You are on page 1of 27

KEBIJAKAN PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN
KLINIK

dr. Jumriani
Kebijakan Model Pembelajaran
Klinik
• UU No 12 tahun 2012 tentang
perguruan tinggi  pendidikan
Diploma terdiri dari 40% teori dan
60% praktik
• Diperlukan penatalaksanaan
pembelajaran teori dan praktik yang
efektif dan efisen
• SNPT 2014  PT diberi kebebasan
untuk menyusun kurikulum sesuai
kebutuhan intitusi dan mengacu
kepada standar profesi
3

Caranya Orang Belajar


Yang saya dengar, saya lupa
Yang saya lihat, saya ingat
Yang saya lakukan, saya pahami
--Confucius
TANTANGAN DALAM MENDIDIK
TENAGA KESEHATAN
• Perbandingan jumlah mahasiswa dan dosen
• Kesempatan terbatas di lahan praktek
• Poor monitoring (monitoring yang kurang)
• Gap sarana di pendidikan dan lahan praktek
• Sulitnya mendesain PBM yg menghasilkan
mahasiswa yang baik dlm : “decision maker,
problem solver, sesuai etik”
Indikator keberhasilan pembangunan
kesehatan

80 % DITENTUKAN SDM
KES SELAIN PEMBIAYAAN
BIDANG SDM KESEHATAN
• Tugas :
Melaksanakan pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan.

- Jumlah dan jenis SDM Kes


- Mutu SDM Kes
- Distribusi SDM Kes
KONDISI SAAT INI
• Persepsi tentang pembelajaran praktik diantara
pembimbing dari institusi pendidikan dengan
lahan praktik yang belum sama
• Belum memadainya kuantitas dan kualitas
pembimbing
• Bertambahnya jumlah institusi pendidikan yang
tidak proporsional dengan ketersediaan lahan
praktik
• Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada
• GAP “REAL WORLD dan IDEAL
WORLD”
• Poor text book dan alat laboratorium
• Koordinasi yang kurang antara perencana
manajemen akademik dan dosen pengajar
• Teori beda dengan praktek
Mengapa perlu lahan praktik
• Lahan praktik merupakan tempat yang digunakan
mahasiswa dalam melatih keterampilan klinik
untuk mencapai kompetensi untuk perawat 29
kompetensi dalam KBK dan di uraikan menjadi 65
kompetensi (PPNI 2012) dan untuk kebidanan 9
KBK area kompetensi dan Khusus menolong
persalianan secara langsung dan mandiri sebanyak
50 persalinan yang telah disepakati

Kurikulum DIII keperawatan


60% Praktik
Lanjut...
• 60% praktik klinik : melatih psikomotor,
melihat, mendengar, meraba, mencium,
merasakan semua hal yang terjadi di tempat
prkatik

1. Berpikir analitik
2. Keterampilan tehnik dan prosedur
3. Sikap menghargai, adil, jujur, disiplin
4. Perilaku altruistik
5. Perilaku caring
Lanjut...
• Kualitas lulusan tergantung pada situasi dan
kondisi tempat praktik (di laboratorium dan
institusi pelayanan)
• RS Pemerintah dan swasta menjadi lahan
praktek
• RS Menggunakan model medikal dan
puskesmas dengan pendekatan program
• Model keperawatan : klien (individu, Kelompok,
Keluarga, masyarakat)
Lanjut...
• Perlu upaya agar lahan praktik cukup ideal
untuk tempat pelayanan dan pendidikan

Bagaimana
???
Bagaimana....???

• Pengelolaan terpadu dan sinergis dalam


pelayanan RS dan pendidikan

Mengapa harus
ASUMSI DASAR
terpadu dan
sinergis
Asumsi dasar
• Keperawatan dan kebidanan merupakan suatu
sistem
• Kesamaan tujuan antara pendidikan dan Rumah
Sakit
• Efesisensi : mengurangi duplikasi dana, tenaga,
waktu, pikiran sehingga saling menguntungkan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyatukan persepsi semua stake holder tentang
keperawatan dan kebidanan
2. Membuat kontrak kerjasama yang mengatur hak
dan kewajiban
3. Menyusun rencana strategis dan rencana kegiatan
berdasarkan hasil kajian kondisi lahan praktek
4. Menetapkan aturan pelaksanaan praktik (berbagai
Standar)
Pengembangan lahan
Harus dilihat sebagai sistem

input Proses Output

1. Sosialisasi
2. Draf MOU 1. MOU TTD
1. SDM 3. Menilai dan 2. SDM dan
2. Klien memperbaiki Fasilitas
3. Fasilitas fasilitas memenuhi
4. Tehnik 4. syarat
dan Mengembangkan 3. Instrumen
Prosedur tehnik dan monev
Prosedur disepakati
5. Menyusun 4. Dana
pendidikan, format dan mencukupi
pelayanan instrumen 5. Alur
monev komunikasi
disepakati
Kriteria lahan praktik yang ideal

• Komitmen pendidikan, pelayanan, dan mahasiswa


terhadap tanggung jawab masing-masing
• Kesepakatan waktu, jumlah dan kebutuhan
mahasiswa telah dikomunikasikan dengan baik
• Hubungan yang efektif dan suportif antara semua
stake holder yang terlibat
• CI Terlibat aktif dalam persiapan dukungan dan
koordinasi praktik mahasiswa
• Kualitas dan jumlah pembimbing memadai, mudah
dihubungi
• CI menghargai mahasiswa sebagai bagian dari tim
Lanjut...
• CI pendidikan diakui dan diterima dilahan
praktik
• Sumber dan peralatan yang relevan mudah
diakses oleh mahasiswa
• Standar kesehatan dan keselamatan kerja
diperbaharui secara teratur
• CI membantu mahasiswa mengidentifikasi
kebutuhan belajarnya
• CI menilai mahasiswa sesuai umpan balik
konstruktif
Peran dinas kesehatan dalam
peningkatan kualitas praktik mahasiswa
diknakes
• Menentukan kebijakan
• Membuat regulasi
• Memantau penerapan standar kompetensi
• Konsultan
• Supervisi lapangan dalam rangka memonitoring
dan evaluasi kegiatan praktik klinik
keperawatan/Kebidanan
• Memantau MOU yang telah disepakati institusi
pendidikan, institusi pelayanan, dan dinas
kesehatan kota/kabupaten.
19

Pembelajaran Klinik Yang Efektif


Prinsip-prinsip belajar orang dewasa
+
Belajar Berdasarkan kompetensi
+
Contoh Perilaku
+
Pembelajaran Yang humanistik
PEMBELAJARAN KLINIK

• Alat pembelajaran  menghubungkan berbagai


teori yang diperoleh dari berbagai mata ajar,
praktik laboratorium

• Menumbuhkan rasa percaya diri,kemampuan


klinik, melaksanakan peran klinik secara aman
Persiapan Teori

Evaluasi & Tindak Laboratorium


Lanjut

CI
Pertemuan Pasca Pertemuan pra
Klinik Klinik

PraktikKlinik
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik
klinik
• Peran institusi pendidikan
▫ Menetapkan kompetensi peserta didik
▫ Menetapkan tujuan belajar yang harus dicapai
▫ Menetapkan kriteria Instuktur klinik dari lahan
praktik sesuai dengan kebutuhan peserta didik
▫ Memfasilitasi terselenggaranya proses
pembelajaran praktik melalui kebijakan
pendidikan dan standar pendidikan
Lanjutan..
• Peran lahan praktik
▫ Menyediakan pembimbing praktik yang
memenuhi kriteria sesuai MoU yang disepakati
▫ Menyediakan fasilitas pembelajaran praktik:
kasus, ruang diskusi, alat praktik
▫ Mendukung terciptanya lingkungan praktik
kondusif
Kegiatan praktik klinik
• Mengorientasikan lahan praktik  orientasi
lahan praktik, fasilitas pelayanan, prosedur
pelayanan dan kebijakan lahan praktik
• Mengorientasikan ruangan/ bangsal
• Melaksanakan pembelajaran praktik
1. Konferensi awal
2. Pelaksanaan praktik
3. Konferensi Akhir
kesimpulan
• Pendidikan dilakukan dengan tujuan
memperoleh tenaga yang profesional (mandiri,
Self development, etika)
• Pembimbing klinik memiliki peranan yang
sangat penting dlm membantu peserta didik
mencapai keterampilan psikomotor sesuai
kompetensi yang telah ditetapkan, melalui
penggunaan metode bimbingan yang tepat dan
perencanaan bimbingan yang baik
• CI terlatih dan mempunyai sertifikat
Kesimpulan
• Terlaksananya pembelajaran klinik efektif
tergantung 3 komponen kunci
1. Adanya seseorang yang memfasilitasi,
memonitor dan menilai proses belajar
mahasiswa
2. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
3. Adanya sistem praktik yang mendukung
penggunaan waktu yang efisien

You might also like