You are on page 1of 37

Oleh :

Nurfajrin Saputri
Dwiwanti
Musdalifa Andi Ahmad

Pembimbing:
dr. Gusti Gunawan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2018
DOKTER KELUARGA PRINSIP PELAYANAN
Dokter yang memberikan • Holistik dan komprehensif
penyediaan pelayanan yang • Kontinu
komprehensif dan mengasuh • Mengutamakan pencegahan
individu sebagai bagian dari • Koordinatif dan kolaboratif
keluarga • Penanganan personal bagi
setiap pasien sebagai bagian
integral keluarga
• Mempertimbangkan keluarga,
lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggal
• Menjunjung tinggi etika dan
hukum
• Dapat diaudit dan
dipertanggungjawabkan
• Sadar biaya dan sadar mutu
Nama : Tn. L
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. AR dg Ngunjung
Pekerjaan : Buruh pabrik/tukang ojek online
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Kunjungan : 22 Mei 2017

*Data pasien diambil melalui autoanamnesis dan hasil pemeriksaan berupa foto
toraks yang disimpan oleh pasien
 Keluhan Utama : Batuk Darah
 Riwayat penyakit sekarang : Awalnya, pasien datang ke
RS Labuang Baji dengan keluhan batuk berdarah sebelum
masuk rumah sakit dan dilakukan perawatan kurang lebih
1 minggu. Keluhan batuk darah disertai dengan nyeri dada
dan sesak nafas. Pasien mengaku tidak batuk dalam
jangka waktu lama sebelumnya hanya batuk sesekali dan
reda jika minum obat yang dibeli di warung. Keluhan
demam ada dan merasakan ada penurunan berat badan
kurang lebih 4 kg dalam 1 bulan. Selain itu, pasien merasa
malas makan namun menyangkal adanya keringat malam.
Pasien kemudian menjalani pemeriksaan foto thorax
dengan hasil berupa TB paru lama aktif, serta pemeriksaan
dahak dengan hasil positif.
Pasien datang ke Puskesmas Rappokalling untuk mengambil obat rutin
dan telah menjalani pengobatan TB sekitar tiga minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit paru disangkal. Pasien memiliki riwayat keluarga


Riwayat penyakit yang sama dengan keluhan yang sama, yaitu anak
sebelumnya disangkal. bungsu, telah menjalani pengobatan
Riwayat DM disangkal. sejak tahun 2017 bulan Desember.
Riwayat hipertensi disangkal.
OBJEKTIF

Pemeriksaan Kulit : turgor


Kesan Umum: Sakit ringan dan elastisitas dalam batas normal,
Kesadaran : Kompos mentis kelainan kulit (-), Sianosis (-)

Pemeriksaan kepala
Vital Sign Bentuk kepala : Mesosefal
TD : 110/80 mmHg Rambut : Warna hitam,
tidak mudah dicabut.
Suhu badan : 36,5°C
Pernafasan : 18 x/menit Pemeriksaan mata
Nadi : 84 x/menit, Palpebra : Edema (-/-),
Konjungtiva : Anemis (-/-),
teratur, kuat angkat. Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Reflek cahaya
(+/+), isokor
Pemeriksaan Telinga: Pemeriksaan Thoraks:
Otore (-/-), nyeri tekan (-/-),
serumen (-/-) PARU
Inspeksi : retraksi (-)
Pemeriksaan Hidung: Palpasi : vocalfremitus
sekret (-/-), epistaksis (-) kanan=kiri
Perkusi : sonor
Pemeriksaan Leher Auskultasi :
Tidak terdapat pembesaran Bunyi napas : vesikuler
KGB. Suara tambahan : Ronkhi basah
JVP tidak meningkat halus di apeks (+/+), wheezing (-),
krepitasi (-).
COR

I : ictus cordis tidak terlihat


P: ictus codis tidak teraba, thrill (-)
P: batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan LS dextra, batas jantung
kiri LMC sinistra
A: HR = 88x/menit, murmur (-), gallop (-)

 ABDOMEN

 I : Datar
 P : Lemas ,nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
 P : timpani, nyeri ketok (-)
 A : BU(+) normal
Radiologi foto thoraks gambaran TB paru lama aktif.

Pemeriksaan BTA sebelum pengobatan hasil positif.


Bentuk keluarga 85 thn

pada pasien ini TB


adalah keluarga inti.
Terdapat gangguan 36 thn 42 thn
pada fungsi keluarga
berupa fungsi
biologis yakni
gangguan pada TB
fungsi paru, perilaku B

kesehatan keluarga 19 thn 16 thn 3 thn

dan lingkungan Keterangan:


rumah. : Laki-Laki

:Perempuan

:Meninggal

: Pasien
 Aspek Personal
-Alasan kedatangan
-Kekhawatiran
-Persepsi
-Harapan
 Aspek Klinik
 Aspek Risiko Internal
 Aspek Risiko Eksternal
-Psikososial Keluarga
-Lingkungan Tempat Tinggal
-Lingkungan Kerja
-Sosial Ekonomi
 Derajat Fungsional
PATIENT CENTER
MEDIKAMENTOSA NON MEDIKAMENTOSA
OAT Kategori 1 -Konseling dan Edukasi

FAMILY FOCUSED
COMMUNITY ORIENTED
Patient center
Non-Farmakologi
-Konseling Tuberculosis
-Konseling untuk
melakukan kontrol rutin
Asuransi dan mengambil obat
kesehatan
puskesmas jika obatnya
42 thn habis
Family Focus
-Konseling mengenai
-Edukasi penyakit TB,
jadwal pemeriksaan dahak
faktor risiko, cara TB Paru
penularan, pencegahan -Diet tinggi kalori dan
Ventilasi, tinggi protein
-Keluarga mengawasi -Pola makan tidak teratur
pencahayaan
-Aktivitas fisik pasien -Konseling untuk
rutinitas minum obat dan kepadatan
kurang mengalihkan stress
pasien hunian yang
-Istirahat yang kurang Keluarga psikososial dengan hal-hal
-Dukungan terhadap tidak sesuai
-Pengetahuan tentang TB
standar yang bersifat positif
penyakit pasien kurang
supportive -Edukasi mengenai Hidup
-Deteksi Dini kuman TB
pada keluarga yang tinggal sehat dan fungsi dari
ventilasi rumah
serumah
Keadaan
ekonomi
Jarak ke fasilitas kesehatan Farmakologi
keluarga dekat -Rifampicin 150 mg
yang
-Isoniazid 75 mg
kurang
-Pirazinamide 400 mg
Keterangan: -Etambutol 275 mg

: Pencegahan primer
:Pencegahan sekunder
Community Oriented
: Pencegahan tersier a.Penyuluhan kepada petugas
kesehatan tentang TB
b. Konseling kader mengenai imunisasi
BCG
c.Penyuluhan terjadwal kepada
masyarakat mengenai TB paru
Tn. L ( TB paru kasus baru)
Anamnesis
 Batuk darah
 Penurunan berat badan
 Sering merasa lemas.
 Saat ini pasien sedang dalam
pengobatan fase intensif.
Pemeriksaan fisis
 Ronkhi basah halus di kedua apeks
paru
Pemeriksaan penunjang
 Foto thoraks dengan hasil TB paru
lama aktif.
 BTA dengan hasil positif sebelum
melakukan pengobatan.
Pasien diberikan terapi farmakologis berupa obat paket TB (FDC) dan saat ini sudah
memasuki akhir bulan keenam. Pemberian terapi tersebut sudah tepat. FDC atau Fixed
Dose Combination merupakan obat yang digunakan dalam pengembangan strategi
DOTS atau Directly Observed Treatment Strategy untuk mengontrol epidemi TB dan
sudah merupakan rekomendasi dari WHO
GAYA HIDUP
Pemenuhan kebutuhan primer-prioritas utama

PERILAKU KESEHATAN LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMI


Higiene
Higine pribadi kurang,
lingkungan dan lingkungan
serta Pendapatan keluarga
Pasien merasa bahagiarendah. Kehidupan
dengan hubungan
kurang.preventif
tindakan Berobat jika ada keluhan
kurang, ( sosial keluarga
kelurga dengan lingkungan
yang mendukung, baik
serta aktifitas
berobat jika ada keluhan) sehari-hari telah kembali seperti semula

PASIEN
Keluhan batuk berdarah sejak 1 hari
Pasien datang ke Puskesmas Rappokalling untuk
sebelumobat
mengambil masuk
rutin rumah sakit.
dan telah Riwayat
menjalani
batuk TBsejak
pengobatan beberapa
sekitar tiga minggu yangbulan
lalu.
PELAYANAN KESEHATAN sebelumnya,
Awalnya, pasien kedisertai lendir
RS Labuang Bajiberwarna
dengan LINGK. KERJA
Jarak rumah-puskesmas keluhan
putih.batuk berdarahdemam
Riwayat 1 hari smrs.
danKeluhan
merasa Buruh Pabrik
Buruh pabrik dan Ojek online
Jarak Puskesmas ke rumah batuk darah disertai dengan nyeri dada dan sesak
Rappokalling cukup dekat
cukup dekat (1 km) bertambah kurus.
nafas. Riwayat demam, dan penurunan BB
Pemeriksaan Fisik
Pemfis, Rhonki basah halus (+/+)
Auskultasi
Sputum BTA 2+ bunyi napas vesikuler
ronkhi
Foto thorax(+/+) padaaktif.
: TB lama lapangan atas paru.

FAKTOR BIOLOGI LINGK. FISIK


Keluarga tidak
TB paru ada yang
memberikan Ventilasi dan penerangan
keluhanTByg ganggu Permukiman padat, Lingkungan
menderita dalam rumah
aktifitas kurang bersih, sertakurang
ventilasi dan
pencahayaan kurang
Tn. L, dengan diagnosis TB paru kasus baru,
telah melakukan pengobatan hampir 1 bulan.
Tatalaksana yang diberikan sudah sesuai
menurut guideline WHO. Setelah diberikan
intervensi berupa edukasi, pemahaman Tn. L
lebih meningkat dan lebih bisa menerapkan pola
hidup sehat.
TERIMAKASIH

Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisis
BTA positif adalah bila: Penunjang
1. Dua atau lebih hasil pemeriksaan
batukselama2mingg dahak BTA positif, atau
suaranapasbronkial,a
2. Satu hasil pemeriksaan dahak BTA
uataulebih,hemopty mforik,suaranapasmel
positif dan didukung hasil
sis,sesaknapas,dann pemeriksaan foto thoraks sesuai BAKTERIOLOGIK
emah,ataupunronkhib :dahak,cairan
yeridada.Gejalasiste dengan gambaran TB yang
asah atau
ditetapkan oleh klinisi, pleura, cairan
mikyangtimbuldapat serebrospinal
3. Satu hasil pemeriksaan dahak BTA
berupademam, positif ditambah hasil kultur M. Biopsi
malaise,keringatmal Tuberculosis positif.6
denganlimfadenitisTBterdap
am,anoreksia,danbe Interprestasi BTA SPS +++ adalah
radiologi
atpembesaranKGBdisekitarl
ratbadanmenurun ditemukan >10 BTA dalam satu
eherdanketiak
lapang pandang
Pada pasien ini dilakukan dua kali pertemuan, yaitu saat pasien datang
ke Puskesmas Rappokalling untuk mengambil obat dan kedua saat
melakukan kunjungan ke rumah pasien. Pada kedua kunjungan
tersebut, dilakukan anamnesis serta edukasi kepada pasien dan
keluarganya. Skema pendekatan holistik dan penatalaksanaan
komprehensif

Mandala Of Health

Human Biology Lingkungan psikososial Ekonomi

Lingkungan Rumah Lingkungan Fisik

Lingkungan tempat tiggal


 Human biology,
pasien merasakan penyakit TB paru yang
dideritanya menimbulkan keluhan-keluhan yang
menggangu aktifitasnya, namun saat ini pasien
bersyukur karena sudah hamper menyelesaikan
pengobatan yang dijalaninya. Pasien kemudian
diberikan edukasi untuk kembali memeriksakan
diri pada akhir pangobatan.
Lingkungan psikososial,

pasien merasa bahagia dengan keadaan


keluarganya saat ini, hubungan antar
anggota keluarga juga terbilang dekat dan
jarang mengalami suatu masalah.
Sehingga hal ini dapat mendukung pasien
dalam menjalani pengobatan yang dapat
dilihat dari seluruh anggota keluarga
memberikan dukungan serta bersedia
menjadi pengawas minum obat.
 Ekonomi,

pasien sudah merasa cukup untuk memenuhi


kebutuhan sehari-hari dari hasil berjualan di warung
depan rumahnya dengan tambahan dari
penghasilan anak-anaknya yang sudah bekerja
maupun memiliki warung sendiri. Mengenai
jaminan kesehatan pasien memiliki asuransi BPJS
dan pasien sering menggunakannya untuk
melakukan pengobatan atas penyakitnya.
 Lingkungan rumah,

hubungan pasien dengan tetangga sekitar rumah


terjalin akrab, pasien juga merupakan guru mengaji
untuk 30 orang murid di sekitar rumahnya. Dalam hal
ini pasien memiliki hubungan antar tetangga yang
baik sehingga dapat terhindar dari stress psikososial
yang dapat memperberat penyakit pasien.
 Lingkungan fisik,
pemukiman cukup padat penduduk dan
lingkungan tampak kurang bersih dan rapih.
Lingkungan rumah pasien juga termasuk
lingkungan yang banyak debu dengan ventilasi
dan pencahayaan yang kurang, sehingga
lingkungan rumah pasien berisiko dalam
masalah kesehatan, untuk hal ini pasien
diberikan edukasi tentang pentingnya
pencahayaan dan ventilasi.
 lingkungan tempat tinggal

terdapat beberapa faktor risiko yang


mempengaruhi kejadian TB paru yaitu
pencahayaan rumah, luas ventilasi dan kepadatan
hunian. Pencahayaan berasal dari cahaya alami
(cahaya matahari) dipengaruhi letak dan lebar
jendela, untuk mendapatkan pencahayaan secara
maksimal jendela paling sedikit luasnya 20% dari
luas lantai ruangan.

You might also like