Lompat tinggi adalah cabang olahraga yang menggunakan teknik lompatan untuk mencapai ketinggian tertinggi. Teknik fosbury flop kini menjadi teknik paling umum yang digunakan. Sarana utama lompat tinggi adalah mistar, tiang penanda ketinggian, dan tempat pendaratan yang aman.
Lompat tinggi adalah cabang olahraga yang menggunakan teknik lompatan untuk mencapai ketinggian tertinggi. Teknik fosbury flop kini menjadi teknik paling umum yang digunakan. Sarana utama lompat tinggi adalah mistar, tiang penanda ketinggian, dan tempat pendaratan yang aman.
Lompat tinggi adalah cabang olahraga yang menggunakan teknik lompatan untuk mencapai ketinggian tertinggi. Teknik fosbury flop kini menjadi teknik paling umum yang digunakan. Sarana utama lompat tinggi adalah mistar, tiang penanda ketinggian, dan tempat pendaratan yang aman.
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan
gerakan lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Cabang olahraga lompat tinggi sendiri sudah diikut sertakan dalam kompetisi pada olimpiade kuno. Namun meskipun demikian, kompetisi lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19 tepatnya di Skotlandia dengan ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu peserta menggunakan metode pendekatan langsung atau teknik gunting. Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu yang harus dikuasai agar peserta terhindar dari kecelakaan. PENGERTIAN DAN SEJARAH LOMPAT TINGGI Pada abad ke -19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput dengan gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi. Gaya ini ternyata banyak mengakibatkan cedera bagi para peserta. Sementara kini, lompat tinggi dilakukan dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan dapat di minimalisir. Atlet lompat tinggi sekarang banyak menggunakan teknik Fosbury Flop. SARANA DAN PRASARANA LOMPAT TINGGI 1. Untuk Awalan a. Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m b. Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100 2. Tiang Lompat Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m. 3. Bilah Lompat Terbuat dari kayu, metal atau bahan lain yang sesuai dengan: a. Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg SARANA DAN PRASARANA LOMPAT TINGGI a. Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm b. Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm 4. Tempat Pendaratan Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI 1. Gaya Gunting (Scissors) Gaya Gunting ini boleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka antara tahun 1896 Swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu menjadi gaya gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis. Cara melakukan: Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI 2. Gaya Guling Sisi (Western Roll) Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari samping. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI 3. Gaya Guling (Straddle) a. Awalan Awalan harus dilakukan dengan cepat dan menikung dengan langkah sekitar 3,5,7,9 langkah. Tujuan dari awalan ini adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan melalui irama awalan 2) Mempersiapkan diri untuk memperoleh sudut lepas landas. 3) Menciptakan arah gerak horizontal diubah ke dalam kecepatan vertical. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI b. Tolakan Tolakan menggunakan salah satu kaki yang terkuat, apabila tolakannya menggunakan kaki kanan maka awalan dilakukan di sebelah sisi kiri mistar. Tujuan dari melakukan tolakan adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan berat badan yang optimal. 2) Memperoleh saat-saat untuk memutar yang di perlukan pada tahap melewati mistar. 3) Mengubah arah gerak horizontal menjadi arah vertical. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI c. Sikap Badan di Atas Mistar Sebaiknya sikap badan pada saat di atas mistar telentang dengan kedua kaki tergantung lemas. Usahakan dagu agak ditarik ke dekap dada, serta punggung berada di atas mistar yang merupakan busur yang melenting. Tujuannya adalah sebagai berikut: 1) Membawa bagian tubuh melewati mistar dengan nyaman. 2) Membawa titik berat badan sedikit mungkin dengan mistar tanpa menyentuh atau menjatuhkan. 3) Menciptakan agar pendaratan dengan baik dan selamat. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI d. Mendarat Sikap mendarat adalah sikap jatuh setelah melewati busa,sedangkan cara yang baik dalam melakukan pendaratan adalah sebagai berikut: 1) Jika pendaratan terbuat dari matras,maka posisi jatuh adalah sisi bahu dan punggung terlebih dahulu 2) Jika pendaratan dilakukan di atas pasir,maka yang mendarat lebih dahulu adalah kaki. Ayun kaki kanan kemudian berguling ke depan, bertumpu pada pundak bahu kanan. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI 4. Gaya Fosbury Flop a. Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira-kira 7-9 langkah. b. Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama. MACAM-MACAM GAYA DALAM LOMPAT TINGGI c. Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang. d. Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5x5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10-20 cm, dan pertama kali yang mendarat adalah punggung dan bagian belakang kepala. HAL-HAL YANG HARUS DI UTAMAKAN DALAM LOMPAT TINGGI 1. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol. 2. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. 3. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. 4. Usahakan angkat vertikan pada saat take off/pada saat kaki bertolak meninggalkan tanah. 5. Doronnglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. 6. Lengkungkan punggung di atas mistar. 7. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalm dari lutut kaki ayun (bebas). 8. Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkung.