You are on page 1of 12

HUKUM ISLAM

DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM


INDONESIA
Oleh:
MUHAMMAD HAMBALI, S.H.I, M.E.I
Disampaikan Pada Kuliah MKWU
Agama Islam UNAIR Surabaya
I. Sumber Hukum Islam

Secara umum keberadaan sumber hukum


Islam dapat digambarkan dalam diagram
berikut : Kalam atau Firman Allah SWT yang
Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
melalui perantaraan malaikat Jibril yang
membacanya merupakan suatu ibadah

Sumber Hukum Hadis Merupakan segala perkataan, perbuatan,


Islam (QS. An- dan ketetapan yang disandarkan pada
Nisa’59) Rasulullah SAW.

Merupakan usaha sungguh-sungguh yang


Ijtihad dilakukan seorang mujtahid dalam rangka
mengetahui hukum-hukum syari’at
 Keberadaan tiga sumber hukum Islam di atas dijelaskan
dalam al-Qur’an Surat an-Nisa’: 59 yang berbunyi :

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa’:59)
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa sumber hukum
Islam adalah al-Qur’an, al-Hadis, dan ulil amri (para
penguasa). Keterkaitan dengan ijtihad, ulil amri adalah
orang-orang yang telah memenuhi syarat untuk melakukan
ijtihad (mujtahid) seperti memahami bahasa arab,
memahami ulumul Qur’an, Kaidah fiqih serta beberapa
persyaratan yang lain.
II. Fungsi Hukum Islam dalam kehidupan
bermasyarakat

 Hukum Islam merupakan seperangkat aturan


yang digali dari al-Qur’an dan al-Hadis sebagai
sumber pokoknya. Keberadaannya sangat
penting dalam mengawal kehidupan manusia
agar selaras dengan tujuan penciptaan manusia
yang dalam al-Qur’an Surat adz-Dzariyat ayat 56
dikatakan hanya untuk menyembah dan
beribadah kepada Allah SWT semata
 Dalam pandangan para ulama, makna ibadah
dalam ayat di atas terkadung dua maksud. Hal ini
sebagimana Musthofa al-Mara>ghi dalam Tafsi>r
Maraghi nya menyatakan bahwa ibadah dalam
konsepsi Islam mengacu pada ayat di atas terdiri
atas dua macam, yakni ibadah mahdoh dan
ibadah ghoiru mahdoh.
Ibadah

Mahdloh Ghoiru Mahdloh


(‫)مهضه‬ (‫)غير مهضه‬

Hubungan
Hubungan vertical
horizontal antara
antara manusia
manusia dengan
dengan Allah SWT.
sesamanya (hablum
(Hablum Minallah).
minan nas)
Contoh :sholat,
zakat puasa
 Di lihat dari segi isinya, hukum Islam dapat
diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yakni berisi
perintah, larangan dan pilihan. Ketiga hal
tersebut bila diperinci lebih lanjut nampak dalam
penjelasan bagan berikut :
Isi Hukum Islam

Perintah Larangan Pilihan

Keras Biasa Keras Biasa Mubah

Wajib Sunah Haram Makruh


Seiring dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, muncul berbagai macam
persoalan yang dihadapi manusia. Berbagai permasalahan tersebut harus dikelolah
dengan baik untuk dicarikan solusinya dengan tetap berpatokan pada ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan dalam al-Qur’an dan al-Hadis. Dari hal tersebut,
hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat memiliki fungsi yang dapat dijabarkan di
bawah ini :
Fungsi Hukum Islam

Fungsi Ibadah Amar ma’ruf nahi Fungsi Zawazir Tanzin wa islah al-
munkar ummah

Fungsi Ibadah
merupakan Merupakan perintah dan Merupakan sanksi Fungsi ini untuk
kewajiban pokok larangan yang harus yang akan diterima memperlancar
yang harus dilakukan dijalankan oleh setiap manusia tatkala interaksi dalam
oleh setiap manusia manusia dalam rangka melakukan tindakan kehidupan
sebagai bagian dari untuk mencapai yang melanggar masyarakat agar
perintah agama kemaslahatan hukum Islam, seperti terwujud masyarakat
(kebaikan) dan menjauhi ketentuan qisas, yang harmonis, aman
kemadlaratan diyat, dan ta’zir dan sejahterah
(keburukuan) di dunia
dan akhirat
III. Kontribusi umat Islam dalam Perumusan Sistem
Hukum Nasional

 Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakan


hukum di Indonesa nampak jelas setelah Indonesia
merdeka. Walaupun demikian, bukan berarti pada fase
awal sebelum proklamasi kemerdekaan umat Islam tidak
memiliki kontribusi terhadap negara Indonesia. Banyak hal
yang telah dilakukan oleh umat Islam di Indonesia
termasuk salah satunya adalah lahirnya proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga merupakan hasil
perjuangan umat Islam dengan beberapa komponen
bangsa yang lainnya
 Lahirnya pancasila dan UUD 1945
Dalam satu perspektif, Indonesia merupakan negara
bukan berideologikan Islam, namun kerangka acuan dalam
mengembangkan aturan hukum dan perekonomian banyak
mengacu pada nilai-nilai Islam. Pancasila yang pada awal
mulanya merupakan hasil perubahan dari piagam Jakarta
dengan menghilangkan tujuh kata pada sila pertama,
kelahirannya juga tidak bisa dilepaskan dari kontribusi
umat Islam. Kondisi demikian senada dengan pendapat
Dawam Rahardjo mengutip perkataan Kuntowijoyo, bahwa
ekonomi Indonesia yang basis pengembangannya
berdasarkan pancasila merupakan obyektivasi dari sistem
ekonomi Islam.
Argumentasi dasar ini dapat diidentifikasi melalui tujuan
dan misi negara Indonesia yang tercermin dalam
pembukaan UUD 1945 dan lima sila pancasila. Dalam
alinea tiga pembukaan UUD 1945 dirumuskan 4 tujuan
pokok bangsa Indonesia. Tujuan tersebut pertama
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, kedua memajukan kesejahteraan umum,
ketiga mencerdaskan kehidupan bangsa, dan keempat ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 Lahirnya regulasi perundang-
undangan berkaitan hukum
Islam

Kontribusi umat Islam dalam


perumusan dan penegakan hukum
dewasa ini semakin nampak jelas
dengan ditandai lahirnya beberapa
peraturan perundang-undangan
yang berkaitan langsung dengan
Hukum Islam. Beberapa regulasi
perundangan tersebut dapat di
peraturan perundang-
undangan

UU No. 1 UU No. 7 UU No. 38 Instruksi PP. No. 28


Tahun Tahun 1989 Tahun 1999 Presiden Tahun
1974 berkaitan tentang RI No. 1 1977
merupakan dengan pengelolaan Tahun tentang
undang- peradilan zakat 1991 perwakafan
undang agama tentang tanah milik
yang Kompilasi
mengatur Hukum
perkawinan Islam
Lahirnya Lembaga Keuangan Syari’ah (Bank Syari’ah,
Asuransi. Pasar modal)

You might also like