You are on page 1of 5

Nutrien Mekanisme

Protein Protein adalah sumber utama zink, sehingga peningkatan asupan protein dapat
meningkatakan asupan zink
Jumlah protein yang tinggi dalam nutrisi enteral meningkatkan penyerapan zink
Kasein dalam susu sapi mengurangi absobsi zink
Lipid Zink pada feses meningkat pada pasien steatorrhea
Trigliserida rantai menengah meningkatkan penyerapan zink
Tembaga Sedikit peningkatan asupan tembaga tidak mengganggu absorbsi zink jika asupan
zink cukup
Efek dari peningkatan asupan tembaga pada penderita dengan asupan rendah zink
masih harus dicari
Besi Besi yang diberikan dengan dosis tinggi (yaitu rasio besi-seng 25:1 molar)
mengurangi absorbsi zink
Durasi suplementasi zat besi tidak mempengaruhi status zink
Vitamin A Defisiensi vitamin A berat dapat mengurangi absorbsi dan transportasi limfatik zink
dengan mengubah sintesis zinc-dependent protein
Asam folat Suplementasi dengan folat dapat merusak absorbsi zink akibat pembentukan
chelate yang tidak larut
Sampel biologis yang Karakteristik Keterbatasan penggunaan pada neonatus
digunakan untuk prematur
mengukur konsentrasi
zink
Serum atau plasma Satu-satunya indikator Zink adventif dapat dengan mudah ditambahkan ke
biokimia yang sampel dengan paparan lingkungan dan penanganan
direkomendasikan oleh sampel yang tidak tepat
WHO untuk menilai Zink dilepaskan dari sel darah merah terhemolisis ke
status zink dalam serum
Tingkatan bervariasi Spesifisitas rendah (konsentrasi serum zink menurun
menurut asupan zink akibat beberapa kondisi seperti infeksi, trauma,
Dapat digunakan untuk stres, penggunaan steroid, redistribusi metabolik
memprediksi respons zink dari plasma ke jaringan, defisiensi nutrisi yang
terhadap suplementasi bersamaan).
zinc Kelaparan dapat menyebabkan pelepasan zink ke
Sudah tersedia sebagai dalam sirkulasi.
penanda awal dari Waktu pengambilan sampel darah memiliki efek
defisiensi berat yang signifikan terhadap konsentrasi serum zink
(serum zink lebih tinggi pada sampel pagi
dibandingkan pada sampel sore atau malam)
Sampel biologis yang Karakteristik Keterbatasan penggunaan pada neonatus
digunakan untuk prematur
mengukur konsentrasi
zink
Konsentrasi interseluler Memberikan informasi Tidak ada standarisasi dan nilai referensi pada
eritrosit, platelet, tentang status zink neonatus
leukosit) selama periode waktu Diperlukan volume besar darah untuk
yang lebih lama pengujian
(independen dari serum Teknologi canggih berguna untuk mengisolasi
turn-over) sel
Metalloenzim Respon cepat pada Tidak terdapat data akurasi diagnostik pada
suplementasi zink neonatus prematur
Rambut Memberikan informasi Variabilitas dengan usia, jenis kelamin, musim,
tentang status zink tingkat pertumbuhan rambut, dan warna
selama periode waktu rambut
yang lebih lama Tidak ada metode standar untuk pengumpulan,
Mudah dikumpulkan pencucian, dan analisis sampel rambut pada
neonatus
Referensi Jumlah Usia gestasi saat lahir BB lahir (gram) Nilai rata-rata ± Standar
neonatus (minggu) deviasi (μg/dL)

Jeswani et al., 1991 25 <37 1790 ± 380 94 ± 18


25 >37 2800 ± 200 129 ± 14
10 >37 1880 ± 150 112 ± 9
Wasowicz et al., 1993 51 >37 81 ±24
51 <37 93 ±12
23 1500-2499 85 ±13
41 2500-4750 81 ±27
13 24-36 92 ± 12
15 37-38 87 ± 33
36 39-41 78 ± 19
Iqbal et al., 2001 3 28-33 90 ± 47
29 34-36 88 ± 30
22 37-39 83 ± 39
11 40-41 79 ± 24
11 1000-1500 103 ± 37
16 1600-2000 81 ± 25
10 2100-2500 79 ± 29
18 2600-3000 83 ± 43
10 3100-4000 81 ± 14
Referensi Jumlah Usia gestasi saat BB lahir Nilai rata-rata ± Standar
neonatus lahir (minggu) (gram) deviasi (μg/dL)
Perveen et al., 11 24-28 116 ± 45
2002 11 29-33 94 ± 19
9 34-37 89 ±15
11 38-42 87 ± 9
Galinier et al., 53 26-31 160 ± 27
2005 76 31-33 137 ± 30
66 33-34 125 ± 23
53 34-37 128 ± 18
262 >37 3234 ± 358 123 ± 20
Tsuzuki et al., 2013 14 36 ± 2 2388 ± 465 89 ±14
30 39 ± 1 3043 ±321 86 ± 16

You might also like