhati-
hati, dan tidak terburu-buru berpikir (Kida,
2006)
Definisi Inteligensi
• Woodworth: inteligensi adalah kemampuan
umum untuk memecahkan masalah-masalah
intelektual atas dasar hasil belajar masa
lampau dan kemampuan untuk memahami
dan mengerti hakekat hidup masa kini.
• Howard Gardner : Inteligensi adalah
kemampuan untuk memecahkan persoalan
dan menghasilkan produk dalam suatu setting
yang nyata dan dalam situasi yang bermacam
macam.
Definisi Inteligensi
• Verman: Inteligensi merupakan hasil interaksi
antara faktor genetis dan faktor lingkungan pra
lahir maupun lingkungan pasca lahir.
Inteligensi tidak tampak dari luar tetapi
tercermin dalam tingkah laku individu baik
dalam bentuk tindakan-tindakan, ucapan-
ucapan, maupun pikiran-pikiran sebagai
seorang yang cerdas atau seorang yang tidak
cerdas.
Definisi Inteligensi
• Freeman:
1. Inteligensi sebagai kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
2. Inteligensi sebagai kemampuan untuk belajar.
3. Inteligensi sebagai kemampuan untuk berfikir
abstrak dalam arti dapat mengenal dan
menggunakan lambang-lambang secara efektif,
baik yang berupa simbol verbal maupun simbol
bilangan.
TEORI-TEORI INTELIGENSI
Teori Faktor (Spearman)
• Faktor kemampuan umum (general ability) :
kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas
– tugas secara umum (misalnya,kemampuan
menyelesaikan soal– soal matematika)
• Faktor kemampuan khusus(spesific ability):
kemampuan menyelesaikan masalah atau
tugas–tugas secara khusus (misalnya,
mengerjakan soal – soal perkalian,atau
penambahan dalam matematika)
L.L. Thurstone mengemukakan 7
faktor dasar inteligensi:
• Verbal comprehension (v), kecakapan untuk memahami
pengertian yang diucapkan dengan kata – kata.
• Word fluency (w), kecakapan dan kefasihan dalam
menggunakan kata – kata.
• Number (n), kecakapan untuk memecahkan soal matematika.
• Space (s), kecakapan tilikan ruang, sesuai dengan bentuk
hubungan formal
• Memory (m), kecakapan untuk mengingat
• Perceptual (p), kecakapan mengamati dan menafsirkan.
• Reasoning (r), kecakapan menemukan dan menggunakan
prinsip – prinsip.
J.P Guildford
• Pakar inteligensi utama dalam abad modern.
• Teori inteligensi menekankan multiple
cognitive abilities atau kemampuan kognitif
majemuk.
• Tiga komponen inteligensi yaitu:
1. operasi inteligensi (proses berfikir)
2. isi inteligensi (isi yang difikirkan: gambar, suara,
kata, simbol2 dll)
3. produk inteligensi (unit, kelas, relasi dll)
R.B Cattel dan J.L. Horn
• Dimensi inteligensi:
1. Fluid intelligence (Gf): berkaitan dengan kemampuan
untuk mengembangkan teknik pemecahan masalah
yang baru dan berbeda dari teknik sebelumnya. Fluid
intelligence tentukan oleh perkembangan neurologis
dan relatif terbebas dari pengaruh pendidikan dan
kebudayaan (Papalia & Olds, dalam Jamaris).

2. Crystallized intelligence (Gc) berkaitan dengan


kemampuan mengemukakan pengalaman-
pengalaman yang telah dipelajari sebelumnya dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.
Howard Gardner
• Multiple Intelligences: inteligensi tidak hanya
ditentukan oleh suatu faktor yang dikenal
dengan general intelligence atau faktor g, akan
tetapi terdiri dari sejumlah faktor.
• Angka tidak akurat dijadikan pedoman untuk
menentukan kemampuan manusia, oleh
sebab itu untuk memprediksi kemampuan
manusia maka fokus perhatiannya dialihkan
dari angka kepada proses.
• Teori inteligensi yang akan dikembangkan berbasis
skill dan kemampuan dalam berbagai kelompok yang
terdiri dari delapan kelompok jenis inteligens, yaitu:
1. Keahlian verbal yaitu kemampuan untuk berpikir dengan
kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
makna (penulis, wartawan, pembicara).
2. Keahlian matematika yaitu kemampuan untuk
menyelesaikan operasi matematika (ilmuan, insinyur,
akuntan).
3. Keahlian spasial yaitu kemampuan untuk berpikir tiga
dimensi (arsitek, perupa, dan pelaut).
4. Keahlian tubuh-kinestetik yaitu kemampuan untuk
memanipulasi objek dan cerdas dalam hal- hal fisik (ahli
bedah, pengrajin, penari, atlet).
5. Keahlian musik yaitu sensitif terhadap nada, melodi, irama,
dan suara (komposer, musisi dan pendengar yang sensitif).
6. Keahlian intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami
diri sendiri dan menata kehidupan dirinya secara efektif
(teolog, prikolog).
7. Keahlian interpersonal yaitu kemampuan untuk memahami
dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain (guru
teladan, professional kesehatan mental).
8. Keahlian naturalis yaitu kemampuan untuk mengamati pola-
pola di alam dan memahami system alam dan system buatan
manusia (petani, ahli botani, ahli ekologi, ahli tanah).
MENGUKUR INTELIGENSI: PENDEKATAN
PSIKOMETRI

Tes IQ
Dikembangkan oleh Alfred Binet, dengan
membagi usia mental anak dengan usia
kronologisnya (intelligent quotient/IQ).

Awalnya, tes IQ digunakan untuk mengukur


memori, kosakata, dan diskriminasi
perseptual.
MEMILAH INTELIGENSI: PENDEKATAN
KOGNITIF

MENGASUMSIKAN ADANYA
BEBERAPA JENIS INTELIGENSI DAN
MENEKANKAN PADA STRATEGI
BERPIKIR SESEORANG

Pada dasarnya menolak G factor


MEMILAH INTELIGENSI: PENDEKATAN
KOGNITIF

TEORI TRIARKI

1. Inteligensi Komponensial
2. Inteligensi Kreatif/Experiential
3. Inteligensi Kontekstual/Praktis
MEMILAH INTELIGENSI: PENDEKATAN
KOGNITIF

RANAH INTELIGENSI
Meliputi: Kemampuan musikal, kinestetik,
pemahaman diri, orang lain, dan
lingkungan/alam (Gardner 1983, 1995)

Dua dari ranah inteligensi Gardner ini mirip


dengan konsep inteligensi emosional (EQ)
yang kini populer
MEMILAH INTELIGENSI: PENDEKATAN
KOGNITIF

Bukanlah apa yang kita MILIKI yang


berpengaruh.

Sikap cepat puas, fatalistik, standar


pencapaian yang rendah, dan hasrat
pemenuhan kebutuhan secara instan
menghambat hal-hal apa saja yang belum kita
pahami, dan mengurangi usaha kita untuk
belajar.
PROSES BERPIKIR PADA HEWAN

ETOLOGI KOGNITIF
Bidang studi dari ilmu kognitif yang
mempelajari proses kognitif pada hewan.

Banyak penelitian yang mengamati perilaku


hewan-hewan tertentu seperti: simpanse,
berang-berang, lumba-lumba, orangutan.
quotes
“Banyak orang hebat mengira bahwa mereka berpikir, padahal
yang sebenarnya mereka lakukan hanyalah sekadar menyusun
ulang prasangka-prasangka yang mereka miliki.”

WILLIAM JAMES

You might also like