You are on page 1of 14

HUBUNGAN AKTIFITAS MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES

GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD N 2 PURWOSARI KUDUS

Disusun Oleh :
Ainun Fitriyah
NIM : IV.12.3009

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2016
LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WHO) kelompok usia 10 adalah
usia yang penting, karena pada usia tersebut anak akan meninggalkan
sekolah dasar dan merupakan kelompok yang mudah dijangkau melalui
sistem UKGS, dan pada usia tersebut anak dapat lebih mudah diajak
komunikasi. Menurut SKRT tahun 2014 anak usia 5-14 tahun, jumlah anak
yang sama sekali tidak menyikat gigi sebanyak 23,4% dan jumlah anak
yang menyikat gigi pada waktu yang tepat sebanyak 5,6%.

Angka kerusakan gigi di Indonesia berdasarkan survei kesehatan


yang dilakukan Departemen Kesehatan RI pada 2011 menemukan sekitar
70% penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas mengalami kerusakan
gigi. Pada usia 12 tahun, jumlah kerusakan gigi mencapai 43,9%, usia 15
tahun mencapai 37,4%, usia 18 tahun 51,1%, usia 35 - 44 mencapai 80,1%,
dan usia 65 tahun ke atas mencapai 96,7%.
Dari survei pendahuluan pada tanggal 15 Desember 2015 yang dilakukan
di SD N 02 Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten Kudus, dari anak usia 8-11
tahun kelas 3, 4 dan 5 diambil 10 anak per kelas dengan total 30 anak
diperoleh hasil bahwa 23 anak tidak karies dan 7 anak karies. Persentase
untuk kelas 3 (8-9 tahun) dengan karies 70% 7 anak dan tidak karies 30% 3
anak. Untuk kelas 4 (9-10 tahun) dengan persentase 70% 7 anak dan tidak
karies 30% 3 anak. Sedangkan untuk kelas 5 (10-11 tahun) dengan 90% 9 anak
tidak karies dan 10% 1 anak karies.

RUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan antara aktifitas menyikat gigi


dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di
SD N 2 Purwosari Kudus ?.
TUJUAN

TUJUAN UMUM

TUJUAN
KHUSUS

Manfaat Penelitian :
1. Bagi Penulis
2. Bagi Anak SD
3. Bagi Stikes Muhammadiyah Kudus
4. Bagi SD N 2 Purwosari Kudus
5. Bagi Peneliti Selanjutnya

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Masalah Keilmuan Sasaran Waktu


Keaslian Penelitian

Keterbatasan Penelitian
• Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner
tertutup responden hanya bisa menjawab ya atau tidak
saja, sehingga peneliti tidak menggali informasi yang
lebih dalam lagi mengenai aktifitas menggosok gigi.
• Penelitian ini hanya mengkorelasikan antara variabel
dependen dengan variabel independen dalam sekali waktu
dan secara bersamaan tidak longitudinal yang mengikuti
kronologi waktu sehingga banyak faktor yang
dikesampingkan.
• Sasaran pada penelitian ini hanya tertuju pada anak SD.
• Waktu penelitian yang sangat singkat dan biaya yang terbatas
untuk melakukan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. GIGI
Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri
dari gigi pada rahang atas dan rahang bawah, gigi terdiri
dari tiga bagian yaitu mahkota gigi, akar gigi dan leher gigi.

B. KARIES GIGI
Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang
dimulai dengan larutnya mineral email, sebagai akibat
terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya
yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari
substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan
dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik
yang akhirnya terjadi kavitasi (pembentukan lubang)
(Kennedy, 2009).
C. MENYIKAT GIGI
Menyikat gigi secara teratur merupakan kebiasaan sehat, dengan
menyikat gigi maka sisa-sisa makanan yang dapat menyebabkan
gigi berlubang akan hilang dan terhindar dari bau mulut yang
tidak sedap. Setiap kali kita makan, terutama mengkonsumsi
makanan yang mengandung gula, kadar keasaman mulut akan
turun ke tingkat yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
gigi. Dan hal ini dapat terjadi hanya dalam waktu setengah jam
saja setelah kita makan (Farida, 2013).
KERANGKA TEORI
BAB III
METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent


(aktifitas menyikat gigi) (kejadian karies gigi)

HIPOTESIS PENELITIAN

Ha : Ada hubungan aktifitas menyikat gigi dengan kejadian karies gigi


pada anak di SD N 2 Purwosari Kudus.

Ho : Tidak ada hubungan Aktifitas Menyikat Gigi dengan Kejadian Karies


Pada Gigi Anak di SD N 2 Purwosari Kudus.
Kerangka Konsep

Aktifitas
Kejadian Karies Gigi
Menyikat Gigi
Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian = analitik korelasi


2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data : Pendekatan
yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional
3. Metode Pengumpulan Data: Data Primer dan Data
Sekunder
4. Alur Penelitian
5. Populasi Penelitian : semua anak yang mengalami karies
gigi di SD N 2 Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten
Kudus sebanyak 194 orang pada bulan Maret-April 2016.
6. Prosedur Sampel & Teknik Sampel: Pengambilan sampel
pada penelitian ini adalah dari sebagian populasi, yaitu sebesar
130 orang . Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling.
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala
Operasional
Independen: Aktifitas rutin Kuesioner 1. Baik Ordinal
menyikat gigi dengan 10 Jika skor >
Menyikat
pada anak pertanyaan 50%
Gigi
dengan 1. Tidak Baik
kriteria ya Jika skor ≤
dan tidak 50%
Dependen : Penyakit Checklist 1. Karies gigi Nominal
jaringan
Karies Gigi 2.Tidak Karies
keras gigi
gigi
7. Instrumen Penelitian : Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan lembar observasi kuesioner.

8. Teknik Pengolahan dan Analisa Data


Analisa data dengan analisa univariat dan bivariat
Pengolahan Data :
a. Editing
b. Coding
c. Entry
d. Tabulating

9. Etika Penelitian
A. Informed consent
B. Anonimity (tanpa nama)
C. Confidentiality (kerahasiaan)
TERIMA
KASIH

You might also like