You are on page 1of 19

PARTAI POLITIK

Aryani
Yeni Eko Wati
Pengertian Partai Politik (3)
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2008 ttg Partai
Politik pasal 1 (ayat 1) :
Organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk
oleh sekelompok warga negara Indonesia
secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan
dan membela kepentingan politik anggota,
masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan RI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Pengertian Partai Politik
 Berdasarkan beberapa pengertian tersebut ada
4 unsur penting dari partai politik :
1. Organisasi yang dibentuk secara sukarela;
2. Ada nilai atau cita-cita bersama;
3. Berorientasi pada pengendalian kekuasaan
melalui jabatan publik;
4. Mendapatkan legitimasi kekuasaan melalui
pemilihan umum; (Riswanda Imawan)
Partai Politik (political party)
Pengertian :
Suatu kelompok yang terorganisir yang
anggota2nya mempunyai orientasi, nilai
dan cita2 yang sama; dengan tujuan untuk
memperoleh kekuasaan dan merebut
kedudukan politik dengan cara
konstitusional untuk melaksanakan
kebijakan mereka.

4
BASIS PEMBENTUKAN PARPOL
kelompok sosial (buruh, agama, dsb)
Ideologi (Nasionalisme, sosialisme, dsb)
Kelas sosial (pengusaha, dsb)
Sentimen primordial (kelompok etnis,dsb)

Namun dalam realitas, tidak ada parpol yg


hanya memiliki satu basis. Karena pd dasarnya
partai adalah “coalition of people with
different objectives in mind”
Faktor-Faktor Parpol Bisa Menang
dalam Pemilu
1. Kepemimpinan yang populis;
2. Pendukung dg basis sosial yang jelas;
3. Pendukung dg basis ideologi yg jelas;
4. Basis material yang memadai;
5. Infrastruktur yg menjangkau masyarakat;
6. Penyebaran kader yang merata;
7. Program dan kualitas kandidat;
ADA 5 BENTUK KOALISI
1. Minimal Winning Coalition
2. Minimal Size Coalition
3. Bargaining Position
4. Minimal Range Coalition
5. Minimal Connected Winning Coalition
1. Minimal Winning Coalition
• Maksimalkan kekuasaan/sebanyak
mungkin perolehan kursi di kabinet dan
abaikan partai yang tidak berarti;
• Koalisi dibentuk tanpa perlu
mempedulikan posisi partai dan spektrum
ideologi;
2. Minimal Size Coalition
• Partai dengan suara terbanyak akan
mencari partai yang lebih kecil untuk
sekedar mencapai suara mayoritas;
• Rendah sekali probabilitasnya teori ini
sehingga paling jarang dipakai utk
menganalisis;
3. Bargaining Position
• Koalisi dengan jumlah partai paling sedikit;
• Prinsip dasar : memudahkan proses negosiasi
dan tawar menawar karena anggota atau
rekan koalisi hanya sedikit;
• Jumlah rekanan yg sedikit juga bukan jaminan
bahwa koalisi akan berjalan lancar;
• Termasuk teori yang jarang dipakai sebagai
acuan;
4. Minimal Range Coalition
• Dasar koalisi : kedekatan pada
kecenderungan ideologis sehingga
memudahkan partai2 berkoalisi
membentuk kabinet;
5. Minimal Connected Winning Coalition
• Partai2 berkoalisi karena masing2 memiliki kedekatan
dalam orientasi kebijakannya;
• Partai-partai akan mencari anggota koalisi dari partai
yg terdekat secara ideologis, yg dg sendirinya
tercermin pada orientasi kebijakan partai;
• Partai tidak sekedar bergabung untuk merebut
kekuasaan, tetapi juga mempertimbangkan benar2
kedekatan kebijakan masing-masing partai
• Paling banyak dipakai secara empiris
TUJUAN
PARTAI POLITIK
TUJUAN UMUM =
(a) mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pemvbukaan UUDNRI 45;
(b) menjaga dan memelihara keutuhan NKRI;
(c) mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan
Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam
NKRI;
(d) mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
TUJUAN
PARTAI POLITIK
TUJUAN KHUSUS =
(a) meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan
pemerintahan;
(b) memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
(c) membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
FUNGSI PARTAI POLITIK

 Partai politik berfungsi sebagai sarana pendidikan politik


rakyat;
 Partai politik berfungsi sebagai sarana sosialisasi politik;
 Partai politik berfungsi sebagai sarana partisipasi politik;
 Partai politik berfungsi sebagai sarana rekruitmen politik;
 Partai politik berfungsi sebagai agregasi dan artikulasi
kepentingan masyarakat;
 Partai politik berfungsi sebagai sarana komunikasi
politik;
 Partai politik berfungsi sebagai sarana pengendalianm
konflik;
 Partai politik berfungsi sebagai sarana kontrol politik;
PARTAI POLITIK di INDONESIA

Di Indonesia partai politik telah menjadi bagian dari kehidupan


politik selama kurang lebih seratus tahun. Di Indonesia, kita
mengenal system multi-partai, sekalipun gejala partai-tunggal dan
dwi-partai tidak asing dalam sejarah kita. Tahun 1998 mulai pada
saat reformasi, Indonesia kembali ke system multi-partai (tanpa
dominasi satu partai)
PARTAI POLITIK di INDONESIA

Zaman Kolonial

Partai politik pertama-tama lahir dalam zaman colonial sebagai


manifestasi bangkitmya kesadaran nasional
PARTAI POLITIK di INDONESIA

Zaman pendudukan Jepang (1942-1945)

Rezim pemerintah Jepang yang sangat represif bertahan sampai


tiga setengah tahun. Dalam masa itu pula semua partai dibubarkan
dan setiap kegiatan politik dilarang. Hanya golongan Islam
diperkenankan membentuk suatu organisasi social yang
dinamakan Masyumi, disamping beberapa organisasi baru yang
diprakarsai penguasa
PARTAI POLITIK di INDONESIA

Masa Perjuangan Kemerdekaan (1945-1949)

Masa Republik Indonesia Serikat (1949-1950)

Masa Pengakuan Kedaulatan (1950-1959)

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Masa Demokrasi Pancasila (1965-1998)

Masa Reformasi (1998-Sekarang)

You might also like