You are on page 1of 40

Case Based Discussion

IDENTITAS PASIEN
• Nama :Inr
• Umur : 52 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat :
• Pekerjaan :-
• No. Rm : 274811
• Kebangsaan : Wni
• Suku : Bali
• Agama : Hindu
• Ruangan : 02/04
• Tanggal Mrs : 03/07/2018
ANAMNESIS
• KELUHAN UTAMA
• Nyeri dada sebelah kanan

• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Pasien datang diantar oleh keluarganya ke IGD RSUD Bangli dalam keadaan sadar, pasien mengeluhkan nyeri

dada sebelah kanan sejak pukul 15.00, nyeri dirasakan terus menerus dan semakin memberat. Nyeri dirasakan

seperti ditusuk-tusuk dan terasa perih serta berat saat bernapas, nyeri tidak menjalar ke lengan dan tidak terasa

tembus ke punggung. Nyeri diakui pasien hingga menganggu aktivitas serta istirahat pasien. Menurut

keterangan pasien sebelumnya pasien beraktivitas seperti biasa (aktivitas rumah tangga), kemudian pasien

beristirahat tiba-tiba pasien merasakan nyeri yang semakin memberat. Nyeri sedikit berkurang saat pasien

beistirahat dan pasien belum mengkonsumsi obat-obatan. Selain nyeri perut pasien juga mengeluhkan sedikit

sesak sejak dada terasa nyeri yang dirasakan hilang timbul,demam(-), batuk (-), mual (-), muntah (-),

BAB/BAK (+) normal


Cont……
• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : HT (+) tidak terkontrol, DM (-), Penyakit Jantung (-), Asma (-),

Stroke (-),

• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : HT (-), DM (-), Penyakit Jantung (-), Asma (-), Stroke (-)

• RIWAYAT SOSIAL : Merokok (-), Alkohol (-),pasien memasak dengan kayu.


• KEADAAN UMUM : TAMPAK SAKIT SEDANG
• GCS E4V5M6 (CM)
• TTV
• TD : 150/100 mmHg
• Nadi : 76x/menit
• Suhu : 38,10 C
• RR : 20x/menit
• BB : 69 kg
• TB : 165 cm
• IMT :
• Kepala : Normochepali
• Mata : Sklera ikterik -/-, Konjungtiva anemis -/-, edema palpebra -/-
RP +/+ Isokor ukuran 3mm.
• THT : Kesan tenang, hiperemis (-), sianosis (-), deviasi septum
(-)
• Leher : JVP PR 5+2 cm, deviasi trachea (-), PKGB (-), massa (-)
• Thorax :
• Pulmo
• Inspeksi :
• Gerakan dada simetris
• Gerakan napas tertinggal (-)
• Tanda peradangan (-)
• Massa (-)
• Retraksi dinding dada (-)
• Palpasi :
• Vocal fremitus : sama ki/ka
• Perkusi : + +
• Sonor + +
+ +
• Auskultasi :
+ + - - - -
+ + - -
• Bronkial Wheezing - - Ronchi
+ + - - - -
• Cor
• Inspeksi :
• Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi :
• Ictus cordis teraba di ICS 5 (d)
• Perkusi :
• Batas atas : ICS 2 Linea parasternalis dextra
• Batas pinggang : ICS 3 Linea parasternalis dextra
• Batas kanan : ICS 5 Linea midclavicula dextra + 1
cm ke lateral
• Batas kiri : ICS 5 Linea parasternalis sinistra
• Auskultasi :
• S1 s2 tunggal reguler, mur-mur (-)
• Abdomen
• Inspeksi
• Bentuk perut datar, massa (-), peradangan (-),
• Auskultasi
• bising usus (+) , 11x / menit
• Palpasi
- - -
• Nyeri tekan - - - hepar teraba (-)
lien teraba (-)
- - - ginjal teraba (-)
• Perkusi
- + +
• Timpani + + +
+ + +

• Ekstremitas + + - -
• Akral hangat , edema , CRT < 2 s , sianosis (-)
+ + - -
Hematologi Nilai Satuan Nilai Rujukan Keterangan

Pemeriksaan WBC
LYM%
9,8
37,1
109/l
%
3,5-10,0
15,0-50,0
Normal
Normal
LYM 3,6 109/l 0,5-5,0 Normal
Penunjang MID%
MID
5,4
0,4
%
109/l
2,0-15,0
0,1-1,5
Normal
Normal
GRA% 57,5 % 35,0-80,0 Normal
GRAN 5,7 109/l 1,2-8,0 Normal
RBC 4,43 1012/l 3.50-5.50 Normal
HGB 12,8 g/dl 11,5-16,5 Normal
• Darah Lengkap 03/07/18 HCT 34,9 % 35,0-55,0 LOW
MCV 78,8 Fl 75,0-100,0 Normal
MCH 28,9 Pg 25,0-35,0 Normal
MCHC 36,7 g/dl 31,0-38,0 Normal
RDW% 12,6 % 11,0-16,0 Normal
RDWa 10,1 Fl 30,0-150,0 Normal
PLT 232 109/l 150-400 Normal
MPV 7,7 fl 8,0-11,0 LOW
PCT 0,18 % 0,01-9,99 Normal
PCR 11,1 % 0,1-99,9 Normal
Sample type Value Units Reference Remarks
Range
Urea UV 26 mg/dL 10-50 N

Creatinin 0,92 mg/dL 0,6-1,1 N


CK-MB 24,7 U/L 0-25 N
Glukosa 107 mg/dl 75-115 N
EKG (03/07/2018)
•Posisi jantung Dekstrocardio
•Cardiomegali
DIAGNOSA KERJA
• ACS UAP dd NSTEMI

• HT Stage I
Terapi
• 02 4 lpm nasal canul • P/ Monitoring
• IVFD NaCl 0,9 % 8 tpm
• Asetosal 1x 160 mg • Keluhan
• CPG 1x 300mg • Vital Sign
• Diazepam 3x5 mg
• Laxadine 3 x 10 cc
• Simvastatin 1x20 mg (malam)
• ISDN 3X5 mg
• Bisoprolol 1x2,5 mg
• Enoxaparin 2x0,6 mg
Unstable Angina Pectoris
• Definisi
Angina menurut kamus kedokteran Dorland adalah nyeri pada
dada peroksimal, sering menjalar kelengan terutama lengan kiri,
kadang disertai dengan perasaan tertekan.
Angina pectoris tidak stabil adalah angina pectoris dengan
kejadian yang tidak dapat diperkirakan atau peningkatan keparahan
atau frekuensi yang cepat. Serangan dapat terjadi tanpa provokasi
seperti dala tidur atau istirahat dan kadang berdurasi lama.
Epidemiologi

• Dari 9.8 juta warga Amerika -> sekitar 500.000 orang pernah
mengalami gejala Angina setiap tahun.
• Pada tahun 2009, sebanyak 780.000 terkena serangan jantung dan
470.000 mengalami kekambuhan serangan tersebut.
• Diperkirakan prevalensi terjadinya Angina Pektoris adalah 4,6 juta
pada wanita dan 3,3 juta pada laki-laki.
Manifestasi Klinis

• Tekanan tidak nyaman pada dada, kepenuhan, terasa seperti


meremas, atau nyeri di tengah dada
• Merasa seperti sesak, terbakar atau mempunyai beban berat
• Rasa sakit dapat menyebar ke bahu, leher dan lengan
• Terletak di bagian atas perut, punggung atau rahang
• Intensitas rasa sakit dari yang ringan sampai parah.
Adapun gejala lain yang mungkin terjadi pada penderita angina
adalah:
• Sesak napas
• Pingsan
• Kecemasan/gugup
• Berkeringat dingin
• Mual
• Denyut jantung cepat dan tidak teratur
• Kulit nampak pucat.
Klasifikasi

Beratnya Angina Klinis


• Kelas I. Angina yang berat untuk • Kelas A. Angina tak stabil
pertama kali, atau makin
bertambah beratnya nyeri dada. sekunder, karena adanya
• Kleas II. Angina pada waktu anemia, infeksi lain, atau febris.
istirahat dan terjadinya sub akut • Kelas B. Angina tak stabil yang
dalam 1 bulan, tapi tak ada
serangan angina dalam waktu 48 primer, tak ada faktor extra
jam terakhir. cardiac
• Kelas III. Adanya serangan angina
waktu istirahat dan terjadinya • Kelas C. Angina yang timbul
secara akut baik sekali atau lebih, setelah serangan infark jantung.
dalam waktu 48 jam terakhir.
Diagnosis

• Orang yang menderita angina pectoris tidak nyaman, dada berat dan
didianosis sebagai berikut:
1. Pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana
ngina cukup dan frekuensinya cukup sering , lebih dari 3 kali per
hari
2. Pasien dengan angina yang semakin bertambah berat ,sebelumnya
angina stabil lalu serangan angina lebih sering dan bertambah
berat anginanya
3. Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat
• Pemeriksaan Penunjang
- EKG :adanya depresi segmen ST yang baru menunjukkan
kemungkinan adanya iskemik akut, Gel. T negatif juga menandakan
suatu tanda iskemik atau NSTEMI, pada angina mempunyai EKG
normal.
- Exercise test -> Depresi segmen ST dalam -> + iskemik
- Ekokardiografi tidak memberikan data untuk diagnosis UAP
- Lab : CKMB, Troponin T atau I normal (tidak meningkat 2 kali lipat
dari nilai normal)
Penatalaksanaan

• Obat anti iskemik :


- Nitrat -> nitrogliserin atau isosorbid dinitrat (1-4 mg/jam
(iv))sublingual / intra vena
- Penyekat Beta / Beta Bloker -> propranolol, metoprolol, atenolol
- Antagonis Kalsium -> di bagi 2 golongan : golongan dihidropiridin
(nifedipin) dan non hidropiridin (ditiazem dan verapamil)
• Obat antiagregasi trombosit :
- Aspirin (dosisawal 160 mg/hari dan sosis selanjutnya 80-325
mg/hari), klopidogrel (300 mg/hari selanjutnya 75 mg/hari)
• Obat antitrombin
- Heparin
• Tindakan revaskularisasi pembuluh koroner

• Pengobatan tambahan
- Pelunak tinja : laxadine
- Anti kolesterol : simvastatin
DEXTROCARDIA

• Definisi :
Dextrocardia merupakan istilah umum yang mencakup semua
jenis malformasi perkembangan yang mengakibatkan posisi jantung
di hemithorax kanan, dengan dasar dan puncak dari hati menunjuk
caudal dan ke kanan.
• sekitar 85% pasien yang menderita penyakit jantung bawaan
diharapkan untuk bertahan hidup sampai dewasa. Jumlah ini
termasuk proporsi pasien dengan dextrocardia.
• Perkiraan menunjukkan bahwa dextrocardia dapat ditemukan pada 1
dari 8000 orang.
• Di sebuah rumah sakit perawatan tersier 1985-2001 menunjukkan
kejadian dextrocardia menjadi 1 di 12.019 kehamilan
KESIMPULAN
Anamnesis : Gejala Atipikal + riwayat Hipertensi tak terkontrol
Pemeriksaan Fisik : tanda-tanda vital : TD 150/100, Pelebaran Batas
jantung
Pemeriksaan penunjang :
EKG : RVH
Lab : CKMB , Troponin dalam batas normal
Rotgen : CTR 60%, Dextrokardia
ECO : HHD

Sehingga kami mendiagnosa pasien tersebut menderita UAP, HHD,


dextrocardia dan Hipertensi on treatment.
DAFTAR PUSTAKA

• Anwar, T. Bahri. Angina Pektoris Tidak Stabil. Sumatera Utara: e-USU


Repository; 2004. Available from: http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-
bahri2.pdf
• Yang EH, Alaedini J. Medscape reference. Angina pectoris. 10 Aug 2014.
Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/150215-overview pada
tanggal 22 Sept 2014.
• Sudoyo, Aru, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi VI.
PAPDI FK UI : Jakarta.
• Yury Rapoport , Charles J. Fox, dkk. Jepang Society of Anesthesiologists.
Perioperative implications and management of dextrocardia. April 14 2015.
Diunduh dari : https://www.researchgate.net/publication/276135118 pada
tanggal 06 Juli 2018

You might also like