You are on page 1of 13

Asuhan Keperawatan pada

Klien dengan Gaya Hidup:


Bulimia Nervosa
Oleh: Kelompok 3
A1 2014
Anggota
Kelompok 3

Vonny Nurul Khasanah 131411131061


Retty Merdianti 131411131064
Evi Nur Laili R. K 131411131079
Senja Putrisia Fajar E. 131411131082
Thali’ah Jihan N. 131411133014
Bella Nabila W. K 131411133020
Ayu Tria Kartika P. 131411133023
DEFINISI

Bulimia nervosa adalah gangguan yang ditandai


dengan sering makan berlebih dan induksi muntah diri
sendiri terkait dengan hilangnya kontrol yang berkaitan
dengan makan dan perhatian terus-menerus dengan citra
tubuh (Lewis, 2011).
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang diduga berperan dalam terjadinya
bulimia nervosa (Silvia, 2009) adalah :
1. Faktor psikososial
2. Faktor genetik
3. Faktor biologik
4. Faktor budaya
5. Perasaan pribadi
PATOFISIOLOGI
Terjadi perubahan fisiologis Konsumsi makanan berlebih
tubuh pada masa remaja meskipun tidak lapar

Persepsi mudah gemuk karena Sensitif terhadap pertambahan


penumpukan lemak BB

Memaksa tubuh untuk


Merasa tubuh tidak menarik mengeluarkan asupan kalori
yang telah masuk

BB semakin turun hingga


terlihat sangat kurus
MANIFESTASI KLINIS
a. Binge Eating: mengkonsumsi makanan yang
banyak dalam periode waktu yang singkat
b. Purging: memuntahkan makanan dengan
jalan merangsang faring atau secara spontan
c. Body Image: Khawatir mengenai penampilan
fisik dengan harga diri yang bergantung pada
ukuran dan bentuk tubuh, merasa kelebihan
berat badan atau gemuk, meskipun pada
kenyataannya berat badannya dalam batas
normal.
d. Depresi
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan fisik yang menyeluruh


2. Uji kadar elektrolit serum
3. Kadar amilase serum meningkat
4. Evaluasi faktor-faktor psikologis
PENATALAKSANAAN (Sadock, 2010)
1. Psikoterapi: merubah persepsi dan cara berpikir pasien
mengenai tubuhnya
2. Farmakoterapi: diberikan obat-obatan jenis antidepresan
3. Terapi psikis: konseling dan terapi tingkah laku
4. Terapi nutrisi: pentingnya diet sehat dan akibat buruk dari
pola makan yang salah terhadap kesehatan
5. Terapi oral: berkumur dengan sodium fluorida 0,05%,
alkaline mineral water, sodium bikarbonat, atau magnesium
hidroksida untuk menetralkan asam pada rongga mulut.
KOMPLIKASI (Wildes, 2010)
1. Gigi : Karies gigi, erosi gigi, pembengkakan
kelenjar parotis
2. Tenggorokan : kerusakan pada sfingter esofagus
3. Jantung : gagal jantung kongestif berat, aritmia
ventrikel, dan kematian jantung mendadak
4. Paru-paru : aspirasi makanan
5. Elektrolit : sindrom pseudo-Bartter
6. Kulit : Russell’s sign
7. Gastrointestinal: perut kembung, flatulensi,
konstipasi, GERD
8. Endokrin: amenore dan oligomenore
PROGNOSIS
Pada salah satu studi, hampir 60% klien bulimia nervosa
mencapai hasil yang baik, 29% klien mencapai hasil menengah,
dan 10% dilaporkan hasil buruk. Klien bulimia nervosa pada
studi ini memiliki 1,1% tingkat mortalitas, yang lebih dari 5 kali
lebih rendah dari klien anoreksia nervosa (Reel, 2013).
PENCEGAHAN
Pencegahan terjadinya bulimia
nervosa terdiri atas tiga
bagian (Soetjiningsih, 2007):
1. Program pencegahan
primer: ditujukan pada
populasi berisiko tinggi
2. Program pencegahan
sekunder: deteksi dan
intervensi dini di pusat
pelayanan kesehatan
ASUHAN KEPERAWATAN
TERIMA KASIH

You might also like