You are on page 1of 15

DEFINISI

• ALZHAIMER
Etiologis • DEMENSIA
• DEGENERATIF

Penyakit Symptom
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI

USIA
LANJUT
>65 THN

± 4 JUTA USA

INDONESIA
± 18,5 JUTA
W:P = 3:1
ETIOLOGI

degenerasi neuronal

defisiensi faktor pertumbuhan


atau asam amino

faktor genetika
PATOMEKANISME

GENETIK

Kelainan lokus pada kromosom 21 diregio proximal log arm, sedangkan


pada familial late onset didapatkan kelainan lokus pada kromosom 19.
↓↓↓
Begitu pula pada penderita down syndrome mempunyai kelainan gen
kromosom 21
↓↓↓
setelah berumur 40 tahun terdapat neurofibrillary tangles (NFT), senile
plaque dan ↓ Marker kolinergik pada jaringan otaknya
↓↓↓
KELAINAN HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA
ALZHEIMER.
PATOMEKANISME

INFEKSI

Infeksi virus tersebut


↓↓↓
infeksi pada susunan saraf pusat yang bersifat lambat, kronik dan remisi.
↓↓↓
Beberapa penyakit infeksi seperti Creutzfeldt-Jacob disease dan kuru
↓↓↓
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT ALZHEIMER.
PATOMEKANISME

FAKTOR LINGKUNGAN (aluminium, silicon, mercury, zinc).


Aluminium  neurotoksik potensial pada susunan saraf pusat
neurofibrillary tangles (NFT) dan senile plaque (SPINALIS)

ASAM AMINO GLUTAMAT


↓↓↓
depolarisasi reseptor N-methy D-aspartat
↓↓↓
kalsium  ke intraseluler (Cairan-influks)
↓↓↓
kerusakan metabolisma energi seluler
↓↓↓
kerusakan dan kematian neuron.
PATOMEKANISME

Faktor Imunologis

Faktor Trauma

Faktor Neurotransmiter
DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV [6]


• Adanya defisit kognitif multipleks yang dicirikan oleh
kedua keadaan berikut ini:
 Gangguan memori
 Satu atau lebih dari gangguan kognitf berikut ini:
Afasia
Apraksia
Agnosia
Gangguan fungsi eksekutif
LANJUTAN

• Defisit kognitif 1A dan 1B masing-masing


menyebabkan gangguan yang jelas dalam fungsi sosial
atau okupasional dan menggambarkan penurunan
tingkat kemampuan fungsional sebelumnya secara
jelas.

• Awitan bersifat bertahap dan fungsi kognitif


menurun terus menerus.
LANJUTAN

• Defisit kognitif pada 1A dan 1B tidak disebabkan oleh:


 Gangguan sistem saraf sentral lainnya yang menyebabkan
defisit memori dan kognisi yang progresif
 Gangguan sistemik yang dapat menyebabkan demensia
 Intoksikasi bahan kimia/obat-obatan
• Defisit yang ada tidak terjadi selama berlangsung delirium
• Gangguan yang ada tidak menggambarkan kelainan Aksis 1
(depresi mayor, skizofrenia)
DIAGNOSIS BANDING

Demensia
causal lain

depresi pada Sindroma


lansia. amnestik

Pelupa benigna
akibat penuaan
TATALAKSANA

Donepezil (Aricept)

galantamine
(Razadyne)
Acetylcholinesterase
Inhibitors
rivastigmine (Exelon)

Medikamentosa
tacrine (Cognex)

NMDA
ALZHAIMER memantine
(N-methyl D-aspartate)
antagonist (Namenda)

Nonmedikamentosa Edukasi
TERIMA KASIH

You might also like