You are on page 1of 15

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DAK FISIK 2017

Oleh: Kepala Seksi Alokasi Dana Alokasi Khusus Fisik


Direktorat Dana Perimbangan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

1
DEFINISI DAK FISIK

Membantu
daerah tertentu;
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK):

“Dana yang bersumber dari Pendapatan


Mendanai
APBN, yang dialokasikan kepada daerah penyediaan
tertentu untuk membantu mendanai sarana dan
prasarana
kegiatan khusus yang merupakan urusan pelayanan dasar
daerah dan sesuai dengan prioritas publik; dan
nasional”
Mendorong
percepatan
pembangunan
daerah dan
pencapaian sasaran
prioritas nasional.

2
PERKEMBANGAN PAGU DAK FISIK
TAHUN 2012-2017
Miliar Rp

70,000
62,342
60,000

50,000 Reguler
IPD/Penugasan
40,000 35,867
31,697 33,000 Affirmasi
30,200
30,000 26,116 24,861 P3K2
20,496 Usulan Daerah
20,000 16,997
Tambahan
10,000 6,002
2,800 2,820 2,605 3,479
-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Miliar Rp

JENIS DAK 2012 2013 2014 2015 2016 2017


REGULER 26.116 31.697 30.200 33.000 62.342 20.496
IPD/PENUGASAN 24.861 35.867
AFFIRMASI 2.605 3479
P3K2 6.002
USULAN DAERAH 16.997
TAMBAHAN 2.800 2.820
TOTAL 26.116 31.697 33.000 58.819 89.808 58.342
3
KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2017
1 5
Mempertajam fokus bidang/sub bidang DAK Fisik untuk
mendukung pencapaian prioritas dan sasaran Memberikan diskresi kepada daerah untuk
pembangunan nasional, yang meliputi dimensi menggunakan maksimal 5% dari pagu DAK Fisik
pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor untuk kegiatan penunjang yang bersifat nonfisik.
unggulan, dimensi pemerataan dan kewilayahan.

2 6
Mengalokasikan DAK Fisik berdasarkan usulan daerah
(proposal based) dan prioritas nasional dengan Menghilangkan kewajiban Daerah untuk menyediakan
memperhatikan perubahan kewenangan dari dana pendamping.
kabupaten/kota ke provinsi.

3 7
Memberikan afirmasi untuk daerah tertinggal,
Mempercepat penetapan Juknis/Juklak DAK.
perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi

4
Melakukan sinkronisasi pengalokasian DAK , yaitu: 8
 antar bidang/subbidang DAK
 antarkabupaten/kota dan antara kabupaten/kota
dengan provinsi. Memperbaiki mekanisme penyaluran DAK Fisik
 antara DAK dengan pendanaan lainnya selain DAK. berbasis kinerja penyerapan.

dengan mengoptimalkan peran Provinsi dalam


pelaksanaan sinkronisasi tersebut.
4
MEKANISME PENGALOKASIAN DAK FISIK 2017

1 PENETAPAN 2 3
BIDANG/SUBBIDANG/ PENYUSUNAN DAN
MENU KEGIATAN & PEMBERITAHUAN PENYAMPAIAN USULAN
FORMAT/TEMPLATE KEPADA PEMDA DAK OLEH PEMDA
USULAN DAK
APRIL MEI MEI-JUNI

5
6 4
PENENTUAN PAGU VERIFIKASI, PENILAIAN,
SINKRONISASI &
PER BIDANG/ HARMONISASI DAK DAN PEMBAHASAN
SUBBIDANG/SUBJENIS ANTAR BIDANG DAN USULAN DAK OLEH K/L,
DALAM RAPBN ANTAR DAERAH BAPPENAS, DAN
KEMENKEU
AGUSTUS-SEPTEMBER JULI-AGUSTUS
SEPTEMBER

7 8 9 10
PEMBAHASAN RUU
PENGHITUNGAN PERTIMBANGAN APBN (PANJA PENETAPAN
RINCIAN ALOKASI DPD ATAS ARAH TRANSFER KE RINCIAN ALOKASI
SEMENTARA KEBIJAKAN DAK DAERAH & DANA DAK PER DAERAH
DESA)
AGUSTUS-SEPTEMBER SEPTEMBER OKTOBER OKTOBER
PEMBAHASAN HASIL PENILAIAN USULAN DAK
 Penghitungan Dummy alokasi
DAK/bidang/daerah
BAPPENAS  Penghitungan pagu DAK per jenis dan
DAFTAR PRIORITAS NASIONAL per bidang utk RAPBN dan NK
PER BIDANG/SUB-BIDANG:  Penyiapan Juknis DAK
1. Lokasi prioritas nasional
2. Target Output kegiatan
3. Lokasi kegiatan
1. DAFTAR KEGIATAN YANG LAYAK:
• Nama Kegiatan
KEMENTERIAN/LEMBAGA
• Target Output kegiatan
DAFTAR KEBUTUHAN TEKNIS PER
• Satuan Biaya
BIDANG SETIAP DAERAH:
TRILATERAL • Lokasi kegiatan
1. Nama Kegiatan
2. Target Output kegiatan MEETING 2. DAFTAR KEGIATAN PER BIDANG
3. Satuan Biaya YANG PERLU DISINKRONISASIKAN
4. Lokasi kegiatan • Antarbidang
• Antar daerah
KEMENKEU • Antar DAK dengan rencana
kegiatan vertikal dan TP K/L di
DAFTAR KEGIATAN YANG LAYAK-
daerah
SATUAN BIAYA, PENYERAPAN,
PAGU:
1. Kinerja penyerapan
2. Satuan Biaya
RAKOR SINKRONISASI DAN
3. Ketersediaan pagu
HARMONISASI KEGIATAN DAK DI
DAERAH (PER PROVINSI)
JENIS/BIDANG DAK FISIK TAHUN 2017

DAK REGULER DAK PENUGASAN DAK AFFIRMASI

Untuk membantu pemenuhan SPM Untuk mempercepat penyediaan


• Untuk pencapaian sasaran infrastruktur dan sarana/prasarana di
dalam pelayanan publik dan prioritas nasional dalam RKP
mendukung kegiatan perekonomian • Menu dan lokus terbatas daerah tertinggal, perbatasan,
daerah kepulauan, dan transmigrasi

1. Pendidikan (SMK);
1. Pendidikan 1. Perumahan dan Permukiman;
2. Kesehatan (RS Rujukan);
2. Kesehatan dan KB; 3. Air Minum; 2. Transportasi (Transportasi Desa,
3. Pertanian 4. Sanitasi; Dermaga Kecil, dan Tambatan
4. Perumahan & Permukiman 5. Jalan Perahu)
5. Kelautan & perikanan 6. Irigasi
7. Pasar 3. Kesehatan (Puskesmas
6. Sentra Industri Kecil; dan
7. Pariwisata 8. Energi sakal kecil

Rp 20,396 Triliun Rp 34,46 Triliun Rp 3,47 Triliun


PAGU ALOKASI DAK FISIK TAHUN 2017
(dalam Miliar Rupiah)

RAPBN
JENIS & BIDANG DAK
2017
Dana Alokasi Khusus Fisik 58.342,2
A. DAK Reguler 20.396,2
1. Pendidikan 6.107,1
2. Kesehatan dan KB 10.021,8
3. Perumahan dan Permukiman 654,9
4. Pertanian 1.650,0
5. Kelautan dan Perikanan 926,5
6. Sentra IKM 531,5
7. Pariwisata 504,4
B. DAK Penugasan 34.467
1. Pendidikan SMK 1.952,8
2. Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama) 4.831,3
3. Air Minum 1.200,3
4. Sanitasi 1.250,2
5. Jalan 19.690,1
6. Pasar 1.036,7
7. Irigasi 4.005,1
8. Energi Skala Kecil (Listrik) 502,3
C. DAK AFIRMASI 3.479,2
1. Perumahan dan Permukiman 383,3
2. Transportasi (Jalan dan TransDes) 844,1
3. Kesehatan (Puskesmas) 2.251,8
8
PERUBAHAN
KEBIJAKAN DAK FISIK 2017
PERATURAN PRESIDEN NO 123 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAK FISIK
TUJUAN:
• Memberikan informasi kepada pemerintah daerah dalam menyusun
perencanaan DAK Fisik di daerah;
• Memberikan panduan bagi pemerintah dalam melaksanakan/mengelola
kegiatan DAK Fisik.
MANFAAT:
• Memberikan kepastian bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan DAK Fisik;
• Mempercepat pelaksanaan DAK Fisik di daerah dengan penetapan juknis yang
tepat waktu;
• Memperkuat landasan hukum pelaksanaan DAK Fisik.
PENETAPAN DAN MASA BERLAKU:
• Perpres ditetapkan paling lambat 1 bulan sejak Perpres Rincian APBN 2017
ditetapkan;
• Perpres berlaku 3 tahun untuk memberikan panduan yang bersifat jangka
menengah bagi pemerintah daerah;
PERUBAHAN MEKANISME PENYALURAN DAK FISIK
(REVISI PMK 187/2016 jo. PMK 48/2016)

 Penyaluran sekaligus 100%


PENYALURAN DAK FISIK (UMUM)
 Syarat: Perda APBD, Lap.
KEGIATAN realisasi & capaian output
 Syarat: Perda APBD, Lap. realisasi & capaian output kegiatan
TA sebelumnya; dan kontrak kegiatan
DI BAWAH kegiatan TA sebelumnya, dan
TW-1 1 MILIAR Kontrak kegiatan
 Penyaluran paling cepat bulan Februari dan paling lambat 30
(30%) April  Penyaluran paling cepat bulan
 Batas waktu penyampaian dokumen persyaratan = 31 Maret Februari, paling lambat bulan
Agustus.
 syarat: Laporan realisasi & capaian output kegiatan triwulan I
TW-2 dengan penyerapan minimal 75%  Dokumen persyaratan
(25%)  Penyaluran paling cepat bulan April dan paling lambat 31 Juli disampaikan paling lambat 31
 Batas waktu penyampaian dokumen persyaratan = 30 Juni Juli.

 Syarat: Laporan realisasi & capaian output kegiatan triwulan II  Penyaluran secara triwulanan
TW-3 dengan penyerapan minimal 75% dan capaian output 30%
dengan nilai sesuai
 Penyaluran paling cepat bulan Juli dan paling lambat 31 KEGIATAN
(25%) Oktober rekomendasi K/L
YANG
 Batas waktu penyampaian dokumen persyaratan = 30 TIDAK  Syarat: Perda APBD, Lap.
September DAPAT realisasi & capaian output
DIANGSUR kegiatan TA sebelumnya,
 sebesar kekurangan pembayaran kepada pihak ketiga Kontrak kegiatan, dan
TW-4  Syarat: Laporan realisasi & capaian output kegiatan Tw 3
Rekomendasi penyaluran dari
dengan penyerapan min 90% dan capaian output min 60%,
K/L
dan rekap SP2D sampai dengan output kegiatan 100%
 Penyaluran paling cepat bulan Oktober dan paling lambat 31  Periode penyaluran dan batas
Desember waktu penyampaian dokumen
 Batas waktu penyampaian dokumen persyaratan = 30 persyaratan sama dengan
November penyaluran DAK Fisik (umum)
KONSEP
KONSEP DAK FISIK DAK FISIK TA 2018
TA 2018
 Untuk mendukung kebutuhan daerah dalam
jangka menengah dalam rangka pemenuhan SPM;
 Daerah mengusulkan kebutuhan daerah melalui
e-proposal dengan bidang yang telah ditentukan
DAK dalam trilateral meeting (Kemenkeu, Bappenas,
REGULER dan K/L);
 Cakupan Kebutuhan per Bidang (Sector Based)
untuk DAK Reguler;
 Cakupan Kebutuhan Kewilayahan (Area Based)
DAK untuk DAK Afirmasi (daerah perbatasan,
DAK AFIRMASI kepulauan, dan tertinggal);
 Kemenkeu berkoordinasi dengan Bappenas dan
FISIK K/L Teknis.

 Untuk mendukung pencapaian prioritas Nasional di


daerah;
 Daerah mengusulkan DAK penugasan sesuai Prioritas
Nasional yang disusun oleh Bappenas hasil
DAK Musrenbang;
 Usulan disampaikan secara terpadu melalui e-
PENUGASAN
Proposal;
 Berbasis program pembangunan tertentu (Program
based);
 Bappenas berkoordinasi dengan K/L Teknis dan
Kemeneku.
12
MEKANISME PENGAJUAN USULAN DAK FISIK 2018
(SINERGI DAN SINKRONISASI E-MUSRENBANG DAN E-PROPOSAL)

MEKANISME E-MUSRENBANG Pengajuan


Usulan Daerah

DAK
PENUGASAN

DAK
REGULER

DAK
AFIRMASI

E-PROPOSAL
DAK
SINKRONISASI DATA 13
TAHAPAN PENGUSULAN
TAHAPAN PENGUSULAN DAN PERENCANAAN
DAN PERENCANAAN
DAK FISIK TA 2018 DAK FISIK TA 2018

Pembahasan Pagu
Pembahasan per bidang DAK Trilateral meeting
bidang DAK Fisik Fisik 2018 verifikasi dan
Pengajuan
penilaian usulan
Januari Usulan Daerah Juli DAK Fisik
Agustus
DAK Verifikasi dan
Workshop penilaian oleh Kegiatan
Usulan DAK
REGULER Konsolidasi MOF, Bappenas
Data Usulan Sinkronisasi dan
dan KL atas Harmonisasi di
DAK DAK Fisik usulan DAK Fisik
Februari Daerah
AFIRMASI Mei Agt-Sept
Mei-Juli
Maret - April
Konsolidasi hasil
sinkronisasi dan
Rakortek K/L- harmonisasi DAK
Pemda Fisik
Pengajuan
(Proses Usulan Daerah
Musrenbang) Sept
Konsolidasi
Feb - Mar DAK Data Usulan
DAK Fisik Pembahasan
PENUGASAN
dengan DPR
Juni
Mei - Juni Sept - Okt
14
TERIMA KASIH

You might also like