Professional Documents
Culture Documents
Nama : Bp. S
Usia : 42 th
Pendidikan : SMA
Alamat : Kedaleman
Pekerjaan : Buruh
Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara Autoanamnesis
Tanggal : 24 Januari 2018
Tempat : Bangsal Puskesmas Cibeber
Waktu : 19.15 WIB
Keluhan Utama:
Demam, nyeri otot, dan mual sejak + 3 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam + Mual + Nyeri Otot
Riwayat dirawat di RS :-
Riwayat operasi :-
Riwayat Alergi/Asma :-
Kebiasaan Lain
Pemeriksaan Fisik
Perfusi perifer baik
Perdarahan spontan (-)
Torniquet Test (+)
Lab
Trombosit 101.000
Leukosit 3800
Diagnosis Kerja
Demam Dengue (Dengue Fever)
Diagnosis Diferensial
Chikungunya
Infeksi Viral Lain
Terapi
Rawat inap
a/i tempat tinggal pasien jauh + masalah transportasi
IVFD RL
10 mL/kgBB/jam ---> 600 mL/jam selama 1 jam (200 tpm)
7 mL/kgBB/jam ---> 420 mL/jam selama 2 jam (140 tpm)
3-5 mL/kgBB/jam ---> 180-300 mL/jam sampai pagi (60-100 tpm)
Pantau rutin
Perfusi perifer (Frekuensi & Vol nadi, Akral, CRT) per 4 jam
Lab per 8-12 jam (sesuai hasil perfusi perifer)
• Tatalaksana ✔ : Penyembuhan
Praktek cepat, mortalitas <1%2
• Tatalaksana ✖ : Beragam
Sehari-hari komplikasi, durasi rawat
memanjang ---> biaya tinggi
1. Wilder-Smith A, Murray, Quam M. Epidemiology of dengue: past, present and future prospects. Clinical Epidemiology. 2013:299.
2. Anonymous. WHO. Handbook for Clinical Management of Dengue. Geneva: WHO Press; 2012.
Perjalanan Penyakit
Deteksi pada fase
febris
Edukasi tanda
bahaya
Mendiagnosa dan
menatalaksana
Sindrom Syok Dengue
(SSD)
Fine-Tune terapi
cairan selama fase
kritis
Sindrom
Syok
Dengue
(SSD)
Diagnosis Dengue
Penemuan Klinis:
Demam akut, tinggi, terus-menerus 2-7 hari
Tanda syok; Takikardi, nadi lemah (tekanan nadi <20 mmHg), hipotensi, kulit
dingin, basah dan lembab, dan gelisah
✔ Demam Berdarah
Penemuan Laboratorium: 2 () + 2 ()
Dengue (DBD)
Trombositopenia < 100.000 sel/mL (penanda awitan kebocoran plasma pada
infeksi dengue
Hemokonstentrasi; Hematokrit > 20% nilai awal/nilai rata-rata sesuai usia
Lubin BH. Hematology of Infancy and Childhood. 1981
Miller DR. Blood diseases of Infancy and Childhood. 1984
Triase
! (-) perbaikan klinis/ terjadi
perburukan
! Terus muntah, tidak dapat minum
! Nyeri abdomen berat
! Letargis, gelisah, ggn kesadaran
! Perdarahan; epistaksis, tinja hitam,
hematemesis, perdarahan
menstruasi yang berlebih, urin gelap
(hemoglobinuria), atau hematuria
! Pusing
! Ekstremitas pucat, dingin, lembab
! Diuresis minimal/tidak ada selama
4-6 jam
• Tirah baring
• Perbanyak cairan seperti susu, jus buah,
oralit, air barley/beras. Waspadai cairan
berlebih pada anak dan balita.
• Penurun panas bila T > 39oC
• Kompres air hangat
• Segera kembali bila ada tanda bahaya.
Prinsip-prinsip Tatalaksana Rawat Inap
Evaluasi (Syok --> per 1-2 jam, Non-syok --> 2-4 jam):
Perfusi perifer (frekuensi & volume nadi, kondisi akral, tekanan
darah)
Hematokrit per 4-6 jam (untuk pasien stabil)
Pengeluaran urin (per 8-12 jam bila stabil, per 1 jam bila
syok/kelebihan cairan); target 0,5 mL/kgBB/jam
Prinsip-prinsip Tatalaksana Rawat Inap
Laboratorium (ABCS) ---> Bila (-) perbaikan atau px datang dlm syok
Acidosis : Cek AGD, f(x) hati & ginjal. Koreksi bila pH <7,35 dan HCO3 < 15
mEq/L.
Bleeding : Perdarahan >6-8 mL/kg pada anak; transfusi 10 mL/kg darah
segar atau 5 mL/kg PRC
Calcium : Hipokalsemi pd kasus berat. Beri Kalsium Glukonas 1 mL/kg/dosis,
maks. 10 mL/dosis, encerkan 2x dg cairan IV, dorong perlahan.
Sugar : Pastikan tidak ada hipo/hiper-glikemi
Fluid Overload
1. Cegah:
Tanda awal : Edema palpebra, takipneu, distensi
abdomen.
Tanda lanjut : Batuk, sesak, abdomen tegang, hipertensi,
tekanan nadi melebar/menyempit, nadi kuat
dan melonjak, krepitasi, ronki, wheezing,
tanda-tanda efusi pleura.
Pemeriksaan Fisik
Torniquet Test (+) ---> Sensitivitas 58% dan Spesifisitas 71%2
1. Fernández, E., Smieja, M., Walter, S. and Loeb, M. (2016). A predictive model to differentiate dengue from other febrile
illness. BMC Infectious Diseases, 16(1).
2. Grande, A., Reid, H., Thomas, E., Foster, C. and Darton, T. (2016). Tourniquet Test for Dengue Diagnosis: Systematic Review and
Meta-analysis of Diagnostic Test Accuracy. PLOS Neglected Tropical Diseases, 10(8), p.e0004888.
Terapi cairan dalam dengue
NS v.s. RL1
Efektivitas sama
NS --> hati-hati hiperkloremik asidosis
RL --> hati-hati disfungsi hepar berat --> laktat
1. Hung N. Fluid management for dengue in children. Paediatrics and International Child Health. 2012;32(s1):39-42.
2. MULLER L, LEFRANT J. Metabolic effects of plasma expanders. Transfusion Alternatives in Transfusion Medicine. 2010;11:10-21.
Sediaan Koloid
Gelofusin
Gelofusal
Voluven 6% (HES)
Tetraspan 6% (HES)
Mekanisme & Definisi Dengue
Ensefalopati