You are on page 1of 36

KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN

TENTANG
VISA DAN IZIN TINGGAL
BAGI ORANG ASING

Kantor Imigrasi Bandung

Bandung, 15 Maret 2017


DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian;
3. Peraturan Presiden No 21 Tahun 2016 tentang Bebas visa kunjungan
4. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Prosedur Teknis Pemberian, Perpanjangan, Penolakan, Pembatalan
dan Berakhirnya Izin Tinggal Kunjungan, Izin Tinggal Terbatas, dan Izin
Tinggal Tetap serta Pengecualian dari Kewajiban Memiliki Izin Tinggal;
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 35 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun
2015 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
6. Surat Edaran Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-01.GR.01.10
Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemberian ITAS Online.
7. Surat Edaran No M.HH-02.GR.01.06 Tahun 2016 tentang Perpanjangan
Izin tinggal terbatas (ITAS) dan Alih status izin tinggal kunjungan menjadi
ITAS bagi TKA yang sedang menunggu penerbitan izin mempekerjakan
tenaga kerja asing (IMTA).
Peran Imigrasi Indonesia
(Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010)

PELAYANAN
MASYARAKAT

Tri
Fungsi
Imigrasi

FASILITATOR
PENEGAKAN HUKUM
PEMBANGUNAN
DAN KEAMANAN
EKONOMI
KETENTUAN UMUM
(Pasal (1) UU No.6 Th.2011)

• VISA adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh


pejabat yang berwenang di Perwakilan Republik
Indonesia atau tempat lain yang ditetapkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia yang memuat
persetujuan bagi Orang Asing untuk melakukan
perjalanan ke Wilayah Indonesia dan menjadi dasar
untuk pemberian Izin Tinggal.

• IZIN TINGGAL adalah izin yang diberikan kepada Orang


Asing oleh Pejabat Imigrasi atau pejabat dinas luar
negeri untuk berada di Wilayah Indonesia.
JENIS-JENIS VISA
(Pasal (34) UU No.6 Th.2011)

1. Visa diplomatik;
2. Visa dinas;
3. Visa kunjungan; dan
4. Visa tinggal terbatas.
IZIN TINGGAL KUNJUNGAN

(Pasal (3) Permen KumHAM No.27 Th. 2014)

Berasal dari :
1. Visa Kunjungan 1 (satu) Kali Perjalanan;
2. Visa Kunjungan Beberapa Kali Perjalanan;
3. Bebas Visa Kunjungan;
4. Visa Kunjungan Saat kedatangan; dan
5. Anak yang baru lahir di Wilayah Indonesia dan
pada saat lahir ayah dan/atau ibunya pemegang
Izin Tinggal Kunjungan.
IZIN TINGGAL KUNJUNGAN YANG BERASAL DARI VISA
KUNJUNGAN 1(SATU) KALI PERJALANAN
(Permen KumHAM No. 27 Th.2014 Pasal 4 ayat (3) )
Diberikan dalam rangka :
• Pembuatan film yang tidak bersifat
komersial dan telah mendapat izin
• Wisata; dari instansi yang berwenang;
• Keluarga; • Melakukan pembicaraan bisnis;
• Sosial; • Melakukan pembelian barang;
• Seni dan budaya; • Memberikan ceramah atau
• Tugas pemerintahan; mengikuti seminar;
• Olahraga yang tidak bersifat • Mengikuti pameran internasional;
komersial • Mengikuti rapat yang diadakan
• Studi banding, kursus singkat dan dengan kantor pusat atau
pelatihan singkat; perwakilan di Indonesia;
• Memberikan bimbingan, penyuluhan • Melakukan audit, kendali mutu
dan pelatihan dalam penerapan dan produksi atau inspeksi pada cabang
inovasi teknologi indistri serta kerja perusahaan di Indonesia;
sama pemasaran luar negeri bagi • Calon tenaga kerja asing dalam uji
Indonesia, coba kemampuan dalam bekerja;
• Melakukan pekerjaan darurat dan • Meneruskan perjalanan ke negara
mendesak; lain; dan
• Jurnalistik yang telah mendapat izin • Bergabung dengan Alat Angkut yang
dari instansi yang berwenang; berada di Wilayah indonesia.
IZIN TINGGAL KUNJUNGAN YANG BERASAL DARI VISA
KUNJUNGAN BEBERAPA KALI PERJALANAN
(Permen KumHAM No. 27 Th.2014 Pasal 4 ayat (4) )

Diberikan dalam rangka :


a. Keluarga;
b. Sosial;
c. Seni dan budaya;
d. Tugas pemerintahan;
e. Melakukan pembicaraan bisnis;
f. Melakukan pembelian barang;
g. Mengikuti seminar;
h. Mengikuti pameran internasional;
i. Mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau
perwakilan di Indonesia; dan
j. Meneruskan perjalanan ke negara lain.
IZIN TINGGAL KUNJUNGAN YANG BERASAL DARI VISA
KUNJUNGAN BEBERAPA KALI PERJALANAN
(PP No. 26 Tahun 2016 pasal 111 dan 136)

• Visa kunjungan beberapa kali perjalanan berlaku


selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
diterbitkan
• Ijin tinggal kunjungan bagi pemegang visa
kunjungan beberapa kali perjalanan tidak dapat
diperpanjang, kecuali bagi orang asing eks WNI
dan keluarganya
• Perpanjangan dapat diberikan paling banyak 2
(dua) kali dan setiap perpanjangan paling lama 60
hari
IZIN TINGGAL KUNJUNGAN YANG BERASAL DARI
BEBAS VISA KUNJUNGAN
(Permen KumHAM No. 27 Th.2014 Pasal 6 ayat (1) )

Diberikan dalam rangka :


a. Wisata;
b. Keluarga;
c. Sosial;
d. Seni dan budaya;
e. Tugas pemerintahan;
f. Melakukan pembicaraan bisnis;
g. Melakukan pembelian barang;
h. Mengikuti seminar;
i. Mengikuti pameran internasional;
j. Mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau perwakilan
di Indonesia;
k. Meneruskan perjalanan ke negara lain; dan
l. Bergabung dengan Alat Angkaut yang berada di Wilayah Indonesia.
IZIN TINGGAL KUNJUNGAN YANG BERASAL DARI VISA
KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN
(Permen KumHAM No. 27 Th.2014 Pasal 10 ayat (1) )

Diberikan dalam rangka :


a. Wisata;
b. Keluarga;
c. Sosial;
d. Seni dan budaya;
e. Tugas pemerintahan;
f. Melakukan pembicaraan bisnis;
g. Melakukan pembelian barang;
h. Mengikuti seminar;
i. Mengikuti pameran internasional;
j. Mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau perwakilan
di Indonesia;
k. Meneruskan perjalanan ke negara lain; dan
l. Bergabung dengan Alat Angkaut yang berada di Wilayah Indonesia.
Bebas visa kunjungan khusus dalam rangka
wisata ( Perpres RI No. 21 Tahun 2016)
a. Wisata
b. Keluarga
c. Sosial
d. Seni dan budaya
e. Tugas pemerintahan
f. Melakukan pembicaraan bisnis
g. Mengikuti pameran internasional
h. Mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor
pusat atau perwakilan di Indonesia
i. Meneruskan perjalanan ke nagara lain
Visa Tinggal Terbatas
(Terdapat pada PP No. 31 Tahun 2013 Pasal 102)

VITAS

Tidak Dalam rangka bekerja Dalam rangka bekerja


a. Melakukan PMA a. sebagai tenaga ahli;
b. Mengikuti pelatihan dan penelitian b. bergabung untuk bekerja di atas kapal, alat apung, atau
ilmiah instalasi yang beroperasi di wilayah perairan nusantara, laut
c. Mengikuti pendidikan teritorial, atau landas kontinen, serta Zona Ekonomi Eksklusif
d. Repatriasi Indonesia;
e. Wisatawan Lanjut Usia Mancanegara c. melaksanakan tugas sebagai rohaniawan;
f. Penyatuan keluarga yang meliputi: d. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi dengan
1. OA menggabungkan diri dengan menerima bayaran;
suami/isteri WNI e. melakukan kegiatan dalam rangka pembuatan film yang
2. OA menggabungkan diri dengan bersifat komersial dan telah mendapat izin dari instansi yang
suami/isteri pemegang ITAS/ITAP berwenang;
3. Anak hasil perkawinan sah antara f. melakukan pengawasan kualitas barang atau produksi;
Orang Asing dan WNI g. melakukan inspeksi atau audit pada cabang perusahaan di
4. Anak yang belum berusia 18 tahun Indonesia;
dan belum kawin h. melayani purnajual;
5. OA yang kawin secara sah dengan i. memasang dan mereparasi mesin;
WNI j. melakukan pekerjaan nonpermanen dalam rangka konstruksi;
6. OA yang menggabungkan diri k. mengadakan pertunjukan kesenian, musik, dan olah raga;
dengan orang tua pemegang ITAS / l. mengadakan kegiatan olahraga profesional;
m. melakukan kegiatan pengobatan; dan
ITAP
n. calon tenaga kerja asing yang akan bekerja dalam rangka uji
coba keahlian.
Tempat Pemberian Visa Tinggal Terbatas
(Terdapat pada PP No. 31 Tahun 2013 Pasal 106)

VITAS

Diberikan di Perwakilan RI Diberikan pada saat kedatangan di Tempat


Pemeriksaan Imigrasi
a. merupakan Visa tinggal terbatas saat kedatangan
yang diberikan untuk tinggal dalam rangka bekerja
untuk waktu paling lama 1 (satu) bulan;
b. harus diajukan oleh Penjamin;
c. diberikan setelah permohonan disetujui oleh Menteri
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk;
Jenis Izin Tinggal Terbatas Sesuai Masa Berlakunya
(Pasal 148 ayat (1), (2) – Pasal 149 ayat (1), (2) – Pasal 150 ayat (1), (2) PP No. 31 Tahun 2013)

Izin Tinggal Terbatas adalah izin yang diberikan kepada Orang Asing tertentu
untuk bertempat tinggal dan menetap di Wilayah Indonesia.

ITAS untuk maksimal 2 ITAS untuk melakukan ITAS bagi pemegang


tahun Pekerjaan Singkat Visa Tinggal Terbatas
Saat Kedatangan
• Dapat diperpanjang • Paling lama 90 hari
s/d 6 tahun • Dapat diperpanjang • Paling lama 30 hari
paling lama 30 hari
• Tidak dapat
dengan ketentuan
keseluruhan Izin Tinggal di diperpanjang
wilayah RI tidak lebih dari
180 hari (maksimal 6
bulan)

15
Subjek Pemberian Izin Tinggal Terbatas
(Terdapat pada Pasal 141 - 143 PP Nomor 31 tahun 2013)

Secara Umum bagi orang Asing

• Orang Asing yang masuk Wilayah Indonesia dengan Visa tinggal terbatas;
• Anak yang pada saat lahir di Wilayah Indonesia ayah dan/atau ibunya
pemegang Izin Tinggal terbatas;
• Orang Asing yang diberikan alih status dari Izin Tinggal kunjungan;
• Nakhoda, awak kapal, atau tenaga ahli asing di atas kapal laut, alat apung,
atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Dasar Perkawinan Campuran


• Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia; atau
• Anak dari Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara
Indonesia yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin.
Perubahan Prosedur Pelayanan Izin
Tinggal Terbatas(1)

Perpanjangan I
dan II
Permohonan
dimasukkan ke
Kantor Imigrasi
Perpanjangan Direktorat
III, IV dan V Jenderal Imigrasi

Pemberian

Penyelesaian
pada Kanim

Seluruh proses melalui Sistem Informas Manajemen Keimigrasian baik persetujuan pada Kantor
Wilayah maupun Direktorat Jenderal Imigrasi.
Perubahan Prosedur Pelayanan Izin
Tinggal Terbatas(2)
(Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 27 Tahun 2014)

Permohonan
Perpanjangan Kantor Wilayah
dimasukkan ke IV dan V Hukum dan HAM
Kantor Imigrasi

Pemberian/
pernpanjangan
I, II, III

Penyelesaian
pada Kanim

Seluruh proses melalui Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian baik persetujuan pada Kantor
Wilayah.
Limited Stay Permit
(Pasal 143 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013,
Surat Edaran Dirjen Imigrasi Nomor IMI-2973-GR.01.10 tahun 2013 dan Peraturan Menteri Hukum dan
HAM Nomor 27 Tahun 2014)

Orang asing pemegang Visa Tinggal Terbatas yang telah mendapatkan Tanda
Masuk di Tempat Pemeriksaan Imigrasi harus diajukan dalam waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak Tanda Masuk (limited stay permit) diberikan dan dalam hal
permohonan Izin Tinggal Terbatas diajukan melebihi waktu 30 (tiga puluh) hari
dikenai biaya beban serta permohonannya ditolak.

Diajukan <= 30 hari


setelah tanggal
pendaratan

ITAS dengan masa


Kantor berlaku yang baru
Imigrasi

Diajukan > 30 hari setelah


tanggal pendaratan

Membayar biaya beban dan diproses


untuk meninggalkan Indonesia
Jangka Waktu Pemberian ITAS
(Pasal 148 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 dan PerMen Nomor 27 Tahun 2014)

ITAS 1 Tahun
• Izin Tinggal Terbatas diberikan untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun
dan dapat diperpanjang.
• Setiap kali perpanjangan diberikan paling lama 1 (satu) tahun dengan
ketentuan keseluruhan Izin Tinggal di Wilayah Indonesia tidak lebih dari 6
(enam) tahun.

ITAS 2 Tahun
• Izin Tinggal Terbatas diberikan untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun
dan dapat diperpanjang.
• Setiap kali perpanjangan diberikan paling lama 2 (dua) tahun dengan
ketentuan keseluruhan Izin Tinggal di Wilayah Indonesia tidak lebih dari 6
(enam) tahun.
• Perpanjangan Izin Tinggal Terbatas dengan jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapatkan persetujuan
Direktur Jenderal
Jangka Waktu Pemberian ITAS
bagi Pekerja Singkat
(Pasal 149 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 dan Pasal 25, 26, 27 PerMen No 27
Tahun 2014)

a) Izin Tinggal Terbatas untuk melakukan pekerjaan singkat diberikan untuk


jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari dan dapat diperpanjang;

b) Setiap kali perpanjangan diberikan paling lama 30 (tiga puluh) hari dengan
ketentuan keseluruhan Izin Tinggal di Wilayah Indonesia tidak lebih dari 180
(seratus delapan puluh) hari

c) Diberikan pada Kantor Imigraso dengan bentuk teraan pada paspor


kebangsaan orang asing;

d) Pada saat meninggalkan Wilayah republik Indonesia dan tidak kembali lagi
tidak perlu mengurus Exit Permit Only.
Jangka Waktu Pemberian ITAS Saat
Kedatangan
(Pasal 150 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 dan Pasal 25, 26, 27 PerMen No 27
Tahun 2014)

a) Izin Tinggal Terbatas Saat Kedatangan diberikan oleh Pejabat Imigrasi di


Tempat Pemeriksaan Imigrasi dalam bentuk teraan pada paspor
kebangsaan orang asing (bukan kartu);

b) Izin Tinggal Terbatas bagi pemegang Visa tinggal terbatas saat kedatangan
diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari;

c) Izin Tinggal Terbatas saat kedatangan tidak dapat diperpanjang;

d) Pada saat meninggalkan Wilayah republik Indonesia dan tidak kembali lagi
tidak perlu mengurus Exit Permit Only.
Izin Tinggal Kerjasama Pemerintah
(Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI
Nomor M.HH-06.GR.01.01 Tahun 2009)

1) Warga negara asing tertentu yang mengajukan permohonan izin keimigrasian


dapat dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah)
2) Warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Orang asing dalam situasi Force Majeure atau keadaan terpaksa;
b. Tenaga ahli asing dalam rangka kerjasama bantuan program/teknik/
proyek dari luar negeri kepada pemerintah Republik Indonesia;
c. Penerima Beasiswa;
d. Orang asing yang menetap di Indonesia dan tidak mampu;
e. Orang asing di Indonesia dalam rangka pelaksanaan Deportasi;
f. Orang asing dalam rangka repatriasi ke Indonesia; atau
g. Orang asing dalam rangka pelaksanaan asas timbal balik.
Izin Tinggal Tetap
(Terdapat pada PP No. 31 Tahun 2013 Pasal 167)

Izin Tinggal Tetap adalah izin yang diberikan kepada Orang Asing tertentu untuk
bertempat tinggal dan menetap di Wilayah Indonesia sebagai penduduk Indonesia.

Tidak Dalam rangka bekerja


Dalam rangka bekerja
a. Melakukan PMA
b. Repatriasi a. Melaksanakan tugas sebagai rohaniawan;
c. Wisatawan Lanjut Usia Mancanegara b. Sebagai pimpinan tertinggi perusahaan
d. Penyatuan keluarga yang meliputi :
dan/atau kepala perwakilan perusahaan
1. OA menggabungkan diri dengan asing yang beroperasi di Wilayah Indonesia;
suami/isteri WNI
2. OA menggabungkan diri dengan
suami/isteri pemegang ITAP
3. Anak hasil perkawinan sah antara Orang
Asing dan WNI
4. Anak dari OA yang belum berusia 18 tahun
dan belum kawin
5. OA yang kawin secara sah dengan WNI
6. OA yang menggabungkan diri dengan
orang tua pemegang ITAP
Proses Permohonan Alih Status ITK ke ITAS & ITAS
Ke ITAP
PERMOHONAN

UPT / KANIM UPT / KANIM


- Melengkapi persyaratan Penerbitan /
- Meneruskan ke Kanwil Penolakan KITAP
SISTEM
dengan pendapat / saran

KANWIL / KADIV IM
- Telaahan SURAT
- Meneruskan ke Ditjenim
dengan pendapat KANWIL
dan saran

SUBDIT ALIH STATUS


- Telaahan DIREKTUR INTALTUSKIM DIRJENIM
- Ditambah Keterangan dari - Telaahan - Persetujuan atau
Direktur Intaltuskim - Persetujuan dan Pendapat - Penolakan
Izin Tinggal Tetap Jangka Waktu Tidak Terbatas
(Terdapat pada Pasal 76 Permen No. 27 Tahun 2014)

Orang Asing pemegang Izin Tinggal Tetap dengan jangka waktu tidak terbatas wajib
melapor setiap 5 (lima) tahun sekali kepada Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang bersangkutan dan tidak dikenai
biaya.

Bila Pelaporan dilakukan melebihi dari


Pelaporan tepat waktu (paling cepat 3 bulan)
Waktu yang ditentukan
a. WNA melakukan pelaporan ke Kantor Imigrasi
a. WNA melakukan pelaporan ke Kantor Imigrasi b. Dapat dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang
b. Dapat dilaksanakan setelah mendapat berlaku
persetujuan dari Direktur Jenderal
Izin Masuk Kembali
(Surat Edaran Dirjen Nomor IMI-1118.GR.01.11 Tahun 2014 Pemberian Izin Masuk Kembali dan
PermenKumham Nomor 27 Tahun 2014)

Memproses pemberian Izin Masuk Kembali secara bersamaan dengan permohonan


pemberian atau perpanjangan Izin Tinggal Terbatas termasuk Izin Tinggal Terbatas
Saat Kedatangan, Izin Tinggal Terbatas 90 (sembilan puluh) hari, Perpanjangan Izin
Tinggal Terbatas 30 (tiga puluh) hari, Izin Tinggal Terbatas Perairan dan Izin Tinggal
Tetap;

Tanda Masuk

OA dengan dokumen OA dengan dokumen


perjalanan & Izin Masuk perjalanan & Izin Masuk
Kembali yang masih Kembali yang masih
berlaku berlaku

Border Line
PERPANJANGAN IZIN TINGGAL
(Permen KumHAM No.27 Th.2014)

IZIN TINGGAL KUNJUNGAN (ITK)


(pasal 16 ayat (2))
Permohonan perpanjangan ITK dapat diajukan paling cepat 14 (empat
belas) hari dan paling lambat pada hari kerja sebelum jangka waktu ITK
berakhir.

IZIN TINGGAL TERBATAS (ITAS)


(pasal 35 ayat (2))
Permohonan perpanjangan ITAS dapat diajukan paling cepat 3 (tiga) bulan
dan paling lambat pada hari kerja sebelum jangka waktu ITAS berakhir.

IZIN TINGGAL TETAP (ITAP)


(pasal 65 ayat (3))
Permohonan perpanjangan ITAP dapat diajukan paling cepat 3 (tiga) bulan
dan paling lambat pada hari kerja sebelum jangka waktu ITAP berakhir.
Ilustrasi Perpanjangan
Habis Masa Berlaku
KITAS 1
01 Jan 2014 01 Jan 2015 01 Jan 2016

Kewajiban OA :
1. Membayar PNBP (12
bln)
2. IMTA (contoh; 12 bln)
Mengajukan Perpanjangan
Kewajiban OA :
1. Membayar PNBP (12
bln) KITAS 2
2. IMTA (12 bln)

01 Jan 2015 01 Jan 2016


Ilustrasi Alih Sponsor/Jabatan
Habis Masa Berlaku

KITAS 1
01 Jan 2014 01 Jan 2015 01 Jan 2016

Kewajiban OA :
1. Membayar PNBP (12
bln)
2. IMTA (12 bln)

Mengajukan Alih Jabatan


Kewajiban OA :
1. Membayar PNBP Alih
2. TA.03

01 Jan 2015
Contoh Alih Sponsor/Jabatan Yang Salah
(Dalam hal Permohonan Dimohonkan di Akhir Masa Berlaku ataupun Hingga Melebihi Masa
Berlaku)

Habis Masa Berlaku

01 Jan 2015
KITAS 1
01 Jan 2014 01 Jan 2016

Kewajiban OA :
1. Membayar PNBP (12
bln) KITAS 2
2. IMTA (12 bln)

Mengajukan Alih Jabatan/Sponsor


Kewajiban OA :
1. Membayar PNBP
Penggantian Kartu
2. TA.03
01 Des 2015 01 Des 2016
PNBP Perpanjangan ???

Dengan demikian, menurut laporan hasil pemeriksaan BPK disinyalir berpotensi merugikan negara
dengan menghilangkan PNBP Perpanjangan
SURAT EDARAN NOMOR M.HH-02.GR.01.06 TAHUN 2016
TENTANG PERPANJANGAN IZIN TINGGAL TERBATAS (ITAS) DAN
ALIH STATUS IZIN TINGGAL KUNJUNGAN (ITK) MENJADI IZIN TINGGAL TERBATAS ITAS
BAGI TENAGA KERJA YANG MENUNGGU PROSES IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA)
TANGGAL 16 SEPTEMBER 2016

1. Permohonan perpanjangan ITAS dan Alih Status ITK menjadi ITAS dapat
diterima dengan menyertakan Surat Keterangan dari Kementerian Tenaga
Kerja / Dinas Tenaga Kerja yang menyatakan IMTA sedang dalam proses
penerbitan
2. Melakukan / membayar PNBP (Pendapatan Nasinal Bukan Pajak (PNBP)
untuk ITAS 6 (enam) bulan Rp.1.305.000.-
3. Penerbitas ITAS dan Izin Msuk Kembali (IMK) diberikan jangka waktu 3 (tiga)
bulan
4. Menandatangani Surat Pernyataan tidak bekerja selama IMTA belum
diterbitkan
5. Apabila permohonan perpanjangan IMTA ditolak, maka Orang Asing tersebut
diperintahkan untuk meninggalkan wilayah Indonesia.
Surat Pernyataan Tidak Bekerja Selama IMTA Belum Diterbitkan
PENJAMINAN WNA
(Pasal 63 dan Pasal 118 UU No. 6/2011)
Penjamin adalah orang atau Korporasi yang bertanggung jawab atas keberadaan dan kegiatan
Orang Asing selama berada di Wilayah Indonesia (pasal 1 angka 26)
Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan
hukum maupun bukan badan hukum (pasal 1 angka 25)
1. Pasal 63 ayat (1)
Penjaminan  warganegara asing tertentu (wajib pemegang ITAS & ITAP)
2. Pasal 63 ayat (2)
Penjamin bertanggung jawab :
- Keberadaan dan kegiatan orang asing yang dijamin;
- Melaporkan setiap perubahan status sipil, status keimigrasian, perubahan
alamat
3. Pasal 63 ayat (3)
- Membayar biaya yang timbul untuk memulangkan/mengeluarkan orang asing
yang dijamin dari wilayah Indonesia, apabila orang asing yang bersangkutan :
- Telah habis masa berlaku izin tinggal;
- Dikenai tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi.
4. Pasal 118
“Setiap penjamin yang dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar atau tidak
memenuhi jaminan yang diberikannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2)
dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana
denda paling lama banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).”
PEMILIK ATAU PENGURUS TEMPAT PENGINAPAN
(Pasal 72 ayat (2) dan Pasal 117 UU No.6/2011)

• Pemilik atau pengurus tempat penginapan wajib


memberikan data mengenai Orang Asing yang
menginap di tempat penginapannya jika diminta
oleh Pejabat Imigrasi yang bertugas;
• Pemilik atau pengurus tempat penginapan yang
tidak memberikan keterangan atau tidak
memberikan data Orang Asing yang menginap di
rumah atau di tempat penginapannya setelah
diminta oleh Pejabat Imigrasi yang bertugas
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3
(tiga) bulan atau pidana denda paling banyak Rp.
25.000.000,00 (dua puluh lima juta)

You might also like