You are on page 1of 39

ANTIMIKROBA BAHAN ALAM

ANTIMIKROBA
Senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroba,
khususnya mikroba yang merugikan manusia.

Obat yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroba


penyebab infeksi pada manusia harus memiliki sifat toksisitas selektif
setinggi mungkin.
Artinya, obat tersebut harus bersifat sangat toksik untuk mikroba tetapi
relatif tidak toksik untuk hospes
Penyakit
infeksi

Kemotak- Resistensi
sonomi antibiotik

Latar
Belakang

Penggunaan
Senyawa
tradisional
antimikroba
bahan alam
pada kel./suku
pada kel./suku
tertentu
tertentu
Penyakit Infeksi

WHO-UNDP- setiap tahun 3,5 juta Terutama anak2 di


UNICEF-Worid bank meninggal akibat negara miskin dan
2012 peny. infeksi berkembang
Resistensi Bakteri
Mutasi Bakteri
oleh antibiotik
Bakteri mutan memiliki kemampuan untuk
bertahan dari antibiotik melalui beberapa cara
yaitu:
• Memodifikasi bagian yang merupakan target serangan antibiotik
sehingga "tidak dikenali" oleh antibiotik.
• Memodifikasi daya saring dinding sel dan membran sel, sehingga
antibiotik tidak dapat memasuki atau menembus sel bakteri.
• Membentuk enzim (senyawa kimia) yang "menyerang" atau merubah
struktur kimiawi antibiotik, sehingga antibiotik kehilangan
kemampuannya dalam membunuh bakteri.
• Mencari atau membuat jalur reaksi kimia metabolisme alternatif yang
tidak dipengaruhi oleh antibiotik.
Penyebab umum resistensi abiot al:
• Pengunaan abiot yang tidak tepat
• Putus Obat
Penyakit
Penggunaan Etnofarmakologi- Infeksi
tradisional etnofarmakognosi (bisul, batuk berdarah,
dll)
Beberapa suku tumbuhan yang digunakan
tradisional untuk penyakit infeksi:
• Zingiberaceae
Rimpang Zingiber cassumunar ROXB. (Bangle) untuk mengobati sakit
perut, murus, penyakit kuning, setelah melahirkan.
Rimpang Alpinia galanga SW. (Laos) untuk mengobati panu, bisul dan
luka.
• Urticaceae
Akar dan daun Dendrocnide batanensis (C. B. Rob.) Chew untuk
mengobati penyakit tuberkulosa.
Daun Dendrocnide latifolia (Gaud.) Chew untuk mengobati penyakit
kulit.
Daun Laportea interrupta (L.) Chew untuk mengobati bisul
Kulit batang Pipturus incanus Wedd. untuk mengobati bisul, herpes,
luka bakar.
Daun Pouzolzia zeylanica (L.) Benn (Deres) untuk mengobati bisul dan
memperlancar asi.
ETNOFARMAKOLOGI DAN PEMAKAIAN TANAMAN
OB AT SUKU DAYAK TUNJUNG DI KALIMANTAN
TIMUR

• Daun dan bunga Serempuli , Galearia filiformis Boerl.


(Euphorbiaceae) untuk bisul dan kontrasepsi.
• Daun meraho, Maesa ramentacea Wall. (Myrcinaceae) untuk
pengobatan penyakit kudis
Senyawa aktif antimikroba pada suku
tumbuhan tertentu
Suku Urticaceae, daun Boehmeria rugulosa Wedd.

Kalkon-6′-hidroksi-2′,3,4-trimetoksi-4′-O-β-d-glukopiranosa

menunjukkan aktivitas antimikroba yang baik terhadap bakteri


(Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans) dan fungi patogen
(Microsporum gypseum, Microsporum canis, dan Trichophyton rubrum).
4,2’,4’ trihidroksi 3 metoksi 3’ pentena kalkon, senyawa antibakteri dari
Elatostema parasiticum (Urticaceae)
Beberapa Metabolit Sekunder yang
Beraktivitas Antimikroba
• kuinon
Flavonoid
• kumarin
Terpenoid
Alkaloid
Metode Pengujian Aktivitas Mikroba

Difusi

Dilusi

Bioautografi
Disc- Diffusion (Salah satu metode difusi)
Disk/piringan yang berisi agen antimikroba diletakkan pada media agar
yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media
agar tersebut. Area jernih mengidentifikasikan adanya hambatan
pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan
media.

Penanamam mikroba di media agar : dilarutkan atau dioleskan


Dilusi

Dilusi cair

Dilusi padat
Metode Dilusi Cair
Metode ini mengukur MIC (Minimal Inhibitory Concentration) atau
KHM dan MBC (Minimal Bactericidal Concentration) atau KBM.
Membuat seri pengenceran agen antimikroba pada media cair yang
ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji agen antimikroba pada
kadar terkecil yang tidak ditumbuhi mikroba uji ditetapkan sebagai
KHM. Larutan KHM tersebut dikultur ulang pada media cair/agar tanpa
penambahan mikroba uji lalu diinkubasi. Media yang tetap jernih
setelah diinkubasi ditetapkan sebagai KBM.
Metode Dilusi Padat
Metode ini serupa dengan metode dilusi cair.
Bioautografi
Metode spesifik untuk mendeteksi bercak kromatogram hasil KLT yang
memiliki aktivitas antimikroba.

Keuntungan: Sifatnya yang efisien untuk mendeteksi adanya senyawa


antimikroba karena letak bercak dapat ditentukan walaupun berada
dalam campuran yang kompleks, sehingga memungkinkan untuk
mengisolasi senyawa aktif tersebut.

Kerugian: Tidak dapat menentukan KHM dan KBM


Bioautografi
Bioautografi Kontak
• Dengan menyentuhkan plat KLT pada media agar yang telah ditanami
mikroba uji. Setelah diinkubasi, letak senyawa aktif tampak sebagai area
jernih dengan latar belakang keruh.

Bioautografi overlay
• Dengan menuangkan media agar yang telah dicampur mikroba uji diatas
permukaaan plat, media ditunggu hingga padat, lalu diinkubasi. Area
hambatan tampak sebagai area jernih atau jika disemprot dengan
tetrazolium klorida, senyawa aktif akan terlihat jernih pada latar belakang
ungu.
Mekanisme antimikroba

1. Menghambat sintesis dinding sel

2. Mengganggu keutuhan membran sel mikroba

3. Menghambat sintesis protein sel mikroba

4. Mengganggu metabolisme sel mikroba

5. Penghambatan sintesis asam nukleat dan protein


Lokasi kerja antimikroba agen antimikroba dapat diamati dengan
mengunakan mikroskop transmisi elektron atau transmission electron
microscope (TEM) dan mikroskop pemindai elektron atau scanning
electron microscope (SEM).
SEM

SEM micrograph of S. aureus(a) control and (b) after growth in the


presence of 1.47 mg /mL of compound EHJ
TEM

TEM micrograph of S. aureus: (a) control and (b) after growth in the presence of 5 mg/ ml of compound EHJ.
CW: Cell wall, C: Cytoplasm cell with thin cell wall: Cell without cell wall
SEM

SEM micrograph of S. aureus after growth in the presence of: (a) kontrol (b) 1
mg/mL and (c) 3 mg/ mL of tetracycline HCl
Beberapa publikasi
• AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia
mangostana L.) SERTA KANDUNGAN SENYAWA AKTIFNYA
• Skrining dan Analisis KLT- Bioautografi Senyawa Antimikroba
Beberapa Ekstrak Spons Asal Perairan Laut Pulau Barrang Lompo,
Sulawesi Selatan
• Isolasi Komponen Aktif Antibakteri Ekstrak Kloroform Daun Mimba
(Azadirachta indica A. Juss.) dengan Bioautografi
• Chemical composition and antimicrobial activity of the essential oil
of Scutellaria barbata
• AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ESENSIAL JAHE MERAH (Zingiber
officinale var. Rubrum) DAN LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K.
Schum)
Beberapa Senyawa Antimikroba dan
mekanisme kerjanya
Kelas subkelas Contoh Mekanisme
senyawa fenol Fenol sederhana katekol Substrate deprivation
Epikatekin Membran disruption
Asam fenolat Asam sinamat ?
Kuinon Hiperisin Bind to adhesins, complex
with cell wall, inactivate
enzymes

Flavonoid Krisin Bind to adhesins


Flavon Abisinon Inactivate enzymes
Flavonol Totarol ?
Tanin Elagitanin Bind to proteins
Kumarin Warfarin Interaction with
eucaryotic DNA
Kelas Subkelas Contoh Mekanisme
Terpenoid, minyak atsiri Kapsaisin Membrane disruption
Alkaloid Berberin Intercalate into cell wall
and/or DNA
Piperin ?
Lektin dan polipeptida Mannose-specific Block viral fusion or
agglutinin adsorption
Fabatin Form disulfide bridges
Poliasetilen 8S-Heptadeca-2(Z),9(Z)- ?
diene-4,6-diyne-1,8-diol

You might also like