You are on page 1of 14

Oleh :

Kelompok
 Nefrotik Sindrom adalah penyakit dengan gejala
edema, proteinuria, hipoalbunemia dan
hiperkolesterolemia (Rusepno, H, dkk. 2010,
832).
 Sindrom nefrotik adalah suatu kumpulan gejala
klinis, meliputi ptoteinuria massif . 3,5 gr/hr,
hipoalbuminemia, edema, hiperkipidemia.
Manifestasi dari ke empat kondisi tersebut yang
sangat merusak membrane kapiler glomerulus
dan menyebabkan peningkatan permebilitas
glomerulus. (Arif Muttaqin, 2011)
Penyebab nefrotik sindrom di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Nefrotic syndrome primer:
Primer berkaitan dengan berbagai penyakit ginjal,
seperti glomerulonefritis. Sindroma nefrotik primer
yang atau disebut juga Sindroma nefrorik Idiopatik,
yang diduga ada hubungan dengan genetik,
imunoligik dan alergi.
2. Nefrotic syndrome sekunder
Sekunder akibat infeksi, penggunaan obat, dan
penyakit sistemik lain seperti diabetes mellitus,
sistema lupus eritematosus, amyloidosis, Infeksi yang
disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV),HIV, infeksi
streptococcal, serta endokardtitis.
1) Edema, sembab pada kelopak mata
2) Rentan terhadap infeksi sekunder
3) Hematuria, azotemeia, hipertensi ringan
4) Kadang-kadang sesak karena ascites
5) Produksi urine berkurang
Tujuan terapi adalah mencegah terjadinya
kerusakan ginjal lebi lanjut dan menurunkan
resiko komplikasi. Untuk mencapai tujuan
terapi, maka penatalaksanaan tersebut,
meliputi :
 Tirah baring
 Diuretic
 Adenokortikosteroid, golongan prednisone
 Diet rendah natrium tinggi protein
 Terapi cairan.
 Identitas
Umumnya 90 % dijumpai pada kasus anak. Enam (6) kasus pertahun setiap 100.000 anak terjadi pada
usia kurang dari 14 tahun. Rasio laki-laki dan perempuan yaitu 2 : 1. Pada daerah endemik malaria
banyak mengalami komplikasi nefrotic syndrome
 Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat penyakit dahulu
3) Riwayat penyakit sekarang
4) Riwayat kesehatan keluarga
5) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
6) Perkembangan psikoseksual
7) Perkembangan psikososial
8) Perkembangan kognitif
9) Perkembangan fisik dan mental
10) Respon hospitalisasi
 Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum klien lemah dan terlihat sakit berat dengan tingkat kesadaran biasanya compos
mentis. Pada TV sering tidak di dapatkan adanya perubahan.
 B1 (Breathing
 B2 (Blood)
 B3 (Brain)
 B4 (Bladder)
 B5 (Bowel)
 B6 (Bone)
 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan volume urine, retensi cairan dan natrium.
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak
adekuat efek sekunder dari anoreksia, mual, muntah.
 Gangguan Activity Daily Living (ADL) beruhubungan
dengan edema ekstremitas, kelemahan fisik secara
umum.
 Kecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit,
ancaman, kondisi sakit dan perubahan kesehatan.
 Disesuaikan dengan intervensi yang ada
 Dx 1 : kelebihan volume cairan dapat teratasi
 Dx 2 : meningkatnya asupan nutrisi
 Dx 3 : peningkatan kemampuan aktivitas
sehari-hari
 Dx 4 : penurunan kecemasan

You might also like