Professional Documents
Culture Documents
1. Sinus Takikardi
Sinus takikardi adalah irama sinus dengan kecepatan denyut jantung
>100x/menit.
Diagnosis :
• Irama teratur
• RR interval jaraknya sama dalam 1 lead panjang
• Komplek QRS harus sama dalam 1 lead panjang
• Impuls dari SA node yang ditandai dengan adanya gel P yang mempunyai
bentuk sama dalam 1 lead panjang.
• Frekwensi (HR) dibawah >100x/menit
• Adanya gel P yang selalu diikuti komplek QRS
• Gel P dan komplek QRS normal dan sama bentuknya dalam satu lead.
2. Atrial Fibrilasi
aritmia yang paling sering terjadi.Pada atrial
fibrilasi, impuls listrik tidak dimulai dari nodus
SA, melainkan dari bagian lain di atrium atau
di dekat v.pulmonalis. menimbulkan impuls
yang cepat dan tak beraturan sehingga atrium
akan berdenyut secara tepat dan tak
beraturan
Karakteristik EKG
• irama yang irreguler dan sama sekali tidak mempunyai
pola
• Tidak terdapat gelombang P yang jelas atau yang
terlihat merupakan gelombang fibrilasi
• Gelombang fibrilasi terkadang kasar, terkadang halus
dan terkadang juga terlihat mirip seperti gelombang P,
hanya saja gelombangnya tidak teratur dan tidak
konstan terhadap semua gelombang QRS
3. Atrial Flutter
dapat disebabkan karena adanya perlukaan
pada jantung akibat penyakit jantung atau
prosedur operasi jantung
Klasifikasi Atrial Flutter terbagi atas 2 yaitu
:
1. Typical Atrial Flutter atau Type 1 Atrial
Flutter
– Merupakan Flutter dengan
anticlockwise reentry ( berlawanan
arah jarum jam ), 90 % kasus dari atrial
flutter
– Gelombang Flutter negatif pada lead
inferior ( II,III,aVF ) dan positif pada
lead V1
2. Atypical Atrial Fluter atau Type 2 Atrial
Flutter
– Merupakan Flutter dengan clockwise
reentry ( searah jarum jam )
– Gelombang Flutter positif pada lead
inferior ( II,III,aVF ) dan negatif pada
lead V1
b. Ventrikel Takikardi
ventrikel ekstrasistol yang timbul ≥ 4x
berturut-turut. Merupakan salah satu aritmia
lethal (berbahaya) karena mudah berkembang
menjadi ventrikel fibrilasi dan dapat
menyebabkan henti jantung (cardiac arrest)
• Frekuensi : 150-200 x/menit
• Gelombang P: biasanya tenggelam dalam kompleks QRS; bila
terlihat, tidak selalumempunyai pola yang sesuai dengan QRS.
Kontraksi ventrikel tidak berhubungandengan kontraksi atrium.
• Kompleks QRS: mempunyai konfigurasi yang sama dengan PVC-
lebar dan aneh, dengangelombang T terbalik. Denyut ventrikel
dapat bergabung dengan QRS normal,menghasilkan denyut
gabungan
• Hantaran: berasal dari ventrikel, dengan kemungkinan hantaran
retrograde ke jaringan penyambung dan atrium
c. Ventrikel Fibrilasi
jenis aritmia yang paling berbahaya .Jantung
tidak lagi berdenyut melainkan hanya bergetar
sehingga jantung tidak dapat memompa
darah dengan efektif. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya henti jantung
(cardiac arrest) .
-Defleksi Ireguler yang sangat ekstrim dan chaotic
dan tidak mempunyai pola
-Tidak ada gelombang P, QRS dan T yang jelas
-Heart Rate 300-600 bpm
-Amplitudo berkurang seiring dengan waktu
d. Ventrikel Ekstra sistol
gangguan irama berupa timbulnya denyut
jantung prematur yang berasal dari 1 atau lebih
fokus di ventrikel. Merupakan kelainan irama
jantung yang paling sering ditemukan. Ventrikel
ekstrasistol dapat disebabkan oleh iskemia
miokard, infark miokard akut, gagal jantung
Faktor risiko
1. Serangan jantung
2. Gagal jantung atau cardiomyopathy
3. Gangguan katup jantung
4. Penyakit jantung bawaan
5. Tekanan darah tinggi
6. Myocarditis dan Pericarditis
7. Diabetes mellitus
9. Gangguan fungsi tiroid (hipotiroid dan hipertiroid)
10. Penggunaan obat-obatan yang dapat memicu
aritmia (quinidine, fluoxetine (antidepresan) )
Tatalaksana
Obat Penggunaan