You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN GASTRO ENTERITIS


DI PUSKESMAS GESANG KECAMATAN
TEMPEH
KABUPATEN LUMAJANG

Disusun oleh:
Tri Hariono
NIM: 17035
BAB I PENDAHULAN
LATAR BELAKANG
 Gastroenteritis menduduki peringkat kelima penyakit terbanyak
pada klien rawat jalan di rumah sakit Indonesia tahun 2010
 Jumlah penderita gastroenteritis di Jawa Timur mencapai
1.063.949 kasus dengan 37, 94%
 Belum ada penelitian yang dilakukan di Lumajang. Menurut
Kepala Puskesmas Gesang Kecamatan Tempeh lumajang, masih
banyak kasus gastroenteritis yang terjadi setiap tahunnya,
namun belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya
mengenai kasus ini.
BATASAN MASALAH
 Pada penyusunan karya tulis ini penulis hanya
membatasi Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan
Gastroenteritis di Puskesmas Gesang kecamatan
Tempeh Kabupaten Lumajang mulai 30 April sampai
30 Mei 2018

RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien Gastroenteritis?
TUJUAN dan MANFAAT
Tujuan Umum
 Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan
Gastroenteritis
Tujuan Khusus
 Mampu melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan,
menetapkan intervensi, melakukan implementasi, dan melakukan
evaluasi keperawatan pada klien Gastroenteritis
Manfaat
 Memberikan informasi kepada masyarakat, memberikan informasi
kepada perawat agar dapat ikut serta melakukan tindakan
pencegahan dan penanganan, memberikan informasi kepada
Puskesmas agar dapat menjadi tempat pelayanan kesehatan yang
sesuai, dan memberikan informasi kepada institusi pendidikan agar
dapat mengembangkan ilmu yang terbaru
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN DAN ETIOLOGI
 Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung
dan usus halus. Gastroenteritis akut ditandai dengan diare,
dan pada beberapa kasus, muntah-muntah yang berakibat
kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi
dan gangguan keseimbangan elektrolit (Lynn Betz, 2009)
 Gastroenteritis akut adalah gangguan tranportasi larutan di
usus yang menyebabkan kehilangan banyak cairan dan
elektrolit melalui feses (Sodikin,2012).
 Penyebab antara lain: Faktor infeksi  Bakteri, Virus, Jamur ,
Parasit , Protozoa dan Bukan Faktor Infeksi  Alergi
makanan, Gangguan metabolik atau malabsorbsi, Iritasi
langsung pada saluran pencernaan oleh makanan, Obat
obatan, Penyakit usus, Emosional atau stress , Obstruksi usus ,
KLASIFIKASI
Klasifikasi Gastroenteritis Berdasarkan lama waktu
 Akut : berlangsung < 5 hari
 Persisten : berlangsung 15-30 hari
 Kronik : berlangsung > 30 hari
Klasifikasi Gastroenteritis menurut patofisiologi
 Diare sekresi
 Diare osmotic
 Diare campuran
Klasifikasi Gastroenteritis berdasarkan derajatnya
 Diare tanpa dihindrasi
 Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
 Diare dengan dehidrasi berat
Klasifikasi berdasarkan penyebab infeksi atau tidak
 Infektif
 Non infeksif
PATOFISIOLOGI
 Diare berawal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi
dan tertelan masuk ke dalam saluran pencernaan. Sistem
pertahanan tubuh di lambung yaitu asam lambung, dapat
membunuh bakteri yang masuk ke dalam lambung, namun apabila
jumlah bakteri terlalu banyak, maka dapat lolos dan masuk ke
duodenum kemudian berkembang biak. Pada kebanyakan kasus
gastroenteritis, organ tubuh yang diserang adalah usus. Bakteri di
dalam usus akan memproduksi enzim yang dapat mencairkan
lapisan lendir permukaan usus, sehingga bakteri dapat masuk ke
dalam membran epitel, dan akan mengeluarkan toksin yang dapat
merangsang sekresi cairan-cairan usus di bagian kripta villi dan
menghambat absorbsi cairan. Akibatnya volume cairan di dalam
lumen usus meningkat yang mengakibatkan dinding usus
menggembung dan tegang, dan akan terjadi hipemotilitas untuk
menyalurkan cairan di usus besar. Apabila jumlah cairan tersebut
melebihi kapasitas absorbsi usus maka akan terjadi diare
TES DIAGNOSTIK
 Darah samar feses
 evaluasi volume, warna, konsistensi, adanya mucus atau
pus pada feses
 hitung darah lengkap dengan differensial

 uji antigen immunoassay enzim

 kultur feses

 evaluasi feses terhadap telur cacing dan parasit

 aspirasi duodenum

 urinalisis dan kultur


PENATALAKSANAAN
 Pemberian cairan pada klien diare dengan
memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan
umum
 Pengobatan dietetik (Susu ASI dan atau susu
formula yang mengandung laktosa rendah dan
asam lemak tak jenuh, Makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim))
 Obat-obatan (Obat anti sekresi, Obat spasmolitik,
AntibiotiK)
Konsep Asuhan Keperawatan Gastroenteritis

 PENGKAJIAN
 DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN
MUNCUL
 Defisitvolume cairan b/d intake dan output berlebih
 Ketidakseimbangan nutrisi b/d intake dan output yang
tidak seimbang
 Kerusakan integritas kulit b/d perubahan dalam volume
cairan
BAB III METODE PENELITIAN
DESAIN
 Pada karya tulis ini penulis menggunakan metode
penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus
dengan batasan satu kasus

BATASAN ISTILAH
• Pada karya tulis ini penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif dalam bentuk
studi kasus dengan batasan satu kasus
UNIT ANALISIS
 Unit analisis/ partisipan dalam penelitian ini adalah
satu klien sebagai subyek.

LOKASI DAN WAKTU


Studi kasus individu (di puskesmas) lama waktu sejak klien
pertama datang di puskesmas dengan diagnosa medis
Gastroenteritis sampai klien dinyatakan sembuh minimal 3
hari. Jika sebelum 3 hari klien sudah dinyatakan sembuh
maka perlu menggantian klien lainnya yang sejenis. Dan
bila perlu dapat dilanjutkan dalam bentuk home care.
PENGUMPULAN DATA
 Wawancara
 Observasi
 Pemeriksaan fisik
 Studi documenter
 Studi kepustakaan
UJI KEABSAHAN DATA
•Memperpanjang waktu mengamatan/ tindakan
•Sumber informasi tambahan menggunakan traingulasi dari tiga
sumber data utama yaitu klien, perawat, dan keluarga klien yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
ANALISA DATA
 Analisa data dilakukan dengan cara
mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan
dengan teori yang ada selanjutnya dituangkan
dengan opini pembahasan.

ETIKA PENELITIAN
•Lembar Persetujuan (Informed Consent)
•Tanpa Nama (Anonymity)
Kerahasiaan (Confidentiality)
TERIMA
KASIH

You might also like