You are on page 1of 22

Terapi Nutrisi pada Pasien Sindrom Metabolik

Disusun Oleh :
Dara Putri Para Medika G99162094

Pembimbing : Septian Adi Permana dr., Ap.An., M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2018
PENDAHULUAN

Sindrom metabolik 
Prevalensi Sindrom
obesitas sentral,
Metabolik di Asia Timur
hiperglikemia,
sekitar 8-13% pada pria
dislipidemia dan
dan 2-18% pada wanita
hipertensi

Diet dan aktivitas fisik 


↓keparahan, ↓
Penyusun Sindrom
progresivitas dan
Metabolik  CVD dan
menunda terapi
Bahadir et al., 2007; DM tipe 2
Wang, 2012; Eckel, medikamentosa pasien
2005 sindrom metabolik
Sindrom Metabolik

Definisi
•Sindrom Metabolik  kumpulan
perubahan metabolik termasuk
obesitas sentral, hipertensi,
dislipedemia, hiperglikemia yang
meningkatkan resiko penyakit
kardiovaskuler dan diabetes (Grundy
et al., 2004).
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi Sindrom
Metabolik bervariasi mulai
dari 4% hingga 84%
tergantung dari kriteria
yang dipakai dan
parameter lain seperti usia,
jenis kelamin, populasi, dan
perbedaan etnis
(Kolovou,2007)
ETIOLOGI

Etiologi utama  Resistensi


Insulin dan obesitas sentral

10%  kerentanan genetik


90%  Faktor lingkungan,
diet, aktivitas fisik (Bremer,
2012).
Diagnosis

Teradapat 3 dari kriteria berikut:


 Peningkatan lingkar pinggang, menyesuaikan etnis. ≥ 90 cm
(pria) atau ≥ 80cm (wanita) untuk etnis Asia

 Tekanan Sistolik ≥ 130 atau Diastolik ≥85 atau dalam


pengobatan
Kriteria Konsensus untuk
 Gula darah puasa ≥ 110 mg/dl atau dalam pengobatan Sindrom Metabolik: IDF
(Internasional Diabetes
 Trigiserida ≥ 150 mg/dl atau dalam pengobatan Federation)-AHA(American
Heart Association)/NHLBI
 HDL-Kolesterol < 40/dl (pria) atau HDL-Kolesterol <50 mg/dl (National Heart Lung and
Blood Institute)(2009)
(wanita)
Komponen sindrom metabolik

(Cheal,2004)
Intervensi gaya hidup pada sindrom
metabolik

Diet dan aktivitas fisik  berpotensi ↓ keparahan, ↓ progresivitas, menunda terapi


medikamentosa pada pasien sindrom metabolik.
terdiri dari :
 penurunan berat badan (5-10% dari berat tubuh)
 meningkatkan aktivitas fisik sederhana (30 menit setiap hari)
 diikuti dengan diet anti aterogenik(Tinggi lemak)
 berhenti merokok.

(Eckel, 2005; Mozaffarian,2011;Grundy,2012)


DIET

Asupan energi
• Diet rendah kalori: 12-20 kkal/kg Berat badan ideal/
hari (50-70 kJ/kg), biasanya antara 800-1500
kkal/hari
• Diet sangat rendah kalori : < 12kkal/kg berat badan
ideal/hari (<50kJ/kg), biasanya < 800 kkal/hari
 Banyak penulis dan panduan klinis merekomendasikan 500-1000
kkal/hari untuk diet pada pasien obesitas.
 Yang akan menghasilkan penurunan berat badan 0,45-0,9 kg
dalam 1 minggu.
 hubungan antara penurunan berat badan dan waktu itu tidak
linear, dengan menurunnya kemiringan kurva seiring berjalannya
waktu

(Hall,2010).
Estimasi Kebutuhan energi pasien sehari hari dari Institute of
Medicine’s Dietary Reference Intake for Energy untuk pasien
obesitas (Institute of Medicine, 2002):

Pria
TEE  Total Energi Expenditure/ Total Pengeluaran Energi
AF (Activity factor) bergantung pada PAL (physical activity level):

•AF= 1 jika aktivitasnya tidak aktif: PAL ≥ 1< 1,4


•AF= 1,12 jika aktivitasnya ringan: PAL ≥1,4<1,6
•AF= 1,29 jika aktivitasnya aktif: PAL ≥1,6< 1,9
•AF= 1,59 jika aktivitasnya sangat aktif: PAL≥ 1,9<2,5
Wanita
TEE  Total Energi Expenditure/ Total Pengeluaran Energi
AF (Activity factor) bergantung pada PAL (physical activity level):

•AF= 1 jika aktivitasnya tidak aktif: PAL ≥ 1< 1,4


•AF= 1,16 jika aktivitasnya ringan: PAL ≥1,4<1,6
•AF= 1,27 jika aktivitasnya aktif:PAL ≥1,6< 1,9
•AF= 1,44 jika aktivitasnya sangat aktif: PAL≥ 1,9<2,5
Distribusi Makronutrien

(Toblas, 2015).
Diet rendah karbohidrat: saat 3 dan 6
Diet rendah lemak: penurunan berat
bulan, menggunakan diet rendah
badan dengan diet rendah lemak dan
karbohidrat kurang lebih dua kali lipat (4-
penurunan berat badan dengan diet
5 kg lebih banyak penuruan berat
lain itu cukup sama, terutama setelah 12
badan) dari grup diet rendah lemak
bulan (toblas,2015)
(Frigolet, 2011).

Diet tinggi protein: konservasi massa tubuh lebih


baik, respon insulin postprandial yang lebih
rendah, efek kenyang yang lebih besar dan
menurunnya nilai trigliserid

Namun, diet ini dapat meningkatkan ekskresi


kalsium urin dan pergantian tulang. Oleh karena
itu, diet ini tidak bisa dipakai untuk terapi jangka
panjang (Fransworth,2003;Gogebakan,2011).
Rekomendasi diet untuk sindrom metabolik
(Ricardi, 2000).
Sumber Gizi Rekomendasi
Energi ↓ asupan energi hingga ↓ 5-10% dari berat badan tubuh atau berat badan yang
ingin dipertahankan
Karbohidrat ↑ makananan indeks glikemik rendah
↑ asupan serat
Hindari kentang, roti, pasta, nasi, sereal manis, minuman ringan, jus yang diberi
pemanis
Protein ↑ ikan, rendah kandungan susu, protein nabati
Lemak ↓ lemak jenuh (<10% energi) dna asam lemak trans (<2% energi)
↑ asam lemak tak jenuh tunggal
Gunakan minyak zaitun murni sebagai bahan dasar minyak untuk memasak

Lainnya ↓ asupan garam <6g/hari


Pola diet yang spesifik

Diet Mediterania Diet DASH (Diet Dietary to Stop Hypertension)


 tinggi buah-buahan, sayuran, kacang-  ↑ konsumsi susu rendah lemak, buah dan
kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun
sayuran, serat dan gandum utuh dan
 Dibandingkan diet rendah lemak, diet penurunan asupan biji-bijian olahan,
Mediterania  ↓ BB lebih>>, tekanan darah
lebih<<, profil lipid lebih baik, ↑ resistensi lemak jenuh dan total lemak. asupan
insulin, marker inflamasi ↓ dan fungsi endotel natrium setiap hari hingga 2400 mg
membaik
 diet DASH  >> unggul memperbaiki
 Diet Mediterania secara signifikan
berhubungan dengan pengurangan relatif trigliserida, LDL dan tekanan darah
30% dalam risiko kejadian penyakut diastolic, kolesterol HDL, dan gula darah
kardiovaskular utama (infark miokard, stroke puasa
atau kematian akibat
kardiovaskular)(Estruch,2013)
Latihan

 setiap aktivitas fisik harus dinilai berdasarkan lima fitur: intensitas, frekuensi, durasi, mode,
dan perkembangan
 Intensitas absolut: tingkat pengeluaran energi selama latihan. Biasanya dinyatakan dalam
MET (Metabolic Equivalent of Task)
 1 MET setara dengan laju metabolik istirahat ~ 3,5 mL O2/ kg.menit. Satu MET adalah
energi yang dikonsumsi selama kondisi istirahat
 MET dapat diubah menjadi kilokalori dengan rumus berikut: kilokalori per menit = [(METs x
3,5 x berat badan dalam kilogram) / 200).
Berkebun (tanpa Menyapu rumput 4.0
pengangkatan) 4.4
Tugas rumah tangga, Mengendarai kendaraan 1.0
usaha sedang 3.5
Mengangkat barang terus Duduk, aktivitas ringan 1.5
menerus 4.0
Memuat / membongkar Membuang sampah 3.0
mobil 3.0
Berbaring dengan tenang Menyedot debu 3.5
1.0
Mengepel 3.5 Berjalan dengan anjing 3.0
Memotong rumput (mesin ) Berjalan dari rumah ke mobil
4.5 atau bis 2.5
Menyiram tanaman 2.5
Menari 2.9 Panjat tebing (tanpa beban) 6.9

Golf (dengan mobil) 2.5 Panjat tebing (beban 5 kg) 7.4

Golf (tanpa mobil) 4.4 Jogging (10 menit) 10.2

Menunggang kuda (berjalan) Bersepeda (santai) 3.5


2.3

Berjalan ( 7,2 km/jam) 2.5 Bersepeda (sedang) 5.7

Berjalan (10,8 km/jam) 3.3 Berenang (lambat) 4.5

Berjalan (14,4 km/jam) 4.5 Berenang 7.0

Squash 12.1 Tenis 5.0


Komponen Rekomendasi

Frekuensi 3-5 hari/minggu. olahraga yang lebih sering


diperbolehkan, tetapi pastikan bahwa kebiasaan
olahraga harus teratur
Rekomendasi untuk latihan
Intensitas mulai dengan intensitas rendah hingga sedang dan
secara bertahap berkembang selama beberapa
minggu atau bulan. penekanan harus pada
peningkatan durasi daripada intensitas

Waktu 30-60 menit, gunakan perkembangan secara


bertahap
beberapa pertandingan singkat menghasilkan
manfaat yang sama seperti satu pertandingan
panjang dari total durasi yang sama
Tipe kegiatan berisiko rendah ( cth. berjalan, bersepeda,
berenang) yang nyaman, mudah diakses, dan
dirasakan menyenangkan oleh peserta
Kesimpulan

 Pola makan dan aktivitas fisik adalah hal yang penting dalam pengembangan sindrom
metabolik. Hal tersebut berpotensi menurunkan tingkat keparahan, menurunkan
progresivitas semua risiko metabolik, dan dapat menunda terapi menggunakan obat
pada pasien sindrom metabolik. Untuk alasan itu, intervensi utama untuk menangani
sindrom metabolik adalah terapi gaya hidup.
TERIMAKASIH

You might also like