You are on page 1of 22

R E F E RAT

GUIDELINE ON TREATMENT OF ALCOHOL USE DISORDER

Disusun oleh :
Faras Afif Berlian
1261050089

Dokter Pembimbing :
dr. Gerald Mario Semen, Sp.KJ
dr. Imelda Wijaya, Sp.KJ
dr. Herny Taruli Tambunan, M.Ked(KJ), Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 21 JUNI - 21 JULI 2018
GUIDELINE ON 
TREATMENT OF 
ALCOHOL USE 
DISORDER
Faras Afif Berlian
1261050089
Definisi Intoksikasi

INTOKSIKASI ATAU KERACUNAN ADALAH 
MASUKNYA ZAT KE DALAM TUBUH YANG DAPAT 
MENGAKIBATKAN GANGGUAN KESEHATAN 
BAHKAN DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN. SEMUA 
ZAT DAPAT MENJADI RACUN BILA DIBERIKAN 
DALAM DOSIS YANG TIDAK SEHARUSNYA. 
Intoksikasi akut sering  Intoksikasi alkohol akut dapat dikenali dengan gejala-
dikaitkan dengan tingkat  gejala :
dosis zat yang digunakan 
( dose­dependent), individu  • ataksia dan bicara cadel/tak jelas
dengan kondisi organic  • emosi labil dan disinhibisi
tertentu yang mendasari 
(misalnya insufisiensi ginjal  • napas berbau alkohol
atau hati) yang dalam dosis  • mood yang bervariasi
kecil dapat menyebabkan efek 
intoksikasi berat yang tidak  Komplikasi akut pada intoksikasi atau overdosis :
proporsional.  • Paralisis pernapasan, biasanya bila muntahan masuk
saluran pernapasan
• Obstructive sleep apnoea
• Aritmia jantung fatal ketika kadar alkohol darah lebih
dari 0,4 mg/ml
Gejala klinis sehubungan dengan overdosis alkohol dapat meliputi:

­ PENURUNAN KESADARAN,STUPOR ATAU KOMA.

­ PERUBAHAN STATUS MENTAL.

­ KULIT DINGIN DAN LEMBAB, SUHU TUBUH  RENDAH.
EFEK 
Absorpsi
• Kira-kira 10% alkohol yang dikonsumsi diabsorpsi di
FISIOLOGIS  lambung, dan sisanya di usus kecil. Konsentrasi puncak
alkohol didalam darah dicapai dalam waktu 30-90
ALKOHOL menit, biasanya dalam 45-60 menit, tergantung
apakah alkohol diminum saat lambung kosong, yang
meningkatkan absorbsi atau diminum bersama
makanan yang memperlambat absorbsi .
METABOLISME
• Kira-kira 90% alkohol yang diabsorbsi dimetabolisme
di hati, sisanya dieksresikan tanpa diubah oleh ginjal
dan paru-paru. Kecepatan oksidasi di hati konstan dan
tidak tergantung pada kebutuhan energi tubuh. Tubuh
mampu memetabolisme kira-kira 15mg/dl setiap jam
dengan rentan berkisar antara 10-34 mg/dl per jamnya.
Kriteria  a) Baru saja menggunakan alcohol.
b) Perilaku maladaptif atau perubahan
diagnostik  psikologis yang bermakna secara klinis

untuk 
(misalnya, perilaku seksual atau agresif yang
tidak tepat, labilitas mood, gangguan

intoksikasi 
pertimbangan, gangguan fungsi sosial atau
pekerjaan) yang berkembang selama atau

alkohol :  segera setelah ingesti alcohol.


c) Satu (atau lebih) tanda berikut ini, yang
berkembang selama atau segera setelah
pemakaian alkohol.
d) Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis
umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh
gangguan mental lain.
DAMPAK 
PSIKIATRI 
AKIBAT 
PENGGUNAAN 
ALKOHOL 
• Intoksikasi alkohol boleh menyebabkan
iritabilitas, perilaku kekerasan, depresi dan
dalam situasi yang jarang, menyebabkan
halusinasi dan waham.

• Dalam jangka waktu yang panjang,


peningkatan kosumsi alkohol meghasilkan
toleransi pada pengguna dan jika penggunaan
alkohol diberhentikan boleh menyebabkan
gejala putus obat, yang biasanya ditandai
dengan insomnia, hiperaktivitas sistem
autonom, dan anxietas.

• Dalam mengevaluasi masalah hidup dan gejala


psikiatri pada pasien, dokter harus
mempertimbangkan kemungkinan gejala
psikiatri tersebut adalah efek dari alkohol.
akibat

alkohol
Dampak
psikiatri

penggunaan
Ada beberapa 
• Intoksikasi : euforia, cadel, nistagmus, ataksia,
bradikardi, hipotensi, kejang, koma. ada keadaan

gambaran 
intoksikasi berat, reflek menjadi negatif.
• Keadaan putus alkohol :halusinasi, ilusi (bad dream),

klinis dari  kejang, delirium, tremens, gementar, keluhan


gastrointestinal, muka merah, mata merah dan

penyalahgun hipertensi.

aan alkohol 
• Gangguan fisik : mulai dari radang hati sampai kanker
hati, gastritis, ulkus peptikum, pneumonia, gangguan
vaskuler dan jantung, defisiensi vitamin, fetal alcohol
antara lain : syndrome.
• Gangguan mental : depresi hingga skizofrenia.
• Gangguan lain : kecelakaan lalu lintas, perkelahian,
problem domestik dan tindak kekerasan.
perbedaan  • Pada penyalahgunaan, seseorang akan mengkonsumsi
alkohol dengan banyak dan berlebihan tetapi tidak ada
antara  sindrom putus alkohol.

penyalahgunaan 
dan 
• Pada ketergantungan, seseorang itu harus minum
setiap setiap hari, atau tiap masa ataupun dia harus
ketergantungan  minum dalam dosis yang lebih tinggi untuk
mendapatkan efek yang sama. #apat terjadi sindrom
alkohol,  putus alkohol.

diantaranya: 
Efek jangka panjang penyalahgunaan 
alkohol yang berkepanjangan 

• Kebiasaan minum yang kronis menimbulkan kerusakan biologis parah selain kemunduran
psikologis.
• Konsumsi alkohol dalam waktu lama memberikan efek negatif bagi hampir setiap jaringan dan
organ tubuh
• Malnutrisi parah dapat terjadi . (Karena alkohol mengandung kalori tinggi. Sehingga seringkali
mengurangi asupan makanan mereka )
• Alkohol menunjukkan kelemahan dalam berbagai test neuropsikologis
• Alkohol juga mengurangi efektifitas sistem imun . (meningkatnya kerentanan terhadap infeksi
dan kanker )
• Bagi wanita hamil, dapat mebahayakan janin menyadi retardasi mental,
PENATALAKSANAAN 
PENYALAHGUNAAN 
ALKOHOL 
Penatalaksanaan  • Stabilisasi
Penatalaksanaan keracunan pada waktu pertama kali berupa
intoksikasi  tindakan resusitasi kardiopulmoner yang dilakukan dengan cepat
dan tepat berupa pembebasan jalan napas, perbaikan fungsi

alkohol  pernapasan, dan perbaikan sistem sirkulasi darah.


• Dekontaminasi
secara umum :  Dekontaminasi merupakan terapi intervensi yang bertujuan untuk
menurunkan pemaparan terhadap racun, mengurangi absorpsi dan
mencegah kerusakan.
• Dekontaminasi pulmonal
Dekontaminasi pulmonal berupa tindakan menjauhkan korban dari
pemaparan inhalasi zat racun, monitor kemungkinan gawat napas
dan berikan oksigen lembab 100% dan jika perlu beri ventilator.
• Dekontaminasi mata
Dekontaminasi mata berupa tindakan untuk membersihkan mata
dari racun yaitu posisi kepala pasien ditengadahkan dan miring ke
posisi mata yang terburuk kondisinya. Buka kelopak matanya
perlahan dan irigasi larutan aquades atau NaCL perlahan sampai zat
racunnya diperkirakan sudah hilang.
Penatalaksanaan  • Dekontaminasi kulit ( rambut dan kuku)

intoksikasi 
Tindakan dekontaminasi paling awal adalah melepaskan pakaian,
arloji, sepatu dan aksesorisd lainnnya dan masukkan dalam wadah
plastik yang kedap air dan tutup rapat, cuci bagian kulit yang terkena

alkohol  dengan air mengalir dan disabun minimal 10 menit selanjutnya


keringkan dengan handuk kering dan lembut.

secara umum :  • Dekontaminasi gastrointestinal


Penelanan merupakan rute pemaparan yang tersering, sehingga
tindakan pemberian bahan pengikat ( karbon aktif), pengenceran atau
mengeluarkan isi kambung dengan cara induksi muntah atau aspirasi
dan cuci lambung dapat mengurangi jumlah paparan bahan toksik.
• Eliminasi
Tindakan eliminasi adalah tindakan untuk mempercepat pengeluaran
racun yang sedang beredar dalam darah, atau dalam saluran
gastrointestinal setelah lebih dari 4 jam.
• Antidotum
Pada kebanyakan kasus keracunan sangat sedikit jenis racun yang ada
obat antidotumnya dan sediaan obat antidot yang tersedia secara
komersial sangat sedikit jumlahnya.
Medikamentosa dan NON Medikamentosa

NON MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA • Memberi edukasi kepada pasien dan juga
keluarganya tentang penyalahgunaan alkohol
dan juga masalah yang mungkin dihadapi pada
• DETOKSIFIKASI : masa depan. Keluarga memainkan peranan
Benzodiazepin adalah obat pilihan bagi untuk penting dalam memastikan keberhasilan pasien
detoksifikasi karena mempunyai efek untuk berobat.
samping yang relatif kecil. Benzodiazepin
• Menekankan soal tanggung jawab diri, keluarga
kerja lama seperti chlordiazepoxide dan
dan sosial kepada pasien dan segala perkara
diazepam adalah standar untuk detoksifikasi yang dilakukan adalah hasil daripada
tanpa komplikasi perbuatannya sendiri.

• Medikasi jangka panjang • Memberi motivasi kepada pasien tentang


Naltrekson adalah sejenis antagonis opiad obatan lain yang diberikan : ( Contohnya
yang digunakan untuk menurunkan rasa disulfiram) dapat membuatkan pasien sukar
keinginan dan relaps. untuk kembali mengkonsumsi alkohol dan
memudahkan proses rehabilitasi.
2018 APA ALCOHOL 
USE DISORDER 
GUIDELINE: 
SUMMARY OF 
RECOMMENDATIONS 
• Naltrexone dan acamprosate direkomendasikan untuk
mengobati pasien dengan gangguan penggunaan
alkohol sedang sampai berat dalam keadaan tertentu
(misalnya, ketika pendekatan nonfarmakologis tidak
menghasilkan efek atau ketika pasien lebih suka
menggunakan salah satu dari obat-obatan ini).

• Topiramate dan gabapentin juga disarankan sebagai


obat untuk pasien dengan gangguan penggunaan
alkohol sedang sampai berat, tetapi biasanya setelah
mencoba naltrexone dan acamprosate terlebih dahulu.
Naltrexone atau Acamprosate Disulfiram

APA menyarankan (2C) bahwa disulfiram ditawarkan


APA merekomendasikan (1B) bahwa naltrexone atau kepada pasien dengan penggunaan alkohol sedang sampai
acamprosate ditawarkan kepada pasien dengan sedang berat
hingga gangguan penggunaan alkohol berat yang: gangguan yang:
• memiliki tujuan mengurangi konsumsi alkohol atau • memiliki tujuan mencapai pantang,
mencapai pantang, • lebih memilih disulfiram atau tidak toleran atau tidak
• lebih memilih farmakoterapi atau tidak menanggapi menanggapi naltrexone dan acamprosate,
perawatan nonfarmakologis saja, dan • mampu memahami risiko konsumsi alkohol saat
• tidak memiliki kontraindikasi terhadap penggunaan obat- mengambil disulfiram, dan
obatan ini. • tidak memiliki kontraindikasi terhadap penggunaan obat
ini

Topiramate atau Gabapentin

APA menyarankan (2C) bahwa topiramate atau gabapentin


ditawarkan kepada pasien dengan tingkat sedang hingga
berat

Farmakoterapi  gangguan penggunaan alkohol yang:


• memiliki tujuan mengurangi konsumsi alkohol atau
untuk  mencapai pantang,
• lebih suka topiramate atau gabapentin atau tidak toleran
Gangguan  atau tidak merespon naltrexone dan acamprosate, dan

Penggunaan 
• tidak memiliki kontraindikasi terhadap penggunaan obat-
obatan ini.

Alkohol 
Antidepresan Benzodiazepine

APA merekomendasikan bahwa obat APA merekomendasikan bahwa pada


antidepresan tidak digunakan untuk individu dengan gangguan penggunaan
pengobatan penggunaan agangguan alkohol, benzodiazepin tidak digunakan,
alkohol kecuali ada bukti dari gangguan kecuali mengobati penarikan alkohol akut
yang terjadi bersamaan yang antidepresan atau kecuali gangguan yang terjadi
adalah suatu pengobatan yang bersamaan yang mana benzodiazepine
diindikasikan adalah pengobatan yang diindikasikan.

Farmakoterapi pada Wanita Hamil atau Menyusui

APA merekomendasikan bahwa untuk


wanita hamil atau menyusui dengan
Rekomendasi  gangguan penggunaan alkohol,
perawatan farmakologi tidak digunakan
Terhadap  kecuali mengobati penarikan alkohol akut
dengan
Penggunaan  benzodiazepin atau kecuali gangguan yang

Spesifik 
terjadi bersamaan yang menjamin
pengobatan farmakologis.

Obat­obatan
Acamprosate pada Gangguan  Acamprosate pada Kerusakan 
Ginjal Berat Ginjal Ringan hingga Sedang

APA merekomendasikanbahwa untuk


individu dengan gangguan ginjal ringan
hingga sedang, bukan acamprosate
APA merekomendasikan bahwa
digunakan sebagai pengobatan lini
acamprosate tidak digunakan oleh
pertama dan, jika digunakan, dosis
pasien yang memiliki gangguan ginjal
acamprosate dikurangi dibandingkan
berat.
dengan dosis yang direkomendasikan
pada individu dengan fungsi ginjal
normal.

Naltrexone pada Hepatitis Akut atau Gagal Hepatik

Rekomendasi 
Terhadap 
APA merekomendasikan bahwa
naltrexone tidak digunakan oleh pasien
Penggunaan  yang menderita hepatitis akut atau
kegagalan hati.
Spesifik 
Obat­obatan
TERIMA
KASIH

You might also like