You are on page 1of 20

ACNE VULGARIS GRADE II

ANDI NUR TENRI RATU PALAR


10542036312

Pembimbing:

dr. Helena Kendengan, Sp.KK


PENDAHULUAN

 Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun


unit pilosebasea, dengan gambaran klinis biasanya
polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan kulit
berupa: komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan
parut.
 Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih tinggi dari
wanita.
 Prevalensi tertinggi umur 14-17 tahun pada wanita
berkisar 83-85% dan pada pria yaitu pada umur 16-
19 tahun berkisar 95-100% .
IDENTITAS PASIEN

Nama :K
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 21 tahun
Alamat : Pettarani 3
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Perpajakan
Tanggal Pemeriksaan : 07 November 2017
ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Jerawat pada wajah

 Anamnesis Terpimin :
Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke poli kulit
dan kelamin RSUD Syek Yusuf dengan keluhan munculnya
jerawat pada wajah sejak 2 tahun yang lalu. Pasien kadang
merasa gatal pada wajah. Awalnya muncul lesi berkelompok
di pipi sebelah kiri. Terkadang muncul lebih banyak pada saat
haid atau bertumpuknya kerjaaan. Pasien sering makan
gorengan. Pasien pernah berobat, namun hanya sedikit
perubahan. Riwayat alergi makanan atau obat tidak ada.
Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga disangkal.
Riwayat penyakit sebelumnya disangkal.
KEADAAN UMUM
 Sakit : (Sedang)
 Kesadaran : (Komposmentis)
 Status Gizi : (Baik)
 Hygiene : (Sedang)

STATUS DERMATOLOGIS
 Lokasi : regio facial.
 Ukuran : miliar.
 Effloresensi : komedo(80), papul-pustule (45),
makula, hiperpigmentasi.
RESUME

Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke poli


kulit dan kelamin RSUD Syek Yusuf dengan keluhan
munculnya jerawat pada wajah sejak 2 tahun yang
lalu. Pasien kadang merasa gatal pada wajah.
Awalnya muncul lesi berkelompok di pipi sebelah
kiri. Tampak kelainan kulit berupa komedo, papul,
pustul, makula, dan hiperpigmentasi berukuran
miliar.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik yang telah dilakukan maka pasien
didiagnosa dengan akne vulgaris derajat II.
TERAPI

Terapi sistemik
 Doxiciklin 1 x 100mg

Terapi Topikal
 Cream tretinoin 0,025% dioleskan 1x sehari di waktu
malam
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : Bonam


 Quo ad functionam : Bonam
 Quo ad sanationam : Bonam
DEFINISI

 Akne vulgaris adalah penyakit menahun unit


pilosebasea dengan gambaran klinis biasanya
polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan kulit
berupa: komedo, papul, pustule, nodul, dan jaringan
parut.
ETIOLOGI

Etiologi pasti belum diketahui.


Multifaktor:
 Genetik
 Hormonal
 Makanan
 Kosmetik
 Infeksi
 Trauma
 Kondisi kulit
 Pekerjaan
PATOGENESIS
Gejala Klinis

 Acne paling banyak terjadi di wajah, tetapi dapat


pada punggung, dada, dan bahu.
 Lesi noninflamasi berupa komedo.
 Lesi inflamasi berupa papul, pustul, hingga nodus
dan kista.
DIAGNOSA

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisis
 Pillsbury (1963), membuat gradasi berat ringannya
acne, sebagai berikut :
1. Komedo di muka.
2. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih
dalam di muka.
3. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih
dalam di muka, dada, dan punggung.
4. Acne Konglobata.
DIAGNOSA BANDING

1) Erupsi akneiformis adalah kelainan kulit yang


menyerupai akne berupa reaksi peradangan
Folikuler dan manifestasi klinis papulopustular.
2) Akne rosasea adalah penyakit kulit kronis pada
daerah sentral wajah yang menonjol/cembung
ditandai dengan kemerahan pada kulit dan
telengektasi disertai episode peradangan yang
memunculkan papul, pustule dan edema.
PENATALAKSANAAN

Terapi Topikal
• Asam azaleat
• Benzoil peroksida
• Antibiotik topikal : klindamisin dan eritromisin
• Retinoid: tretinoin, tazaroten, dan adapalene

Terapi Sitemik
• Doksisiklin ; dosis 50-100 mg dua kali sehari
• Eritromisin; aman untuk ibu hamil
• Isotretinoin; 0,5-1 mg/kg/hari dengan dosis kumulatif
120-150 mg/kg BB
KOMPLIKASI

Semua tipe akne berpotensi meninggalkan sekuele.


Hampir semua lesi acne akan meninggalkan makula
eritema yang bersifat sementara setelah lesi sembuh.
Acne juga dapat menyebabkan terjadinya scar pada
beberapa individu. Selain itu, adanya acne juga
menyebabkan dampak psikologis.
PROGNOSIS

Umumnya prognosis penyakit baik. Akne vulgaris


umumnya sembuh sebelum mencapai usia 30 – 40
an. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap
sampai tua atau mencapai gradasi sangat berat
sehingga perlu di rawat-inap di rumah sakit .
DAFTAR PUSTAKA

1. Resti R, Hendra Tarigan S. Treatment For Acne Vulgaris. Fakultas Kedokteran Univeritas
Lampung. J MAJORITY.Volume 4 Nomor 2.Januari 2015.
2. R.M.Suryadi Tjekyan. Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris. Media Medika Indonesia. 43(1)
6-12,2008.
3. Prida Ayudianti, Diah Mira Indramaya. Studi Retrospesifik: Factor Pencetus Akne Vulgaris.
Fakultas Kedokteran Univeritas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
2010.
4. Theresia Movita. Acne Vulgaris. Continuing Medical Education. 2013.
5. Rizqun Nisa Afrianti. Akne Vulgaris Pada Remaja. Medical Faculty Of Lampung University. 2015
6. Christine Chim. Acne Vulgaris. The American Academy of Dermatology released its updated 2016.
ACSAP.
7. Sri linuwih SW Menaldi (ed). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.2016.
8. Irma Bernadette Simbolon Sitohang. Patogenesis Terkini Akne Vulgaris. Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas Indonesia/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
9. Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi:Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6
Volume 2. EGC. Indonesia. 2005.
10. Adhi Djuanda (ed) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Fakultas Kedokteran Universita
Indonesia.2010.
11. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7 edition. Volume 1 & 2. Penerbit:Mc Graw Hill.
2008.
12. Robin Graham Brown, Johnny Bourke, & Tim Cunliffe. Dermatologi Dasar untuk Praktik Klinik.
Elsevier. EGC. Indonesia. 2011.
13. Atlas Penyakit Kulit & Kelamin. Bag.SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Airlangga University
Press. Surabaya. 2007.

You might also like