You are on page 1of 33

EVALUASI PROGRAM KELAS

BALITA PUSKESMAS CIBEBER


2017
OLEH : DR. EDWIN HALIM
PEMBIMBING : DR. DIAH SULISTYOWATI

PUSKESMAS CIBEBER
CILEGON
2018
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

• Gizi ---> Salah satu faktor terpenting pertumbuhan ---> 1000 hari pertama
kehidupan
• Kekurangan gizi kronis ---> Hambatan pertumbuhan ---> Stunting
• Efek Stunting:
• Mortalitas & Morbiditas bayi & anak
• Risiko sindrom metabolik, obesitas, hipertensi, PJK, DM T2 saat dewasa2,4-6
• Risiko gangguan cemas dan depresi saat remaja7,8
• Pendapatan 8-46% lebih rendah, aset 66% lebih rendah dibanding populasi
normal2,8,9
LATAR BELAKANG

• Stunting adalalah masalah siklikal


• Perempuan stunting ---> Masalah gizi saat kehamilan ---> Bayi stunting --->
Siklus terulang kembali
• Target WHO : 40% dalam 2010-2025
• Riskesdas 2013 ----> Stunting Indonesia 37.2%, tertinggi Asia Tenggara (Myanmar
35%,Vietnam 23%, Thailand 16% )
• Indonesia peringkat lima dunia dalam prevalensi stunting ----> 1 dari 3 anak
Indonesia memiliki tinggi badan dibawah rata-rata
TUJUAN UMUM

• Meningkatkan taraf kesehatan bayi, balita dan anak-anak di lingkungan kerja


Puskesmas Cibeber
TUJUAN KHUSUS

• Mengurangi prevalensi stunting pada anak-anak di wilayah puskesmas Cibeber.


• Menurunkan angka kematian neonatus, balita, maupun anak akibat infeksi dan
kekurangan gizi
• Meningkatkan cakupan imunisasi di wilayah puskesmas Cibeber.
• Meningkatkan pemberian ASI Eklusif di kalangan ibu menyusui.
• Meningkatkan Status Gizi Baik, meminimalkan Status Gizi Kurang dan Buruk pada
balita
• Meminimalkan masalah-masalah gizi yang ada diwilayah kerja Puskesmas Cibeber.
MANFAAT

• Masyarakat
• Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang cara pemberian makan yang
baik dan benar untuk anak mereka, untuk memperbaiki status gizi anak-anak
di lingkungan kerja puskesmas Cibeber
• Pengambil Kebijakan
• Meningkatkan kualitas pelayanan kelas balita serta memperbaiki kesehatan
bayi, balita, serta anak di wilayah kerja puskesmas
• Institusi Kesehatan
• Menyediakan informasi untuk membantu terciptanya inovasi lintas program
RUANG LINGKUP

• Pengumpulan data:
• Wawancara
• Observasi selama penyuluhan
• Informan:
• Orang tua yang membawa anak ke posyandu
• Petugas kesehatan dari puskesmas
• Kader
• Perwakilan ketua RT setempat.
• Dilakukan di KUA Kecamatan Cibeber, mencakup 6 kelurahan.
GAMBARAN UMUM
DATA GEOGRAFI

• PCI Blok D No. 52 Kelurahan


Cibeber Kecamatan Cibeber
• Luas wilayah + 21,49 Km
• 6 Kelurahan:
a) Cibeber e) Bulakan
b) Kedaleman f) Cikerai
c) Kalitimbang
d) Karang
Asem
DATA DEMOGRAFI (2017)

NO KELURAHAN JUMLAH WUS JUMLAH


PENDUDUK
1 Cibeber 4.419 19.877
2 Kedaleman 2.134 9.595
3 Kalitimbang 1.964 6.742
4 Karang Asem 1.499 8.834
5 Bulakan 1.015 4.565
6 Cikerai 726 3.266
TOTAL 11.757 52.879
DATA PENDIDIKAN (2016)

TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL


NO JUMLAH
YANG DITAMATKAN
1 TK / tidak sekolah 6.665
2 Tidak / belum tamat SD 5.334
3 SD / MI 8.334
4 SMP / MTs 8.345
5 SMA / MA 11.445
6 Akademi / Diploma 1.430
7 Universitas / Perguruan Tinggi 1.491
TOTAL 43.044
Jumlah Sarana & Posyandu 47, Polindes 2
Prasarana
Peran Serta Kader aktif 235, Kader dilatih 235
Masyarakat
Jumlah RT / RW 143 / 37
Keadaan Wilayah Dataran Rendah (Cibeber, Kedaleman, Kalitimbang, Karang Asem)
Dataran Tinggi (Bulakan, Cikerai)
Sarana Kendaraan roda 2 & 4
Transportasi
Jarak & Waktu Kel. Cibeber (2 km – 5 menit)
Tempuh Kel. Cikerai (10 km – 30 menit)
DATA KHUSUS

JUMLAH KELAHIRAN BBLR


LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI
+PEREMPUAN
KELURAH
NO HIDU
AN HIDU
HIDU HIDUP HIDU P
MATI HIDUP MATI P+MA MATI
P +MATI P +MAT
TI
I
1 Bulakan 0 0 0 3 0 3 1 0 1
2 Cikerai 0 0 0 5 0 5 0 0 0
3 Kalitimbang 5 0 5 3 0 3 8 0 8
4 Karangasem 1 0 1 0 0 0 1 0 1
5 Cibeber 1 0 1 10 0 10 11 0 11
6 Kedaleman 5 0 5 9 0 9 14 0 14
KECAMATAN 12 0 12 30 0 30 42 0 42
• Kunjungan Neonatus

JUMLAH
NO Kelurahan
Nleng
N1 % N2 % % B2 % B4 % B8 % B12 %
kap

1 Bulakan 128 133,3 124 129.2 121 126.0 72 75,0 106 110.4 75 78.1 107 111.5

2 Cikerai 81 115.7 77 110.0 73 104.3 54 77.1 68 97.1 44 62.9 58 82.9

3 Kalitimbang 146 104.3 144 102.9 153 109.3 151 107.9 125 89.3 119 85.0 107 76.4

4 Karangasem 202 124,7 194 119,8 185 114.2 121 74.7 144 88.9 119 73.5 182 112.3

5 Cibeber 420 102.7 414 101.2 394 96.3 259 63.3 351 85.8 318 77.8 379 92.7

6 Kedaleman 211 105.5 199 99.5 207 103.5 153 76.5 205 102.5 171 85.5 218 109.0

110.3 107,0 103,2 75.2 92.8 78.6


JUMLAH 1188 1188 1112 810 999 846 1051
• Kematian Neonatal, Bayi & Balita di Cibeber 2017

JUMLAH KEMATIAN

No KELURAHAN LAHIR
MATI/IUFD NEONATAL BAYI BALITA

1 Bulakan 1 0 0 1
2 Cikerai 1 0 0 0
3 Kalitimbang 1 0 0 0
4 Karangasem 2 0 1 1
5 Cibeber 1 2 0 1
6 Kedaleman 1 2 0 0
KECAMATAN 7 4 1 3
• Pencapaian ASI Ekslklusif 2017
LULUS ASI EKSKLUSIF (44%)
No KELURAHAN JK SASARAN
JUMLAH % THD ESTIMASI
L 189 92 48,7%
1 CIBEBER P 188 95 50,5%
377 187 49,6%
L 106 37 34,9%
2 KEDALEMAN P 91 39 42,7%
197 76 38,5%
L 67 21 31,2%
3 KALITIMBANG P 63 24 37,9%
131 45 34,4%
L 94 28 29,9%
4 KARANG ASEM P 102 42 41,3%
195 70 35,8%
L 63 28 44,3%
5 BULAKAN P 48 17 35,8%
111 45 40,7%
L 45 20 44,6%
6 CIKERAI P 48 6 12,5%
93 26 28,0%
L 564 226 40,1%
TOTAL P 540 223 41,3%
1104 449 40,7%
KELURAH DITIMBAN KURUS
No JK KURUS NORMAL GEMUK
AN G SEKALI

L 784 0 2 779 3
1 CIBEBER P 764 0 0 761 3
TOTAL 1548 0 2 1540 6
L 418 0 0 417 1
KEDALEMA
2 P 395 1 0 389 5
N
TOTAL 813 1 0 806 6
L 326 0 2 324 0
KALITIMBA
3 P 324 1 2 320 1
Data Status Gizi NG
TOTAL 650 1 4 644 1
(BB/TB) 2017 KARANG
L 411 1 0 409 1
4 P 413 0 1 411 1
ASEM
TOTAL 824 1 1 820 2
L 222 0 2 220 0
5 BULAKAN P 231 1 4 225 1
TOTAL 453 1 6 445 1
L 163 0 3 159 1
6 CIKERAI P 180 0 3 177 0
TOTAL 343 0 6 336 1
L 2324 1 9 2308 6
TOTAL P 2307 3 10 2283 11
TOTAL 4631 4 19 4591 17
HASIL EVALUASI PROGRAM
OBSERVASI PENJADWALAN KUNJUNGAN

• Minimal 1x/bulan pada masing-masing kelurahan


• Tanggal & Waktu mengikuti Posyandu setempat
• Belum ada dokter yang dijadwalkan secara teratur
• Sosialisasi melalui kader
• Lebih kearah kunjungan Posyandu
• Saat anak sedang ditimbang, orang tua baru dikabari ada kelas balita
• Posyandu dan Kelas Balita berjalan paralel / setelah Posyandu selesai
• Penjaringan kurang efektif : Orang tua datang terlambat / langsung pulang /
perhatiannya terdistraksi
OBSERVASI PENJADWALAN KUNJUNGAN

• Saran:
• Koordinasi dengan pemegang program posyandu; Kelas Balita
sebelum posyandu dimulai
• Koordinasi dengan program gizi dan imunisasi untuk pemberian
penyuluhan
• Penambahan personil ---> Kelas balita dapat diadakan di beberapa
kelurahan sesuai dengan keperluannya masing-masing
OBSERVASI PELAKSANAAN KEGIATAN
PENYULUHAN
• Tempat:
• Posyandu, ukuran bervariasi, + 4m x 5m
hingga 15m x 20m proyektor tersedia, tanpa
pengeras suara, kadang terlalu terang/bising

• Sosialisasi:
• Orang tua lebih diinfokan untuk datang ke
Posyandu

• Saran:
• Materi penyuluhan dibagi menjadi beberapa
sub-bab dan frekuensi dibuat teratur serta
lebih sering
WAWANCARA DENGAN PESERTA

INDIKATOR HASIL WAWANCARA


• 5 orang tua yang
 menghadiri kelas
Persepsi keliru balita
---> Anak sehat perlu biaya mahal ---> Susu formula, makanan
• Usia 22-35 tahun “khusus” bayi (bubur sun, biskuit milna, dlsb) dan vitamin
Persepsi tentang  Informasi yang didapat bermanfaat ---> Acara serupa untuk kedepannya (+)
• Pendidikan
program dan peranSD-S1
 Setelah penyuluhan ---> Anak sehat tidak membutuhkan biaya besar, namun
membutuhkan kesabaran dan ketelatenan

 Sebagian besar responden belum pernah mendapat penyuluhan mengenai cara


pemberian makan anak yang baik
 Faktor-faktor yang dapat menghambat pelaksanaan program antara lain belum
Pelaksanaan Program teraturnya jadwal pelaksanaan, kurang sosialisasi, rendahnya kesadaran
masyarakat, serta pandangan yang keliru terhadap vaksin.
 Seluruh responden mengatakan ingin mendapat penyuluhan serupa untuk kedepannya.
 Pengurangan jumlah materi tetapi peningkatan frekuensi penyuluhan
 Pendekatan puskesmas kepada anggota masyarakat yang tidak mau datang ke
Saran
posyandu/imunisasi
WAWANCARA DENGAN KADER
INDIKATOR HASIL WAWANCARA
• Kelas Balita
• 3 kader penanggung jawabpenting
posyandu
dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar
• Kader merasa belum siap bila masyarakat menanyakan perihal topik yang
• Usia 34-52 tahun
bersangkutan (gizi & vaksin)
Persepsi tentang • Para kader melihat bahwa sebagian besar masyarakat sekitar belum memiliki
program dan peran kesadaran untuk mencari tahu sendiri mengenai infant feeding practices yang baik dan
benar; hampir semua informasi yang didapat mengenai pemberian makan anak berasal
dari iklan televisi

• Menurut petugas posyandu, masyarakat sekitar sudah menyadari bahwa adanya


posyandu yang bertujuan menjaga kesehatan dan hampir sudah datang secara rutin,
meskipun memang tidak 1 bulan sekali.
• Para kader memiliki kesulitan untuk menjaring anggota masyarakat yang menolak
Pelaksanaan Program vaksin dan menolak melakukan pengukuran rutin di posyandu, meskipun beberapa di
antara mereka sudah didatangi ke rumahnya.
• Petugas posyandu setuju bahwa program ini memiliki dampak positif, dan berpendapat
bahwa sebaiknya suatu topik tertentu tidak hanya diadakan satu kali saja.
WAWANCARA DENGAN PERWAKILAN KETUA RT
DAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
INDIKATOR HASIL WAWANCARA
• Program dirasa penting untuk membekali orang tua dengan pengetahuan seputar gizi anak
Persepsi tentang
program dan peran

• Kelas balita belum rutin diadakan (minimal 1 bulan sekali di masing-masing


kelurahan) dan akan lebih baik bila ada jadwal teratur dan slide penyuluhan yang sudah
siap pakai.
• Faktor-faktor yang dapat menjadi hambatan antara lain kurangnya sosialisasi,
Pelaksanaan Program kurangnya kesadaran akan pentingnya gizi, dan persepsi keliru mengenai pemberian
makan anak.
• Beberapa kegiatan yang dapat dipertimbangkan untuk ditambahkan pada kelas balita;
pembuatan leaflet/selebaran berisi resep-resep MPASI, serta demo memasak MPASI

• Pelatihan bagi kader posyandu dan/atau bidan kelurahan mengenai topik yang relevan
sesuai dengan kelurahan masing-masing; ASI Eksklusif untuk Cibeber, Gizi anak untuk
Saran
Kedaleman dan Bulakan, Imunisasi untuk Kalitimbang dan Cikerai, dan Penyakit-
penyakit menular (Pneumonia dan Diare) untuk Karangasem.
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
MASALAH U S G TOTAL
Pelaksanaan
4 5 4 13
Kelas Balita
Ketersediaan
2 3 3 8
Peralatan
Persiapan
Bahan Slide 4 4 3 11
Penyuluhan
Penyediaan
Gedung/Tempa 3 4 3 10
t Penyuluhan
Sosialisasi
Program Kelas 5 4 4 13
Balita
MANUSIA METODA/CARA SARANA
 Kekurangan personil  Belum ada jadwal yang  Belum ada Leaflet MPASI
(kadang tidak ada dokter mengintegrasikan jadwal Kelas
 Belum semua materi slide
pendamping) Balita dengan Posyandu di masing-
penyuluhan tersedia
masing wilayah kerja
 Kader belum terlatih
untuk menghadapi  Kelas balita berjalan pararel
pertanyaan orang tua dengan posyandu sehingga suasana
seputar gizi anak kurang kondusif

Pelaksanaan
Kelas Balita
DANA LINGKUNGAN <1x/bulan/
 Belum ada alokasi dana untuk leaflet  Belum ada kesadaran untuk kelurahan
dan peralatan demo memasak datang ke kelas balita
 Persepsi yang keliru mengenai
gizi balita dan anak
 Belum banyak kader & orang tua
yang tahu ada kelas balita
PEMECAHAN MASALAH

PEMECAHAN
PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PENYEBAB MASALAH MASALAH
MASALAH MASALAH
TERPILIH
1. Kadangkala tidak ada 1. Mengintegrasikan posyandu dan
dokter pendamping kelas balita; posyandu Diskusi pengaturan
karena kekurangan mengidentifikasi masalah balita di jadwal dan penyesuaian
dokter suatu wilayah kerja dan bahan bahan kelas balita
Pelaksanaan Kelas
1 2. Belum ada jadwal yang kelas balita disesuaikan dengan dengan wilayah kerja,
Balita
mengintegrasikan Kelas masalah tersebut antara pemegang
Balita dengan Posyandu 2. Program posyandu dan kelas program kelas balita
di masing-masing wilayah balita dibuat menjadi 2 program dan posyandu
kerja yang berjalan secara independen
1. Mengadakan pertemuan/pelatihan
kader & bidan sekitar wilayah Bertemu dengan kader
1. Banyak kader dan orang
Sosialisasi Program kerja setempat untuk
2 tua yang belum tahu ada
Kelas Balita 2. Pemanfaatan grup WA atau membicarakan
kelas balita
jaringan SMS untuk informasi sosialisasi kelas balita
kelas balita
PENUTUP
KESIMPULAN

• Membekali Orang tua untuk bisa menjaga kesehatan anak • Faktor yang menghambat:
• Ideal ---> Sebelum anaknya ”datang” • Kurang Sosialisasi
• Sudah salah ---> Diperbaiki • Kesadaran yang rendah
• Sudah benar ---> Makin diyakinkan dan bisa • Pengetahuan yang minim
menyebarkan ilmu yang benar
• Persepsi yang keliru
• Petugas kesehatan dan kader sudah memahami dan
melakukan tugas masing-masing dengan baik
• Integrasi dengan program posyandu, gizi & imunisasi -
--> Meringankan pekerjaan & meningkatkan
efektivitas
SARAN KEPADA PETUGAS KESEHATAN

• Mengadakan sosialisasi program kelas balita di perkumpulan masyarakat (BIAS, Posyandu,


dan kegiatan lainnya).
• Mengadakan koordinasi lintas program; melibatkan petugas dari bidang lain di puskesmas
(gizi, imunisasi, dan posyandu) untuk mengatur jadwal bersama dan bergantian
memberikan penyuluhan.
• Topik penyuluhan dibagi-bagi menjadi sub-bab kecil agar bahan tidak terlalu banyak.
• Menyediakan brosur atau buku kecil berisi aneka resep MPASI.
• Membuat sesi pelatihan kader mengenai topik-topik tertentu yang penting untuk masing-
masing kelurahan
• Menjadwalkan dokter untuk memberikan materi kelas balita secara rutin (seperti
posbindu)
SARAN KEPADA KADER

• Mengumumkan dan mengumpulkan orang tua dari jauh-jauh hari untuk datang ke kelas
balita.
• Menyediakan sarana yang lebih memadai untuk penyuluhan secara umum: ruangan
tertutup serta pengeras suara.
• Mempertahankan komunikasi dan kerja sama yang baik dengan pihak puskesmas.

You might also like